Anda di halaman 1dari 24

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

“PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


DAERAH SUNGAI BUNGIN “

DISUSUN OLEH :

1. GEBY FERNANDO 9. NURUL WILDIANA


2. FAHRI REZA SETIAWAN 10. AYUMNA KHAIRA
3. TRI SELSA 11. BERLY SALSABILLAH
4. ZURAYDA FITRI PUTRI
5. ADES IRMADIANA 12. CINDY SEPTI MULIA
6. ZUARTINA 13. DEBI HERFINA
7. FERINIKA 14. DEBY SEPTIA RAHAYU
8. DESI FITRIANI 15. DHEA

MAHASISWA PMPKL
UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA
DIKAMPUNG SUNGAI BUNGIN

SATUAN CARA PENYULUHAN (SAP)


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
DI KAMPUNG SUNGAI BUNGIN NAGARI KOTO NAN DUO IV KOTO HILIE

A. Latar Belakang
Perilaku adalah suatu tindakan atau perbuatan yang bisa kita amati bahkan dapat dipelajari.
Perilaku kesehatan merupakan suatu respon seseorang terhadap rangsangan terhadap suatu
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, serta lingkungan (Mubarak, 2007). Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas kesadaran
seseorang sehingga anggota keluarga atau keluarga tersebut dapat menolong dirinya sendiri
di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat
(Depkes RI, 2011).Perilaku hidup bersih dan sehat di Indonesia saat ini masih rendah, hal ini
terkait dengan berbagai permasalahan kesehatan atau penyebaran penyakit berbasis
lingkungan yang secara epidemiologis masih tinggi di Indonesia (Trusilowati, Hanifah,
2007). Data Departemen Kesehatan menyebutkan sebanyak 30 ribu desa di 440 kabupaten di
Indonesia memiliki sanitasi lingkungan yang buruk. Masih banyak kabupaten yang
masyarakatnya belum berperilaku hidup sehat, sehingga angka kesakitan masyarakat sangat
tinggi terutama diare, deman berdarah, tipoid dan kolera (Tim Teknis Pembangunan
Sanitasi, 2009).
Program-program yang terdapat dalam program PHBS tidak membuat perbedaan indikator
penilaian untuk wilayah atau kawasan tertentu, seperti wilayah pantai, wilayah desa atau
wilayah kota. Oleh sebab itu, dalam pelaksanaan program PHBS di seluruh kawasan
Indonesia juga menggunakan 10 indikator PHBS yang harus dipraktikkan di rumah tangga
karena dianggap mewakili atau dapat mencerminkan keseluruhan perilaku hidup bersih dan
sehat. Indikator PHBS tersebut terdiri dari pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan,
bayi diberi ASI ekslusif, menimbang balita setiap bulan, ketersediaan air bersih,ketersediaan
jamban sehat, memberantas jentik nyamuk, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun,
tidak merokok dalam rumah, melakukan aktifitas fisik setiap hari serta makan buah dan
sayur (Promkes Depkes, 2009).

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 35 menit masyarakat diharapkan mengetahui apa
itu perilaku hidup bersih sehat.

2. Tujuan Khusus (SMART)


S(spesifik) : meningkatkan kesehatan masyarakat
M(measurable) : mengukur keberhasilan phbs
A(achievable) : memiliki pengetahuan tentang pentingnya phbs
R (realistik) : tujuan masyarakat sama dengan tujuan kader/puskesmas
T (timely) : edukasi phbs harus siap sebelum tgl 20 maret
C. Masalah Penyuluhan
Perilaku Kesehatan Cendrung Beresiko b.d Pemilihan gaya hidup yang tidak sehat
(kesadaran untuk mencuci tangan dengan air bersih dan sabun dll) menunjukkan penolakan
status kesehatan
D. Rencana Kegiatan
1. Topik : perilaku hidup bersih dan sehat
2. Sasaran : Masyarakat di kampung sungai bungin
3. Waktu : Kamis/ 6 Maret 2023
4. Tempat : posyandu/ masyarakat sungai bungin

