Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

CKD (CHRONIC KIDNEY DISEASE)

Topik : CKD (Chronic Kidney Diseasae)


Sub Topik : Pengertian, penyebab, gejal klinis, cara pemeriksaan,
penatalaksanaan

Tempat : Ruang 25 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang


Sasaran : Keluarga pasien dan pengunjung lain di Ruang 25 RSUD
Dr. Saiful Anwar Malang
Hari / tanggal :-
Pukul :-
Alokasi waktu : 20 menit
Penyuluh : Mahasiswa Keperawatan Ruang 25 RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang

➢ Tujuan Umum

Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan pasien dan pengunjung lain di Ruang
25 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dapat menambah pengetahuan tentang CKD
(Chronic Kidney Diseasae) dan mampu mengetahui cara-cara pencegahan dan
penanganan CKD dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

➢ Tujuan Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan selama 1 x 15 menit, diharapkan klien dengan


CKD (Chronic Kidney Diseasae) di Ruang Ruang 25 RSUD Dr. Saiful Anwar
Malang dapat mengetahui tentang :

1. Pengertian CKD (Chronic Kidney Diseasae)

2. Penyebab CKD (Chronic Kidney Diseasae)

3. Gejala klinis CKD (Chronic Kidney Diseasae)

4. Cara pemeriksaan CKD (Chronic Kidney Diseasae)

5. Penatalaksanaan CKD (Chronic Kidney Diseasae)

➢ Materi

Terlampir
➢ Metode

1. Ceramah
2. Tanya 2awab

➢ Media
1. 3eaflet

➢ Strategi
1. Kontrak dengan klien (waktu, tempat, topik).
2. Menggunakan penampang materi dari leaflet agar dapat lebih
mudah diperhatikan dan dipahami.
/. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti.
1. Dengan tanya jawab langsung.

➢ Proses Penyuluhan

Tahap 4aktu Kegiatan mahasiswa Kegiatan peserta Media


kegiatan
Pendahuluan 5 menit P5M6UK&&7:
Membuka kegiatan•Menjawab salam Kata+
kata
dengan memperhatikan atau
mengucapkan kalimat

memperhatikan
salam
memperhatikan
Memperkenalkan
memperhatikan
diri
Menjelaskan tujuan
dari penyuluhan
Menyebutkan
materi yang akan

disampaikan
Penyajian 10 menit P53&KS&7&&7:
Menyajikan materi Mendengarkan 3eaflet
tentang :
Pengertian CKD dengan seksama

memperhatikan
Penyebab CKD

memperhatikan
0ejala klinis CKD

memperhatikan

Carapemeriksaan
memperhatikan
CKD
Penatalaksanaan bertanya
CKD
Penutup 5 menit EVALUASI:
Melakukan diskusi Bertanya Kata-
(menjawab pertanyaan) kata atau kalimat
mengenai hal-hal
Melakukanyang kurang
evaluasi dengan jelas dan belum
memberikan dimengerti
pertanyaan Sasaran dapat
sederhana menjelaskan
Menyampaikan kembali point-
ringkasan materi point yang
Menyampaikan diajarkan

hasil evaluasi Mendengarkan

Mengakhiri
pertemuan dan mengucapkan terima kasih atas perhatiannya.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar. 2010. Konsep Dasar Penyakit Ginjal Kronis, (online)
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/16742/4/Chapter%20II.pdf,
diakses: 15 Juli 2011).
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8),
EGC, Jakarta
Brunner & Suddart. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.
Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Price&Wilson.2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta:
EGC
Raka Widiana. 2007. Jurnal Penyakit Ginjal Kronis, (online)
(http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/2_edited.pdf, diakses 15 Juli 2011).
Sukandar, E. 2006. Nefrologi Klinik Edisi III. Bandung: Fakultas Kedokteran
UNPAD.
Suwitra K .2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV Jakarta:
FKUI .

