B. MATERI ( TERLAMPIR )
C. PESERTA
Ny. S dan Keluarga
D. METODE
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. MEDIA
a. Lembar Balik
b. Leaflet
F. KEGIATAN PENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Peserta
1. 5 menit Kegiatan membuka penyuluhan
(Tahap Pendahuluan)
a. Mengucap salam Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri Mengenal perawat
c. Menggali pengetahuan Mengemukakan pendapat sesuai
tentang gangguan pola tidur dengan apa yang diketahui
d. Menjelaskan tujuan yang Menyimak dengan seksama
akan dicapai
2. 20 menit Kegiatan inti (Tahap Inti)
a. Menjelaskan pengertian Mendengar dengan seksama
gangguan pola tidur
b. Menjelaskan cara mengatasi
gangguan pola tidur
c. Tanya jawab Bertanya
d. Memberikan jawaban Mendengar jawaban
3. 5 menit Kegiatan menutup pendidikan
kesehatn (Tahap Penutup)
a. Mengajukan pertanyaan Keluarga menjawab
sebagai evaluasi
b. Memberikan reinforcement
positif atas jawaban klien dan
keluarga
c. Menyampaikan kesimpulan Mendengarkan
d. Mengucap salam penutup Menjawab salam
G. EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan alokasi waktu
b. Penyuluh menguasai materi yang disampaikan
c. Keluarga mengikuti dengan aktif kegiatan penyuluhan
d. Keluarga menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti pada saat diskusi
2. Evaluasi Hasil
a. 80% klien dan keluarga mengerti tentang materi gangguan pola tidur
b. Klien dan keluarga dapat menyebutkan beberapa cara mengatasi pola tidur
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI
Istirahat berarti suatu keadaan tenang, relaks, tanpa tekanan emosional, dan bebas dari
perasaan gelisah. Jadi, beristirahat bukan berarti tidak melakukan aktivitas sama sekali.
Terkadang, berjalan-jalandi taman juga bisa dikatakan sebagai suatu bentuk istirahat
(Hidayat, 2006). Sedangkan pengertian tidur adalah suatu keadaan tidak sadar yang dialami
seseorang yang dapat dibangunkan kembali dengan indra atau rangsangan yang cukup
(Guyton, 1997). Tidur dikarakteristikan dengan aktivitas fisik yang minimal, tingkat
kesadaran yang bervariasi, perubahan proses fisiologis tubuh, dan penurunan respon terhadap
stimulus eksternal.
Tidur bermanfaat untuk menjaga keseimbangan mental, emosional, dan kesehatan.
Secara umum terdapat dua efek fisiologis tidur, pertama efek terhadap sistem saraf yang
diperkirakan dapat memulihkan kepekaan normal dan keseimbangan diantara berbagai
susunan syaraf, kedua yaitu efek pada struktur tubuh dengan memulihkan kesegaran dan
berbagai organ dalam tubuh, mengingat terjadinya penurunan aktivitas organ-organ tubuh
tersebut selama tidur. Gangguan dalam tidur bisa dialami oleh siapa saja. Gangguan pola
tidur adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami perubahan jumlah atau kualitas pola
tidur dan istirahat sehubungan dengan keadaan biologis atau kebutuhan emosi. Gangguan
tidur bisa berupa insomnia, narkolepsi, somnabolisme (tidur berjalan), enuresa (ngompol),
dan delirium (mengigau) (Alimul, 2006).