Disusun Oleh :
2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
D. Media
1. Leaflet
2. Power point
F. Pengorganisasian
1. Penyaji
2. Moderator
4. Fasilitator
G. Job Description
1. Penyaji
Menggali pengetahuan peserta penyuluhan tentang perawatan pasien GGK
(gagal ginjal kronik)
Menyampaikan materi untuk peserta penyuluhan agar bisa memahami hal-hal
tentang isi, makna, dan maksud dari penyuluhan
2. Moderator
3. Fasilitator
H. Setting Tempat
Media
Keterangan :
: Presenter
: Fasilitator
: Observer
: Moderator
I. Kriteria Evaluasi
1. Kriteria Struktur
Kontrak waktu dan tempat diberikan satu hari sebelum acara dilaksanakan
2. Kriteria Proses
3. Kriteria Hasil
Ada umpan balik positif dari peserta, seperti dapat menjawab pertanyaan yang
diajukan oleh pemateri (penyaji)
A. Pengertian GGK
Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara cepat dan fungsi
tersebut tidak dapat kemali seperti semula, yaitu dimana ginjal mengalami kegagalan dalam
mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit.
B. Klasifikasi GGK
Salah satu fungsi ginjal adalah memfiltrasi protein, sehingga normalnya tidak ditemukan
protein dalam urin. Pemeriksaan urin rutin merupakan suatu pemeriksaan yang amat
sederhana untuk mengetahui apakah terdapat gangguan fungsi ginjal. Berdasarkan
kemampuan filtrasinya, gagal ginjal dibagi menjadi:
Pada gagl ginjal stadium 1, fungsi ginjal dalam batas normal, namun terdapat
kelainan pada pemeriksaan urin rutin, pemeriksaan struktur ginjal, atau terdapat
faktor genetik. Tidak ada pengobatan khusus pada stadium ini, target tekanan darah
harus dicapai sesegera mungkin.
Pada gagal ginjal stadium 3, terdapat penurunan fungsi ginjal yang bermakna.
Penyakit gagal ginjal merupakan penyakit yang perjalanannya progresif, dalam
artian terus berlangsung sehingga perlu dilakukan tindakan yang dapat
menghambat lajunya kerusakan ginjal. Faktr risiko harus dapat ditekan dan
penyebab terjadinya gagal ginjal perlu dievaluasi dengan seksama.
Pada gagal ginjal stadium 4, penurunan fungsi ginjal sudah berat dan perlu
dipertimbangkan untuk dilakukan tindakan hemodialisis atau tindakan cuci darah.
Hemodialisis rutin perlu ditelaah lebih baik dari segi medis maupun dari segi
ekonomi.
Pada gagal ginjal stadium ini, dapat dikatakan ginjal tidak berfungsi lagi, sehingga
tindakan hemodialisis dianjurkan sesegera mungkin sebelum muncul gangguan
yang mengancam jiwa.
Sesuai definisinya, gangguan ginjal dikatakan kronis bila terjadi gangguan fungsi
maupun struktur ginjal lebih dari 3 bulan. Artinya, meskipun pada pemeriksaan
menunjukkan bahwa fungsi ginjal dalam batas normal, namun terdapat gangguan
struktur ginjal lebih dari 3 bulan, sudah dapat dikatakan menderita penyakit ginjal
kronis. Pada keadaan ini penderita digolongkan ke dalam gagal ginjal stadium 1.
Pada hemodialisis, darah dari penderita akan masuk ke dalam suatu alat ginjal
buatan dimana pada alat tersebut akan terjadi proses penyaringan zat-zat beracun
maupun elektrolit yang berbahaya bagi tubuh. Setelah proses tersebut selesai, darah
yang "bersih" akan dimasukkan lagi ke dalam tubuh penderita.
C. Penyebab GGK
1. Kurang minum
2. Minuman beralkohol
3. Minuman bersoda
5. Infeksi penyakit
7. Penyakit bawaan
1. Sakit kepala
4. Gejala dini seperti lemah, sakit kepala, berat badan menurun, lelah, dan nyeri pinggang
5. Gejala lanjut seperti nafsu makan menurun, mual disertai muntah, sesak nafas baik di
waktu ada kegiatan atau tidak, bengkak yang disertai lekukan, gatal-gatal pada kulit,
dan kesadaran menurun
E. Penatalaksanaan GGK
1. Observasi keseimbangan cairan antara yang masuk dan yang keluar (input - output)
4. Operasi
5. Pengambilan batu
7. Nutrisi
8. Obat-obatan
F. Perawatan GGK di Rumah
Pengaturan diet tinggi kalori, rendah protein, rendah natrium, rendah kalium.
f. Kalium dibatasi (60 - 70 mEq) apabila ada hiperkalemia (kalium darah >
5,5 mEq), oliguria, atau anuria
h. Vitamin cukup, bila perlu berikan suplemen pridoksin, asam folat, vitamin
C, dan vitamin D
i. Ada tiga jenis Diet yang diberikan menurut berat badan pasien, yaitu:
Karena kebutuhan gizi pasien penyakit gagal ginjal kronik sangat bergantung
pada keadaan dan berat badan perorangan, maka jumlah protein yang diberikan
dapat lebih tinggi atau lebih rendah daripada standar. Untuk protein dapat
ditingkatkan dengan memberikan asam amino esensial murni
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier. 2016. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Edisi Ke-6. Jakarta: Gramedia.
Brunner & Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC.
Rendi, Clevo M. 2012. Asuhan Keperawatan Medikal Bedal dan Penyakit Dalam. Yogyakarta:
Noha Medika.