Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

1. Tema : Anemia Pada Ibu Hamil

2. Sub Tema : Kondisi Anemia Pada Saat Kehamilan

3. Sasaran : Ibu Hamil

4. Hari / Tanggal Tanggal : Jum’at/10 Maret 2023

5. Jam : 09.00 WIB - selesai

6. Tempat : Puskesmas Pembantu

7. Penyuluh : Ades Irmadiana dan Zurayda Fitri


A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan kondisi alamiah yang unik karena meskipun
bukan penyakit, tetapi seringkali menyebabkan komplikasi akibat berbagai
perubahan fisiologik yang terjadi adalah perubahan haemodinamik. Selain
itu, darah yang terdiri atas cairan dan sel – sel darah berpotensi
menyebabkan komplikasi perdarahan dan thrombosis jika terjadi
ketidakseimbangan faktor – faktor prokoaguasi dan hemostasis.
(Sarwono.2009)
Suatu penelitian memperlihatkan perubahan konsentrasi Hb sesuai
dengan bertambahnya usia kehamilan. Pada trimester pertama, konsentrasi
Hb tampak menurun, kecuali pada perempuan yang telah memiliki kadar
Hb rendah (< 11,5 g/dl). Konsentrasi Hb paling rendah didapatkan pada
trimester kedua, yaitu pada usia kehamilan 30 minggu. Pada trimester
ketiga terjadi sedikit peningkatan Hb, kecuali pada perempuan yang sudah
mempunyai kadar Hb yang tinggi (> 14,5 g/dl) pada pemeriksaan pertama.
(Sarwono.2009)
Sebagian besar perempuan mengalami anemia selama kehamilan, baik
di Negara maju maupun di Negara berkembang. Anemia pada kehamilan
merupakan masalah besar yang berdampak buruk terhadap
kehamilan/persalinan baik bagi ibu dan bayinya serta memerlukan
penanganan yang hati-hati, termasuk pemeriksaan untuk mencari
penyebab.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan , sasaran mampu mengerti,
memahami dan dapat menjelaskan Anemia pada Ibu Hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang anemia pada
ibu hamil, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui tentang :
1) Pengertian anemia dan anemia pada ibu hamil
2) Ciri-ciri ibu hamil dengan anemia
3) Macam-macam anemia pada ibu hamil serta penyebabnya
4) Akibat anemia pada ibu hamil
5) Penatalaksanaan dan pencegahan anemia pada ibu hamil
C. Media :
PPT
D. Metode :
Diskusi dan tanya jawab

I. Kegiatan
Kegiatan Penceramah Waktu Kegiatan Responden
1. Mengucapkan salam dan 30 detik Menjawab salam
memperkenalkan diri
2. Menjelaskan tujuan 1 menit Mendengarkan penjelasan
umum dan tujuan
khusus penkes
3. Melakukan kontrak 30 detik Memperhatikan penjelasan
waktu dan memotivasi
ibu hamil untuk aktif
dalam diskusi
4. Apersepsi tentang 1 menit Mengungkapkan
penyakit anemia kepada pemahaman atau istilah lain
ibu hamil yang klien ketahui
5. Memberikan penjelasan 10 menit Mendengarkan dan
tentang definisi, memperhatikan penjelasan
penyebab, tanda dan
gejala spesifik dari
penyakit Anemia pada
ibu hamil serta
penanganan
sederhananya
6. Memberikan 2 menit Bertanya
kesempatan kepada ibu
hamil untuk bertanya
7. Berdiskusi dan tanya 3 menit Aktif dalam diskusi
jawab
8. Menyimpulkan hasil 1 menit Memahami kesimpulan
penkes
9. Memberikan 1 menit Mendengarkan penjelasan
reinforcement positif
dan memotivasi ibu
hamil untuk menjaga
kesehatan
10. Menutup kegiatan dan 30 detik Menjawab salam
mengucapkan salam

