Anda di halaman 1dari 8

SAP CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD)

DI RUANG HEMODIALISA RSD GUNUNG JATI CIREBON

Disusun Oleh :

Ilenia Nurwanda

Putrigraha Yusuf Budiman

Melin Suci Apiliana

Dinda

Septianingrum

Mellyta Devie Anna Farizah

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN DAN

NERS FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan diit penyakit ginal kronik pada


pasien hemodialisa

Sasaran : Tn. C

Tempat : Ruang Hemodialisa RSD Gunung Jati

Cirebon Tanggal dan Waktu : 30 September 2022 Jam 13:00 –

13:20 Penyuluh : Ilenia Nurwanda Putrigraha dan Tim

I. Latar Belakang
Gagal Ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara
cepat dan fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula, yaitu dimana
ginja mengalami kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan dan
elektrolit (Rendi, Clevo M., 2012)
II. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan selama 20 menit, diharapkan
sasaran mamppu mengetahui tentang manajemen diit dan nutrisi untuk
penderita Chronic Kidney Disease.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan pasien mampu:
1. Memahami dan menjelaskan pengaturan diit dan nutrisi pada penderita
ginjal kronik.
2. Memahami dan menjelaskan pengaturan kebutuhan elektrolit bagi
penderita gagal ginjal kronik.
3. Memahami dan menyebutkan petunjuk bagi pasien yang menjalani
hemodialisis untuk menjaga cairan.
III. Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Tahapan Kegiatan
Kegiatan
Pengajar Tn. C
1 5 menit Pembukaan 1. Memberi Salam 1. Menjawab Salam
2. Menjelaskan Tujuan 2. Memperhatikan dan
Dan Materi Yang Akan mendengarkan
Disampaikan 3. Menjawab
3. Evaluasi awal tentang
yang akan diberikan

2 10 Kegiatan A. Penjelasan Materi Pasien memperhatikan


menit inti 1. Menjelaskan diet dan memberikan
rendah protein untuk tanggapan
pasien hemodialisis
2. Menjelaskan tujuan diet
pada pasien
hemodialisa
3. Menjelaskan susunan
makanan untuk pasien
hemodialisa.
4. Menjelaskan syarat diet
5. Menjelaskan bahan
makanan yang tidak
dianjurkan untuk
pasien hemodialisa
6. menjelaskan keberhasilan
terapi diet pada pasien
hemodialisa
3 5 menit Penutup -Menutup pertemuan dengan Pasien
member kesimpulan dari memperhatikan,
materi yang disampaikan menjawab salam dari
-Mengajukan pertanyaan pemateri
kepada pasien terkait materi
yang sudah disampaikan
-Mendiskusikan bersama
jawaban dari pertanyaan
yang telah diberikan
-Menutup pertemuan dan
memberi salam

IV. Metode
a. Ceramah
b. Tanya jawab

V. Media
Leaflet
Lembar balik

VI. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Penyuluh dan peserta sudah siap
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan awal kegiatan hingga selesai
3. Evaluasi Hasil
Tn.C mengikuti dan memperhatikan penyuluhan dengan baik dan cermat

VII. Lampiran Materi


A. Pengertian
Gagal Ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun
secara cepat dan fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula,
yaitu dimana ginja mengalami kegagalan dalam mempertahankan
keseimbangan cairan dan elektrolit (Rendi, Clevo M., 2012)
B. Penyebab
 Kurang minum
 Minuman beralkohol
 Minuman bersoda
 Hipertensi
 Infeksi penyakit
 Pola makan dan gaya hidup kurang sehat
 Penyakit bawaan
 Batu saluran kencing

C. Tanda dan Gejala


 Sakit kepala
 Sesak Nafas, edema paru, hipertensi, oliguria, anuria, edema ekstermitas
 Mual, muntah, pucat, kulit kering, anemia
 Gejala dini seperti lemah, sakit kepala, bb menurun, lelah dan nyeri
pinggang
 Gejala lanut seperti napsu makan menurun, mual disertai muntah
 Sesak nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak, bengkak disertai
lekukan, gatal pada kulit, dan kesadaran menurun.
D. Komplikasi
 Penyakit Jantung
 Stroke
 Penyakit Ginjal
 Penyakit Pembuluh Darah
 Gangguan Saraf
 Retinopati (Kerusakan Retina)
 Gangguan Serebral (Otak)

E. Diet bagi penderita gagal ginjal kronik


Jenis makanan yang diperbolehkan
 Bahan makanan sumber karbohidrat ; Nasi, bihun, jagung, madu dan
permen
 Bahan makanan sumber protein ; Telur, daging, ikan, ayam, susu rendah
protein
 Bahan makanan sumber lemak ; Minyak jagung, minyak kacang tanah
 Bahan makanan sumber vitamin : sayuran dan buah dengan pengolahan
khusus, kupas buah dan sayur, cuci dengan air bersih dan rendam dengan
air hangat selama 2 jam, bilas lagi dengan air bersih dan mengalir, masak
sayur atau buah dengan metode setup atau cocktail.
Jenis makan yang tidak diperbolehkan
 Bahan makanan sumber karbohidrat ; umbi-umbian (kentang, singkong,
ubi, talas, dll).
 Bahan makanan sumber protein ; kacang-kacangan dan hasil olahannya
(tempe, tahu, dll).
 Bahan makanan sumber lemak ; minyak kelapa, santan, lemak hewan.
 Bahan makanan sumber vitamin dan mineral
 Sayur dan buah-buahan tinggi kalium pada pasien yang memiliki kadar
kalium tinngi
F. Tujuan diet pada pasien CKD
 Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan
memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak memberatkan
kerja ginjal
 Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi
 Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
 Mencegah dan mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan
memperlambat turunya laju filtrasi glomerulus pada penderita
CKD sering terjadi mual, muntah, aneroksia, dan gangguan lain
yang menyebabkan gizi tidak adekuat
G. Syarat pemberian diet pada pasien CKD
 Energi cukup yaitu 35 kkal/kg BB
 Protein rendah, yaitu 0,6 -0,75 kkal/kg BB
 Lemak cukup, yaitu 20-30% dari kebutuhan energi total
 Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang
berasal dari protein dan lemak
 Natrium dibatasi, apabila ada hipertensi, oedema, asites, oliguria,
atau anuria. Banyak natrium yang diberikan 1-3g
 Kalium dibatasi (60-70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium
darah > 5,5 mEq), oliguria, atau anuria
 Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin sehari ditambah
dengan pengeluaran cairan melalui keringat dan pernapasan (±
500 ml)
 Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen pridoksin, asam
folat, vitamin C, vitamin D
H. Diet yang diberikan menurut berat badan
 Diet rendah protein I
30 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg
 Diet rendah protein II
35 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60 kg
 Diet rendah protein III
40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 65 kg
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit gagal ginjal kronik sangat
bergantung pada keadaan dan berat badan perorangan, maka
jumlah protein yang dibrikan dapat lebih tinggi atau rendah
daripada standar. Untuk protein dapat ditingkatkan dengan
memberikan asam amino esensial murni.

Daftar Pustaka

Almatsier. (2016). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Edisi ke-6. Jakarta: Granmedia

Brunner & Suddart. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
EGC

Rendi, Clevo M. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit


Dalam. Yogyakarta: Noha Medika

Anda mungkin juga menyukai