SETING TEMPAT

KETERANGAN :
1. PEMATERI

2. MODERATOR

3. MAYARAKAT

4. FASILITATOR

5. OBSERVER

E. Media
Leaflet dan ppt
F. Metode
Metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN SASARAN MEDIA


KEGIATAN PENYULUHAN
1. Pembukaan 5 Menit - Mengucap Masyarakat Leaflet
Salam Kampung dan ppt
- Perkenalan Sungai Bungin
- Pendekatan
dengan Peserta
- Menggali
pengetahuan
masyarakat
tentang PHBS
2. Penyampaian 15 Menit - Menjelaskan Masyarakat Leaflet
Materi tentang Kampung dan ppt
pengertian Sungai Bungin
PHBS
- contoh phbs
- tujuan phbs
- cara
menerapkan
phbs
3. Diskusi/ 5 Menit - Tanya jawab Masyarakat Leaflet
Tanya Jawab - Menanyakan Kampung
Kembali Sungai Bungin
4. Evaluasi 5 Menit - Mengadakan Masyarakat Leaflet
tanya jawab Kampung
untuk Sungai Bungin
mengetahui
seberapa jauh
peserta paham
tentang materi
yang
disampaikan
5. Penutup 5 Menit - Kesan pesan Masyarakat Leaflet
- Salam Penutup Kampung
Sungai Bungin
A. Struktur Organisasi
 Moderator
 Pemateri
 Observer
 Fasilitator
 Dokumentasi
 Peserta

Tugas-Tugas :

a. Moderator
Membuka kegiatan dengan mengucap salah
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan di berikan
Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
Menulis pertanyaan yang ditujukan peserta penyuluhan
Menjdi penengah komunikasi antara peserta dengan pemberi materi
Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
b. Pemateri :
Menggali pengetahuan peserta tentang cuci tangan dengan benar
Menjelaskan materi mengenai memcuci tangan dengan sabun yang benar
Menjawab pertanyaan peserta
c. Fasilitator:
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
Mengatur teknik acara sebelum dimulai penyuluhan
Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
Membenatu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
d. Observer:
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung
e. Dokumentasi
Mendokumentasikan semua kegiatan saat penyuluhan berlangsung

B. Kriteria Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
2. Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
3. Tempat sudah siap 2 jam sebelum penyuluhan kesehatan
4. SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
b. Evaluasi proses
1. Mayarakat datang tempat waktu
2. Masyarakat memperhatikan penjelasan mahasiswa
3. Masyarakat a aktif bertanya atau memberikan pandapat
4. Media dpat digunakan secara efektif
c. Evaluasi hasil
1. Masyarakat dapat menjelaskan apa pengertian PHBS
2. Masayarakat dapat menjelaskan tanda-tanda hidup bersih
3. Masayarakat dapat menjelaskan manfaat prilaku hidup sehat

LAMPIRAN MATERI
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)

A. DEFINISI PHBS
PHBS merupakan kependekan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Sedangkan pengertian PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena
kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri
sendiri pada bidang kesehatan serta memiliki peran aktif dalam aktivitas masyarakat
( KEMENKES,2016).
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah upaya untuk
menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup sehat melalui individu, kelompok
ataupun masyarakat luas dengan jalur – jalur komunikasi sebagai media berbagi
informasi. Ada berbagai informasi yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna
menambah pengetahuan serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang
bersih dan sehat. 

B. Tujuan PHBS
Bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen
perubahan agar mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup
bersih dan sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas kesehatan
melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu
dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat.

C. Tatanan PHBS
Tatanan PHBS melibatkan beberapa elemen yang merupakan bagian dari tempat
beraktivitas dalam kehidupan sehari – hari, Berikut ini 5 tatanan PBHS yang dapat
menjadi simpul – simpul untuk memulai proses penyadartahuan tentang perilaku hidup
bersih sehat :
1. PHBS di Rumah tangga
2. PHBS di Sekolah
3. PHBS di Tempat kerja
4. PHBS di Sarana kesehatan
5. PHBS di Tempat umum

D. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS secara umum adalah meningkatkan kesadaran masyarakat untuk
mau menjalankan hidup bersih dan sehat. Hal tersebut agar masyarakat bisa mencegah
dan menanggulangi masalah kesehatan. Selain itu, dengan menerapkan PHBS masyarakat
mampu menciptakan lingkungan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup.
 Manfaat PHBS di Sekolah
PHBS di sekolah merupakan kegiatan memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah untuk mau melakukan pola hidup sehat untuk
menciptakan sekolah sehat. Manfaat PHBS di Sekolah mampu menciptakan
lingkungan yang bersih dan sehat, meningkatkan proses belajar mengajar dan para
siswa, guru hingga masyarakat lingkungan sekolah menjadi sehat.
 Manfaat PHBS di Rumah Tangga
Menerapkan PHBS di rumah tangga tentu akan menciptakan keluarga sehat dan
mampu meminimalisir masalah kesehatan. Manfaat PHBS di rumah tangga antara
lain, setiap anggota keluarga mampu meningkatkan kesejahteraan dan tidak mudah
terkena penyakit, rumah tangga sehat mampu meningkatkan produktivitas anggota
rumah tangga dan manfaat PHBS rumah tangga selanjutnya adalah anggota keluarga
terbiasa untuk menerapkan pola hidup sehat dan anak dapat tumbuh sehat dan
tercukupi gizi.
 Manfaat PHBS di Tempat Kerja
PHBS di Tempat kerja adalah kegiatan untuk memberdayakan para pekerja agar
tahu dan mau untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dan berperan dalam
menciptakan tempat kerja yang sehat. manfaat PHBS di tempat kerja yaitu para
pekerja mampu meningkatkan kesehatannya dan tidak mudah sakit, meningkatkan
produktivitas kerja dan meningkatkan citra tempat kerja yang positif.

 Manfaat PHBS di Masyarakat


Manfaat PHBS di masyarakat adalah masyarakat mampu menciptakan lingkungan
yang sehat, mencegah penyebaran penyakit, masyarakat memanfaatkan pelayanan
fasilitas kesehatan dan mampu mengembangkan kesehatan yang bersumber dari
masyarakat.

Indikator PHBS di Sekolah


Contoh PHBS di sekolah :
a. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
b. Mengonsumsi jajanan sehat,
c. Menggunakan jamban bersih dan sehat
d. Olahraga yang teratur
e. Memberantas jentik nyamuk
f. Tidak merokok di lingkungan sekolah
g. Membuang sampah pada tempatnya, dan
h. Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk menciptakan
lingkungan yang sehat.

indikator PHBS
Berikut ini 10 indikator PHBS pada tingkatan rumah tangga :
1. Persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan.
Persalinan yang mendapat pertolongan dari pihak tenaga kesehatan baik itu dokter,
bidan ataupun paramedis memiliki standar dalam penggunaan peralatan yang
bersih, steril dan juga aman. Langkah tersebut dapat mencegah infeksi dan bahaya
lain yang beresiko bagi keselamatan ibu dan bayi yang dilahirkan.
2. Pemberian ASI Ekslusif
Kesadaran mengenai pentingnya ASI bagi anak di usia 0 hingga 6 bulan menjadi
bagian penting dari indikator keberhasilan praktek Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pada tingkat rumah tangga.
3. Menimbang bayi dan balita secara berkala
Praktek tersebut dapat memudahkan pemantauan pertumbuhan bayi. Penimbangan
dapat dilakukan di Posyandu sejak bayi berusia 1 bulan hingga 5 tahun. Posyandu
dapat menjadi tempat memantau pertumbuhan anak dan menyediakan kelengkapan
imunisasi. Penimbangan secara teratur juga dapat memudahkan deteksi dini kasus
gizi buruk.
4. Cuci tangan dengan sabun dan air bersih
Praktek ini merupakan langkah yang berkaitan dengan kebersihan diri sekaligus
langkah pencegahan penularan berbagai jenis penyakit berkat tangan yang bersih
dan bebas dari kuman.
5. Menggunakan air bersih
Air bersih merupakan kebutuhan dasar untuk menjalani hidup sehat.
6. Menggunakan jamban sehat
Jamban merupakan infrastruktur sanitasi penting yang berkaitan dengan unit
pembuangan kotoran dan air untuk keperluan pembersihan.
7. Memberantas jentik nyamuk
Nyamuk merupakan vektor berbagai jenis penyakit dan memutus siklus hidup
makhluk tersebut menjadi bagian penting dalam pencegahan berbagai penyakit.
8. Konsumsi buah dan sayur
Buah dan sayur dapat memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral serta serat yang
dibutuhkan tubuh untuk tumbuh optimal dan sehat.
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Aktivitas fisik dapat berupa kegiatan olahraga ataupun aktivitas bekerja yang
melibatkan gerakan dan keluarnya tenaga.
10. Tidak merokok di dalam rumah
Perokok aktif dapat menjadi sumber berbagai penyakit dan masalah kesehatan bagi
perokok pasif. Berhenti merokok atau setidaknya tidak merokok di dalam rumah
dapat menghindarkan keluarga dari berbagai masalah kesehatan.

