Anda di halaman 1dari 8

SAP TRAUMA HEALING PADA DEWASA

“TERAPI IMAJINASI”

Mata Kuliah : Keperawatan Bencana


Dosen Pembimbing : Nurhakim Yudhi W, M. Kep.

Disusun Oleh :
Kelompok 6

1. Ajeng Lestari (C1018002)


2. Fitri liani (C1018017)
3. Nida Azimatu ‘Ulya (C1018033)
4. Salsa Nabilah P (C1018040)
5. Widya Putri Utami (C1018049)
6. Wiwit Anang Wiyoga (C1018049)

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
BHAKTI MANDALA HUSADA SLAWI

2021

BAB I
PENDAHULUAN
1. Topik : Terapi Relaksasi
2. Pokok Bahasan : Terapi Imagery
3. Sasaran : Dewasa
4. Tempat : Posko Bencana.
5. Hari/Tanggal : Sabtu, 27 Maret 2021
6. Waktu : 30 Menit
7. Pemateri : Kelompok 6
8. Tujuan

a. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )

Setelah melakukan relaksasi imajinasi selama 10 menit, diharapkan orang dewasa


dapat mengerti dan memahami tentang berbagai cara atau teknik untuk mengurangi
tingkat stres atau trauma yang terjadi pada korban dengan disabilitas.

b. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )

Setelah melakukan relaksasi imajinasi diharapkan korban dengan disabilitas mampu

9. Materi Pokok
a. Pengertian Terapi Imagery
b. Tujuan Terapi Imagery
c. Indikasi Terapi Imagery
d. Langkah-Langkah Terapi Imagery

10. Metode

a. Diskusi, yaitu komunikasi dua arah dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh
seorang perawat kepada klien dan adanya timbal balik dari sasaran untuk bertanya dan
menjawab
b. Tanya jawab, yaitu metode pemberian pertanyaan dari klien kepada perawat sebagai
respon terhadap materi yang telah disampaikan dan sebaliknya sebagai bahan evaluasi
kegiatan
c. Demonstrasi, yaitu metode pengaplikasian teori yang telah diberikan kepada klien untuk
meningkatkan respon terhadap materi yang diberikan.

11. Media
Leaflet
12. Strategi
No. Kegiatan Metode Media Waktu
1. Pembukaan Ceramah Lisan 5 menit
a. Mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri.
c. Mejelaskan tujuan
d. Melakukan kontrak
waktu dengan peserta
2. Kegiatan Inti - Ceramah - Lisan 10 menit
a. Menjelaskan pengertian - Diskusi - Leaflet
terapi imagery
b. Menyebutkan tujuan
terapi imagery
c. Menyebutkan indikasi
terapi imagery
d. Menjelaskan
langkahlangkah terapi
imagery
e. Melakukan demonstrasi
terapi imagery
3. Penutup - Ceramah Lisan 5 menit
a. Memberikan kesempatan - Diskusi
kepada pasien untuk
mengajukan pertanyaan
b. Menjawab pertanyaan
pasien dan keluarga
c. Melakukan evaluasi
tentang materi yang
disampaikan
d. Menyampaikan
kesimpulan
e. Salam penutup

A. EVALUASI
a. Evaluasi : post test dan redemontrasi
b. Bentuk : diskusi dan tanya jawab
c. Jenis : pertanyaan lisan, pertanyaan terbuka
d. Butir soal :
1) Sebutkan tujuan terapi imagery
2) Sebutkan langkah-langkah terapi imagery

Materi Penyuluhan

A. Pengertian

Terapi imagery adalah suatu tempat yang berada dalam pikiran anda tempat relaksasi, tempat
yang anda tahu bahwa anada pernah merasa kenyamanan yang sempurna pada suatu waktu alam
hidup anda, dan anda membangun kembali tempat ini dalam pikiran anada serta mengambarkan
tempat itu dnegan jelas itu apa yang anda lihat, dengar, bau atau hirup, dan sentuh.

