Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Pokok Bahasan : Gagal ginjal Kronik ( GGK )


Hari/ Tanggal : Sabtu, 19 Februasi 2022
Pukul : 10.00
Sasaran : Pasien GGK (Gagal Ginja Kronis) dan keluarga
Tempat : Rumah Keluarga Tn.T
A. Latar Belakang
Gagal ginjal adalah kerusakan ginjal untuk sedikitnya 3 bulan dengan atau
tanpa penurunan Glomerulus Filtration Rate (GFR). (Nahas & Levin, 2012).
Menurut (Terry & Aurora, 2013) GGK merupakan suatu perubahan fungsi
ginjal yang progresif dan ireversibel. Pada gagal ginjal kronik, ginjal tidak
mampu mempertahankan keseimbangan cairan sisa metabolisme sehingga
menyebabkan penyakit gagal ginjal stadium akhir.
Keadaan dimana Penurunan cepat/tiba-tiba atau parah pada fungsi filtrasi
ginjal disebut gagal ginjal akut. Kondisi ini biasanya ditandai oleh
peningkatan konsentrasi kreatinin serum atau azotemia (peningkatan
konsentrasi BUN (blood Urea Nitrogen). Setelah cedera ginjal terjadi, tingkat
konsentrasi BUN kembali normal, sehingga yang menjadi patokan adanya
kerusakan ginjal adalah penurunan produksi urin, Sedangkan dimana ginjal
kehilangan kemampuannya untuk mempertahankan volume dan komposisi
cairan tubuh yang berlangsung progresif, lambat, samar dan bersifat
irreversible (biasanya berlangsung beberapa tahun) di sebut dengan gagal
ginjal kronik.
Penyakit Ginjal Kronik atau Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan
masalah kesehatan dunia dengan peningkatan insidensi, prevalensi serta
tingkat morbiditas. Biaya perawatan penderita GGK mahal dengan “outcome”
yang buruk. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan pertumbuhan
jumlah penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat 50% dari
tahun sebelumnya. Yagian (2014) mengemukakan angka kejadian gagal ginjal
di dunia secara global lebih dari 500 juta orang dan yang harus menjalani
hidup dengan bergantung pada cuci darah (hemodialisa) 1,5 juta orang.
Menurut
ismail, Hasanuddun & Bahar (2014) jumlah penderita gagal ginjal di
Indonesia sekitar 150 ribu orang dan yang menjalani hemodialisis 10 ribu
orang.
Data dari Yayasan Ginjal Diatrash Indonesia (YGDI) jumlah pasien gagal
ginjal pada saat ini diperkirakan 60.000 orang dengan pertambahan 4.400 baru
setiap tahunnya. Di Indonesia, jumlah penderita ginjal hingga 2015 berjumlah
150 ribu orang, akan tetapi yang membutuhkan terapi fungsi ginjal seperti
terapi hemodialisis mencapai 3000 orang. Berdasarkan data yang diperoleh
YAGINA ( Yayasan Ginjal Indonesia) pada tahun 2016 terdapat 6,7% dari
penduduk Indonesia sudah mempunyai gangguan fungsi ginjal dengan
tingkatan sedang sampai berat, dengan kecenderungan yang meningkat sesuai
dengan kemajuan sebuah negara yang mengubah pola konsumsi masyarakat.
Menurut pusat data dan informasi Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (PDPERSI) mengatakan jumlah penderita gagal ginjal kronik
diperkirakan pada tahun 2025 mendatang mencapai 247.500 kasus.
Pada pasien gagal ginjal kronik, salah satu tindakan untuk
mempertahankan hidupnya adalah dengan terapi hemodialisis. Hemodialisis
adalah suatu proses yang digunakan pada pasien dalam keadaan sakit akut dan
memerlukan terapi dialisis jangka pendek atau pasien dengan penyakit gagal
ginjal stadium terminal yang membutuhkan terapi jangka panjang atau
permanen (Smaltzer dan Bare, 2014). Klien harus mendatangi unit
hemodialisis secara rutin 2-3 kali seminggu selama paling sedikit 3 atau 4 jam
per kali terapi.
Prevalensi penyakit GGK di Provinsi Sumatera Barat yaitu 0,2% dari
penduduk dari pasien gagal ginjal di Indonesia, yang mencakup pasien
mengalami pengobatan, terapi penggantian ginjal, dialisis peritoneal dan
hemodialisis pada tahun 2014. Pada tahun 2014 di Sumatera Barat tercatat
368 pasie gagal ginjal dan 52% orang diantaranya menjalani hemodialisis.
Setelah dilakukan pengkajian pada pasien di RSUD Padang Panjang
didapatkan hasil pasien dengan CKD tidak mengetahui tentang CKD,
sehingga mahasiswa tertarik untuk melakukan penyuluhan kepada pasien
CKD, untuk menambah ilmu bagi pasien dan mahasiswa.
Jika penyakit ini tidak dilakukan penatalaksanaan yang tepat maka akan
mengarah pada kematian. Dan salah satu penatalaksanaan yang tepat dalam
menangani kasus ini yaitu dengan meninjau secara konservatif tentang fungsi
ginjal sedapat mungkin serta melakukan dialysis atau transplantasi ginjal
(Smeltzer, 2015).

