Anda di halaman 1dari 18

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

ANEMIA PADA IBU HAMIL DAN PEMBERIAN TABLET Fe

PADA IBU HAMIL DI KECAMATAN NANGGALO, SITEBA PADANG

OLEH KELOMPOK 1

FITRI ATISA YUBELLA (NIM 221212001)

RAY AGUSTINE SAMALOISA (NIM 221212025)

MADINUL HIKAMI (NIM 221212008)

KELAS : 2A

DOSEN PENGAMPU :

Ns. DELVI HAMDAYANI M.Kep

PRODI SI KEPERAWATAN

STIKES MERCUBAKTIJAYA PADANG

2023
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

A. Latar Belakang
Anemia pada masa kehamilan menjadi masalah utama di dunia hingga pada
saat ini. Anemia merupakan suatu penyakit yang dapat terjadi pada masa
kehamilan yang diakibatkan karena ibu kekurangan zat besi. Ibu yang memiliki
pengetahuan yang kurang tentang manfaat zat besi akan menunjukkan perilaku
yang tidak sesuai anjuran, sehingga diperlukan informasi yang lengkap tentang
manfaat zat besi. Menurut Rukman (2009), anemia pada masa kehamilan
dikatakan sebagai kondisi ketika kadar hemoglobin ≤ 11gr%.
Micronutrient and Child Blindness Project and Food & Nutrition Technical
Assistance melaporkan bahwa sekitar 50% anemia disebabkan oleh defisiensi zat
besi. Ini dikarenakan pada ibu hamil terjadi dua kali lipat peningkatan kebutuhan
zat besi yang diakibatkan oleh peningkatan volume darah tanpa ekspansi volume
plasma yang digunakan untuk membantu ibu agar tidak kehilangan darah saat
melahirkan dan membantu dalam pertumbuhan janin (Susiloningtyas, 2012).
Program pencegahan anemia seperti pemberian tablet zat besi dapat
dijadikan suatu langkah yang tepat untuk meningkatkan kadar hemoglobin ibu
hamil sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada kehamilan. Zat
besi atau Fe adalah suatu mikro elemen esensial yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk pembentukan hemoglobin. Zat besi juga dapat ditemukan pada sumber
makanan, seperti daging berwarna merah, bayam kacang-kacangan, dan
sebagainya. Zat besi (Fe) mengandung 200 mg ferrous sulfate dan 0,25 mg asam
folat yang dianjurkan untuk dikonsumsi minimal 90 tablet dengan dosis 1 tablet
perhari selama kehamilan (Rizki, Lipoeto, & Ali, 2018). Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan tablet zat besi di wilayah Puskesmas I Denpasar Utara lebih kecil
dari kecamatan lainnya, yaitu 97,4% dari target 99% (Dinas Kesehatan Kota
Denpasar, 2017).
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Susilonigtyas di wilayah
puskesmas Abiansemal Badung, Bali dengan 65 ibu hamil dengan pemberian 90
tablet besi dengan kandungan 200 mg Ferrous Sulfate yang setara dengan 60 mg
elemen zat besi dan 0,25 mg asam folat dan diberikan selama 13 minggu dengan
dosis satu tablet per hari mengalami penurunan kejadian defisiensi besi dan
anemia yaitu sekitar 35,28% ibu hamil yang mengalami anemia dengan Hb ≤
11g/dL, setelah diberikan suplemen besi sebanyak 90 tablet dalam 13 minggu
dengan dosis satu tablet per hari terjadi penurunan menjadi 9,35%. Hal ini
menunjukkan bahwa pemberian zat besi/asam folat sangat penting untuk
diberikan pada ibu hamil (Susiloningtyas, 2012).
Hasil penelitian Varina (2016), menyebutkan ibu primigravida yang patuh
meminum tablet Fe sebanyak 32,7% dan yang kurang patuh meminum tablet Fe
sebanyak 48%, serta ibu hamil yang tidak patuh mengonsumsi tablet Fe 68%
mengalami anemia. Hal ini disebabkan karena ibu hamil mengalami mual setelah
meminum tablet Fe dan ibu sering lupa untuk mengonsumsi tablet Fe. Salah satu
faktor ketidakpatuhan ibu mengonsumsi tablet Fe adalah ibu sering lupa
mengonsumsi tablet Fe, karena ibu tidak merasa dirinya sakit dan ketidaktahuan
ibu akan gejala dan dampak yang akan ditimbulkan (Varina, 2016).
Berdasarkan hal tersebut diatas, penulis merasa tertarik untuk memberikan
informasi tentang anemia pada ibu hamil khususnya pemberian tablet Fe pada ibu
hamil. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran ibu
hamil dalam memelihara kesehatannya sesuai dengan kemamampuan fisik,
kognitif dan psikologis yang dimilikinya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan maka diharapakan peserta penyuluhan
mampu memahami tentang penyakit anemia dan menerapkan pencegahannya
dengan pemberian tablet Fe.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan peserta
penyuluhan mampu :
a. Memahami pengertian anemia pada ibu hamil
b. Memahami ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
c. Memahami penyebab anemia pada ibu hamil
d. Memahami akibat anemia pada ibu hamil
e. Memahami penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f. Memahami bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
g. Memahami manfaat tablet Fe bagi ibu hamil
h. Memahami kebutuhan atau dosis zat besi selama kehamilan
i. Menerapkan waktu dan cara minum tablet Fe atau zat besi yang benar