B. Tujuan

Tujuan dari menerapkan guided imagery ialah (Mehme, 2010):


1. Memelihara kesehatan atau mencapai keadaan rileks melalui komunikasidalam tubuh
melibatkan semua indra (visual, sentuhan, penciuman,penglihatan, dan pendengaran) sehingga
terbentuklah keseimbangan antarapikiran, tubuh, dan jiwa.
2. Mempercepat penyembuhan yang efektif dan membantu tubuh mengurangiberbagai macam
penyakit seperti depresi, alergi dan asma.
3. Mengurangi tingkat stres, penyebab, dan gejala-gejala yang menyertai stres.
4. Menggali pengalaman pasien depresi.
C. Indikasi
Indikasi dari guided imagery adalah semua pasien yang memiliki pikirannegatif atau pikiran
menyimpang dan mengganggu perilaku (maladaptif).Misalnya: over generalization, stress,
cemas, depresi, nyeri, hipokondria, dan lainlain.
D. Langkah- langkah Terapi imagery
INDIKATOR STRATEGI PELAKSANAAN
TERAPI IMAGERY

N
ASPEK YANG DINILAI STANDART INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
O
A. FASE ORIENTASI ( 20 %)
1.Memberikan salam terapeutik dan
kenalan :
a.Memberikan salam. “Assalamualaikum/Selamat pagi....…”
b. Mengingatkan nama Perawat dan Perkenalkan nama saya … saya senang dipanggil…,
pasien. Saya adalah perawat yang merawat ( bapak, ibu,
saudara ), Saya akan merawat ( bapak, ibu, saudara ) dari
jam 007.00 – 14.00, Jadi segala sesuatu yang berkaitan
dengan masalah keperawatan ( bapak, ibu, saudara ) saat
menjadi tanggung jawab saya.
c.Memanggil nama panggilan yang disukai. siapa nama ( bapak, ibu, saudara )? Senang dipanggil
siapa?
d. Menyampaikan tujuan interaksi. Baik ( bapak, ibu, saudara )… tujuan saya mengajak
ngobrol dengan ( bapak, ibu, saudara )… adalah untuk
membantu menyelesaikan masalah ( bapak, ibu,
saudara )… berkaitan dengan sakit yang ( bapak, ibu,
saudara ) alami.
2.Melakukan evaluasi dan validasi data :
a.Menanyakan perasaan pasien hari ini. “ Bagaimana perasaan ( bapak, ibu, saudara )... saat ini?
b. Memvalidasi /evaluasi masalah Apa yang ( bapak, ibu, saudara ) rasakan? Apa yang
pasien. terjadi di rumah sampai di bawa di rumah sakit ?
Untuk mengatasi itu apa yang sudah dilakukan?
3.Melakukan kontrak :
a.Waktu. Baiklah sekarang kita akan bercakap-cakap Bagaimana
kalau Waktunya 10 menit?
b. Tempat. Dan tempatnya disini?
c.Topik. Hari ini saya akan saya akan mengajak ( bapak, ibu,
saudara ) untuk Latihan Imagery.
B. FASE KERJA ( 45%)
1. Mengatur posisi yang nyaman (duduk  Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik
atau berbaring). atau suatu benda di dalam ruangan.
 Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas
 dalam dan pelan, napas berikutnya biarkan sedikit
lebih dalam dan lama dan tetap fokus pada
pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh
semakin santai dan lebih santai.
 Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari
ujung kepala sampai ujung kaki.
 Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan
N
ASPEK YANG DINILAI STANDART INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
O
dalam dan pelan
2. Memberi Sugesti khusus untuk imajinasi  Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat
yang menyenangkan dan merasa senang ditempat
tersebut
 Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan
apa yang dirasakan
 Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati
berada ditempat tersebut
 Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda
inginkan (uraikan sesuai tujuan yang akan dicapai/
diinginkan.
3. Memberi kesimpulan dan perkuat hasil  Mengingat bahwa anda dapat kembali ke tempat ini,
praktek imagery perasaan ini, cara ini kapan saja anda menginginkan
 Anda bisa seperti ini lagi dengan berfokus pada
pernapasan anda, santai, dan membayangkan diri
anda berada pada tempat yang anda senang
4. Mengembalikan ke keadaan semula  Ketika anda telah siap kembali ke ruang dimana anda
 berada
 Anda merasa segar dan siap untuk melanjutkan
kegiatan anda
 Anda dapat membuka mata anda dan dan ceritakan
pengalaman anda ketika anda telah siap.
4. Memberikan reinforcement positif. bagus.....( bapak, ibu, saudara ) sudah berdoa dengan
baik ya...

