Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENATALAKSANAAN DAN DIIT PADA PASIEN CHRONIC KIDNEY DISEASE


(CKD)

TUGAS KELOMPOK

Mata Kuliah

Adult Nusing II

Dosen: Tri Mustikowati SKp., M.Kep

DISUSUN OLEH

Kelompok 4

1. Amanda Zeilika (012011045) 7. Inthan Sri Anzhanie (012011066)


2. Dewi Rindang A.S (012011043) 8. Ranti Rebeca S. (012011044)
3. Ema Cyintya I.R (012011047) 9. Syafira Salsabila (012011038)
4. Eneng Yuyun Y.M (012011067) 10. Tania Mutiara W. (012011068)
5. Indah Yulianti (012011041) 11. Ulfah Permatasurya (012011065)
6. Intan Aprilia (012011048)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS BINAWAN
JAKARTA
TA: 2020 -2021

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok Bahasan : Penatalaksanaan dan Diit Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik

2. Sub Pokok Bahasan :

a. Menjelaskan penatalaksanaan gagal ginjal kronik


b. Menjelaskan tujuan diet untuk pasien gagal ginjal kronik
c. Menjelaskan bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien gagal ginjal kronik
d. Menjelaskan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi

3. Sasaran : Keluarga pasien yang menderita gagal ginjal kronik

4. Waktu : 35 menit

5. Tempat : Gmeet

6. Hari/Tanggal : 4 April 2022

7. Tujuan Penyuluhan

a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan audiens dapat mengetahui tentang


penatalaksanaan penyakit gagal ginjal kronik serta memahami tentang diit yang tepat
untuk pasien gagal ginjal kronik.

b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 35 menit, diharapkan audiens mampu:

1. Menjelaskan bagaimana penatalaksanaan penyakit gagal ginjal kronik.


2. Menyebutkan tujuan diet untuk pasien gagal ginjal akut / kronik
3. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien gagal ginjal akut /
kronik
4. Menyebutkan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk pasien gagal ginjal
akut / kronik

8. Metode : Ceramah, Tanya Jawab


9. Media : Leaflet, dan Laptop

10. Materi : Terlampir

11. Kegiatan :

No Langkah- Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan Sasaran


langkah
1. Pendahuluan 5 menit  Memberi salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan maksud dan  Mendengarkan
tujuan
2. Penyajian 15  Menjelaskan tentang  Mendengarkan
materi menit penatalaksanaan gagal secara
ginjal kronik seksama
 Menyebutkan tujuan diet
untuk pasien gagal ginjal
kronik
 Menyebutkan bahan
makanan yang dianjurkan
untuk pasien gagal ginjal
kronik
 Menyebutkan makan
yang tidak dianjurkan
atau dibatasi untuk
pasien gagal ginjal
kronik
3. Evaluasi 10  Tanya jawab  Partisipasi
menit  Diskusi aktif
4. Penutup 5 menit  Memberi salam  Menjawab
salam

12. Evaluasi

 Evaluasi Struktur
Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semua lengkap atau dalam
kondidi baik dan bisa digunakan saat ceramah dan tanya jawab.

 Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan

b. Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan

c. Kehadiran minimal 80% mengingat pentingnya pemahaman terhadap gagal ginjal kronik
dikalangan masyarakat

d. Minimal 60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan

e. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan ruang gmeet penyuluhan

f. Minimal 20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan

 Evaluasi Hasil

a. Jangka Pendek Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit, peserta mampu:

1. Audiens mengerti tentang penatalaksanaan dari penyakit gagal ginjal kronik


2. Menyebutkan tujuan diet untuk pasien gagal ginjal kronik
3. Menyebutkan bahan makanan yang dianjurkan untuk pasien gagal ginjal kronik
4. Menyebutkan makan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk pasien gagal ginjal
kronik

b. Jangka Panjang

Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai gagal ginjal kronik dan cara pencegahan serta
penatalaksanaan dari penyakit gagal ginjal kronik sehingga meningkatkan taraf hidup
masyarakat
LAMPIRAN LEAFLET.....
MATERI PENYULUHAN
PENATALAKSANAAN DAN DIIT UNTUK PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

a. Penatalaksanaan Gagal Ginjal Kronik


Penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan gagal ginjal kronik, yaitu:
a. Konservatif
1) Melakukan pemeriksaan lab darah dan urine
2) Optimalisasi dan pertahankan keseimbangan cairan dan garam
3) Diet TKRP (Tinggi Kalori Rendah Protein). Diet rendah protein (20-240 gr/hr)
4) Kontrol hipertensi.
5) Kontrol ketidak seimbangan elektrolit

b. Dialysis
1) Peritoneal dialysis
2) Hemodialisis

c) Operasi
1. Pengambilan batu
2. transplantasi ginjal

b. Tujuan Diet pada pasien dengan penyakit Gagal Ginjal Kronik adalah:
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dengan memperhitungkan sisa fungsi
ginjal, agar tidak memberatkan kerja ginjal
2. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah yang tinggi (uremia)
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Mencegah dan mengurangi progresifitas gagal ginjal, dengan memperlambat turunnya laju
filtrasi glomerulus Pada penderita GGK sering terjadi mual, muntah, anoreksia, dan gangguan
lain yang menyebabkan asupan gizi tidak adekuat / tidak mencukupi.

c. Syarat pemberian Diet pada Gagal Ginjal Kronik adalah:


