Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA

PENYULUHAN OLEH :
Widya Ayu Kusuma Ningrum
9103018021
SATUAN ACARA PENYULUHAN

JUDUL :

A. ANALISA SITUASI
1. Status Kesehatan Klien
Berdasarkan informasi dan data yang diperoleh didapatkan dari ibu klien
bahwa An.A kadang-kadang mengalami kejang terjadi karena suasana
dirumah Banyu Urip sedikit ramai dan padatnya penduduk

2. Faktor Predisposisi

a) Pengetahuan tentang masalah Kesehatan : Keluarga mengatakan


tahu mengenai cerebral palsy akan tetapi keluarga tdak bisa
membawa anak kerumah sakit karena faktor keuangan dn masih
terjadinya Sikap terhadap masalah Kesehatan
b) Sikap terhadap masalah kesehatan : Keluarga mengatakan
jka mengalami masalah kesehatan maka akan berkonsultasi ke
puskesmas terdekat
c) Kepercayaan tentang Kesehatan : keluarga mengatakan
bahwa jika terjadi masalah kesehatan adalah takdir Tuhan
d) Kebiasaan memelihara Kesehatan : ibu pasien mengatakan
jika anaknya yang terkena cerebral palsy selalu dibawanya untuk
terapi
e) Kebiasaan menangani keadaan sakit : ibu pasien mengatakan
paham jika ada anggota keluarga yang sakit harus di bawah ke
dokter
f) Kebutuhan belajar/motivasi belajar : keluarga khususnya ibu
pasien membutuhkan pendidikan kesehatan mengenai terapi yang
dilakukan untuk membantu tumbuh kembang anak secara normal
3. Faktor pemungkin
Tempat pelayanan kesehatan seperti puskesmas dan klinik lumayn dekat
berada pada jarak yang dapat di jangkau dari rumah dengan cara jalan kaki
4. Faktor Penguat atau reinforming
Tenaga kesehatan yang bertugas pada puskesmas Banyu Urip kecamatan
Sawahan tidak terlalu aktif bahkan tidak pernah memberikan penyuluhan
atau kunjungan ke rumah untuk menjelaskan atau mengajari terapi bina diri
kepada keluarga yang mempunyai anak dan keluarga yang terkena cerebral
palsi

B. POKOK BAHASAN : Penyuluhan pentingnya bina diri terhadap cerebral


palsy pada keluarga
C. SASARAN : Keluarga Tn A dan Ny. S

D. TEMPAT : Via VideoCall Whattsap

E. HARI, TANGGAL : Sabtu, 19 Desember 2020


F. WAKTU : 09.00 – 09.30 (30 menit)
G. STANDART KOMPETENSI ( Tujuan umum pendidikan kesehatan/Tujuan Jangka
Panjang ) :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya bina diri terhadap
cerebral palsy pada keluarga selama 30 menit diharapkan keluarga mampu mengerti
mengenai pentingnya bina diri terhadap penyakit cerebral palsy
H. KOMPETENSI DASAR ( Tujuan Khusus Pendidikan kesehatan /Tujuan Jangka
Pendek) :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit tentang “Pentingnya Bina
Diri Terhadap Cerebral Palsy pada Keluarga” diharapkan audiens mampu :
1. Menjelaskan kembali definisi cerebral palsy ( kelumpuhan otak )
2. Menjelaskan kembali penyebab cerebral palsy ( kelumpulahn otak )
3. Menyebutkan kembali pokok-pokok bina diri pada pasien cerebral palsy
(kelumpuhan otak)
4. Menyebutkan kembali cara melakukan bina diri pada pasien cerebral palsy
(kelumpuhan otak)
5. Menyebutkan kembali manfaat melakukan bina diri pada pasien cerebral palsy
(kelumpuuhan otak)
I. SUB POKOK BAHASAN
1. Definisi cerebral palsy (kelumpuhan otak)
2. Penyebab cerebral palsy (kelumpuhan otak)
3. Cara merawat kebersihan diri pada pasien cerebral palsy (kelumpuhan otak)
4. Cara melakukan bina diri pada pasien cerebral palsy (keumpuhan otak)
5. Manfaat melakukan bina diri pada pasien cerebral palsy (kelumpuhan otak)
J. METODE PENDIDIKAN KESEHATAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
K. MEDIA YANG DIGUNAKAN
1. Leflat
2. Whattsap
L. URAIAN KEGIATAN PENDIDIKAN KESEHATAN