MATERI CKD (Chronic Kidney Disease)

A. PENGERTIAN
Gagal ginjal kronik (GGK) biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi
ginjal lanjut secara bertahap (Doenges, 1999; 626) Gagal ginjal kronis atau
penyakit renal tahap akhir (5SRD) merupakan gangguan fungsi renal yang
progresif dan irreversible dimana kemampuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan
elektrolit,menyebabkan uremia (retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam
darah). (6runner @ Suddarth, 2001; 111=) 0agal ginjal kronik merupakan
perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung
beberapa tahun. (Price, 1>>2;=12) Sesuai dengan topik yang saya tulis didepan
cronic kidney disease ( CKD ),pada dasarnya pengelolaan tidak jauh beda
dengan cronoic renal failure ( CRF ), namun pada terminologi akhir CKD lebih
baik dalam rangka untuk membatasi kelainan klien pada kasus secara dini,
kerena dengan CKD dibagi 5 grade, dengan harapan klien datang*merasa masih
dalam stage E stage awal yaitu 1 dan 2. secara konsep CKD, untuk menentukan
derajat ( stage ) menggunakan terminology CCT ( clearance creatinin test )
dengan rumus stage 1 sampai stage 5. sedangkan CRF ( cronic renal failure )
hanya / stage. Secara umum ditentukan klien dating dengan derajat 2 dan / atau
datang dengan terminal stage bila menggunakan istilah CRF.

B. ETIOLOGI
a. Infeksi misalnya pielonefritis kronik, glomerulonefritis
b. Penyakit vaskuler hipertensif misalnya nefrosklerosis benigna
c. nefrosklerosis maligna, stenosis arteria renalis
d. 0angguan jaringan penyambung misalnya lupus eritematosus sistemik,
poliarteritis nodosa,sklerosis sistemik progresif
e. 0angguan kongenital dan herediter misalnya penyakit ginjal
polikistik,asidosis tubulus ginjal
f. Penyakit metabolik misalnya DM,gout,hiperparatiroidisme,amiloidosis
g. 7efropati toksik misalnya penyalahgunaan analgesik,nefropati timbale
7efropati obstruktif misalnya saluran kemih bagian atas: kalkuli
neoplasma, fibrosis netroperitoneal. Saluran kemih bagian bawah:
hipertropi prostat, striktur uretra, anomali kongenital pada leher kandung
kemih dan uretra.
h. 6atu saluran kencing yang menyebabkan hidrolityasis

Mekanisme CKD terdiri dari:


• 6uruknya perfusi ginjal (prerenal)
• penyakit ginjal intrinsik
• Fbstruksi saluran kemih (postrenal)

Penyebab gagal ginjal pre-renal


Prerenal (pra G sebelum H renal G ginjal) artinya akar masalahnya diluar
ginjal akan tetapi akan mempengaruhi ginjal karena sesuatu tersebut akan
berhubungan dengan ginjal. Sesuatu tersebut adalah berkaitan dengan suplai
darah, yakni karena penurunan suplai darah ke ginjal. Contoh penyebab
prerenal yang dapat menimbulkan gagal ginjal, antara lain:
• Hipovolemia (volume darah yang rendah) karena kehilangan darah
• Dehidrasi karena kehilangan cairan tubuh (misalnya, muntah , diare ,
berkeringat, demam )
• &supan cairan kurang
• Fbat, misalnya, diuretik (Iwater pills”) dapat menyebabkan
kehilangan air yang berlebihan
• &liran darah yang abnormal ke dan dari ginjal karena penyumbatan
arteri atau vena ginjal

Penyebab gagal ginjal renal


Renal (renGginjal) yakni kerusakan langsung pada ginjal itu sendiri,
diantaranya akibat dari:
• Sepsis : sistem kekebalan tubuh yang kalah melawan infeksi sehingga
infeksi menyebar ke seluruh tubuh termasuk menyebabkan
peradangan dan kerusakan ginjal. Hal ini biasanya tidak terjadi pada
infeksi saluran kemih .
• Fbat+obatan: 6eberapa obat bersifat racun bagi ginjal, termasuk
nonsteroidal anti+inflamasi (7SID) seperti ibuprofen dan naproxen .
Fbat lainnya yang berpotensi meracuni ginjal (nefrotoxic) diantaranya
antibiotik aminoglikosida seperti gentamisin (0aramycin),
tobramycin, lithium (5skalith, 3ithobid), obat yang mengandung
yodium contohnya Aat kontras yang disuntikkan pada tubuh sebelum
dirongsen.
• Rhabdomyolysis: Ini adalah situasi di mana ada kerusakan otot yang
signifikan dalam tubuh, dan serat otot yang rusak menyumbat sistem
penyaringan ginjal. ini dapat terjadi karena truma, luka parah, dan
luka bakar. 6eberapa obat yang digunakan untuk mengobati
kolesterol
tinggi dapat menyebabkan rhabdomyolysis.
• Multiple myeloma
• 0lomerulonefritis akut atau peradangan pada glomeruli, sistem
penyaringan ginjal. 6anyak penyakit dapat menyebabkan peradangan
ini termasuk lupus eritematosus sistemik (S35),4egener
granulomatosis, dan sindrom 0oodpasture