1. Energi cukup, yaitu 35 kkal/kg BB
2. Protein diberikan cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh dan mengganti protein yang
hilang. Protein rendah, yaitu 0,6 - 0,75 gr/kg BB
3. Lemak cukup, yaitu 20 - 30 % dari kebutuhan total energi, diutamakan lemak tidak jenuh
ganda
4. Karbohidrat cukup, yaitu kebutuhan energi total dikurangi yang berasal dari protein dan
lemak
5. Natrium dibatasi, apabila ada hipertensi, oedema, asites, oliguria, atau anuria. Banyak
natrium yang diberikan antara 1 - 3 gr
6. Kalium dibatasi (60 - 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah > 5,5 mEq),
oliguria, atau anuria
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urine sehari ditambah dengan pengeluaran cairan
melalui keringat dan pernapasan (± 500 ml)
8. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen pridoksin, asam folat, vitamin C, dan
vitamin D
 Diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
 Diet Rendah Protein I 30gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 50
kg
 Diet Rendah Protein II 35gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan 60
kg
 Diet Rendah Protein III 40 gr protein diberikan kepada pasien dengan berat badan
65kg
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit gagal ginjal kronik sangat bergantung pada keadaan
dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan dapat lebih tinggi atau lebih
rendah daripada standar. Untuk protein dapat ditingkatkan dengan memberikan asam amino
esensial murni (Almatsier, 2016)

d. Perawatan GGK di Rumah

1. Jenis makanan yang diperbolehkan:


a. Bahan makanan sumber energi dari karbohidrat: Nasi, bihun, jagung, madu, permen
b. Bahan makanan sumber protein: Telur, daging, ikan, ayam, susu rendah protein
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak jagung, minyak kacang tanah
d. Bahan makanan sumber vitamin, adalah semua sayuran dan buah-buahan dengan
pengolahan khusus.

2. Jenis makanan yang Tidak diperbolehkan


a. Bahan makanan sumber karbohidrat: Umbi-umbian (kentang, singkong, ubi, talas, dll)
b. Bahan makanan sumber protein: Kacang-kacangan dan hasil olahannya (tempe, tahu, dll).
Sumber protein nabati selain mempunyai protein yang kurang juga mempunyai mutu yang
kurang juga mengandung fosfor yang cukup tinggi.
c. Bahan makanan sumber lemak: Minyak kelapa, santan, lemak hewan
d. Bahan makanan sumber vitamin dan mineral
e. Sayuran dan buah-buahan tinggi kalium pada pasien yang memiliki kadar kalium tinggi
dalam darah. (Almatsier, 2016)

e. Cara mengatur diet:


1. Makanlah secara teratur, porsi kecil tapi sering, ±  6 kali sehari.
2. Hidangkan makanan yang sebaik-baiknya dan menarik sehingga menimbulkan selera
makan.
3. Pilihlah makanan sumber protein hewani sesuai jumlah yang ditentukan.
4. Makanan sumber protein nabati mempunyai mutu protein lebih rendah dibanding protein
hewani => dibatasi.
5. Makanan tinggi kalori : madu, permen, sirup.
6. Makanan sumber kalium dibatasi, yaitu sayuran, buah-buahan, umbi-umbian.
7. Menghindari makanan berkadar kalium tinggi, yaitu kacang-kacangan, bayam, pisang,
air kelapa/degan, alpukat, durian, nangka, kembang kol.
8. Bila jumlah air seni kurang dari normal, maka perlu membatasi cairan yang berasal dari
makanan dan minuman.

f. Cara Mempersiapkan dan Mengolah Makanan :

1. Semua sayuran harus dimasak dan tidak dianjurkan dimakan dalam keadaan mentah
(lalapan)
2. Bila harus membatasi garam, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti gula dan
bumbu dapur lain
3. Untuk mengurangi kadar kalium dalam bahan makanan sebaiknya dipotong-potong kecil
terlebih dahulu, kemudian direndam dalam air hangat minimal selama 2 jam Air
perendaman dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa
menit. Setelah itu masaklah (terutama sayuran dan umbi-umbian)
4. Untuk membatasi banyaknya cairan dalam makanan masakan lebih baik dibuat dalam
bentuk tidak berkuah seperti ditumis, dipanggang, dikukus, dibakar, dan digoreng.
Cairan lebih baik diberikan dalam bentuk minuman segar

Contoh Menu Diit Pasien dengan CKD

Pasien perlu mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil sering (small frequent feeding).
Berikut contoh rekomendasi menu diet 1 hari yang teridiri dari 3x makanan utma dan 3x
selingan dengan total energi 1500 kkal, protein 61 gram, lemak 47 gram, karbohidrat 219
gram, serat 24 gram, kalium 2 gram, natrium 450 miligram, dan fosfor 700 miligram.

Daftar Pustaka
Arianti, Rachmawati, A., & Marfianti, E. (2020). Karakteristik Faktor Risiko Pasien Chronic
Kidney Disease (CKD) Yang Menjalani Hemodialisa Di RS X Madiun.

Bruck, K., Stel, V. S., Gambaro, G., Hallan, S., & Volzke, H. (2016). CKD Prevalence Varies
Across the European General Population.

Fadhilah , A. Z. (2014). Chronic Kidney Disease Stage V.

Hasetidyatami, V. L., & Wikananda, I. F. (2019). Chonic Kidney Disease.

Heerspink, H. J., Stefansson, B. V., Chertow, G. M., & Correa-Roller, R. (2020). Rationale
and Protocol of the Dapagliflozin And Prevention of Adverse outcomes in Chronic
Kidney Disease (DAPA_CKD) randomized controlled trial.

Anda mungkin juga menyukai