TAHAP URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA


I 1. Memberi salam pembukaan Ceramah Whattsa
p
Pendahuluan 2. Memperkenalkan diri
(Membuka 3. Menjelaskan maksud dan
Pertemuan) tujuan pertemuan dan topik yang akan
5menit dibahas (Bina Diri terhadap Cerebra
Palsy)
4. Menumbuhkan motivasi dengan cara:
a. Menjelaskan manfaat topik
yang dibahas
b. Menunjukkan hasil-hasil
peneli tian yang terkait dengan
topik secara sederhana
c. Menjelaskan komplikasi dari
Cerebral palsy (Kelumpuhan
Otak)

5. Menjelaskan metode yang


digunakan
6. Memberitahukan waktu yang
akan digunakan
II 1. Menjelaskan kembali definisi Ceramah Whattsapp/
Menyampaik cerebral palsy (kelumpuhan otak) Demonstrasi Lefleat
a n isi materi 2. Mennjelaskan kembali penyebab /
25 menit cerebral palsy (kelumpuhan otak) redemonstra
3. Menyebutkan kembali pokok-pokok si
bina diri pada pasien cerebral palsy
(kelumpuhan otak)
4. Menyebutkan kembali cara
melakukan bina diri pada pasien
cerebral palsy (kelumpuhan otak)
5. Menyebutkan kembali prinsip
melakukan bina diri pada pasien
cerebral palsy (kelumpuhan otak)
6. Memberikan kesempatan audience
untuk bertanya
III Tanya
Mengevaluasi penyuluhan dengan
jawab
Evaluas
memberi kesempatan audience untuk
10
menyebutkan kembali apa itu cerebral
menit palsy,penyebab cerebral palsy,cara
merawat kebersihan diri pada pasien CP,
cara melakukan bini diri pada pasien
CP, manfaat melakukan bina diri
IV
Menutup penyuluhan dengan :
Penutup
1. Memberikan ucapan terimakasih
atas waktu dan kesempatan yang
diberikan oleh audince dan
memberikan pujian
2. Menutup dengan salam penutup

M. EVALUASI :
1. Evaluasi structural :
a. Kontrak waktu kepada pihak keluarga bahwa akan dierikan pendidikan
kesehatan mengenai bina diri terhadap penyakit cerebral palsy
(kelumpuhan otak)
b. Ketersedian tempat via videocall
c. Ketersediaan media cetak berupa leaflet
2. Evaluasi proses
a. Minat, semangat dan antusias serta perhatian dari ibu pasien dalam
proses penyuluhan
b. Keaktifan ibu pasien untuk menambah pengetahuan dengan bertanya
dan menjawab pertanyaan yan diberikan dari pembawa materi
c. Iu pasien mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir
d. Dari 5 pertanyaan ibu pasien mampu menjawab 4 pertanyaan dengan
lengkap dan benar, 1 pertanyaan yang disebutkan tidak lengkap
3. Evaluasi hasil
a. Pertanyaan 1 : apa pengerian dari cerebral palsy (kelumpuhan otak) ?
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan
gangguan pada gerakan dan koordinasi tubuh.
b. Pertanyaan 2 : apa penyebab terjadinya cerebral palsy (kelumpuhan
otak)?
Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang
biasanya terjadi saat anak masih di dalam kandungan. Gangguan
perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses persalinan atau
dua tahun pertama setelah kelahiran.
c. Pertanyaan 3 : apa pokok-pokok bina diri pada pasien cerebral palsy
(kelumpuhan otak)?
a. Membersihkan diri dan merapikan diri Kebersihan dan merapikan
merupakan hal yang penting dalam diri manusia. Orang yang
memperlihatkan kebersihan dirinya akan dihargai dalam hidup
bermasyarakat. merias diri meliputi merapikan rambut dengan sisir dan
memakai minyak rambut, memakai aksesoris.
b. Makan dan minum Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang sangat
memerlukan minuman dan makanan demi mempertahankan hidupnya.
Bagi anak cerebral palsy juga perlu diajarkan cara makan dan minum
agar mampu melakukannya secara mandiri.
c. Berbusana
Anak berkebutuhan khusus juga pelu diajarkan berbusana, agar mampu
menutupi tubuhnya dari kedinginan ataupun kepanasan secara mandiri.
d. Pertanyaan 4 : bagaimana cara melakukan bina diri pada pasien
cerebral palsy (kelumpuhan otak ) ?
Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan
kontak, Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain
yang digunakan untuk anak, telah dalam keadaan bersih, Menganjurkan
ibu menjaga kebersihan diri, terutama dengan mandi 3x sehari
e. Pertanyaan 5 : apa prinsip melakukan bina diri pada pasein cerebral
palsy ( kelumpuhan otak) ?
Prinsip fungsional bina diri adalah layanan yang diberikan
dengan melatih fungsi otak dan sendi. Tujuan dari prinsip ini
untuk meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi secara optimal
sesuai dengan standar gerak ROM (Range Of Motion).
Prinsip suportif bina diri, adalah layanan yang diberikan untuk
meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dari siswa,
sehingga mereka mempunyai keyakinan untuk mengembangkan
kemampuan yang dimilikinya.
Prinsip evaluasi bina diri, layanan ini diberikan secara struktur
dan berkelanjutan untuk kemudian dilakukan evaluasi guna
mengetahui keberhasilan yang telah dicapai.
Prinsip activity daily living, layanan jenis ini diberikan mengacu
pada segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari mulai dari
bangun tidur sampai tidur kembali.

