OLEH
WIDYA PUSPA MOLOU, S.KEP
MENGETAHUI
……………………………………………. ………………………………………….
PERSEPTOR AKADEMIK
KONSEP MEDIS
Depresi post partum merupakan suatu masalah serius yang dapat dialami wanita
setelah melahirkan. Selain menimbulkan akibat-akibat yang merugikan (adverse effects)
yang langsung dirasakan oleh wanita yang mengalaminya (Alfiben, 2015).
Depresi post partum merupaka salah satu gangguan psikologis yang sering dialami
oleh sebagian ibu nifas. Gangguan ini ditandai dengan perasaan sedih, menangis, cemas,
takut, merasa kesepian, curiga, penurunan nafsu makan, gangguan tidur, susah
berkonsentrasi, perasaan tidak berharga, kehilangan harapan, kurangnya minat terhadap
bayi, dan perasaan tidak mampumenjadi ibu, bahkan pada beberapa kasus adanya
halusinasi sehingga ada upaya ibu mencederai bayi, diri sendiri atau orang lain.
Biasanya, gejala tersebut muncul setelah minggu ke-2 post partum dan sebagian
penelitian melaporkan bahwa depresi ini bahkan dapat berlanjut sampai 2 tahun atau
sepanjang kehidupan wanita tersebut. (Reeder, Martin & Griffin, 2014; Migl, 2009;
Pillitteri, 2010).
Depresi postpartum (DPP) adalah suatu depresi yang ditemukan pada perempuan
setelah melahirkan, yang terjadi dalam kurun waktu 4 minggu, beberapa bulan bahkan
beberapa tahun bila tidak diatasi dengan baik. Pendapat lain menyebutkan bahwa PDP
dapat terjadi mulai 6 minggu sampai 1 tahun. (Corey.E and Thapa.S, 2017).
1.2 Etiologi
Penyebab depresi postpartum belum di ketahui secara pasti namun Faktor resiko
yang menyebabkan depresi post partum diantaranya, yaitu:
Hormon menyusui
Merasa bersalah
(proglatin) Gangguan
pada diri atau
psikologis
lingkungan
Memodulasi
ekstabilitas otak Ketidaksanggupan DX.Koping tidak
dlm perubahan efektif
peran menjadi orng
Aktivasi sub unit tua
reseptor diotak
DX.Penampilan
Beberapa hormone Peran Tidak
lain diotak terlepas Efektif
(kortisol)
kecemasan
Stimulasi saraf
simpatis Nafsu makan DX.Harga diri
menurun rendah
situasional
DX.Defisit Nutrisi
BAB II
KONSEP KEPERAWATAN
3.1 Pengkajian
DI ……………………………….
I. Pengumpulan data
A. Identitas/biodata
B. Data Subjektif
Tanggal / Jam Pengkajian :tidak terkaji
3.2 Diagnosa
1. Koping Tidak Efektif (D.0096) Status koping l.09086 Promosi Koping (I.09312)
Sub Kategori : Integritas Ego Meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai
dan merspons stressor dan/atau kemampuan
Definisi : menggunakan sumber-sumber yang ada.
Ketidakmampuan menilai dan merespons stressor Observasi
dan/atau ketidakmampuan menggunakan sumber-
sumber yang ada untuk mengatasi masalah. 1. Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai
tujuan
Penyebab : 2. Identiffikasi kemampuan yang dimiliki
3. Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi
1. Ketidakpercayaan terhadap kemampuan diri
tujuan
mengatasi masalah
4. Identifikasi pemahaman proses penyakit
2. Ketidakadekuatan sistem pendukung
5. Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
3. Ketidakadekuatan strategi koping
6. Identifikasi metode penyelesaian masalah
4. Ketidakteraturan atau kekacauan lingkungan
7. Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan
5. Ketidakcukupan persiapan untuk menghadapi
sosial
stressor
Terapeutik
6. Disfungsi sistem keluarga
7. Krisis situasional 1. Diskusikan perubahan peran yang dialami
8. Krisis maturasional 2. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
9. Kerentanan personalitas 3. Diskusikan alasan mengkritik diri sendiri
10. Ketidakpastian 4. Diskusikan untuk mengklarifikasi kesalahpahaman dan
Gejala dan Tanda Mayor mengevaluasi perilaku sendiri
5. Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa
Subjektif
bersalah dan rasa malu
1. Mengungkapkan tidak mampu mengatasi masalah 6. Diskusikan resiko yang menimbulkan bahaya pada diri
Objektif sendiri
7. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
1. Tidak mampu memenuhi peran yang diharapkan 8. Berikan pilihan realistis mengenai aspek-aspek tertentu
(sesuai usia) dalam perawatan
2. Menggunakan mekanisme koping yang tidak 9. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
sesuai 10. Tinjau kembali kemampuan dalam mengambil
Gejala dan Tanda Minor keputusan
11. Hindari mengambil keputusan saat pasien berada di
Subjektif
bawah tekanan
1. Tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar 12. Motivasi terlibat dalam kegiatan sosial
2. Kekhawatiran kronis 13. Motivasi mengidentifikasi sistem pendukung yang
Objektif tersedia
14. Dampingi saat berduka (mis. Penyakit kronik,
Penyalahgunaan zat kecacatan)
