Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PEMBERIAN GIZI DAN MAKANAN UNTUK PASIEN


HEMODIALISA

oleh:

NAMA PEMBUAT

RSU KDH SINGARAJA

2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
PEMBERIAN GIZI DAN MAKANAN UNTUK PASIEN HEMODIALISA

I. TUJUAN
a. Tujuan umum
Setelah pemaparan materi , peserta dapat memahami dan mengetahui informasi mengenai
pemberian gizi dan makanan untuk pasien Hemodialisa.

b. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan tentang pemberian gizi dan makanan untuk pasien hemodialisa,
diharapkan sasaran dapat :
 Mengetahui tujuan diet untuk pasien hemodialisa
 Mengetahui makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa

II. MATERI PENYULUHAN


Pokok bahasan : Informasi mengenai pemberian gizi dan makanan untuk pasien hemodialisa
Sub pokok bahasan
 Pengaturan makanan untuk pasien hemodialisa.
 Tujuan diet untuk pasien hemodialisa.
 Syarat diet.
 Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa.

III. METODA, MEDIA, SUMBER


a. Metoda            : ceramah dan tanya jawab
b. Media              : Power Point, Leaflet
c. Sumber            : Internet

IV. WAKTU
            Waktu yang dibutuhkan : ± 30 menit
            Sasaran            : Pasien dan Keluarga Pasien
            Pemberi Materi         : NAMA
            Materi               : Terlampir
V. PELAKSANAAN
No WAKTU KEGIAAN PENYULUH SASARAN
1. 3 menit Pembukaan Mengucapkan salam dan Menjawab salam dan
tujuan kegiatan. menyimak tujuan.

2 15 menit Materi Menjelaskan mengenai tujuan Menyimak penjelasan


diet untuk pasien hemodialisa
dan makanan yang dianjurkan
dan yang tidak dianjurkan
pasien hemodialisa.

     Membuka sesi pertanyaan      Bertanya


3. 10 menit Diskusi      Menjawab pertanyaan      Menyimak

     Menyimpulkan
     Menutup acara Menyimak
4. 2 menit Penutup      Mengucapkan salam Menjawab salam

VI. EVALUASI
a. Bentuk            : lisan
b. Jenis                : Pertanyaan langsung
c. Pertanyaan

     
LAMPIRAN MATERI

A. Pengaturan Makanan Untuk Pasien Hemodialisa

Penyandang hemodialisa diharuskan melaksanakan pengaturan makan/minum, artinya


pengaturan jenis makanan/minuman yang diperbolehkan serta jumlahnya. Tidak dianjurkan
melaksanakan diet yang terlalu ketat untuk menghindari kekurangan gizi sebab kualitas hidup
penyandang hemodialisa yang kurang gizi akan lebih buruk dibandingkan yang cukup gizi atau
sedikit lebih gemuk. Penyandang hemodialisa boleh gemuk tetapi tidak boleh bengkak.

1.     Tujuan diet untuk pasien hemodialisa


a. Mencukupi kebutuhan zat gizi sesuai kebutuhan perorangan agar status gizi optimal.
b. Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit.
c. Menjaga agar penumpukan produk sisa metabolisme protein tidak berlebihan.
d. Pasien mampu melakukan aktifitas normal sehari-hari.

2.     Syarat diet


a. Energi 35 kkal/kg BBI/hari
b. Protein 1-1,2 gr/kgBBI/hari, 50% protein bernilai biologi tinggi
c. Lemak normal, yaitu 15-30% dari kebutuhan energi total
d. Karbohidrat cukup 55-75% dari kebutuhan energi total
e. Natrium, yaitu 1 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
f. Kalium, yaitu 2 gram + 2 gram bila urine 1 liter/24 jam
g. Cairan dibatasi, yaitu jumlah urine/24 jam ditambah 500 ml

B. Makanan yang dianjurkan dan yang tidak dianjurkan pasien hemodialisa


1. Bahan Makanan Dianjurkan
 Bahan makanan sumber karbohidrat: nasi, roti putih, mie, makaroni, spageti, lontong,
bihun, makanan yang dibuat dari tepung-tepungan, gula, madu, sirup, permen, dll.
 Bahan makanan sumber protein : telur, ayam, daging, ikan, susu (Dalam jumlah sesuai
anjuran).
 Sayur-sayuran : ketimun, terung, tauge, buncis, kacang panjang, kol, kembang kol, slada,
wortel, jamur, dll . (Dalam jumlah sesuai anjuran).
 Buah-buahan : nanas, pepaya, jambu biji, sawo, pear, strawberi, apel hijau, anggur, jeruk
manis, dll. (Dalam jumlah sesuai anjuran).
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)
                   
2.     Bahan Makanan Tidak Dianjurkan/ Dibatasi
 Bahan makanan tinggi kalium bila hiperkalemia : singkong, kentang, havermout, ubi,
kacang tanah, kacang hijau, kacang kedelai,  bayam, daun pepaya, daun singkong,
kembang kol, jantung pisang, kelapa, pisang, alpokat, apel merah, duku, durian,
belimbing. nangka, coklat, santan.
 Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan asites. Bahan
makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering,
makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan, minuman bersoda.
 Air minum dan kuah sayur yang berlebihan. Tips mengendalikan air minum: masukan air
kadalam botol sesuai kebutuhan sehari, mengatasi rasa haus (cobalah permen, 1 slice
jeruk manis, permen, air  dingin/batu es, berkumur, atau mandi), kurangi garam, gunakan
bumbu-bumbu.

3.     Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan


 Makanlah secara teratur, porsi kecil sering.
 Untuk membatasi banyaknya jumlah cairan, masakan lebih baik dibuat dalam bentuk
tidak berkuah misalnya: ditumis, dikukus, dipanggang, dibakar, digoreng.
 Bila ada edema (bengkak di kaki), tekanan darah tinggi, perlu mengurangi garam dan
menghindari bahan makanan sumber natrium lainnya.
 Makanan tinggi kalori seperti sirup, madu, permen, dianjurkan sebagai penambah kalori,
tetapi hendaknya tidak diberikan dekat waktu makan, karena mengurangi nafsu makan.
 Agar meningkatkan cita rasa, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti bawang,
jahe, kunyit, salam, dll
 Cara untuk mengurangi kalium dari bahan makanan : cucilah sayuran, buah, dan bahan
makanan lain yang telah dikupas dan dipotong-potong kemudian rendamlah bahan
makanan dalam air pada suhu 50-60 derajat celcius (air hangat) selama 2 jam, banyaknya
air 10 kali bahan makanan. Air dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir
selama beberapa menit. Setelah itu masaklah. Lebih baik lagi jika air yang digunakan
untuk memasak banyaknya 5 kali bahan makanan.
(Direktorat Bina Gizi Subdit Bina Gizi Klinik, 2011)

Anda mungkin juga menyukai