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 1 x 20 menit diharapkan
pasien dan keluarga mampu mengetahui tentang penyakit gagal ginjal
kronik.
b. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan tentang gagal ginjal kronis, diharapkan
pasien dan keluarga dapat :
1. Menjelaskan pengertian GGK
2. Menjelaskan tentang penyebab GGK
3. Menjelaskan faktor resiko GGK
4. Menjelaskan tanda dan gejala GGK
5. Menjelaskan penatalaksanaan GGK
6. Menjelaskan cara pencegahan GGK

C. Manfaat
1. Bagi audiens
Sebagai bahan masukan bagi audiens tentang pengertian, penyebab,
faktor resiko, tanda dan gejala, penatalaksanaan dan cara pencegahan GGK

2. Bagi Mahasiswa
Sebagai bahan masukan dan tambahan ilmu bagi mahasiswa
tentang pengertian, penyebab, faktor resiko, tanda dan gejala,
penatalaksanaan dan cara pencegahan GGK

D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi dan Tanya jawab
E. Media dan Alat
leaftlet

F. Setting Tempat

Keterangan :

: Penyaji

: Pasien

: Keluarga pasien

G. Uraian Tugas/ Struktur

1. Moderator :
a. Membuka acara
b. Memimpin jalannya kegiatan
c. Kontrak waktu
d. Menyimpulkan hasil penyuluhan
2. Fasilitator :
a. Persiapan alat/tempat acara
b. Mempertahankan kehadiran peserta
c. Mencagah dan mengatasi hambatan kelompok
d. Memotivasi peserta untuk aktif
e. Membuat suasana yang nyaman
3. Observer :
a. Mengobserver jalanya penyuluhan
b. Melaporkan jalanya acara
c. Melaporkan uraian tugas
4. Penyaji :
a. Memberi materi sesuai waktu yang ditentukan
b. Menjawab pertanyaan yang diberikan audiens
c. Memberikan rienforcement positif pada klien dan keluarga yang
bertanya
d. Menyimpulkan hasil penyuluhan bersama-sama

H. Proses Pelaksanaan
TAHAPAN
KEGIATAN PENYAJI KEGIATAN AUDIEN
& WAKTU
Pembukaan  Memberikan salam  Menjawab salam
(2 menit)  Memperkenalkan anggota  Mendengarkan dan
kelompok dan pembimbing memperhatikan
 Menjelaskan tujuan yang akan  Memperhatikan
diberikan dan mendengarkan
 Melakukan kontrak waktu  Menyepakati
kontrak
Kegiatan  Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan
(15 menit) tentang pengertian GGK menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian GGK dan mendengarkan

 Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan


tentang fungsi ginjal menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan fungsi ginjal dan mendengarkan

 Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan


tentang penyebab GGK menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan penyebab GGK dan mendengarkan
 Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan
tentang tanda dan gejala GGK menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan tanda dan gejala dan mendengarkan
GGK

 Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan


tentang penatalaksanaan GGK menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan penatalaksanaan dan mendengarkan
GGK

 Menggali pengetahuan audien  Menanggapi dan


tentang komplikasi GGK menjelaskan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
 Menjelaskan komplikasi GGK dan mendengarkan

 Menggali pengetahuan audien


tentang cara pencegahan GGK  Memberikan
 Memberikan reinforcement positif pertanyaan
 Menjelaskan cara pencegahan  Memperhatikan
GGK dan mendengarkan

 Memberi kesempatan audien


untuk bertanya  Memberikan
 Memberikan reinforcement positis pertanyaan
 Memberikan reinforcement positif  Memperhatikan
dan meluruskan konsep dan mendengarkan

Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak


(3 menit)  Menyimpulkan bersama-sama  Memperhatikan
 Meminta masukan dari dan mendengarkan
pembimbing akademik dan atau  Memperhatikan
pembimbing klinik dan mendengarkan
 Mengucapkan terima kasih  Menjawab salam
 Mengucapkan salam penutup
I. Kriteria Hasil
1. Evaluasi standar
a. Audiens menghadiri penyuluhan
b. Audiens mengikuti dari awal sampai akhir penyuluhan
c. Tersedianya alat dan media untuk melakukan penyuluhan
d. Setting tempat sesuai dengan perencanaan
e. Audiens memberikan respon terhadap pelaksanaan
2. Evaluasi proses
a. Audiens berpartisipasi selama kegiatan penyuluhan
b. Audiens tidak meninggalkan tempat penyuluhan
c. Pelaksanaan sesuai dengan rencana
d. Audiens menyampaikan perasaan setelah penyuluhan
3. Evaluasi hasil
a. Audiens dapat menyebutkan menyebutkan pengertian GGK dengan
bahasa yang sederhana
b. Audiens dapat menyebutkan fungsi ginjal dengan bahasa yang
sederhana
c. Audiens dapat menjelaskan penyebab GGK dengan bahasa yang
sederhana
d. Audiens dapat menjelasksan faktor risiko GGK dengan bahasa yang
sederhana
e. Audiens dapat menjelaskan tanda dan gejala GGK dengan bahasa
yang sederhana
f. Audiens dapat menjelaskan penatalaksanaan GGK dengan bahasa
yang sederhana
g. Audiens dapat menjelaskan cara pencegahan GGK dengan bahasa
yang sederhana
Lamapiran Materi

GAGAL GINJAL KRONIK ( GGK )

A. Pengertian Gagal Ginjal Kronik (GGK)


Gagal ginjal kronik adalah gangguan fungsi ginjal yang menurun secara
cepat dan fungsi tersebut tidak dapat kembali seperti semula, yaitu dimana
ginjal mengalami kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan cairan
dan elektrolit.

B. Fungsi Ginjal
1. Menyaring darah dalam tubuh
2. Menyeimbangkan cairan tubuh
3. Menghasilkan sel darah merah
4. Mengatur tekanan darah
5. Mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan tulang dan gigi

C. Penyebab
1. Kurang minum
2. Minuman Beralkohol
3. Minuman bersoda
4. Tekanan darah tinggi
5. Infeksi penyakitPola makan dan gaya hidup yang tidak sehat
6. Penyakit bawaan
7. Batu saluran kencing
D. Tanda dan gejala GGK
1. Gejala dini
a. Lemah
b. Sakit kepala
c. Berat badan menurun
d. Lelah
e. Nyeri pinggang
2. Gejala lanjut
a. Nafsu makan menurun
b. Mual disertai muntah
c. Sesak nafas baik di waktu ada kegiatan atau tidak
d. Bengkak yang disertai lekukan
e. Gatal-gatal pada kulit
f. Kesadaran menurun

E. Penatalaksanaan GGK
1. Monitor dan kontrol keseimbangan cairan antara yang masuk dan keluar
2. Batasi cairan yang masuk dengan minum air putih tidak lebih dari 2
liter/hari
3. Cuci darah (hemodialisa)
4. Operasi
a. Pengambilan batu
b. Transplantasi ginjal (Cangkok Ginjal)
5. Obat-obatan
6. Kontrol rutin
7. Berhati-hati konsumsi obat-obatan, seperti obat rematik
8. Pengobatan pada hipertensi
9. Pengendalian gula darah, kolesterol
10. Peningkatan aktivitas fisik
11. Pengendalian berat badan
12. Diet rendah protein (20-40 gram/hari)
F. Pencegahan GGK
1. Jangan menahan kencing
2. Minum banyak air setiap hari
3. Latihan fisik secara rutin
4. Mengurangi konsumsi garam
5. Tidak merokok
6. Periksa kadar kolestrol
7. Jaga berat badan
8. Hindari minum alkohol
9. Makan dengan komposisi berimbang
10. Kontrol Tekanan Darah secara teratur bagi yang memiliki riwayat
Hipertensi
DAFTAR PUSTAKA

Nelson. 2010. Ilmu Kesehatan Anak, Bagian 2. Jakarta : EGC.

Rampengan & Laurentz 2013. Ilmu Penyakit Tropis Pada dewasa. Jakarta :
EGC
Departemen Kesehatan RI. 2014. Asuhan Keperawatan Medikal bedah
Dalam Kontes Keluarga. Jakarta : EGC.

Mansjoer, Arif. 2009. “Kapita Selekta Kedokteran”. Jakarta : FKUI

Nahas & Levin, 2012. “Keperawata Medikal Bedah da penyakit dalam.


Jakarta : EGC
Terry & Aurora, 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jogjakarta :
Noha Medika
https://www.depkes.go.id

https://rsam-bkt.sumbarprov.go.id

Anda mungkin juga menyukai