Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“MANAJAMEN NUTRISI PADA PASIEN


DAN KELUARGA CKD ON
HEMODIALISA ”

Disusun Oleh :

Profesi Ners Angkatan

XVII
Stase Keperawatan Medikal Bedah

1. Ramdan Hipi, S.Kep


2. Waode Febrita, S.Kep
3. Rafida Puliana, S.Kep
4. Titin Hamzah, S.Kep
5. Amnalia Lestari Hikmah, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN
KESEHATAN UNIVERSITAS NEGERI
GORONTALO
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Gangguan Sistem Perkemihan


Sub Pokok Pembahasan : Manajemen Nutrisi pada pasien CKD
Peserta/Sasaran : Pasien dan Keluarga ruangan Hemodialisa RSUD
Prof. Dr. Aloei Saboe Kota Gorontalo
Hari/tanggal : Sabtu 29 Oktober 2022
Tempat : Ruangan Hemodialisa RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Kota Gorontalo
Waktu Pelaksanaan : Pukul 13.00
WITA Waktu : 10-15 menit
Penyuluh : Mahasiswa Profesi Ners UNG Angkatan XVII

1. Latar Belakang
Penyakit ginjal kronis adalah hilangnya fungsi ginjal yang terjadi secara
bertahap. Ketika itu terjadi maka cairan, elektrolit dan kotoran akan becampur
di dalam darah. Penyakit ginjal kronis mungkin tidak akan terjadi jelas sampai
fungsi ginjal menurun secara signifikan.

Penyebab penyakit ginjal kronik


1. Hipertensi tak terkontrol
2. Diabetes militus
3. Adanya sumbatan pada saluran kemih( batu, tumor, penyempitan/struktur)
4. Kelainan ginjal, dimana terjadi pengemanganban banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri
5. Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan leh infeksi
atau dampak dari penyakit darah tinggi
a. Tujuan Umum
Setelah dberikan penyuluhan selama 15 menit diharapkan pasien dan
keluarga dapat mengetahui tentang nutrisi bagi penderita penyakit Gagal ginjal
Kronis

b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, pasien dan keluarga dapat :
1. Menyebutkan pengertian penyakit gangguan ginjal kronis dengan benar
tanpa melihat catatan / leaflet
2. Menyebutkan penyebab penyakit ginjal kronik dengan benar tanpa melihat
catatan / leaflet
3. Menyebutkan tentang prinsip diet penderita gangguan ginjal kronis dengan
benar
4. Menyebutkan makanan-makanan yang sebaiknya dibatasi bagi penderita
gangguan ginjal kronis
5. Menyebutkan dengan benar tentang hal yang harus diperhatikan dalam
pola makan penderita gangguan ginjal kronis
2. Materi
Penyuluhan
(Terlampir)
3. Metode Penyuluhan
a. Edukasi,Tanya jawab, dan diskusi
4. Media
a. Leaflet
5. Proses Kegiatan
Tahap
Kegiatan Penyuluhan Metode Media
Kegiatan
Pembukaan • Membuka kegiatan dengan Ceramah
(5 menit) mengucapkan salam
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan dan
manfaat dari penyuluhan
• Menyebutkan materi yang
akan disampaikan
• Menggali pengetahuan klien
tentang materi yang akan
disampaikan (reinforcement)
dengan cara mengajukan
Pertanyaan
Penyajian / Menjelaskan materi Penkes Leaflet
Materi penyuluhan tentang nutrisi
( 5 menit ) bagi penderita penyakit
gagal ginjal kronis yang
meliputi :
• Pengertian penyakit gagal
ginjal kronis
• Penyebab penyakit gagal
ginjal kronis
• Menyebutkan tentang
prinsip diet penderita gagal
ginjal kronis
• Menyebutkan makanan-
makanan yang sebaiknya
dibatasi bagi penderita gagal
ginjal kronis
• Menyebutkan tentang hal-
hal yang harus diperhatkan
untuk diet penderita gagal
ginjal kronis
Penutup Melakukan evaluasi dengan Tanya jawab Leaflet
( 5 menit ) memberikan pertanyaan :
• Menanyakan pada klien
tentang materi yang telah
disampaikan dan berikan
rewards kepada klien yang
telah menjawab pertanyaan
• Memberi kesimpulan
• Mengucapkan terimakasih
atas peran serta klien
• Mengucapkan salam
• Penutup