EVALUASI HASIL PENYULUHAN


1. Evaluasi struktur
 Materi sudah siap dan dipelajari 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
 Media sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
 Tempat sudah siap 2 jam sebelum penyuluhan kesehatan
 SAP sudah siap 1 hari sebelum penyuluhan kesehatan
2. Evaluasi proses
 Mayarakat datang tempat waktu
 Masyarakat memperhatikan penjelasan mahasiswa dalam penyampaian
penyuluhan
 4 dari 15 Masyarakat dapat aktif bertanya atau memberikan pandapat ketika
proses penyuluhan berlangsung
 Media dapat digunakan secara efektif dalam pelaksanaan penyuluhan
3. Evaluasi hasil
 Masyarakat dapat menjelaskan kembali apa pengertian PHBS
 Masayarakat dapat menjelaskan kembali tanda-tanda hidup bersih
 Masayarakat dapat menjelaskan kembali manfaat prilaku hidup sehat
 Masyarakat mampu menyebutkan apa saja PHBS di rumah tangga

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Balita”

Oleh :

PENGABDIAN MASYARAKAT dan

PRAKTEK KERJA LAPANFAN (PMPKL)

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2023

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DI KAMPUNG SUNGAI BUNGIN NAGARI
KOTO NAN DUO IV KOTO HILIE
Pokok Bahasan : Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Anak
Hari/ Tanggal : Sabtu / 11 Maret 2023
Pukul : 10.00- Selesai
Sasaran : Ibu yang Punya Bayi dan Balita
Tempat : Labuhan Baru
====================================================================

A. Latar Belakang

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti penyuluhan mengenai tumbuh dan kembang pada anak diharapkan ibu
yang punya bayi dan balita mampu memahami tumbuh dan kembang pada anak.
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan tentang tumbuh dan kembang pada
balita diharapkan ibu punya bayi dan balita :
a. Menyebutkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan dengan benar.
b. Menyebutkan 2 dari 3 tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
c. Menjelaskan kembali faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh dan kembang.
d. Menyebutkan 2 dari setiap fase perkembangan.

C. Masalah Keperawatan
a. Resiko penururnan kesehatan komunitas

D. Rencana Kegiatan
1. Topik : Tumbuh dan Kembang pada balita
2. Sasaran : ibu punya anak dan balita
3. Hari/ Tgl : Kamis/ 9 Maret 2023
4. Tempat : Labuhan Baru
5. Setting Tempat

: Moderator
: Fasilitator & observer
: Masyarakat
: Penyaji

E. Materi
Uraikan poin –poin materi yang akan disampaikan :
a.       Pengertian tumbuh Kembang
b.      Tahap-tahap pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
c.       Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang
d.      Fase perkembangan pada anak

F. Media
a. Media : PPT dan Leaflet

G. Metode
Metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab
H. Kegiatan
No Tahap Kegiatan Pemateri Kegiatan Peserta
Kegiatan dan
Waktu
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. menjawab salam
5 menit 2. Memperkenalkan diri 2. Memberikan
3. Menjelaskan tujuan positif
4. Melakukan kontrak waktu kegiatan
2 Inti 1. Menggali pengetahuan peserta 1. Menjawab
15 menit 2. Memberikan reinsforcmeny positif 2. Mmperhatikan
3. Menjelaskan materi 3. Memberikan
a. Pengertian tumbuh Kembang pertanyaan tentang
b. Tahap-tahap pertumbuhan dan apa yang belum
perkembangan yang dialami dipahami
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbang
d. Fase perkembangan pada anak
4. Memberikan kesempatan untuk bertanya
5. Menjawab pertanyan