MATERI DAN LEAFLET DILAMPIRKAN


Lampiran 4

URAIAN MATERI

1. DEFINISI
Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah penyakit yang menyebabkan gangguan pada gerakan
dan koordinasi tubuh , istilah yang diunakan untuk mendeskripsikan rentang gejala klinis non-
spesifik yang ditandai dengan pola motoric dan postur abnormal, yang disebabkan oleh fungsi
otak abnormal non-progresif. ( Afriyanti, 2016)

2. FAKTOR RESIKO/PENYEBAB

Penyakit ini disebabkan oleh gangguan perkembangan otak, yang biasanya terjadi saat anak
masih di dalam kandungan. Gangguan perkembangan otak ini juga dapat terjadi ketika proses
persalinan atau dua tahun pertama setelah kelahiran. (Amrie, 2011)

3. POKOK-POKOK BINA DIRI

a. Membersihkan diri dan merapikan diri Kebersihan dan merapikan merupakan hal yang
penting dalam diri manusia. Orang yang memperlihatkan kebersihan dirinya akan dihargai
dalam hidup bermasyarakat. merias diri meliputi merapikan rambut dengan sisir dan memakai
minyak rambut, memakai aksesoris.
b. Makan dan minum Dalam kehidupan sehari-hari setiap orang sangat memerlukan minuman
dan makanan demi mempertahankan hidupnya. Bagi anak cerebral palsy juga perlu diajarkan
cara makan dan minum agar mampu melakukannya secara mandiri.
c. Berbusana
Anak berkebutuhan khusus juga pelu diajarkan berbusana, agar mampu menutupi tubuhnya
dari kedinginan ataupun kepanasan secara mandiri. (Amrie, 2011)

4. CARA MELAKUKAN BINA DIRI

Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukan kontak, Memastikan bahwa
semua pakaian, handuk, selimut serta kain yang digunakan untuk anak, telah dalam keadaan
bersih, Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama dengan mandi 3x sehari

5. PRINSIP MELAKUKAN BINA DIRI

Prinsip fungsional
bina diri adalah layanan yang diberikan dengan melatih fungsi otak dan sendi. Tujuan dari
prinsip ini untuk meningkatkan fungsi gerak otot dan sendi secara optimal sesuai dengan
standar gerak ROM (Range Of Motion).
Prinsip suportif bina diri,
adalah layanan yang diberikan untuk meningkatkan motivasi dan kepercayaan diri dari siswa,
sehingga mereka mempunyai keyakinan untuk mengembangkan kemampuan yang
dimilikinya.
Prinsip evaluasi bina diri,
layanan ini diberikan secara struktur dan berkelanjutan untuk kemudian dilakukan evaluasi
guna mengetahui keberhasilan yang telah dicapai.
Prinsip activity daily living,
layanan jenis ini diberikan mengacu pada segala aktivitas dalam kehidupan sehari-hari mulai
dari bangun tidur sampai tidur kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Afriyanti, A. 2016. Studi Kasus Pola Asuh Orang Tua dalam Mengembangkan Kemandirian
Bina Diri Anak Cerebral Palsy Tipe Spastik di SLB Rela Bhakti 1 Gamping Sleman
Yogyakarta. Skripsi. Program Studi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Yogyakarta

Amrie.(2011). Cerebral Palsy.[Online].


Tersedia:http://amriemanthovanie.blogspot.com/2011/02/cerebral palsy.html [08 Juni 2013]

PENILAIAN LAPORAN PENDAHULUAN (LP)


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa :
NRP :
Judul Kasus :
Ruangan Praktik :

Nilai Nilai yang


No Komponen Peenilaian Keterangan
Maksimal Diperoleh(N)
1 Definisi & Klasifikasi 5
& Etiologi (Bila ada)
2 Patofisiologi/Fisiologi 10
3 Web of Caution 10
4 Gejala Klinis/Komplikasi 5
5 Pemeriksaan Diagnostik 2.5
(Lab, USG, dll)
6 Penatalaksanaan Medis 5
(Farmakoterapi, Pembedahan dll)
7 Pengkajian data dasar keperawatan 7.5
komprehensif
8 Analisis data masalah keperawatan 7.5
9 Diagnosa keperawatan 5
10 Tujuan dan Kriteria Evaluasi 5
11 Intervensi keperawatan 7.5
12 Rasional dari intervensi keperawatan 7.5
13 Referensi/daftar pustaka 2.5
14 Responsi 20
Nilai Akhir L.P.= ∑ N 100

Nilai Akhir Laporan Pendahuluan : Jumlah Nilai yang diperoleh dari setiap komponen
= ............