6. Pengorganisasian dan Rincian Tugas


a. Pengorganisasian
Pemateri perorangan
Pemateri 1 : Ramdan Hipi, S.Kep
Pemateri 2 : Waode Febrita, S.Kep
Pemateri 3 : Rafida Puliana, S.Kep
Pemateri 4 : Amnalia Lestari H,
S.Kep
Pemateri 5 : Titin Hamzah, S.kep
b. Rincian Tugas
1) Pemateri
a) Mengucapkan salam
b) Menjelaskan tujuan
c) Meminta waktu/persetujuan pasien/keluarga
d) Memvalidasi pemahaman pasien dan keluarga tentang manajemen
nutrisi pasien CKD
e) Menjelaskan materi tentang Manajemen nutrisi pasien CKD
f) Menjawab Pertanyaan dari pasien/keluarga
7. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Pasien berada di ruangan
2) Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruangan bedah RSUD.
Prof. Dr. Aloei Saboe, Kota Gorontalo
b. Evaluasi Proses
1) Pasien/keluarga mau menerima materi penyuluhan
2) Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
3) Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
c. Evaluasi Hasil
1) Pasien dan Keluarga dapat menjelaskan kembali tentang Manajemen
nutrisi pada pasien CKD
2) Pasien dan Keluarga paham degan hal-hal yang perlu diperthatikan
tentang manajemen nutrisi pasien CKD
8. Setting Tempat

P P P P

PM

Keterangan :

: Pasien

P : Pemateri

CA : Ci Akademik

CK
: Ci Klinik

PM
: Pintu Masuk
(Lampiran)
Manajemen Nutrisi pada pasien CKD

A. Definisi CKD
Chronic kidney disease (CKD) alias penyakit ginjal kronis, merupakan
kondisi di mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara signifikan selama
beberapa waktu (lebih dari 3 bulan), sehingga CKD juga sering dianggap
sebagai gagal ginjal kronis. Ginjal berfungsi sebagai penyaring ‘limbah’ dan
kelebihan cairan dari dalam tubuh kita yang nantinya akan diekskresikan
sebagai urine. Ketika gangguan ginjal sudah cukup berat, maka ‘limbah’ dan
kelebihan cairan akan mengendap pada tubuh dan menyebabkan berbagai
penyakit. Penanganan Pertama Luka Pre-hospital
B. Penyebab penyakit ginjal kronik
1 Hipertensi tak terkontrol
2 Diabetes militus
3 Adanya sumbatan pada saluran kemih( batu, tumor, penyempitan/struktur)
4 Kelainan ginjal, dimana terjadi pengemanganban banyak kista pada organ
ginjal itu sendiri
5 Rusaknya sel penyaring pada ginjal baik akibat peradangan leh infeksi
atau dampak dari penyakit darah tinggi

C. Prinsip diet penderita gagal ginjal kronis


1 Diet lunak
2 Cukup energi dan rendah protein
3 Sebagai sumber protein, diutamakan protein hewani, misalnya: susu, sapi, daging,
dan ikan. Banyaknya sesuai dengan kegagalan fungsi ginjal penderita.
4 Sebagai sumber lemak, diutamakan lemak tidak jenuh, dengan kebutuhan sekitar 25
persen dari total energi yang diperlukan.
5 Untuk kebutuhan air, dianjurkan sesuai dengan jumlah urine 24 jam; sekitar 500
mililiter melalui minuman dan makanan.
6 Untuk kebutuhan kalium dan natrium dengan keadaan penderita.
7. Untuk kebutuhan kalori, sekitar 35 Kkal/Kg berat badan/hari.
8. Membatasi asupan garam dapur jika ada hipertensi(darah tinggi) atau
edema (bengkak).
9. Dianjurkan juga mengonsumsi agar-agar karena selain mengandung
sumber energi juga mengandung serat yang larut.
c. Makanan yang sebaiknya dibatasi
a. Sumber karbohidrat seperti: nasi, jagung, kentang, makaroni, pasta,
hevermout, ubi.
b. Protein hewani seperti: daging kambing, ayam, ikan, hati, keju, udang,
telur.
c. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium, seperti: apel, alpukat, jeruk,
pisang, pepaya dan daun pepaya, seledri, kembang kol, peterseli, buncis
d. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pola makan penderita Gagal
Ginjal:
a. Cairan
Pembatasan asupan cairan perlu dilakukan seiring dengan menurunnya
kemampuan ginjal. Karena jika pasien penyakit ginjal kronik
mengkonsumsi terlalu banyak cairan, maka cairan yang ada akan
menumpuk didalam tubuh sehingga dapat menyebabkan edema
(pembengkakan). Oleh sebab itu agar tidak terjadi penumpukan cairan
maka jumlah cairan yang boleh dikonsumsi dalam satu hari yaitu sebanyak
: 500 cc + jumlah urin dalam satu hari.
Perlu diingat juga bahwa makanan yang berkuah seperti sup,ice cream,
susu, sirup, yoghurt juga dihitung sebagai cairan.
Penderita gagal ginjal telah berkurang fungsi pengolahan cairannya,
sehingga jumlah cairan harus dibatasi. Cairan yang masuk ke dalam tubuh
harus sama dengan cairan yang dikeluarkan dari tubuh. Seringkali
penderita gagal ginjal memerlukan tambahan diuretic untuk mengeluarkan
kelebihan cairan dari dalam tubuh.
Pantangan besar:
- Air kelapa
- Minuman Isotonik
Dengan perhatian
khusus:
- Kopi, Susu, Teh, lemon tea
b. Natrium
Di dalam tubuh, natrium dibutuhkan tubuh bekerjasama dengan kalium
untuk mengatur tekanan darah. Terlalu banyak mengkonsumsi makanan
yang mengandung tinggi natrium menyebabkan kita menjadi banyak
minum, padahal asupan cairan pada pasien penyakit ginjal kronik perlu
dibatasi. Asupan garam yang dianjurkan sebelum dialysis antara 2,5 – 5 gr
garam/hari. .
Pantangan besar:
 Makanan dan minuman kaleng (Na Benzoat)
 Manisan dan asinan
 Keripik
 MSG/ Vetsin/ Moto (Mono Natrium Glukamat)
 Ikan asin dan daging
asap Perhatian khusus:
 Garam (makanan tidak boleh terlalu asin)
c. Kalium
Kadar kalium darah harus dipertahankan dalam batas normal. Pada
beberapa pasien , kadar kalium darah meningkat disebabkan karena asupan
kalium dari makanan yang berlebih atau karena obat-obatan yang
diberikan.Pembatasan asupan kalium dianjurkan bila kadar kalium dalam
darah > 5,5 meq. Asupan kalium yang dianjurkan adalah 40
mg/kgBB/hari.
Pantangan:
- Pisang,mangga
- Tomat, bayam
- Umbi-Umbian
Dengan perhatian khusus:
- Sayuran rebus, Timun, Jamu
- Kacang dan produk
olahannya Relatif aman:
- Pare, Lobak, Bawang merah, Bawang putih
- Selada, Seledri, Tauge
- Pepaya, Apel dan Pir
d. Phospate
Pada penderita gagal ginjal akan terjadi penumpukan phosphate dalam
darah. Dokter akan memberi pengikat phosphate untuk mengurangi
penumpukan phosphate. Diet phosphate sangat berbeda-beda untuk
masing-masing individu. Dan diet phosphate tidak boleh terlalu ketat
karena dapat menyebabkan kekurangan protein. Dalam hal diet phosphate
ini anda harus berkonsultasi dengan dokter anda. Namun secara umum diet
phosphate ini adalah:
Dengan perhatian khusus:
• Susu (maksimal 150 ml/ hari)
• Jeroan, hari, ginjal
• Kerang, ikan kering, dan ikan asin
• Coklat dan kacang’
• Relatif aman:
• Ikan segar
• Daging tanpa lemak
e. Saran-saran umum dalam diet penderita Gagal Ginjal
- Hindari makanan dengan rasa yang kuat (pedas, dan asin)
- Kurangi Gula
- Makan makanan segar non awetan
- Waspadai penurunan berat badan
f. Cara pengontrolan rasa haus pada penderita Gagal Ginjal
Cara mengontrol rasa haus dalam menjalani pengurangan asupan cairan
antara lain dengan mengurangi makanan asin yang dapat merangsang rasa
haus, minum air secara perlahan dengan gelas, bekukan minuman dalam
bentuk es batu berukuran kecil dan kunyah secara perlahan.