II. Evaluasi
1. Jelaskan pengertian penyakit Anemia pada ibu hamil.
2. Sebutkan penyebab penyakit Anemia pada ibu hamil.
3. Jelaskan tanda dan gejala penyakit Anemia pada ibu hamil.
4. Jelaskan hal yang perlu dilakukan untuk menangani penyakit Anemia
pada ibu hamil.
5. Jelaskan perencanaan selanjutnya untuk penyakit Anemia pada ibu
hamil.
MATERI PENYULUHAN

ANEMIA PADA IBU HAMIL

 Definisi
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin di bawah 11 gr/dL pada trimester I dan III atau kadar
hemoglobin < 10,5 gr/dL pada trimester II ( Depkes RI, 2009 ).
 Wanita hamil
Anemia : Hb < 10 gr/dL
Pseudo Anemia : Hb 10 – 12 gr/dL
 Wanita tidak hamil
Anemia : Hb < 12 gr/dL

 Nilai Batas Anemia

Status kehamilan Hb (gr/dL ) Ht (%)

Tidak Hamil 12 36

Trim I 11 33

Trim II 10,5 32

Trim III 11 33

 Perubahan Kadar Hb
1. Pada trim I kadar Hb menurun, kecuali kalau sudah punya kadar Hb
rendah.
2. Konsentrasi yang paling rendah terjadi pada trim II sekitar umur
kehamilan 30 minggu.
3. Pada trim III terjadi sedikit peningkatan, kecuali jika sudah punya
kadar Hb tinggi.
 Anemia Selama Kehamilan
1. Sebagian besar wanita mengalami anemia selama kehamilan, baik
dinegara maju maupun dinegara berkembang.
2. WHO memperkirakan bahwa 35 – 75% ibu hamil dinegara
berkembang dan 18% negara maju mengalami anemia.
3. Banyak diantara mereka yang anemia sebelum hamil, yaitu 43%
dinegara berkembang dan 12% dinegara maju.

 Penyebab Anemia Dalam Kehamilan


1. Kurang gizi
2. Kurang zat besi
3. Kehilangan darah pada persalinan yang lalu
4. Penyakit- penyakit kronik
5. Pola makan
6. Ibu yang kurang patuh mengkonsumsi tablet Fe
7. Ibu yang sering melahirkan
8. Jarak kehamilan yang terlalu dekat
9. Perdarahan,
10. Parasit seperti Cacing tambang,
11. Defisiensi zat gizi lainnya

 Derajat Anemia Pada Ibu Hamil


Menurut Word Health Organzsation (WHO) anemia pada ibu hamil
adalah kondisi ibu dengan kadar Hb < 11 gr/dL .
1. Tidak anemia : Hb >11 gr/dL
2. Anemia Ringan : Hb 9-10.9 gr/dL
3. Anemia Sedang : Hb 7-8.9 gr/dL
4. Anemia Berat : Hb < 7 gr/dL
 Pengaruh Anemia Pada Kehamilan

Hal yang dapat terjadi akibat Anemia adalah :

1. keguguran (Abortus)
2. kelahiran prematurs
3. persalinan yang lama akibat kelelahan otot rahim di dalam
berkontraksi (inersia uteri)
4. perdarahan pasca melahirkan karena tidak adanya kontraksi otot
rahim (atonia uteri)
5. syok
6. infeksi baik saat bersalin maupun pasca bersalin
7. anemia yang berat (<4 gr/dL ) dapat menyebabkan dekompensasi
kordis.
8. Hipoksia, akibat anemia dapat menyebabkan syok dan kematian
ibu pada persalinan

 Bahaya Anemia Pada Trisemester II dan III


1. Partus premature,
2. Perdarahan ante partum,
3. Gangguan pertumbuhan janin dalam rahim,
4. Asfiksia intrapartum sampai kematian,
5. Gestosis dan mudah terkena infeksi,
6. Dekompensasi kordis hingga kematian ibu

 Bahaya Saat Persalinan


1. Gangguan his primer & sekunder,
2. Janin lahir dengan anemia,
3. persalinan dengan tindakan-tindakan tinggi karena ibu cepat lelah
4. Gangguan perjalanan persalinan perlu tindakan operatif
5. Kala I dapat berlangsung lama dan terjadi partus terlantar,
6. Kala II berlangsung lama sehingga dapat melelahkan dan sering
memerlukan tindakan operasi kebidanan,
7. Kala III dapat diikuti retensio plasenta,
8. Kala IV dapat terjadi perdarahan post partum sekunder dan atonia
uteri.

 PENCEGAHAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN


1. Oleh karena sebagian besar wanita mengawali kehamilan dengan
cadangan Fe yang rendah, maka kebutuhan tambahan ini berakibat
pada anemia def Fe.
2. Pencegahan anemia def Fe dapat dilakukan dengan suplementasi Fe
60 mg dan Asam Folat 400 mikrogram/hari
3. WHO menganjurkan memberikan 60 mg Fe selama 6 bulan untuk
memenuhi kebutuhan fisiologik selama kehamilan.
4. Pemberian suplementasi Fe setiap hari pada ibu hamil sampai
minggu ke 28 yang belum mendapatkan Fe dan non anemik
menurunkan prevalensi anemia dan BBLR
5. Namun pada ibu hamil yang kadar Hb nya normal mendapatkan
peningkatan risiko defisiensi Cu dan Zn.
6. Namun banyak literatur menganjurkan dosis 100 mg Fe setiap hari
selama 16 minggu atau lebih pada kehamilan.
7. Didaerah yang prevalensi anemia tinggi, dianjurkan untuk
memberikan suplementasi sampai 3 bulan post partum.

Gejala :

a) lemah

b) pucat

c) mudah pingsan

d) sering berdebar
e) jantung cepat lelah

f) lemas

g) cepat lelah

h) letih

i) mata berkunang kunang

j) mengantuk

k) kelopak mata dan kuku pucat

Pencegahan :

 Mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. 

 Kandungan zat besi dapat diperoleh sumber besi dapat diperoleh


dari makanan seperti : hati, daging telur, buah, sayuran yang
mengandung klorofil.

 Makanan tersebut hendaknya dimasak tidak terlalu lama, agar


kandungan besi di dalam makanan tidak berkurang.

 Menjaga kebersihan lingkungan dan pribadi

 Kontrol penyakit infeksi.

 Asupan zat besi yang dikonsumsi dapat dijaga agar terserap tubuh
sebanyak mungkin dengan mengkombinasikan dengan
makan vitamin C.

 Mengatur jarak kehamilan atau kelahiran bayi. Makin sering


seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan, akan makin
banyak kehilangan zat besi dan menjadi makin anemis.
DAFTAR PUSTAKA

Ilmu Kebidanan, editor Prof.dr. Hanifa Wiknjosastro, SpOG, edisi Ketiga


cetakan Kelima,Yayaan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta
1999

Wiknjosastro H. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal, edisi pertama. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Aghamohammadi A and Noortarijor M., 2011, Maternal Age as a Risk


Factor for Pregnancy Out Comes: Maternal, Foetal and Neonatal
Complication: 2011 African Journal of Pharmacy and Pharmacology, Vol.
5(2), pp. 264269, February2011, Available online
http://www.accademicjournal.org/ajpp.

Allen H., , 2007, Anemia and Irron deficiency : Efect on pregnancy out
come 2000 American Journal of clinical Nutritions.ol 71, No
5.1280S.1284s.Mei 2000, Available from; http
://www.ajcn.org/content/71/5/1280S.full

Depkes RI, 2003, Program Penanggulangan gizi pada wanita Usia Subur
(WUS) Direktorat Gizi Masyarakat & Binkesmas , Jakarta ;Depkes RI

Depkes RI., 2007. Prioritas pada Angka Kematian Ibu dan Bayi,
http:/www.tenaga-kesehatan.or.id/publikasi.

Depkes RI., 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008, Jakarta :


Depkes RI.

Ani, L., S.,I. M. Bakta, Suryadi INT.,Bagiada Agus IN.,, 2007 Pengaruh
Pemberian Tablet Besi Terhadap Kadar Feritin Serum Dan Haemoglobin
Pada Wanita Pra Hamil Dengan Anemia Defisinsi Besi Derajat Ringan Di
Bali, 2007 journal.unud.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai