Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN ANEMIA PADA IBU

HAMIL

Oleh:
ANITA TRI YANA
NiM. 1906022

PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
POLITEKNIK NEGERI INDRAMAYU
2022
PENYULUHAN
ANEMIA PADA IBU HAMIL

Kasus
Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.
kadar Hb Normal pada ibu hamil sesuai usia kehamilan adalah : Hamil trimester
pertama: 11.6–13.9 gr/dl, Hamil trimester kedua: 9.7–14.8 gr/dl dan Hamil
trimester ketiga: 9.5–15.0 gr/dl.
Topik : Anemia Pada Ibu Hamil
Judul : Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil
Sasaran : Ny. N
Hari, Tanggal : Jum’at, 4 Februari 2022
Waktu : 20 Menit
Tempat : Desa Widasari
Penyuluhan : Anita Tri Yana
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah penyuluhan selama 20 menit tentang anemia pada ibu hamil.
Diharapkan Ny. N dapat mengetahui dan memahami tentang bahayanya anemia
pada kehamilan dan cara pencegahannya.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
a. Menjelaskan pengertian anemia pada ibu hamil.
b. Menjelaskan tentang ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
c. Menjelaskan tentang penyebab anemia pada ibu hamil.
d. Menjelaskan tentang akibat anemia pada ibu hamil.
e. Menjelaskan tentang penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu
hamil.
f. Menjelaskan tentang cara minum tablet zat besi yang benar.
B. Sub Pokok Bahasan
1. Pengertian anemia pada ibu hamil.
2. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Penyebab anemia pada ibu hamil.
4. Akibat anemia pada ibu hamil.
5. Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
6. Cara minum tablet zat besi yang benar.
C. Kegiatan Penyuluhan
Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan Metode Media
penyuluhan Peserta
Pendahuluan 2 -Memberi salam - Menjawab Ceramah -
menit dan salam
memperkenalkan - Mendengarkan
diri. dan
-Menjelaskan memperhatikan
tujuan.
-Menyebutkan
materi/ pokok
bahasan yang
akan
disampaikan
-Menyampaikan
kontrak waktu.
Penyajian 10 -Penyampaian - Menyimak dan Ceramah Leaflet
menit materi mempertatikan Brosur
penyuluhan Lembar
secara berurutan
balik.
dan teratur
1. Pengertian Tanya
anemia pada ibu jawab
hamil
2. Ciri-ciri ibu
hamil dengan
anemia.
3. Penyebab
anemia pada ibu
hamil.
4. Akibat anemia
pada ibu hamil
5. Penatalaksanaan - Menanyakan
dan pencegahan hal yang
anemia pada ibu belum jelas.
hamil.