NB : Penilaian dilakukan terhadap kelengkapan dan ketepatan isi serta responsi dari
laporanyang ditulis.

Surabaya, ...............................
Pembimbing

( )

PENILAIAN LAPORAN KASUS (LK)


ASUHAN KEPERAWATAN

Nama Mahasiswa : ...................................................................................


NRP : ..................................................................................
Tempat Praktik : ...................................................................................
Judul Kasus : ...................................................................................

No Komponen Penilaian Bobot Nilai Nilai X Keterangan


(10 – 100) Bobot
A Pengkajian 10%
1. Holistik (bio,psiko,kultur,spiritual)
2. Anamnese riwayat kesehatan dll.
3. Pemeriksaan fisik
4. Pemeriksaan Diagnostik
5. Farmakoterapi

B Analisis Masalah Keperawatan 15%


1. Mengelompokkan data fokus
2. Merumuskan masalah yang relevan
dengan data.
3.Menentukan kemungkinan
penyebab.

C Perumusan Diagnose Keperawatan 15%


1. Spesifik
2. Terdapat unsur PES/PE.
3. Fokus pada kebutuhan klien
4. Diurutkan sesuai dengan prioritas.

D Perencanaan Keperawatan 15%


1. Merumuskan tujuan dan kriteria
evaluasi.
2. Rencana tindakan keperawatan
(relevan, mandiri, kolaborasi,
promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif).
3. Rasional.

E Implementasi Keperawatan 10%


1. Prioritas tindakan
2. Tindakan Mandiri
3. Tindakan Kolaborasi
4. Ketepatan pelaksanaan tindakan.
5. Mendokumentasikan tindakan
Keperawatan (sistematik, akurat,
lengkap, ringkas).

Nilai Nilai X
No Komponen Penilaian Bobot Keterangan
(10 – 100) Bobot
F Evaluasi Keperawatan 15%
1.Catatan Perkembangan (SOAPIE)
2.Kesesuaian dengan kriteria evaluasi.
3.Penilaian secara obyectif.
4.Pengamatan perilaku.
5.Pengambilan Keputusan

G Responsi 20%

Nilai Akhir Laporan Kasus : 100%


Nilai Akhir Laporan Kasus : Jumlah (Nilai X Bobot) = ...........

Surabaya,
Pembimbing Akademik/Klinik

(..............................................)

PENILAIAN PENYULUHAN

Nama : ................................................
Hari-tanggal : ................................................
Tempat : ................................................
Materi Penyuluhan : ................................................

No Aspek yang dinilai Nilai Nilai


Maksimal Didapat
1 Persiapan tempat 5
2 Persiapan media 5
3 Menyampaikan tujuan pokok 5
penyuluhan
4 Kejelasan dalam menyampaikan 20
materi
5 Ketepatan waktu 5
6 Kemampuan menyampaikan 10
argumentasi
7 Kemampuan memahami pertanyaan 10
8 Ketepatan menjawab pertanyaan 20
9 Kemampuan mendorong diskusi 10
secara aktif
10 Kemampuan menyimpulkan hasil 10
penyuluhan
Jumlah 100

Surabaya,
Pembimbing Akademik/Klinik

(..............................................)

PENILAIAN PRAKTIKUM KLINIK

Nama Mahasiswa : ...................................................................................


NRP : ..................................................................................
Tempat Praktik : ...................................................................................
Judul Kasus : ...................................................................................

No Komponen Penilaian NILAI Nilai yang NP X Keterangan


MAKSI diperoleh Bobot
MAL (NP)
A KEDISIPLINAN (BOBOT 20%) 100
1. Bimbingan 50

2. Kedisiplinan 20

3. Ketepatan mengumpulkan tugas 30


B PENILAIAN LAPORAN 100
PENDAHULUAN (BOBOT 20%)
C PENILAIAN LAPORAN KASUS 100
(BOBOT 40%)

D PENILAIAN LAIN-LAIN (BOBOT 100


20%)
1. SAP 50

2. Penyuluhan 50

Surabaya,
PembimbingAkademik/Klinik

(..............................................)

Anda mungkin juga menyukai