3 Penutup 1. Melakukan evaluasi berupa pertanyaan 1. Menjawab pertanyaan


5 menit 2. Memberikan reinceforcment positif evaluasi yang
3. Menyampaikan rencana tindak lanjut diberikan
4. Menyimpulkan 2. Memperhatikan
5. Mengucapkan salam 3. Menjawab salam

I. Struktur organisasi
a. Moderator
b. Pemateri
c. Observer
d. Fasilitator
e. Dokumentasi
f. Peserta

Tugas-Tugas :

a. Moderator
Membuka kegiatan dengan mengucap salah
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
Menyebutkan materi yang akan di berikan
Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
Menulis pertanyaan yang ditujukan peserta penyuluhan
Menjdi penengah komunikasi antara peserta dengan pemberi materi
Mengatur waktu kegiatan penyuluhan
b. Pemateri :
Menggali pengetahuan peserta tentang cuci tangan dengan benar
Menjelaskan materi mengenai memcuci tangan dengan sabun yang benar
Menjawab pertanyaan peserta
c. Fasilitator:
Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
Mengatur teknik acara sebelum dimulai penyuluhan
Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan saat moderator memberikan
kesempatan bertanya
Membenatu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
d. Observer:
Mengobservasi jalannya proses kegiatan
Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
berlangsung

e. Dokumentasi
Mendokumentasikan semua kegiatan saat penyuluhan berlangsung

J. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Mengontrak waktu
b. Penyuluhan dihadiri oleh undangan
c. Peralatan/Media, tempat , SAP
2. Evaluasi Proses
a. Acara dimulai tepat waktu
b. Peserta memperhatikan saat disajikan materi
c. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan
d. Peserta mengikuti saat di peragakan materi yang disampaikan
e. Perserta mengajukan pertanyaan dan dapat memperagakan materi yang
disampaikan
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukannya penyuluhan diharapakan lansia mengetahui :
a. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali
mengenai pengertian tumbuh kembang
b. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan Tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
c. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali
mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang
d. Sebanyak 50% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali mengenai
Fase perkembangan pada anak.

K. Lampiran Materi
KONSEP DASAR TUM BUH DAN KEMBANG ANAK

1. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


Tumbang merupakan dua proses yang saling berkaitan dan sulit untuk dipisahkan.
 Pertumbuhan
Yaitu yang berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar jumlah, ukuran yang bisa
diukur dengan ukuran berat (gram, pounds, Kg), ukuran panjang (milimeter, centimeter,
meter). Contoh : BB, TB, PB.
 Perkembangan
Akibatnya kemampuan / skill/ kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam polay / teratur. Sebagai hasil dari proses kematangan. Pertumbuhan
berdampak pada aspek fisik.

2.      Tahap-tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

 Proses Pertumbuhan yang Dialami


Pertumbuhan paling cepat terjadi pada masa bayi adalah sejak ia lahir sampai
berumur 1 tahun. Hal ini terlihat dari pertumbuhan BB saat bayi umur 6 bulan BB
nya 2x lipat dari BB saat lahir dan usia 12 bulan BB nya + 3x lipat dari BB waktu
lahir.
 Proses Perkembangan yang Dialami
1. Perkembangan Motorik
Perkembangan yang berhubungan dengan kemampuan duduk, berjalan,
melompat, menulis, mengambil sesuatu.
2. Perkembangan Bahasa
Berhubungan dengan kemampuan mendengar, mengerti dan menggunakan
bahasa.
3. Perkembangan Sosial
Untuk berhubungan dengan orang lain, contoh : bermain dengan teman.
3.      Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbang

 Faktor Genetik
Faktor keturunan sangat menentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Contoh :
jenis kelamin, suku bangsa.
 Faktor Lingkungan
Sebelum Hamil (Prenatal)
Gizi ibu waktu hamil, obat-obatan yang dikonsumsi, penyakit yang diderita saat
hamil, trauma (cedera) yang pernah dialami ketika hamil, contoh :
terjatuh/kecelakaan stress, pekerjaan yang terlalu berat.
Post Natal (Setelah Lahir)
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, cuaca dan
musim, sanitasi, kebersihan rumah, stimulasi, motivasi orang tua, cara mendidik
dan sosok keluarganya.