C. Pokok Bahasan
Anemia dan pemberian tablet Fe pada ibu hamil

D. Sub Pokok Bahasan


a. Pengertian anemia pada ibu hamil
b. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
c. Penyebab anemia pada ibu hamil
d. Akibat anemia pada ibu hamil
e. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
f. Bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi
g. Manfaat tablet Fe bagi ibu hamil
h. Kebutuhan atau dosis zat besi selama kehamilan
i. Waktu dan cara minum tablet Fe yang benar

E. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi/Tanya jawab
F. Media dan Alat
Infokus/flip chart, laptop, mikrofon, ruangan, kursi, leaflet

G. Sasaran
Ibu hamil kecamatan nanggalo, berjumlah 15 orang

H. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal : Jumat/27 Oktober 2023 (pukul 13.30 wib – 14.30 wib)
Tempat : Di Kampus STIKes Mercubaktijaya Padang
I. Proses Pelaksanaan
NO Tahapan dan Kegiatan Penyaji/ Kegiatan Peserta
Waktu Penyuluh Penyuluhan (Audiens)
1 Pembukaan  Memberi salam  Mendengarkan
(5 menit)  Memperkenalkan  Mendengarkan dan
kelompok memeperhatikan,
 Menjelaskan kontrak waktu,  Mendengarkan,
tempat dan tujuan memperhatikan dan
pertemuan menyepakati kontrak
waktu
2 Kegiatan  Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
(45 menit) peserta atau audiens tentang memperhatikan
pengertian anemia
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang  Tepuk tangan
pengertian anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
ciri-ciri anemia
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang ciri-  Tepuk tangan
ciri anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
penyebab anemia
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang  Tepuk tangan
penyebab anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
akibat anemia
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang akibat  Tepuk tangan
anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
penatalaksanaan dan
pencegahan anemia
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang  Tepuk tangan
penatalaksaan dan
pencegahan anemia
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
manfaat tablet Fe
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang  Tepuk tangan
manfaat tablet Fe
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
efek samping tablet Fe
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang efek  Tepuk tangan
samping tablet Fe
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memperhatikan
kebutuhan atau dosis zat
besi selama kehamilan
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang  Tepuk tangan
kebutuhan atau dosis zat
besi selama kehamilan
 Menggali pengetahuan  Mendengarkan dan
peserta atau audiens tentang memeperhatikan
waktu dan cara minum
tablet Fe
 Memberikan reinforcement  Merespon
positif
 Menjelaskan tentang waktu  Tepuk tangan
dan cara minum tablet Fe
Proses Tanya Jawab
 Memberikan kesempatan  Bertanya
audiens untuk bertanya
 Memberikan reinforcement  Tepuk tangan
positif
 Menjawab  Mendengarkan dan
pertanyaan memperhatikan
3 Penutup  Melakukan penilaian dan  Mengulang kembali
(10 menit) evaluasi peserta atau
audiens
 Bersama peserta atau  Mendengarkan dan
audiens menyimpulkan memperhatikan
materi
 Terminasi (memberikan  Menjawab salam
salam)