F. Kebutuhan Spiritual

Pasien GGK diketahui mempunyai pengalaman health-realated quality of life (HRQL)


yang buruk. Dalam menunjukkan bahwa spiritualitas, lebih spesifiknya existensial well-being
(EWB) dapat meningkatkan HRQL pasien GGK dan pasien GGK memilikim kebutuhan
spiritual yang tidak terpenuhi. Kebutuhan spiritual pasien yang menjalani hemodialisa meliputi
menguatkan hubungan dengan Tuhan, diri sendiri dan orang lain. Pemenuhan kebutuhan
spiritual pada pasien gagal ginjal kronik merupakan salah satu cara untuk meningkagtkan
makna dan harapan hidup, memperbaiki kualitas hidup, dan meningkatkan kepercayaan diri
pasien meskipun dalam kondisi kesehatan yang tidak mendukung.

G. Kelebihan Loss Kontrol Diet

Pada penderita gagal ginjal kronik gizi merupakan hal penting melihat dampak-dampak
buruk yang terjadi jika pengaturan diet tidak sesuai kebutuhannya. Contohnya yang dapat
langsung terjadi yaitu hiperglikemia, hiperfosfatemia, protein yanh ada hubungannya dengan
gizi yang kurang dan cairan yang berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M.2006. Patifisiologi. Jakarta: EGC

Direktorat Bina Gizi. 2011. Diet Penyakit Ginjal Kronik. Jakarta: Kementrian
Keseharan RI

Hanifa Wikyasastro (1997), Faal Tubuh. Yayasan Bina Pustaka Sarwono


Prawiroharjo, Jakarta.
Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media
Aesculapius
Moore, Lisa MD, 2005. Keseimbangan cairan tubuh. www.e-medicine.com.
Diakses tanggal 28 Mei 2013.

Sarwono Prawirohardjo, 1994. Faal. Jakarta, Yayasan Bina Pustaka.

Wulandini P, Andalia Rosa, Kiki Parmanda. 2017, Pendidikan pertama pada


kecelakaan (firs aid) pada siswa/siswi Kampar Riau. Jurnal Pengabdian
Masyarakat Vol.1, no 1, Oktober 2017.

Anda mungkin juga menyukai