Anda di halaman 1dari 24

PENYULUHAN KESEHATAN

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT


DI DESA URENG

DISUSUN OLEH :

1. Agung Tri Atmojo


2. Kristian Abraham Mailoa
3. Rosmiati Rumfot
4. Mayang Sari Ely
5. Mey Anugerah Dahoklory
6. Wa Lina
7. Parmita Tuhuteru
8. Sauda Tutupoho
9. Nova Lambiobir

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

STIKES RS PROF. DR. J. A. LATUMETEN

AMBON 2023
PRE PLANNING
PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan Kebijakan Nasional

Promosi Kesehatan (Promkes) untuk mendukung upaya peningkatan perilaku sehat

ditetapkan visi nasional Promkes sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI.

No.1193/MENKES/SK/X/2004 yaitu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2010 (PHBS

2010). Program Promkes di daerah telah ditetapkan dalam Pedoman Pelaksanaan

Promkes di daerah dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI

No.1114/Menkes/SK/VIII/2005. Tujuan dari Promkes yaitu mewujudkan derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tingginya yang ditandai oleh penduduk yang hidup

dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat serta kondusif

(Depkes RI, 2004).

Lingkungan yang kondusif menurut Indonesia sehat 2010 adalah lingkungan

yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,

pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan serta

terwujudnya kehidupan masyarakat yang saling menolong. Perilaku masyarakat

Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah resiko terjadinya penyakit,

melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan

kesehatan masyarakat sehingga masyarakat mampu menolong dirinya sendiri.

Berdasarkan hasil pengumpulan data lingkungan fisik di RW 07 Kelurahan

Sukamulia Kecamatan Sail, didapatkan bahwa dari 180 KK yang mengelola sampah

dengan cara dibakar sebanyak 83 KK (46%), 27 rumah (15%) memiliki jarak septi
tank dengan sumber air bersih kurang dari 10 meter, kondisi fisik air KK yang

memiliki fisik air berwarna 11 KK (6%), KK yang memiliki fisik air berbau 8 KK

(4%), sedangkan KK yang yang memiliki fisik air berasa 1 KK (1%).

Berdasarkan data diatas mahasiswa tertarik untuk mengadakan penyuluhan

kesehatan tentang kesehatan lingkungan yang tujuan akhirnya untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat dan meningkatkan motivasi masyarakat untuk menciptakan

lingkungan yang sehat minimal dalam lingkungan rumah dan sekitarnya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat meningkatkan

motivasi masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

2. Tujuan khusus

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan masyarakat mampu:

a) Menyebutkan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat

b) Menyebutkan manfaat perilaku hidup bersih dan sehat

c) Menyebutkan bidang-bidang PHBS

d) Menyebutkan indikator PHBS dalam Rumah Tangga

e) Menyebutkan klasifikasi rumah tangga yang menjalankan PHBS

C. Rancangan Kegiatan

1. Topik: Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup bersih dan sehat

2. Sasaran: Seluruh Remaja Desa Ureng

3. Metode: Ceramah dan tanya jawab


4. Media dan alat: Slide Powerpoint, Infocus, Layar infocus, Laptop,

Microphone

5. Waktu dan tempat:

Hari/tanggal :

Jam : WIT s/d selesai

Tempat :

6. Pengorganisasian:

- Moderator : Mey Anugerah Dahoklory

- Leader : Rosmiati Rumfot

- Co Leader : Wa Lina

- Observer : Sauda Tutupoho

- Fasilitator : Parmita Tuhuteru

- Dokumentasi : Nova Lambiombir

7. Setting tempat:

M L Co

F F
W F

F
O O

D
Keterangan:

M = Moderator F = Fasilitator

L = Leader O = Observer

Co = Co Leader D = Dokumentasi

W = Warga

8. Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan peserta


1 Pembukaan  Mengucapkan salam  Menjawab salam
(5 menit)  Memperkenalkan diri  Memperhatikan
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
 Menjelaskan kontrak waktu  Memperhatikan
2 Penyampaian  Menjelaskan tentang pengertian PHBS  Memperhatikan dan
materi mendengarkan
(20 menit)  Menjelaskan manfaat PHBS  Memperhatikan dan
mendengarkan