J. Pengorganisasian
a. Penanggung Jawab : Madinul Hikami
b. Moderator : Madinul Hikami
c. Penyaji : Ray Agustine Samaloisa
d. Observer : Fitri Atisa Yubella
e. Fasilitator : Fitri Atisa Yubella

K. Uraian Tugas
a. Penanngung Jawab
1) Mempertanggung jawabkan terselenggaranya acara penyuluhan
2) Mengkoordinasi tim penyuluhan
b. Moderator
1) Bertanggung jawab dalam kelancaran diskusi pada penyuluhan
2) Memperkenalkan anggota kelompok dan pembimbing
3) Menyepakati bahasa yang akan digunakan selama penyuluhan dengan
audien
4) Menyampaikan kontrak waktu
5) Merangkum semua audien sesuai kontrak
6) Mengarahkan diskusi pada hal yang terkait pada tujuan diskusi
7) Menganalisis penyajian
c. Penyaji
1) Bertangung jawab memberikan penyuluhan
2) Memahami topik penyuluhan
3) Meexplore pengetahuan audien tentang batuk efektif
4) Menjelaskan dan mendemonstrasikan teknik batuk efektif dengan bahasa
yang mudah dipahami oleh audien
5) Memberikan reinforcement positif atas partisipasi aktif audien
d. Fasilitator
1) Menjalankan absensi audien dan mengawasi langsung pengisian di awal
acara.
2) Memperhatikan presentasi dari penyaji dan memberi kode pada
moderator jika ada ketidaksesuaian dengan dibantu oleh observer.
3) Memotivasi peserta untuk aktif berperan dalam diskusi, baik dalam
mengajukan pertanyaan maupun menjawab pertanyaan.
4) Membagikan leaflet di akhir acara.
e. Observer
1) Mengoreksi kesesuaian penyuluhan dengan jadwal dan target
2) Mengamati jalannya kegiatan penyuluhan
3) Memberikan laporan evaluasi penyuluhan dengan merujuk ke SAP
L. Setting Tempat

Keterangan :

: Penanggung Jawab dan Moderator

: Penyuluh

: Peserta Penyuluhan

: Observer dan Fasilitator

M. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta penyuluhan hadir 90% dari jumlah sasaran penyuluhan
b. Media dan alat tersedia dan berfungsi dengan baik
c. Tempat penyuluhan memadai dengan jumlah peserta penyuluhan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan penyuluhan tepat waktu dan sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan
b. Peserta antusias dan termotivasi mengikuti peyuluhan
c. Peserta tidak keluar masuk, tenang dan tertib pada saat penyuluhan
d. Peserta penyuluhan mengikuti penyuluhan sampai selesai dan tidak
meninggalkan ruangan sebelum kegiatan penyuluhan selesai
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukan penyuluhan selama 60 menit diharapkan :
a. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan pengertian anemia
b. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan ciri-ciri anemia
c. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan penyebab anemia
d. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan akibat anemia
e. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan penatalaksanaan dan
pencegahan anemia
f. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan manfaat tablet Fe bagi ibu
hamil
g. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan efek samping tablet Fe
pada ibu hamil
h. 85% peserta penyuluhan mampu menjelaskan kebutuhan atau dosis zat
besi selama kehamilan
i. 85% peserta penyuluhan mampu menerapkan waktu dan cara minum
tablet Fe yang benar
Lampiran Materi

ANEMIA PADA IBU HAMIL DAN PEMBERIAN TABLET Fe

A. PENGERTIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL


Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (Hb), hematokrit atau
hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas
pengangkutan oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan
tertentu dimana ketiga parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit,
seperti pada dehidrasi, perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam
diagnosis anemia tidak cukup hanya sampai pada label anemia tetapi harus
dapat ditetapkan penyakit dasar yang menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo
Aru,dkk 2009)
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam
darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002). Sedangkan anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin,
2002).