Penyebab gagal ginjal post renal


5tiologi postrenal berarti penyebab+penyebab yang terjadi disaluran
kencing setelah ginjal (post G setelah H renal G ginjal) disebabkan oleh faktor+
faktor yang mempengaruhi aliran urin:
• Fbstruksi atau penyumbatan kandung kemih atau ureter misalnya
karena batu ginjal dapat menyebabkan tekanan balik ke ginjal karena
ginjal terus menghasilkan urin, sedangkan terbendung di bagian
bawahnya. Ketika tekanan meningkat cukup tinggi, ginjal akan rusak
dan bisa mati.
• Hipertrofi prostat atau kanker prostat dapat menghalangi urethra
sehingga urin pada kandung kemih tidak dapat mengalir melalui
kencing.
• Tumor di perut yang mengelilingi dan menghalangi ureter.
• 6atu ginjal. 6iasanya, batu ginjal mempengaruhi hanya satu ginjal dan
tidak menyebabkan gagal ginjal.

Di Indonesia, penyakit Diabetes Mellitus atau kencing manis adalah


penyebab utama terjadinya penyakit ginjal kronis. Penyebab lain
adalah hipertensi, batu saluran kemih, penyakit otoimun, maupun infeksi kronis
pada ginjal yang misalkan disebabkan kuman Mycobacterium tuberculosis.
0injal merupakan organ penting dalam tubuh yang berfungsi untuk memfiltrasi
atau menyaring Aat+Aat racun yang tidak diperlukan tubuh dan menyerap
kembali Aat+Aat yang masih diperlukan tubuh. Karena hal ini, maka pasien
dapat mengalami bengkak pada tubuh, terutama pada daerah kaki dan
tangan.0injal berfungsi untuk mengeluarkan ureum. Ureum merupakan hasil
metabolisme atau pengolahan protein di tubuh yang harus dikeluarkan. Pada
pasien dengan penyakit ginjal, ureum tidak dapat dikeluarkan secara
optimal,sehingga ureum yang berbentuk kristal kemudian menumpuk di kulit,
sehingga menyebabkan rasa gatal. Selain filtrasi dan reabsorpsi, ginjal juga
berfungsi mengeluarkan hormon eritropoietin yang berfungsi dalam
pembentukan sel darah merah. 2ika fungsi ginjal mengalami penurunan, maka
produksi eritropoietin juga mengalami gangguan. Sehingga terjadi penurunan
jumlah sel darah merah sekaligus hemoglobin yang dapat menyebabkan
anemia atau kekurangan hemoglobin (6are @ SuAanne, 2002). 0injal juga
amat berperan dalam meregulasi tekanan darah pada tubuh manusia, dimana
macula densa pada ginjal akan menerima sinyal yang kemudian akan
mengeluarkan renin, suatu Aat yang berperan dalam vasokonstriksi atau
penyempitan pembuluh darah. 2ika hal ini mengalami gangguan, maka
tekanandarah pasien dapat terganggu. Penyakit ginjal kronis akan
mengakibatkan penurunan kadar kalsium dalam darah. Penurunan kadar kalsium
ini akan memicu terbentuknya hormon paratiroid sehingga terjadi
demineralisasi tulang ataupengambilan mineral (kalsium) dari tulang
untuk dibawa ke darah. Hal inimengakibatkan tulang mudah rapuh atau
osteoporosis. Dari semua fungsi ginjal yang terdapat di atas, dapat dimengerti
bahwajika terjadi gangguan pada ginjal kronis maka akan
terjadi gejala+gejala seperti:lemah badan, anemia, osteoporosis, dan hipertensi
atau tekanan darah tinggi.
Himmelfarb dan Sayegh (2010) menyebutkan bahwa penyebab terbanyak
P0K yaitu peradangan pada ginjal, kencing manis, dan tekanan darah
tinggi.Insiden P0K meningkat seiring meningkatnya kejadian kegemukan,
kencing manis, dan tekanan darah tinggi. (Himmelfarb dan Sayegh, 2010).
Faktor risiko penyakit ginjal kronik, yaitu pada pasien dengan kencing manis
,tekanan darah tinggi, kegemukan, perokok, berumur lebih dari 50 tahun,dan
individu dengan riwayat penyakit kencing manis, tekanan darah tinggi,
danpenyakit ginjal dalam keluarga (7ational Kidney Foundation, 2002)

