TINJAUAN PUSTAKA
7
8
B. Aromatherapy Lavender
1. Pengertian Aromatherapy
Aromatherapy adalah merupakan suatu metode yang menggunakan
minyak atsiri untuk meningkatkan kesehatan fisik dan juga
mempengaruhi kesehatan emosi.Minyak atsiri merupakan minyak
alami yang diambil dari tanaman aromatic, minyak jenis ini dapat di
gunakan sebagai minyak pijat (massage), inhalasi, produk untuk
mandi, dan parfum.Minyak atsiri berasal dari bahan yang berbau yang
di hasilkan oleh bahan alam, kebanyakan yang menghasilkan senyawa
yang beraroma adalah tanaman.Karena bahan yang yang mengandung
aroma itu biasanya bahan tanaman (herbs) seperti dari bunga, kulit
kayu, batang daun,akar tanaman yang di gunakan sebagai tujuan untuk
mempengaruhi kejiwaan dan fisik seseorang. Aromatherapy
digolongkan dalam terapi herbal, sebagai sarana pengobatan
(Koensoemardiyah,2009).Salah satu aromatherapy yang bisa di
gunakan yaitu aromatherapy lavender. Bungan lavender memiliki
kandungan linalyl asetat dan linalool yang dapat menimbulkan efek
anti cemas ataurelaksasi (Rahmawati, Titi, dan Suciana,2015).
2. Tujuan Aromatherapy
Terapi aroma (Aromatherapy) sangat banyak di gunakan terutama
dalam dunia kesehatan salah satu tujuan dari penggunaan
aromatherapy adalah mengambil manfaat dari minyak atsiri yang
berasal dari tumbuhan yang mengandung zat dan bahan aktif sebagai
teknik untuk suatu perawatan salah satunya untuk mengatasi gangguan
tidur(Kemenkes, 2013).
3. Manfaat Aromaterpi
Aromatherapy adalah tindakan terapeutik dalam keperawatan
karena menggunakan minyak esensial dari tumbuh-tumbuhan yang
mempunyai manfaat untukkesehatan.Aromatherapy dapat bermanfaat
10
C. Istirahat Tidur
1. Pengertian Tidur
Tidur merupakan suatau keadaan yang dapat terjadi secara
berulang-ulang, dimana dapat terjadi perubahan status kesadaran
dalam jangka waktu tertentu. Ketika seseorang mendapat tidur yang
cukup akan merasakan lebih tenang dan merasa lebih bersemangat
dalam hidup. Tidur juga merupakan suatu pemulihan dan perbaikan
dari rasa lelah dan letih dalam sistem tubuh manusia. Kualitas dan
kuantitas tidur yang tepat dapat memberikan kesehatan yang optimal
(Potter Perry,2011dalam Permady 2015). Berdasarkan definisi diatas
tidur merupakan suatu keadaan yang normal dan alamiah. Pada saat
kondisi tidur dapat terjadi penurunan kesadaran dan aktivitas fisik, dan
penurunan kemampuan merespon rangsangan.
2. Fisiologi Tidur
Fisiologi tidur adalah suatu pengaturan system kegiatan tidur oleh
adanya hubungan mekanisme serebral yang secara bergantian untuk
mengaktifkan dan menekan pusat di otak agar dapat tidur dan
bangun.Pusatpengaturan tidur terjadi di medulla oblongata
(Hidayat,2008 dalam permady,2015). Pengaturan siklus tidur
merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mempertahankan
keseimbangan. Pusat pengeturan aktivitas kewaspadaan dalam tidur
terletak dalam mensefalon dan di bagian atas pons. Dalam suatu
keadaan sadar neuron dalam Reticular activating sytem ( RAS) yang
akan melepas katekolamin seperti norepeneprin, tidak hanya itu saja,
12
4. Siklus Tidur
Siklus tidur normal di mulai dengan tahap pra tidur,yaitu
perubahan dari keadaan sadar sampai mengantuk lamanya sekitar 10-
30 menit. Ketika seseorang tertidur,biasanya melewati 4 tahap sampai
6 siklus tidur penuh, tiap siklus tidur terdiri dari 4 tahap dari tidur
NREM dan satu periode tidur REM. Pola siklus biasanya berkembang
dari tahap 1 menuju ke tahap 4 NREM, diikuti kebalikan tahap 4 ke 3,
lalu ke tahap 2, di akhiri dengan periode dari tidur REM. Dengan tiap-
tiap siklus yang berhasil, tahap 3 dan 4 memendek, dan
memperpanjang periode REM. Tidur REM dapat berakhir sampai 60
menit selama akhir siklus tidur(Potter& Perry,2012).
13
d) Tidur tahap 4
Tahap tidur yang paling terdalam, sangat sulit dibangunkan di
sertai penuruna tanda-tanda vital, berlangsung sekitar kurang
lebih 15 sampai 30 menit (Potter & Peryy,2012).
c. Periode tidur rapid eye movement (REM)
Tidur ini umunya terjadi sekitar 90 menit setelah mulai tidur,
ditandai dengan gerakan mata yang cepat, kelopak mata tertutup,
pernapasan cepat tidak teratur dan dangkal, denyut jantung dan
tekanan darah meningkat. Tahap ini di tandai dengan terjadinya
penurunan tonus otot dan peningkatan sekresi lambung. (Potter &
Perry,2012).