B. CIRI-CIRI IBU HAMIL DENGAN ANEMIA


Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau
keseluruhan ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes
kadar Hb dalam darah.
Menurut Syaifuddin 2002, ciri-ciri tersebut antara lain :
1. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
2. Lemah
3. Letih
4. Lesu
5. Lunglai
6. Nafas terengah-engah
7. Nyeri dada
8. Mudah pingsan

C. PENYEBAB ANEMIA PADA IBU HAMIL


Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi/
kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan.
Menurut Amiruddin, dkk tahun 2004 diantaranya sebagai berikut:
1. Pertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma
2. Kurangnya zat besi dalam makanan
3. Kebutuhan zat besi meningkat
4. Gangguan pencernaan dan absorbsi

D. AKIBAT ANEMIA PADA IBU HAMIL


Menurut penelitian tingginya angka kematian ibu berkaitan erat dengan
anemia. Anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan jasmani karena
sel-sel tubuh tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Pada wanita hamil,
anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan.
Resiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah,
dan angka kematian perinatal meningkat. Perdarahan antepartum dan post
partum lebih sering di jumpai pada wanita yang anemia dan lebih sering
berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat mentolerir kehilangan
darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat
ringan hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partus
immatur atau prematur), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama,
perdarahan), gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan
terhadap infeksi, stress, dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin
(dismaturitas, mikrosomi, BBLR, kematian periinatal, dll) (Yeyeh, 2010).
E. PENATALAKSANAAN DAN PENCEGAHAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara
pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu
hamil biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat.
Dosis pemberian asam folat sebanyak 500µg dan zat besi sebanyak 120mg.
Pemberian zat besi sebanyak 30gram per hari akan meningkatkan kadar
hemoglobin sebesar 0,3 dl/gram/minggu atau dalam 10 hari.
Upaya pencegahan dan penaggulangan anemia (Sulistyoningsih,2011) :
1. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Makan makanan yang banyak mengandung besi dari
a. Bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati, telur)
b. Bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe), meskipun kaya akan zat besi namun hanya sedikit yang bisa
diserap dengan baik oleh usus.
c. Sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C
(daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, jeruk dan nanas)
sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam
usus.
2. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet
tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah).
3. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia sepert:
kecacingan, malaria dan penyakit TBC.

F. MANFAAT TABLET Fe BAGI IBU HAMIL


Tablet Fe ini bila diminum secara teratur dan sesuai aturan dapat
bermanfaat mencegah dan menanggulangi anemia gizi. Manfaat tablet Fe
yang dibutuhkan oleh ibu hamil adalah untuk memperbaiki status zat gizi
secara cepat, sebagai strategi dan dapat mengurangi resiko terjadinya
kekurangan zat besi (Sulistyawati, 2011).
Untuk memelihara kehamilan zat besi sangat penting karena pada masa
kehamilan volume darah meningkat 25%, dan juga penting untuk bayi
membangun persediaan darahnya. Dapat dijumpai di hati, daging merah,
sayuran hijau, wijen, buah-buahan kering, dan kuning telur. Penyerapan zat
besi dapat terbantu dengan konsumsi vitamin c. segera mulai minum begitu
mengetahui hamil, setiap hari satu tablet paling sedikit 90 tablet selama masa
kehamilan. Lebih baik bila lebih dari 90 tablet sampai melahirkan (Waryana,
2011).