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Manifestasi klinik antara lain (3ong, 1>>; : /;>):
a. 0ejala dini : lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat badan
berkurang, mudah tersinggung, depresi
b. 0ejala yang lebih lanjut : anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal
atau sesak nafas baik waktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai
lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah.
2. Manifestasi klinik menurut (SmeltAer, 2001 : 111>) antara lain :
- hipertensi, (akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin +
angiotensin E aldosteron), gagal jantung kongestif dan udem pulmoner
(akibat cairan berlebihan) dan perikarditis (akibat iriotasi pada lapisan
perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan,
kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu
berkonsentrasi).
/. Manifestasi klinik menurut Suyono (2001) adalah sebagai berikut:
a. 0angguan kardiovaskuler
Hipertensi, nyeri dada, dan sesak nafas akibat perikarditis, effuse
perikardiac dan gagal jantung akibat penimbunan cairan, gangguan
irama jantung dan edema.
b. 0annguan Pulmoner
7afas dangkal, kussmaul, batuk dengan sputum kental dan riak suara
krekels
c. 0angguan gastrointestinal
&noreksia, nausea, dan fomitus yang berhubungan dengan metabolisme
protein dalam usus, perdarahan pada saluran gastrointestinal, ulserasi
dan perdarahan mulut, nafas bau ammonia.
d. 0angguan musculoskeletal
Resiles leg sindrom ( pegal pada kakinya sehingga selalu digerakan),
burning feet syndrom ( rasa kesemutan dan terbakar, terutama ditelapak
kaki ), tremor, miopati ( kelemahan dan hipertropi otot E otot
ekstremitas
e. 0angguan Integumen kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning
E kuningan akibat penimbunan urokrom, gatal E gatal akibat toksik,
kuku tipis dan rapuh.
f. 0angguan endokrim 0angguan seksual : libido fertilitas dan ereksi
menurun, gangguan menstruasi dan aminore. 0angguan metabolic
glukosa, gangguan metabolic lemak dan vitamin D.
g. 0angguan cairan elektrolit dan keseimbangan asam dan basa biasanya
retensi garam dan air tetapi dapat juga terjadi kehilangan natrium dan
dehidrasi, asidosis, hiperkalemia, hipomagnesemia, hipokalsemia
h. System hematologi
anemia yang disebabkan karena berkurangnya produksi eritopoetin,
sehingga rangsangan eritopoesis pada sum E sum tulang berkurang,
hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana
uremia toksik, dapat juga terjadi gangguan fungsi trombosis dan
trombositopeni.

D. PEMERIKSAAN PENUN/ANG
Didalam memberikan pelayanan keperawatan terutama intervensi maka
perlu pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan baik secara medis ataupun
kolaborasi antara lain :
1. Pemeriksaan lab.darah
a. hematologi
Hb, Ht, 5ritrosit, 3ekosit, Trombosit
b. RFT ( renal fungsi test
) ureum dan kreatinin
c. 3FT (liver fungsi test )
d. 5lektrolit
Klorida, kalium, kalsium
e. koagulasi
studi PTT, PTT
f. 60&
PTT,
PTT
2. Urine
urine rutin
urin khusus : benda keton, analisa kristal batu
/. Pemeriksaan Kardiovaskuler
- 5C0
- 5CF
1. Radiodiagnostik
- US0 abdominal
- CT scan abdominal
- 67F*I8P, FP&
- Renogram
- RP0 ( retio pielografi )
E. PENATALAKSANAAN KEPERA0ATAN
Penatalaksanaan keperawatan pada pasien dengan CKD dibagi tiga yaitu :
a. Konservatif
- Dilakukan pemeriksaan lab.darah dan urin
- Fbservasi balance cairan
- Fbservasi adanya odema
- 6atasi cairan yang masuk
b. Dialisis
- peritoneal dialysis
biasanya dilakukan pada kasus E kasus emergency.Sedangkan dialysis
yang bisa dilakukan dimana saja yang tidak bersifat akut adalah C&PD
( Continues &mbulatori Peritonial Dialysis )
- Hemodialisis
Yaitu dialisis yang dilakukan melalui tindakan infasif di vena dengan
menggunakan mesin. Pada awalnya hemodiliasis dilakukan melalui daerah
femoralis namun untuk mempermudah maka dilakukan :
- &8 fistule : menggabungkan vena dan arteri
- Double lumen : langsung pada daerah jantung ( vaskularisasi ke jantung )
c. Fperasi
- Pengambilan batu
- transplantasi ginjal

Anda mungkin juga menyukai