Waktu : 30 Menit
Jumlah : 10 Orang
Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
Pelaksanaan
1 Pembukaan Pendahuluan
(5 menit) 1. Menyampaikan salam a. Membalas salam
2. Menjelaskan tujuan b. Mendengarkan
3. Kontrak waktu c. Memberi respon
2 Inti Inti
(15 menit) Mahasiswa menjelaskan :
1. Pengertian anemiapada ibu hamila. Menanyakanyang belum
2. Ciri-ciri anemia padaibu hamil jelas
3. Macam –macamanemia b. Aktif
4. Akibat anemia padaibu hamil bersamaMenyimpulkan
5. Penatalaksanaan danpengobatan c. Membalas salam
anemia
6. Cara meminum tabletzat besi
yang benar
3 Penutup Penutup
(10 menit) 1. Tanya jawab a.
Menanyakan
yang belum jelas
2. Tes akhir b. Aktif bersama
3. Menyimpulkan hasilpenyuluhan c. menyimpulkan
4. Memberi salamPenutup
d. Membalas salam
Evaluasi
Prosedur : Post Test
Bentuk : Lisan
Jenis : Tanya jawab
JenisPertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan anemia dan anemia pada ibu hamil?
2. Apa saja ciri-ciri ibu hamil yang anemia?
3. Sebutkan macam-macam anemia dan penyebabnya?
4. Apa akibat anemia pada ibu hamil?
5. Bagaimana penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil?
6. Bagaimana cara minum tablet zat besi yang benar?
ANEMIA PADA IBU HAMIL
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Anemia pada ibu hamil masih menjadi perhatian yang serius di berbagai negara terutama
negara berkembang seperti Indonesia. Sebagian besar kasus anemia pada ibu hamil
di Indonesia disebabkan oleh defesiensi besi. Cakupan pemberian tablet zat besi di
Indonesia pada tahun 2020 telah mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
WHO mencatat bahwa prevalensi anemia pada ibu hamil di seluruh dunia mencapai 38,2%.
Wilayah dengan prevalensi anemia tertinggi diraih oleh Afrika dengan persentase sebesar
44,6%. Urutan kedua yakni wilayah Asia dengan angka prevalensi sebesar 39,3%
II. Materi Penyuluhan
A. Pengertian
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin didalam
rahimnya karena sel telur telah dibuahi oleh spermatozoa dari pria. Lebih lanjut,
kehamilan adalah akibat sel telur yang telah matang kemudian bertemu spermatozoa
dari pria sehingga terjadilah proses pembuahan yang kemudian menghasilkan janin.
Anemia merupakan suatu keadaan adanya penurunan kadar hemoglobin dibawah
nilai normal. Pada penderita anemia lebih sering disebut dengan kurang darah, kadar
sel darah merah dibawah nilai normal
Ibu hamil dikatakan anemia jika hemoglobin darahnya kurang dari 11gr%.
Bahaya anemia pada ibu hamil tidak saja berpengaruh terhadap keselamatan dirinya,
tetapi juga padajanin yang dikandungnya.
Jadi anemia adalah keadaan dimana kadar hemoglobin yang menurun dibawah
batas normal, ini karena penurunan kadar darah dalam membawa oksigen akibat
produksi sel darah merah. Dan ibu hamil didiagnosis anemia jika kadar hemoglobinya
kurang dari 11%.
B. Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia,yaitu:
Biasanya ibu hamil dengan anemia mengeluhkan sebagian atau keseluruhan ciri-ciri
dibawahini, dan untuk memastikannya harus dengan tes kadar Hb dalam darah. Ciri-
ciri tersebut antaralain :
a. Pucat pada bibir, konjungtiva, lidah, gusi, kulit.
b. Lemah
c. Letih
d. Lesu
e. Lunglai
f. Nafas terengah-engah
g. Nyeri dada
h. Ikterus
C. Macam-macam anemia pada ibu hamil, yaitu:
1. Anemia defisiensi besi/ karena kekurangan zat besi
Penyebab tersering anemia selama kehamilan dan masa nifas adalah defisiensi besi
dankehilangan darah akut. Tidak jarang keduanya saling berkaitan erat, karena
pengeluaran darahyang berlebihan disertai hilangnya besi hemoglobin dan terkurasnya
simpanan besi pada suatukehamilan dapat menjadi penyebab penting anemia defisiensi
besi pada kehamilan berikutnya
Pada gestasi biasa dengan satu janin, kebutuhan ibu akan besi yang dipicu oleh
kehamilannya rata-ratamendekati 800 mg; sekitar 500 mg, bila tersedia, untuk ekspansi
massa hemoglobin ibu sekitar200 mg atau lebih keluar melalui usus, urin dan kulit.
Jumlah total ini 1000 mg jelas melebihicadangan besi pada sebagian besar wanita.
Kecuali apabila perbedaan antara jumlah cadanganbesi ibu dan kebutuhan besi selama
kehamilan normal yang disebutkan diatas dikompensasi olehpenyerapan besi dari
saluran cerna, akan terjadi anemia defisiensi besi
Dengan meningkatnya volume darah yang relatif pesat selama trimester kedua,
makakekurangan besi sering bermanifestasi sebagai penurunan tajam konsentrasi
hemoglobin.Walaupun pada trimester ketiga laju peningkatan volume darah tidak
terlalu besar, kebutuhanakan besi tetap meningkat karena peningkatan massa
hemoglobin ibu berlanjut dan banyak besiyang sekarang disalurkan kepada janin.
Karena jumlah besi tidak jauh berbeda dari jumlah yangsecara normal dialihkan,
neonatus dari ibu dengan anemia berat tidak menderita anemiadefisiensi besi.
2. Anemia aplastik karena kerusakan sumsum tulang.
Anemia aplastik adalah suatu penyulit yangparah. Diagnosis ditegakkan apabila
dijumpai anemia, biasanya disertai trombositopenia,leucopenia, dan sumsum tulang
yang sangat hiposeluler (). Pada sekitar sepertigakasus, anemua dipicu oleh obat atau
zat kimia lain, infeksi, radiasim, leukemia, dan gangguanimunologis.
Penurunan mencolok sel induk yangterikat di sumsum tulang adalah kelainan
fungsional mendasar. Banyak bukti yang menyatakan bahwa penyakit ini diperantarai
olehproses imunologis, Pada penyakit yang parah, yangdidefinisikan sebagai
hiposelularitas sumsum tulang yang kurang dari 25 persen, angkakelangsungan hidup
1 tahun hanya 20 persen.