G. EFEK SAMPING TABLET Fe PADA IBU HAMIL


Tablet Fe kadang-kadang dapat memberikan beberapa efek samping
yang tidak berbahaya dan biasanya bersifat ringan seperti perut terasa tidak
enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja berwarna hitam. Biasanya
untuk mengurangi gejala sampingan tersebut ibu hamil dianjurkan meminum
tablet Fe pada malam hari menjelang tidur dan lebih baik setelah minum tablet
fe disertai makan buah seperti pisang, jeruk, dan papaya (Gilang, 2016).
Suplemen oral zat besi dapat menyebabkan mual, muntah, kram
lambung, nyeri ulu hati dan perubahan warna pada feses dan urine. Untuk
mengurangi efek samping obat, sebaiknya:
1. Tablet Fe dengan dosis rendah lebih cenderung ditoleransi dari pada dosis
tinggi. Maka pemberian tablet Fe sebaiknya dalam dosis rendah.
2. Pemberian zat besi harus dibagi serta dilakukan dengan interval
sedikitnya 6-8 jam, dan kemudian interval ini ditingkatkan hingga 12-24
jam jika timbul efek samping.
3. Minum tablet fe pada saat makan atau segera sesudah dapat mengurangi
gejala mual yang menyertainya, tetapi juga akan menurunkan jumlah zat
besi yang diabsorpsi (Ningrum, 2011).
H. KEBUTUHAN ATAU DOSIS ZAT BESI SELAMA KEHAMILAN
Pemberian dosis zat besi dibedakan berdasarkan dosis pengobatan dan
pencegahan. Pemberian dosis pencegahan diberikan pada kelompok ibu hamil
dan nifas tanpa melakukan pemeriksaan Hb, yaitu 1 tablet per hari (60 mg besi
elemental) dan 0,25 mg asam folat yang dilakukan secara berturut-turut sejak
kehamilan minimal 90 hari hingga 42 hari pada masa nifas dan diberikan sejak
kunjungan pertama kehamilan (K1). Sedangkan untuk dosis pengobatan
diberikan kepada ibu hamil yang menderita anemia (Hb <11gr/dl) sejak
kehamilan hingga masa nifas diberikan 3 kali perhari.
Tablet besi (Fe) dapat diberikan dalam keadaan perut kosong (1 jam
sebelum makan) sehingga akan memberikan keluhan yang biasa terjadi di
saluran pencernaan berupa rasa tidak enak di ulu hati, mual, muntah, sulit
buang air besar (konstipasi), serta tinja menjadi hitam (Proverawati dan
Asfuah, 2009).
Mengkosumsi zat besi bersama makanan dapat mengurangi munculnya
keluhan namun jumlah zat besi yang diserap tidak akan maksimal, apabila
terjadi konstipasi setelah mengkonsumsi tablet Fe, ibu hamil dapat
mengatasinya dengan meningkatkan konsumsi air putih dan makanan yang
mengandung serat. Sedangkan untuk mengurangi terjadinya mual setelah
mengkonsumsi tablet Fe yaitu dengan mengurangi dosisnya menjadi 2x1/2
tablet per hari. Petugas kesehatan juga menyarankan untuk mengkonsumsi
tablet Fe di malam hari sebelum tidur untuk menghindari keluhan mual
setelah mengkonsumi tablet Fe (Susiloningtyas, 2012).

I. WAKTU DAN CARA MINUM TABLET Fe YANG BENAR


1. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang.
2. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan
seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja
berwarna hitam.
3. Untuk mengurangi gejala sampingan, minum tablet besi setelah makan
malam, menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi
disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
4. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembali dengan rapat. tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya
tidak diminum.
5. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah.
DAFTAR PUSTAKA

Andini, Renny Revita Putri, Taramita Purbadari, dkk. 2015. Materi SAP (Satuan
Acara Penyuluhan) Anemia Pada Ibu Hamil. Malang : Universitas Brawijaya
Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan,
https://www.academia.edu/29082104/SAP-PUTRI_ANEMIA_Bumil, diakses
pada tanggal 21 Juni 2023.
Anggraini, Retno Dewi, Sacharisa Agape Sudiani, dkk. 2018. SAP Anemia Pada Ibu
Hamil Di Poli Hamil RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Universitas Airlangga.
https://www.academia.edu/38141035/SAP_Anemia_Pada_Ibu_Hamil_docx,
diakses pada tanggal 23 Juni 2023.
Khasanah, Ulfatun. 2019. SAP Tablet Fe.
https://www.scribd.com/document/439140264/SAP-tablet-fe-docx, diakses
pada tanggal 21 Juni 2023.
Laksono, Renanda Bagus. 2018. Satuan Acara Penyuluhan Tentang Anemia Pada Ibu
Hamil. Politeknik Kesehatan Tanjung Karang.
https://www.academia.edu/38534658/sap_ANEMIA_PADA_IBU_HAMIL_do
c, diakses pada tanggal 22 Juni 2023.

Anda mungkin juga menyukai