Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi : Anemia Pada Kehamilan


Sasaran : Ibu Hamil yang ada di Desa Sungai Buaya
Hari / tanggal : 17 Juni 2021
Waktu : 08.00 s.d selesai
Tempat : Gedung Posyandu Desa Sungai Buaya
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum

Setelah diberikan penyuluhan tentang kesehatan diharapkan ibu hamil mengetahui


dan memahami tentang anemia pada kehamilan

2. Tujuan Instruksional Khusus

a) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan,diharapkan ibu hamil mengerti


tentang Pengertian anemia pada kehamilan
b) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan di harapkan ibu hamil mengerti
tentang Tanda dan gejala anemia pada kehamilan
c) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan diharapkan ibu hamil mengerti
tentang pencegahan anemia pada kehamilan
d) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan diharapkan ibu hamil mengerti
tentang Dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil dengan anemia
e) Setelah di berikan penyuluhan kesehatan diharapkan ibu hamil mengerti cara
Penanggulangan dan anemia pada kehamilan

Materi Penyuluhan
1. Pengertian anemia
2. Tanda dan gejala anemia
3. Pencegahan anemia
4. Dampak yang ditimbulkan dari ibu hamil dengan anemia
5. Cara Penanggulangan dan anemia pada kehamilan

B. Kepanitiaan :
1. Pelaksana : Puji Wulandari

C. Metode
1. Ceramah/Konseling
2. Diskusi
3. Tanya Jawab
D. Media
Leaflet

E. Kegiatan Penyuluhan
No Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran Waktu
1 Kegiatan Pembukaan
- Memberi salam - Menjawab salam
- Memperkenalkan diri - Saling mengenal 10 menit
- Menjelaskan tujuan kegiatan - Mendengarkan dan
- Melakukan kontrak waktu memperhatikan
- Melakukan pretest - Menjawab pretest dengan
pertanyaan umum yang diajukan
ke ibu hamil oleh bidan

2 Kegiatan Inti 15 menit


- Menjelaskan Isi Materi - Mendengarkan dan
memperhatikan
- Memberikan Leaflet - Membaca leaflet
- Melakukan diskusi dan tanya jawab - Melakukan diskusi dan tanya
materi penyuluhan yang telah jawab dengan mendengarkan dan
dijelaskan memperhatikan
3 Penutup
- Melakukan evaluasi dengan post
- Mendengarkan, memperhatikan,
test 10 menit
- Menjawab pertanyaan dan
- Merencanakan tindak lanjut dan
menjawab salam
kontrak kegiatan yang akan datang
- Memberi salam.
MATERI PENYULUHAN

A. Anemia Dalam Kehamilan

1. Pengertian

Anemia pada kehamilan adalah anemia karena kekurangan zat besi, dan merupakan

jenis anemia yang pengobatannya relative mudah, bahkan murah. Anemia pada kehamilan

merupakan masalah nasional karena mencerminkan nilai sejahteraan social ekonomi

masyarakat dan pengaruhnya sangat besar terhadap kualitas sumber daya manusia. Anemia

kehamilan disebut “potential danger to mother and child” (potensial membahayakan ibu dan

anak), karena itulah anemia memerlukan perhatian serius dari semua pihak yang terkait

dalam pelayanan kesehatan pada lini terdepan (Manuaba, 2013).

Anemia dalam kehamilan memberi pengaruh kurang baik bagi ibu, baik dalam

kehamilan, persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Penyulit penyulit yang dapat

timbul akibat anemia adalah : keguguran (abortus), kelahiran prematurs, persalinan yang lama

akibat kelelahan otot rahim di dalam berkontraksi (inersia uteri), perdarahan pasca melahirkan

karena tidak adanya kontraksi otot rahim (atonia uteri), syok, infeksi baik saat bersalin

maupun pasca bersalin serta anemia yang berat (< 4 gr%) dapat menyebabkan dekompensasi

kordis. Hipoksia akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian ibu pada persalinan.

Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr %

pada trimester 1 dan 3 atau kadar < 10,5 gr% pada trimester 2, nilai batas tersebut dan

perbedaannya dengan kondisi wanita tidak hamil, terjadi karena hemodilusi, terutama pada

trimester 2 (Proverawati, 2011). Anemia yang paling sering dijumpai dalam kehamilan adalah

anemia akibat kekurangan zat besi karena kurangnya asupan unsur besi dalam makanan.

Gangguan penyerapan, peningkatan kebutuhan zat besi atau karena terlampau banyaknya zat

besi yang keluar dari tubuh, misalnya pada perdarahan. Wanita 8 hamil butuh zat besi sekitar

40 mg perhari atau 2 kali lipat kebutuhan kondisi tidak hamil. Jarak kehamilan sangat

berpengaruh terhadap kejadian anemia saat kehamilan. Kehamilan yang berulang dalam waktu

singkat akan menguras cadangan zat besi ibu. Pengaturan jarak kehamilan yang baik minimal
dua tahun menjadi penting untuk diperhatikan sehingga badan ibu siap untuk menerima janin

kembali tanpa harus menghabiskan cadangan zat besinya.