15. Perkenalkan dengan orang atau kelompok yang berhasil
1. Memanipulasi orang lain untuk memenuhi mengalami pengalaman sama
keinginannya sendiri 16. Dukung penggunaan mekanisme pertahanan yang tepat
2. Perilaku tidak asertif 17. Kurangi rangsangan lingkungan yang mengancam
3. Partisipasi sosial kurang Edukasi
Kondisi Klinis Terkait
1. Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan
1. Kondisi perawatan kritis dan tujuan sama
2. Attention Deficit/Hyperactivity Disororder 2. Anjurkan penggunaan sumber spritual, jika perlu
(ADHD) 3. Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
3. Gangguan perilaku 4. Anjurkan keluarga terlibat
4. Oppositional Defiant Disorder 5. Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
5. Gangguan kecemasan perpisahan 6. Ajarkan cara memcahkan masalah secara konstruktif
6. Delirium 7. Latih penggunaan teknik relaksasi
7. Demensia 8. Latih keterampilan sosial, sesuai kebutuhan
8. Gangguan amnestik 9. Latih mengembangkan penilaian objektif
9. Intoksikasi zat
10. Putus zat
2. Defisit nutrisi (D.0019) Status Nutrisi (L.03030) 1. Manajemen Nutrisi
Kategori : Fisiologis
Subkategori : Nutrisi dan cairan Observasi :
Definisi
1. Identifikasi status nutrisi
Asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
2. Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis nutrient
metabolisme
3. Monitor asupan makanan
Penyebab :
4. Monitor berat badan
1. Kurangnya asupan makanan
5. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
2. Ketidakmampuan menelan makanan
Terapeutik :
3. Ketidakmampuan mencerna makanan
4. Ketidakmampuan mengabsorpsi nutrient 6. Fasilitasi melakukan pedoman diet (mis. piramida
5. Peningkatan kebutuhan metabolism makanan
6. Faktor ekonomi ( mis. Financial tidak
mencukupi) Edukasi :
7. Faktor psikologis (mis. Stress, keengganan
untuk makan) 7. Anjurkan diet yang diprogramkan
DO :
DS :
1. Cepat kenyang setelah makan
2. Kram/Nyeri abdomen
DO :
5. Sariawan
9. Diare
3. Harga Diri rendah situasional (D.0087) Harga Diri (L.09069) Manajemen perilaku (I.12463)
Definisi Tindakan
Subjektif
1. sulit berkonsetrasi
Objektif
3. Pasif
1. cedera traumatis
2. pembedaan
3. kehamilan
5. Stroke
6. Penyalahgunaan Zat
7. Demensia
4. Penampilan peran tidak efektif (D.0125) Penampilan Peran Dukungan penampilan peran (L.13478)
(L.13119)
Kategori : Relasional
Observasi
Penyebab
1. Identifikasi berbagai peran dan periode transisi sesuai
1. Harapan peran tidak realistis tingkat perkembangan
2. Hambatan Fisik 2. Identifikasi peran yang ada dalam keluarga
3. Harga Diri rendah 3. Identifikasi adanya peran
4. Perubahan Citra tubuh yang tidak terpenuhi
5. Ketidakadekuatan system pendukung (sipport Terapeutik
system)
1. Fasilitas adaptasi peran keluarga terhadap perubahan
6. Stres peran yang tidak diinginkan
7. Perubahan Peran 2. Fasilitas bermain peran dalam mengantisipasi reaksi
8. Faktor Ekonomi orang lain terhadap perilaku
2. kondisi kronis
3. Pembedahan mayor
4. Penyalahgunaan Zat
7. Depresi mayor
DAFTAR PUSTAKA
Gondo, H.K. (2012). Skrining Edinburgh postnatal depression scale (EPDS) pada
postpartum blues. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Kruckman. 2016. Maternity Nursing: Family, Newborn, and Women’s Health Care
Education (18th ed.). Philadelphia: Lippincott.
Loveland-Cook, C.A., Flick, L.H., Homan,S.M., Campbell, C., McSweeney, M., &
Gallagher, M.E (2016). Posttraumatic stress disorder in pregnancy: Prevalence,
risk factors, and treatment.Obstes Gynecol, 103 (4), 710-717.
Papalia, dkk. 2016. Human Development (Psikologi Perkembangan, bagian I s/d IV).
Jakarta: Prenada Media Group.
Perarlstein, T., Howard, M., Salisbury, A. & Zlotnick, C. (2014). Post Partum
depression. Journal Obstet Gynecol Neonatal Nurs.
Reeder, Martin & Koniak-Griffin. Keperawatan Maternitas: Kesehatan Wanita, Bayi, &
keluarga. Jakarta: EGC, 2015.
Rukiyah, Yeyeh Ai. Asuhan kebidanan 4 (patologi) bagian 2. Jakarta: TIM, 2014.
Tezel, A., Gozum, S. (2016). Comparizon of effects nursing care to problem solving
training on levels of depressive symptoms in post partum women. J Obstet
Gynecol Neonatal Nurs.
Thompson, K.S & Fox, J.E. (2013). Postpartum depression: a comprehensive approach
to evaluation and treatment. Ment Health Fam Med.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2017. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia :
Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2017. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi
dan Kriteria Hasil Keperawatan. Jakarta : DPP PPNI