Tidur REM
NREM NREM
Tahap 2 Tahap 3
6. Fungsi Tidur
Tidur adalah perbaikan dan persiapan untuk periode terjaga
berikutnya.Selama tidur NREM, fungsi biologis menurun.Laju denyut
jantung normal pada orang dewasa sehat sepanjang hari rata-rata 70
hingga 80 denyut permenit atau lebih rendah jika individu berada pada
kondisi yang tidak sempurna.Akan tetapi selama tidur laju denyut
jantung turun sampai 60 denyut jantung permenit lebih rendah.Secara
jelas tidur yang nyenyak bermanfaat dalam memelihara fungsi jantung,
untuk memulihkan fungsi kognitif. Tidur REM dapat menyebabkan
perubahan dalam aliran darah serebral, peningkatan oksigen selain itu
juga berfungsi untuk mempertahankan mental, memori, aktivitas
system imun dan regulasi hormon (Potter & Perry,2012).
16
D. Insomnia
1. Pengertian Insomnia
Insomnia adalah salah satu gangguan yang terjadi pada lanjut
usia, di sebabkan sering terbangun di malam hari dan kesulitan
untuk memulai tidur kembali, tidur singkat atau tidur nonrestoratif,
bangun terlalu pagi, dan tidur tidak nyenyak.Insomnia dapat
menandakan adanya gangguan fisik dan psikologis. Insomnia
sering berkaitan dengan kebiasaan tiduryang buruk, apabila kondisi
berlanjut, ketakutan tidak dapat tidur cukup menyebabkan
keterjagaan(Potter & Perry,2012).
2. Klasifikasi insomnia
Insomnia dapat dibagi menjadi insomnia akut (yang
berlangsung kurang dari empat minggu, sedangkan insomnia
kronis terjadi lebih dari empat minggu. Insomnia akut lebih sering
dialami oleh yang menjalani perawatan di rumah sakit, perubahan
tidur, atau stressor psikososial akut (Kamel &Gammack,2006
dalam Krishnan dan Hawranik, 2008). Insomnia kronis dapat
dibagi menjadi insomnia primer dan sekunder. Insomnia primer
termasuk sleep disordered breathing (mendengkur) di saat tidur,
sedangkan insomnia sekunder dapat diakibatkan oleh gangguan
kejiwaan atau efek dari suatu pengobatan. Orang tua lebih
18
4. Dampak insomnia
Dampak yang dapat terjadi seperti kualitas tidur, produktivitas dan
keselamatan kerja menurun. Dampak yang lebih luas bisa terlihat
seperti terjadinya depresi, insomnia juga dapat berkontribusi pada
timbulnya penyakit misalnya penyakit jantung, dampak mengantuk
yang mengancam keselamatan kerja pada saat mengerjakan
pekerjaan rumah maupun berkendara, serta aktifitas sehari-hari
dapat terganggu (Utami,2015).
5. Penatalaksanaan insomnia
Penatalaksanaan insomnia dapat di bagi menjadi 2 yaitu
penatalaksanaan farmakologis dan nonfarmakologis.
a. Farmakologis
Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi insomnia
adalah dengan terapi farmakologis seperti obat-obatan atau
obat yang memiliki golongan sadatif-hipnotik seperti
benzodiasepin (Rahmawati dkk.,2015).
19
b. Non farmakologis
Salah satu upaya yang bisa di lakukan untuk mengatasi
insomnia adalah dengan terapi nonfarmakologis seperti
melakukan pijatan, meditasi, aromatherapy mandi air hangat
atau berendam dengan air hangat, melakukan olahraga teratur,
menghindari kebiasaan tidur siang hari,serta menghilangkan
rasa kecemasan. Terapi nonfarmakologi yang di terapkan
dengan menggunakan rendam kaki dengan air hangat dan
aromatherapy lavender (Rahmawatidkk.,2015).
E. Lanjut Usia
1. Pengertian Lanjut Usia
Lanjut usia merupakan seseorang yang telah mencapai usai lebih
dari 60 tahunkeatas menurut Undang-Undang Nomor 13 tahun 1998
(Kemenkes, 2016). Menua bukanlah berati suatu penyakit, namun
menua merupakan suatu proses perubahan yang terjadi pada daya
tahan tubuh dalam menghadapi suatu kehidupan. Perubahan yang
sering terjadi pada lansia seperti perubahan fisik, mental, psikososial
serta spiritual (Rahmawati dkk.,2015)
F. PENELITIAN TERKAIT
Penelitian yang di lakukan oleh Adiyati (2010) dengan judul
“pengaruh aromatherapi lavender terhadap insomnia pada lansia di PSTW
Unit Budi Luhur Kasongan Bantu Yogyakarta,” pada 30 responden.
Dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aromaterapi terhadap insomnia
pada lansia. Penelitianini dengan experimental dengan desain penelitian
quasy experiment dengan menggunakan metode pengambilan
sampelpurposive sampling. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember
2010 di PSTW Unit Budi Luhur Kasongan Bantu Yogyakarta. Analisa
21