Anda di halaman 1dari 8

SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

KELUARGA BERENCANA

Dosen pembimbing :

DISUSUN OLEH :

NAMA :

NIM :

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH KOTIM

ANGKATAN KE XI TAHUN AJARAN 2020/2021

AKADEMI KEBIDANAN MUHAMMADIYAH

KOTIM
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Nutrisi pada ibu nifas dengan anemia

Sub Pokok Bahasan : Ibu nifas dengan anemia

Sasaran : Ny. U Umur 37 Tahun

Hari/tanggal : Maret 2021

Penyuluh : Lastri

Waktu : 1 x 30 Menit

Tempat : Dirumah Tn.A RT 16 RW 03 Desa baamang hulu

I. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan,ibu ( sasaran ) mampu memahami
tentang nutrisi anemia pada ibu nifas

II. Tujuan Khusus


a. Ibu mengetahui pengertian anemia pada ibu nifas
b. Penyebab anemia pada ibu nifas
c. Nutrisi bagi ibu nifas dengan anemia
d. Menyebutkan penatalaksanaan anemia

III. Materi Penyuluhan


Pengetahuan tentang anemia pada ibu nifas

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
Leaflet
SAP

VI. Kegiatan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Klien


1. Pembukaan 5 Pembukaan
menit  Mengucapkan salam - Menjawab salam
 Memperkenalkan diri - Mendengarkan dan

 Menjelaskan maksud memperhatikan

dan tujuan
2. Pemberian 20  Menjelaskan tentang - Mendengarkan
materi menit anemia pada ibu nifas - Memperhatikan
 Menjelaskan - Peserta
penyebab anemia mengajukan
pada ibu nifas pertanyaan
 Menjelaskan tentang
nutrisi bagi ibu nifas
dengan anemia
 Menjelaskan
penatalaksanaan
anemia
3. Evaluasi 5 Penutup
penutup menit  Mengevaluasi - Mendengarkan
 Menyimpulkan hasil - Memperhatikan
penyuluhan - Menjawab salam
 Salam penutup
VII. Evaluasi
1. Metode evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Pertanyaan :1. Apa yng dimaksut dengan anemia pada ibu nifas
2. jelaskan penyebab anemia pada ibu nifas?

4. Jawab :
1. Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah.
Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika
terjadi gangguan sistem transportasi oksigen (misalnya anemia) akan
menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja.           

2. Penyebab anemia pada ibu nifas Anemia defisiensi besi merupakan


penyebab paling sering dari anemia postpartum yang disebabkan oleh
intake zat besi yang tidak cukup serta kehilangan darah selama
kehamilan dan persalinan.

Kehilangan darah adalah penyebab lain dari anemia. Kehilangan darah


yang signifikan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko
terjadinya anemia postpartum. Banyaknya cadangan hemoglobin dan
besi selama persalinan dapat menurunkan risiko terjadinya anemia
berat dan mempercepat pemulihan.

MATERI PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU NIFAS

Masa setelah melahirkan atau masa postpartum merupakan tantangan bagi


banyak ibu yang baru melahirkan. Pemulihan dari proses melahirkan, belajar
menjadi orangtua, dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energi.
Menderita anemia pada masa postpartum dapat membuat proses ini menjadi lebih
sulit. Apa yang harus ibu lakukan untuk mengatasi hal ini?
Masa post partum merupakan tantangan bagi banyak  ibu yang baru
melahirkan.Pemulihan dari proses  melahirkan, belajar menjadi orang tua,
dan mengurus diri sendiri membutuhkan banyak energy. Menderita anemia pada
masa post partum dapat membuat proses ini menjadi lebih sulit. Anemia terjadi jika
kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin adalah zat pembawa oksigen
dalam sel darah merah. Jika  terjadi gangguan sistem transportasi oksigen
(misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk bekerja.Anemia post
partum di definisikan sebagai kadar  hemoglobin kurang dari 10g/ d l,  hal ini
merupakan masalah yang umum dalam bidang obstetric. Meski pun wanita hamil
dengan kadar  besi yang terjamin, konsentrasi haemoglobin biasanya berkisar  11-
12 g/ d l sebelum melahirkan. Hal  ini diperburuk dengan kehilangan darah saat
melahirkan dan  pada masa nifas. Menurut analisa terbaru, kehilanngan darah pada
saat post partum diatas 500 ml masih merupakan suatu masalah meskipun
pada obstetri modern.