2. Gejala Dan Tanda Anemia

Ibu hamil memerlukan lebih banyak sel darah untuk mendukung perkembangan

janin. Anemia pada ibu hamil dapat menyebabkan kebutuhan ini tidak mencukupi, sehingga

oksigen yang disalurkan pada jaringan tubuh dan janin menjadi terbatas. Yang perlu

dicermati adalah, kadang-kadang gejala anemia pada ibu hamil juga tampak mirip dengan

gejala kehamilan yang umumnya dialami. Apalagi anemia ringan mungkin tidak

menimbulkan gejala yang jelas. Jika anemia semakin parah, kemungkinan ibu hamil akan

merasakan beberapa gejala seperti:

a. Cepat lelah dan merasa lemah.

b. Kulit tampak pucat.

c. Denyut jantung tidak teratur.

d. Sesak napas.

e. Nyeri dada dan sakit kepala.

Selain itu ada beberapa gejala yang jarang terjadi, di antaranya:

a. Merasa gatal - gatal.

b. Perubahan pada indera perasa.

c. Rambut rontok.

d. Telinga berdenging.

e. Sariawan di pinggir mulut.

Untuk memastikan diagnosis anemia pada ibu hamil, maka perlu dilakukan  tes darah.

Pemeriksaan darah umumnya dilakukan pada pemeriksaan kehamilan yang pertama,

kemudian dilakukan satu kali lagi selama kehamilan.

3. Pencegahan Anemia Kehamilan 

Nutrisi yang baik ada|ah cara terbaik untuk mencegah terjadinya anemia jika sedang hamil atau
mencoba menjadi hamil. Makan makanan yang tinggi kandungan zat besi (seperti sayuran berdaun

hijau, daging merah. sereal, telur, dan kacang tanah) dapat membantu memastikan bahwa tubuh

menjaga pasokan besi yang diperlukan untuk berfungsi dengan baik. Pemberian vitamin untuk

memastikan bahwa tubuh memiliki cukup asam besi dan folat. Pastikan tubuh mendapatkan

setidaknya 27 mg zat besi setiap hari. Jika mengalami anemia selama kehamilan, biasanya dapat

diobati dengan mengambil supIemen zat besi. Pastikan bahawa wanita hamil dicek pada kunjungan

pertama kehamilan untuk pemeriksaan anemia. (Proverawati, 2011)

4. Dampak anemia pada kehamilan

Ibu hamil yang mengalami anemia beresiko lebih tinggi mengalami persalinan premature, kematian

janin atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Dampak jangka panjang yang bisa terjadi adalah

perubahan fungsi otak akibat kekurangan zat besi selama di dalam kandungan.

5. Penanggulangan anemia dalam kehamilan

Upaya pemerintah dalam mengatasi anemia defisiensi besi ibu hamil yaitu terfokus pada pemberian

tablet tambahan darah (Fe) pada ibu hamil. Menurut Permenkes No 88 Tahun 2012 tentang standar

tablet tambah darah bagi wanita usia subur dan ibu hamil, bahwa untuk melindungi wanita usia subur

dan ibu hamil dari kekurangan gizi dan mencegah terjadinya anemia gizi besi maka perlu mengonsumsi

tablet tambah darah (Kemenkes RI, 2013).

Sumber makanan kaya zat besi dan asam folat umumnya terdapat pada sumber protein hewani seperti

hati, ikan dan daging yang harganya relatif mahal dan belum sepenuhnya terjangkau oleh kebanyakan

masyarakat di Indonesia. Pemberian tablet tambah darah sebagai salah satu upaya penting dalam

pencegahan dan penanggulangan anemia yang merupakan cara yang efektif karena dapat mencegah dan

menanggulangi anemia akibat kekurangan zat besi dan atau asam folat. Tablet tambah darah

merupakan tablet yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Bagi wanita usia subur

diberikan sebanyak 1 (satu) kali seminggu dan 1 (satu) kali sehari selama haid dan untuk ibu hamil

diberikan setiap hari selama masa kehamilannya atau minimal 90 (sembilan puluh) tablet (Permenkes,

2014).
DAFTAR PUSTAKA

Ertiana & Astutik. (2018) Anemia Dalam Kehamilan.


Jember ;Pustaka Abadi

Asrinah, Dkk. (2010). Asuhan Kebidan Masa Kehamilan.


Yokyakarta: Pustaka Biru

Achmad Djaeni Sediaoetama. (2012). Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi. Jakarta: Dian
Rakyat.

Manuaba, I.B (2012). Ilmu Kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga. Jakarta;EGC

Sipahutar, Helena. 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama Dan
Pola Makan Dalam Pemenuhan Gizi Di Wilayah Kerja Puskesmas Parsoburan Kabupaten
Toba Samosir. Skripsi.
Universitas Sumatera Utara. Medan

Winknjosastro, 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo

Anda mungkin juga menyukai