C. FASE TERMINASI ( 15%)


1. Mengevaluasi respon pasien terhadap
tindakan:
a.Data subyektif. Bagaimana perasaan ( bapak, ibu, saudara )... setelah kita
latihan
b. Data Obyektif. Coba ( bapak, ibu, saudara )... tadi kita Latihan apa ya ?

2. Melakukan rencana tindak lanjut. Baik ( bapak, ibu, saudara )… hasil dari latihan semoga
dapat membantu meyelesaikan masalah ( bapak, ibu,
saudara ).
3. Melakukan kontrak untuk pertemuan
berikutnya:
a.Waktu. ( bapak, ibu, saudara )...Besok kita ngobrol-ngobrol lagi,
waktunya kira-kira 10 menit.
b. Tempat. Tempatnya mau dimana? Di sini saja ya?
c.Topik. Kita akan lagi tentang pengkajian lain yaitu..........
Baik ( bapak, ibu, saudara )..., sebelum ngobrol dengan
saya tadi, ( bapak, ibu, saudara ) lagi melakukan kegiatan
apa?
Silahkan lanjutkan kegiatan ( bapak, ibu, saudara ),
permisi...Wassalamualaikum...
D. SIKAP TERAPEUTIK ( 10%)
1. Berhadapan dan mempertahankan
N
ASPEK YANG DINILAI STANDART INTERAKSI YANG DIKERJAKAN
O
kontak mata.
2. Membungkuk ke arah pasien dengan
sikap terbuka dan rileks.
3. Mempertahankan jarak terapeutik.
E. TEHNIK KOMUNIKASI (10%)
1. Menggunakan kata- kata yang mudah
dimengerti.
2. Menggunakan tehnik komunikasi
yang tepat.

DAFTAR PUSTAKA

Bevaola Kusumasari, Manajemen Bencana dan Kapabilitas Pemerintah Lokal, Gava


Media: Yogyakarta, 2014.
Drever, James, Kamus Psikologi, BinaAksara, Jakarta, 1988.
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lembaga Penanggulangan
Bencana Pimpinan Pusat Muhammad, Fikih Kebencanaan Keputusan
Musyawarah Nasional Tarjih Ke-29 Tahun 2015 di Yogyakarta, Yogyakarta:
Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat
Muhammadiyah Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah,
2015.
Nurjanah, dkk, Manajemen Bencana, Bandung: Alfabeta, 2012.
Soehatman Ramli, Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster Management),
Jakarta: Dian Rakyat, 2010.
Tirza T Laluyan, dkk, Pemulihan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma Akibat
Bencana Alam, Depok: Lembaga Pengembangan Sarana Pengukuran dan
Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2007.
Muhammad Syofian, Agama sebagai Insrumen Rehabilitas Traumatik Korban Bencana
Gempa (Studi Tentang Aktifitas Relawan UIN Sunan Kalijaga di Jomblangan,
Kecamatan Bangun Tapan, Kabupaten Bantul-Yogyakarta), skripsi tidak
diterbitkan, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga 2008.
Muhammadiyah Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat
Muhammadiyah, 2015.
Nurjanah, dkk, Manajemen Bencana, Bandung: Alfabeta, 2012.
Soehatman Ramli, Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster
Management), Jakarta: Dian Rakyat, 2010.
Tirza T Laluyan, dkk, Pemulihan Trauma: Panduan Praktis Pemulihan Trauma
Akibat Bencana Alam, Depok: Lembaga Pengembangan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, 2007.

Anda mungkin juga menyukai