1. PENGERTIAN ANEMIA POSTPARTUM 

Anemia terjadi jika kadar hemoglobin dalam darah rendah. Hemoglobin


adalah zat pembawa oksigen dalam sel darah merah. Jika terjadi gangguan sistem
transportasi oksigen (misalnya anemia) akan menyebabkan tubuh sulit untuk
bekerja.           
Anemia postpartum didefinisikan sebagai kadar hemoglobin kurang dari
10g/dl, ini merupakan masalah yang umum dalam bidang kebidanan. Meskipun
wanita hamil dengan kadar besi yang terjamin, konsentrasi hemoglobin biasanya
berkisar 11-12 g/dl sebelum melahirkan. Hal ini diperburuk dengan kehilangan
darah saat melahirkan dan pada masa nifas.

2. PENYEBAB ANEMIA POSTPARTUM 


Anemia defisiensi besi merupakan penyebab paling sering dari anemia postpartum
yang disebabkan oleh intake zat besi yang tidak cukup serta kehilangan darah
selama kehamilan dan persalinan. Anemia postpartum berhubungan dengan
lamanya perawatan di rumah sakit, depresi, kecemasan, dan pertumbuhan janin
terhambat. 
Kehilangan darah adalah penyebab lain dari anemia. Kehilangan darah yang
signifikan setelah melahirkan dapat meningkatkan risiko terjadinya anemia
postpartum. Banyaknya cadangan hemoglobin dan besi selama persalinan dapat
menurunkan risiko terjadinya anemia berat dan mempercepat pemulihan.

3. PENGOBATAN ANEMIA POSTPARTUM       

Pengobatan terhadap anemia postpartum tergantung dari derajat anemia dan


faktor risiko maternal. Wanita muda yang sehat dapat mengkompensasi
kehilangan darah yang banyak lebih baik dibandingkan wanita nifas dengan
gangguan jantung meskipun dengan kehilangan darah yang  tidak terlalu
banyak.     
Pengobatan terhadap anemia meliputi pemberian besi secara oral atau
parenteral (suntik), transfusi darah, dan suntikan obat (eritropoietin) yang
membantu tubuh Anda menciptakan lebih banyak sel darah merah. Suplemen besi
merupakan pilihan tepat bagi wanita hamil yang membutuhkan besi lebih banyak.
Wanita postpartum yang mengalami efisiensi besi dan anemia memerlukan
suplemen zat besi, dan biasanya diberikan sampai 6 bulan. Banyak dari
perempuan yang mengalami anemia tidak responsif  hanya dengan pemberian
preparat besi saja. Asam folat, Vitamin B12 dan protein semuanya mempunyai
peran pada struktur hemoglobin. Vitamin A dan C juga memberikan kontribusi
dalam penyerapan besi.          
Untuk menghindari itu semua, Center for Disease Control and Prevention
merekomendasikan untuk melakukan skrining anemia terhadap wanita 4-6
minggu postpartum, dengan perdarahan yang banyak sewaktu melahirkan, dan
pada kelahiran kembar, sehingga anemia postpartum bisa diketahui lebih dini.
4. PATOFISIOLOGI

Merupakan faktor pencetus dari terjadinya anemia post partum. Ini terjadi
karena anemia pada kehamilan tidak ditangani dengan baik sehingga timbul
komplikasi potensial lanjut, seperti :

a. Perdarahan sehingga kekurangan banyak unsur zat besi.


b. Kebutuhan zat besi meningkat, dengan adanya perdarahan, gemeli,
multiparitas, makin tuanya kehamilan.
c. Absorbsi tidak normal / saluran cerna terganggu, missal defisiensi vitamin
C sehingga absorbsi Fe terganggu.
d. Intake kurang misalnya kualitas menu jelek atau muntah terus.

5. GAMBARAN KLINIS

Tingkatan-tingkatan anemia adalah sebagai berikut :


  Anemia ringan, Hb : 8 – 10gr%
  Anemia sedang Hb : 6 – 8 gr%
  Anemia berat Hb : Kurang dari 6 gr%

6. DIAGNOSIS

 Perdarahan karena kontraksi otot uterus yang kurang baik.


 Bisa terjadi infeksi puerpuralis.
 Bisa terjadi sesak nafas, karena O2 berkurang yang masuk kedalam
peredaran darah.

7. PENANGANAN

Anemia post partum dapat ditangani dengan berbagai cara dilihat dari
tingkatan anemia tersebut. Penanganannya adalah sebagai berikut :

 Pada anemi ringan, bisa diberikan sulfas ferosis 3 x 100 mg/hari


dikombinasi dengan asam folat / B12 : 15 –30 mg/hari.
 Pemberian vitamin C untuk membantu penyerapan.
 Bila anemi berat dengan Hb kurang dari 6 gr % perlu tranfusi disamping
obat-obatan diatas dan bila tidak ada perbaikan cari penyebabnya.

DAFTAR PUSTAKA :

Buku ilmu kebidanan patologi unpad Bandung.


Prawirohardjo, sarwono. 1993. Ilmu kandungan. Jakarta :  tridasa printer
Majalah bidan edisi no, 48 / 2001 50 tahun IBI

Anda mungkin juga menyukai