 Menyebutkan bidang-bidang PHBS  Memperhatikan dan


mendengarkan
 Menjelaskan indikator PHBS dalam  Memperhatikan dan
rumah tangga mendengarkan
 Menjelaskan klasifikasi rumah tangga  Memperhatikan dan
yang menjalankan PHBS mendengarkan

3 Penutup  Meminta peserta untuk memberikan  Memberikan pertanyaan


(5 menit) pertanyaan atas penjelasan yang tidak
dipahami  Mendengar
 Menjawab pertanyaan yang diajukan  Memperhatikan dan
 Meminta peserta untuk menjawab menjawab
pertanyaan tentang pengertian PHBS  Memperhatikan
 Meminta peserta untuk menyebutkan
manfaat PHBS  Memberikan
1. Memberikan reinforcement positif reinforcement positif
atas jawaban yang diberikan peserta  Memperhatikan
2. Menyimpulkan dan menutup diskusi  Menjawab salam
 Mengucapkan salam
D. Uraian Tugas

1. Moderator

 Membuka acara

 Memperkenalkan mahasiswa

 Menjelaskan tujuan dan topik yang disampaikan

 Menjelaskan kontrak dan waktu presentasi

 Mengatur jalannya diskusi

2. Leader

 Menyampaikan materi penyuluhan tentang PHBS

3. Co Leader
 Membantu leader saat presentasi
4. Fasilitator
 Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
 Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
 Membuat absensi penyuluhan
5. Observer
 Mengamati hasil penyuluhan kesehatan tentang diare
 Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
 Membuat laporan hasil penyuluhanyang telah dilaksanakan
6. Dokumentasi
 Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan

E. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

a. 85 % Remaja Desa Ureng menghadiri acara penyuluhan

b. Tempat, waktu, media dan alat telah tersedia sesuai rencana

c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai perencanaan


2. Evaluasi proses

a. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan sesuai dengan yang direncanakan

b. Peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan

c. Peserta berperan aktif selama jalannya kegiatan

3. Evaluasi hasil

Diharapkan peserta penyuluhan kesehatan mampu memahami tentang:

a. Pengertian PHBS

b. Manfaat PHBS

c. Pembagian bidang-bidang PHBS

d. Indikator PHBS dalam rumah tangga

e. Klasifikasi rumah tangga yang menjalankan PHBS


MATERI

A. Definisi PHBS

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang

dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai suatu hasil pembelajaran yang

menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang

kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

B. Manfaat PHBS

1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.

2. Rumah tangga sehat dapat meningkat produktifitas kerja anggota keluarga.

3. Dengan meningkatnya kesehatan anggota rumah tangga maka biaya yang

tadinya dialokasikan untuk kesehatan dapat dialihkan untuk biaya investasi

seperti biaya pendidikan dan usaha lain yang dapat meningkatkan

kesejahteraan anggota rumah tangga.

4. Salah satu indikator menilai keberhasilan pemerintah daerah kabupaten/kota

di bidang kesehatan.

5. Meningkatkan citra pemerintah dalam bidang kesehatan.

6. Dapat menjadikan percontohan rumah tangga sehat bagi daerah lain.

C. PEMBAGIAN BIDANG-BIDANG PHBS

1. Bidang Gizi

Makan dengan gizi seimbang, minum tablet Fe selama hamil, memberikan

bayi ASI eksklusif, mengkonsumsi garam beryodium.


2. Bidang KIA

Memeriksakan kehamilan secara teratur, persalinan ditolong oleh tenaga

kesehatan, menimbang balita secara teratur, imunisasi lengkap pada balita.

3. Bidang Kesling

Menghuni rumah sehat, mempunyai persediaan air bersih, mempunyai tempat

pembuangan limbah dan jamban.