Evaluasi 5 -Menanyakan - Menjawab Tanya Lisan


menit kembali hal-hal pertanyaan. jawab
yang sudah
dijelaskan
mengenai materi
anemia pada ibu
hamil.
Penutup 5 -Menyimpulkan - Mendengarkan Tanya Lisan
menit materi. dan menjawab jawab.
-Penutup. salam.
-Salam.
D. Evaluasi
1. Peserta mampu menjelaskan dan memahami pengertian anemia pada ibu
hamil.
2. Peserta mengetahui ciri-ciri ibu hamil dengan anemia.
3. Peserta mengetahui penyebab anemia.
4. Peserta mengetahui akibat anemia pada ibu hamil.
5. Peserta mengetahui, memahami, serta mampu melakukan penatalaksanaan
dan pencegahan anemia pada ibu hamil.
MATERI
1. Pengertian Anemia pada Ibu Hamil
Anemia adalah penurunan kadar hemoglobin (HB), hematokrit atau hitung
eritrosit (red cell count) berakibat pada penurunan kapasitas pengangkutan
oksigen oleh darah. Tetapi harus diingat terdapat keadaan tertentu dimana ketiga
parameter tersebut tidak sejalan dengan massa eritrosit, seperti pada dehidrasi,
perdarahan akut, dan kehamilan. Oleh karena itu dalam diagnosis anemia tidak
cukup hanya sampai pada label anemia tetapi harus dapat ditetapkan penyakit
dasar yang menyebabkan anemia tersebut. (Sudoyo Aru, dkk 2009).
Anemia adalah keadaan kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari
normal. kadar Hb Normal pada ibu hamil sesuai usia kehamilan adalah : Hamil
trimester pertama: 11.6–13.9 gr/dl, Hamil trimester kedua: 9.7–14.8 gr/dl dan
Hamil trimester ketiga: 9.5–15.0 gr/dl.
2. Ciri-Ciri Ibu Hamil Dengan Anemia
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan
ciri-ciri dibawah ini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam
darah. Ciri-ciri tersebut antara lain :
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah.
c. Letih.
d. Lesu.
e. Lunglai.
f. Nafas terengah-engah.
g. Nyeri dada.
h. Mudah pingsan.
3. Penyebab Anemia pada Ibu Hamil
Hampir semua anemia dalam kehamilan disebabkan karena defisiensi
kekurangan zat besi. Adapun etiologi anemia defisiensi besi pada kehamilan
diantaranya sebagai berikut :
a. Bertambahan darah tidak sebanding dengan pertambahan plasma.
b. Kurangnya zat besi dalam makanan.
c. Kebutuhan zat besi meningkat.
d. Gangguan pencernaan dan absorbs.
4. Akibat Anemia pada Ibu Hamil
Anemia pada ibu hamil bukan tanpa resiko. Menurut penelitian tingginya
angka kematian ibu berkaitan erat dengan anemia. Anemia juga menyebabkan
rendahnya kemampuan jasmani karena sel-sel tubuh tidak cukup mendapat
pasokan oksigen. Pada wanita hamil, anemia meningkatkan frekuaensi komplikasi
pada kehamilan dan persalinan. Resiko kematian maternal, angka prematuritas,
berat badan bayi lahir rendah, dan angkakematian perinatal meningkat.
Perdarahan antepartum dan post partum lebih sering di jumpai pada wanita yang
anemia dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak dapat
mentolerir kehilangan darah.
Dampak anemia pada kehamilan bervariasi dari keluhan yang sangat ringan
hingga terjadinya gangguan kelangsungan kehamilan (abortus, partusimmatur atau
premature), gangguan proses persalinan (atonia, partus lama, perdarahan),
gangguan pada masa nifas (sub involusi rahim, daya tahan terhadap infeksi, stress,
dan produksi ASI rendah), dan gangguan pada janin (dismaturitas, mikrosomi,
BBLR, kematian periinatal, dll).
5. Penatalaksanaan dan Pencegahan Anemia pada Ibu Hamil
Penanggulangan anemia pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara
pemberian tablet besi serta peningkatan kualitas makanan sehari-hari. Ibu hamil
biasanya tidak hanya mendapat preparat besi tetapi juga asam folat. Dosis
pemberian asam folat sebanyak 500 microgram (mcg) dan zat besi sebanyak 120
mg. Pemberian zat besi sebanyak 30 gram per hari akan meningkatkan kadar
hemoglobin sebesar 0,5 dl/grsm/minggu atau dalam 10 hari. Berikut upaya
pencegahan dan penaggulangan anemia :
a. Meningkatkan konsumsi makanan bergizi
Perhatikan komposisi hidangan setiap kali makan dan makan makanan yang
banyak mengandung besi dari bahan makanan hewani (daging, ikan, ayam, hati,
telur) dan bahan makanan nabati (sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan,
tempe). Perlu juga makan sayur-sayuran dan buah-buahan yang banyak
mengandung vitamin C (daun katuk, daun singkong, bayam, jambu, tomat, dan
jeruk) sangat bermanfaat untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam usus.
Makanan yang berasal dari nabati meskipun kaya akan zat besi, namun hanya
sedikit yang bisa diserap dengan baik oleh usus.
b. Menambah pemasukan zat besi ke dalam tubuh dengan minum tablet
tambah darah (tablet besi/tablet tambah darah)
c. Mengobati penyakit yang menyebabkan atau memperberat anemia seperti
kecacingan, malaria dan penyakit lainnya.
6. Cara Minum Tablet Zat Besi yang Benar
a. Minum tablet besi dengan air putih, jangan minum dengan teh, susu dan
kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga
manfaatnya menjadi berkurang.
b. Kadang-kadang dapat terjadi gejala ringan yang tidak membahayakan
seperti perut terasa tidak enak, mual-mual, susah buang air besar dan tinja
berwarna hitam.
c. Untuk mengurangi gejala samping, minum tablet besi setelah makan
malam menjelang tidur. Akan lebih baik bila setelah minum tablet besi
disertai makan buah-buahan seperti : pisang, pepaya, jeruk, dll.
d. Simpanlah tablet besi di tempat yang kering, terhindar dari sinar matahari
langsung, jauhkan dari jangkauan anak, dan setelah dibuka harus ditutup
kembali dengan rapat. Tablet besi yang telah berubah warna sebaiknya
tidak diminum.
e. Tablet besi tidak menyebabkan tekanan darah tinggi atau kebanyakan
darah.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/29082104

Anda mungkin juga menyukai