4.      Fase Perkembangan dan Pertumbuhan Anak

 Dari Lahir sampai 3 Bulan


 Belajar mengangkat kepala.
 Belajar mengikuti objek dengan matanya.
 Melihat ke muka orang dengan tersenyum.
 Bereaksi terhadap suara/bunyi.
 Melihat ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan komtak.
 Menahan barang yang dipengannya.
 Dari 3 sampai 6 Bulan
 Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan tangan.
 Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau di luar
jangkauannya.
 Menaruh benda-benda di mulut.
 Berusaha memperluas lapangan pandangan.
 Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak bermain.
 Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.
 Dari 6 sampai 9 Bulan
 Dapat duduk tanpa dibantu.
 Dapat tengkurep dan berbalik sendiri.
 Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.
 Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.
 Dari 9 sampai 12 Bulan
 Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu.
 Dapat berjalan dengan dituntun.
 Menirukan suara.
 Mengulang bunyi yang didengarnya.
 Belajar mengatakan satu atau dua kata.
 Mengerti perintah sederhana larangan.
 Dari 12 sampai 18 bulan
 Berjalan dan mengeksplorasi rumah sekeliling rumah.
 Menyusun 2 atau 3 kotak.
 Dapat mengatakan 5-10 kata.
 Memperlihatkan rasa cemburu dan rasa bersaing.
 Dari 18 sampai 24 bulan
 Naik turun tangga.
 Menyusun 6 kotak.sss
 Menunjuk mata dan hidungnya.
 Menyusun dua kata.
 Belajar makan sendiri.
 Menggambar garis di kertas atau pasir.
 Dari 2 sampai 3 Tahun
 Belajar meloncat, memanjat, melompat, ddengan satu kaki.
 Membuat jembatan dengan 3 kotak.
 Mampu menyusun kalimat.
 Mempergunakan kata-kata saya, bertanya, mengerti kata-kata yang ditujukan
kepadanya.
 Dari 3 sampai 4 Tahun
 Berjalan-jalan sendiri mengunjungi tetangga.
 Berjalan pada jari kaki.
 Belajar berpakaian dan membuka pakaian sendiri.
 Menggambar garis silang.
 Menggambar orang hanya kepala dan badan.
 Mengenal 2 atau 3 warna.
 Bicara dengan baik.
 Menyebut namanya, jenis kelamin dan umurnya.
 Banyak bertanya.
 Dari 4 sampai 5 Tahun
 Melompat dan menari.
 Menggambar orang terdiri dari kepala, lengan, badan.
 Menggambar segi tiga dan segi empat.
 Pandai bicara.
 Dapat menghitung jari-jarinya.
 Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu.
 Dapat mencuci tangan tanpa bantuan.
HASIL EVALUASI PENYULUHAN
1. Evaluasi Struktur
Mengontrak waktu penyuluhan sesuai kesepakatan
Penyuluhan dihadiri oleh undangan yang diberikan
Peralatan/Media, tempat , SAP sesuai dengan perencanaan
2. Evaluasi Proses
Acara dimulai sedikit lebih lama dari aktu yang di tentukan
Peserta memperhatikan saat penyaji menyampaikan penyuluhan
Sebagian Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan berlangsung
Sebagian Peserta mengikuti saat di peragakan materi yang disampaikan
 3 Perserta mengajukan pertanyaan dan dapat memperagakan materi yang
disampaikan
 Penyaji mampu menjawab pertanyaan yang diberikan peserta selama
penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
Setelah dilakukannya penyuluhan peserta mengetahui :
a. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali
mengenai pengertian tumbuh kembang
b. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan Tahap-tahap
pertumbuhan dan perkembangan yang dialami
c. Sebanyak 50 % dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali
mengenai Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbang
d. Sebanyak 50% dari peserta penyuluhan mampu menyebutkan kembali mengenai
Fase perkembangan pada anak.
DAFTAR PUSTAKA

Markum A.H., Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak, Jilid 1, Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, 1991
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, Cetakan I, Penerbit Buku Kedokteran EGC,
Jakarta, 1995. Whaley & Wong, Nursing Care of Infant’s and Children, Fifth Edition,
Mosby Company, Missouri, 1995
Martono, Lydia Herlina, Mengasuh dan Membimbing Anak Dalam Keluarga, Edisi I, PT
Pustaka Antara, Jakarta, 1996

Anda mungkin juga menyukai