Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

GAGAL GINJAL KRONIS


DESA STIKES BANTEN TANGERANG SELATAN

Di susun oleh :
Siti hifdzilla

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANTEN
TANGERANG SELATAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN ( SAP )
Pokok Bahasan : Gagal Ginjal Kronis (GGK)

Waktu : 15 menit

Hari/Tanggal : Sabtu,20 november 2021

Tempat : Di STIKes Banten

Sasaran : Lansia Stikes Banten

I. Tujuan Instruksional Umum


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit diharapkan lansia di Stikes Banten
mampu memahami penyakit gagal ginjal kronis (GGK)

II. Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, lansia di Stikes Banten mampu:
- Menjelaskan pengertian gagal ginjal kronis
- Menyebutkan penyebab gagal ginjal kronis
- Menyebutkan tanda dan gejala gagal ginjal kronis
- Menyebutkan komplikasi gagal ginjal kronis
- Menyebutkan pencegahan gagal ginjal kronis

III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab / Diskusi
IV. Kegiatan Penyuluhan

NO TAHAP PENYULUHAN AUDIENS WAKTU

1 Pembukaan - Membuka - Lansia 3 menit


kegiatan dengan menjawab
mengucap salam salam dan
- Memjelaskan memperhatikan
tujuan dari
penyuluhan
- Menyebutkan
materi yang akan
diberikan
- Mengkaji materi
yang akan
diberikan

-Menjelaskan tentang -Memperhatikan dan


2. Pelaksanaan 5 menit
gagal ginjal kronik menjawab pertanyaan
Penjelasan - menjelaskan penyebab yang dianjurkan
gagal ginjal kronik -bertanya dan
- Menyebutkan menjawab pertanyaan
tanda dan yang diajukan
gejala gagal
ginjal kronis
- Menyebutkan
komplikasi
gagal ginjal
kronis
- Menyebutkan
pencegahan
gagal ginjal
kronis

- Menanyakan
3. Evaluasi kepada lansia 5 menit
Menjawab pertanyaan
tettang materi
yang telah
diberikan dan
meminta lansia
untuk mengulang
kembali secara
singkat

- Mengucapkan
terimakasih atas
4. Terminasi - Mendengarkan 2 menit
perhatian peserta
- Menjawab
- Mengucap salam salam
penutup

V. Media
a. Power Point (PPT)
b. Leaflet

VI. Sumber Bahan


S Nahas, Meguid El & Adeera Levin. Chronic Kidney Disease: A Practical Guide to
Understanding and Management. USA : Oxford University Press. 2010
Price, Sylvia A. & Lorraine M. Wilson. Patofisiologi : Konsep Klinis Pros
es-Proses Penyakit Edisi 6 Volume 2. Jakarta : EGC. 2012
Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddarth. Volume 2
Edisi 8. Jakarta : EGC. 2013
Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI. 2014

VII. Evaluasi proses kegiatan


a. peserta hadir minimal 80%
b. Kegiatan berlangsung dengan lancar sesuai dengan susunan acara
c. interaksi yang baik antara petugas dan peserta selama penyuluhan berlangsung
d. Minimal 75% peserta aktif bertanya pada sesi diskusi
e. Peserta memperhatikan penyuluhan dengan baik dari awal sampai akhir acara
VIII. Evaluasi hasil kegiatan
- Menjelaskan pengertian gagal ginjal kronis
- Menyebutkan penyebab gagal ginjal kronis
- Menyebutkan tanda dan gejala gagal ginjal kronis
- Menyebutkan komplikasi gagal ginjal kronis
- Menyebutkan pencegahan gagal ginjal kronis
Lampiran Materi

GAGAL GINJAL KRONIS (GGK)

A. Definisi Gagal Ginjal Kronis


Chronic kidney disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis didefinisikan sebagai
kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau tanpa penurunan glomerulus
filtration rate (GFR). CKD atau gagal ginjal kronis (GGK) didefinisikan sebagai kondisi
dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara lambat, progresif, irreversibel, dan
samar (insidius) dimana kemampuan tubuh gagal dalam mempertahankan metabolisme,
cairan, dan keseimbangan elektrolit, sehingga terjadi uremia atau azotemia.

B. Penyebab Gagal Ginjal Kronis


1. Diabetes mellitus, yang sering terjadi adalah nefropati diabetic karna kadar gula
dalam darah yang terlalu tinggi dapat merusak nefron dalam ginjal.
2. Hipertensi tekanan darh tinggi, kondisi ini seiring waktu menambah tekanan pada
pembuluh darah kecil di ginjal yang kemudian menghambat fungsi ginjal dalam
bekerja secara normal.
3. Glomerulonephritis atau peradangan pada glomerulus ginjal.
4. Penyakit ginjal polikistik yang ditandai dengan pertumbuhan kista pada ginjal.
5. Gangguan saluran urine yang berkepanjangan, contohnya karna batu ginjal,
pembesaran prostat, tumor, kelainan ginjal atau kandung kemih bawaan.
6. Penyakit pembuluh darah ginjal, seperti penyempitan pembuluh arteri ginjal (stenosis
arteri ginjal) atau gumpalan darah di pembuluh vena ginjal (thrombosis vena ginjal).

C. Tanda dan Gejala Gagal Ginjal Kronis


1. Mual dan muntah
2. Kehilangan nafsu makan
3. Kulit gatal yang berkepanjangan
4. Penurunan berat badan atau malah malah meningkat akibat penumpukan cairan
5. Dalam tahap lanjut urin yang keluar semakin sedikit
6. Edema atau pembengkakkan pada mata kaki, tungkai, atau tangan akibat penumpukan
cairan
7. Sesak nafas jika ada penumpukan cairan di paru-paru

D. Komplikasi Gagal Ginjal Kronis


1. Hiperkalemi akibat penurunan sekresi asidosis metabolik, katabolisme, dan masukan
diit berlebih.
2. Perikarditis, efusi perikardial, dan tamponad jantung akibat retensi produk sampah
uremik dan dialisis yang tidak adekuat.
3. Hipertensi akibat retensi cairan dan natrium serta malfungsi sistem renin angiotensin
aldosteron.
4. Anemia akibat penurunan eritropoitin.
5. Penyakit tulang serta klasifikasi metabolik akibat retensi fosfat, kadar kalsium serum
yang rendah, metabolisme vitamin D yang abnormal dan peningkatan kadar
alumunium akibat peningkatan nitrogen dan ion anorganik.
6. Uremia akibat peningkatan kadar uream dalam tubuh.
7. Gagal jantung akibat peningkatan kerja jantung yang berlebihan.
8. Malnutrisi karena anoreksia, mual, dan muntah.
9. Hiperparatiroid, Hiperkalemia, dan Hiperfosfatemia.

E. Pencegahan Gagal Ginjal Kronis


Pencegahan yang dapat dilakukan adalah mengatasi penyakit yang dapat meningkatakan
risiko terkena penyakit gagal ginjal kronis, seperti diabetes mellitus dan hipertensi atau
tekanan darah tinggi. Sedangkan pada penderita upaya pencegahan agar gagal ginjal
kronis tidak bertambah buruk, meliputi :
1. Menjaga berat badan ideal
2. Menghentikan kebiasaan merokok, karena kebiasaan ini dapat memperburuk kondisi
ginjal
3. Mengikuti petunjuk dokter dalam mengatur pola makan dan mengkonsumsi obat
4. Hindari konsumsi obat pereda nyeri golongan OAINS yang dapat memperburuk
kondisi ginjal

Anda mungkin juga menyukai