4. Bidang Pemeliharaan Kesehatan

Mempunyai jaminan pemeliharaan kesehatan, aktif sebagai kader,

memanfaatkan puskesmas atau sarana kesehatan yang ada di lingkungan.

D. Indikator PHBS dalam Rumah Tangga

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan

tenaga para medis lainnya). Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehinggah mencegah

terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi bayi ASI eksklusif

Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan

tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa

cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,

sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa

cairan bening berwarna kekuningan (kolostrum), sangat baik untuk bayi

karena mengandung zat kekebalan terhadap penyakit.


3. Menimbang bayi dan balita

Penimbangan bayi dan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhannya

setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan

sampai 5 tahun di posyandu. Dengan demikian dapat diketahui apakah balita

tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi

yang dicurigai menderita gizi buruk.

4. Menggunakan air bersih

Air adalah kebutuhan dasar yang diperlukan sehari-hari untuk minum,

memasak, mandi, berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur

dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.

Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga

yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan,

ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak

minimal 10 meter dari tempat penampungan kotor air limbah.

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

Manfaat mencuci tangan dengan sabun adalah membunuh kuman penyakit

yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,

cacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan akut, flu burung atau

Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan

bebas dari kuman.

6. Menggunakan jamban sehat

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan kotoran

manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher

angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit

pembuangan kotoran dan air untuk membersihkannya. Jamban cemplung


digunakan untuk daerah yang sulit air, sedangkan jamban leher angsa

digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.

7. Memberantas jentik di rumah

Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan

jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk. Pemeriksaan jentik

berkala adalah pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk

(tempat-tempat penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi

atau WC, vas bunga, tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar

rumah bebas jentik adalah melakukan 3 M plus (menguras, menutup,

mengubur plus menghindari gigitan nyamuk).

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung

vitamin dan mineral yang mengatur pertumbuhan dan pemeliharaan tubuh

serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak

merusak kandungan gizinya adalah dengan memakannya dalam keadaan

mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin

dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan

menguraikan beberapa vitamin seperti vitamin C.

9. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik adalah melakukan pergerakan anggota tubuh yang

menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat penting bagi pemeliharaan

kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat

dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain

kegiatan sehari-hari yaitu berjalan kaki, berkebun, mencuci pakaian, mencuci


mobil dan turun tangga. Selain itu kegiatan olahraga seperti lari ringan,

bermain bola, berenang, senam dapat juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.

10. Tidak merokok di dalam rumah

Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok aktif

dan perokok pasif adalah dapat menyebabkan kerontokan rambut, gangguan

pada mata seperti: katarak, kehilangan pendengaran lebih awal dibanding

bukan perokok, menyebabkan penyakit paru-paru kronis, merusak gigi,

stroke, kanker kulit, kemandulan, impotensi, kanker rahim dan keguguran

E. Klasifikasi Rumah Tangga yang Menjalankan PHBS

1. Klasifikasi I (warna merah) : jika melakukan 1 sampai dengan 3 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

2. Klasifikasi II (warna kuning): jika melakukan 4 sampai dengan 5 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

3. Klasifikasi III (warna hijau) : jika melakukan 6 sampai dengan 7 dari 10

indikator PHBS dalam tatanan rumah tangga.

4. Klasifikasi IV (warna biru) : Klasifikasi III + ikut dana sehat.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Hidup Sehat


Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sasaran : Seluruh Remaja, Desa Ureng
Hari / Tanggal : 
Tempat : 
Pukul : 
Penyuluh : Mahasiswa STIKES RS PROF. DR. J. A. LATUMETEN

A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan
Binatang Pengganggu, Makanan dan Minuman, Pencemaran Lingkungan.
( Yayan A. Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan
sehat. Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena
faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat
kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup
besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).

B. Rumusan Masalah 
1. Apa pengertian dari kesehatan Lingkungan ?
2. Apa pengertian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ?
3. Apa saja ruang lingkup PHBS ?
4. Apakah tujuan dari PHBS
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti
tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Mengetahui 10 PHBS
c. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
d. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban
sehat.
e. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas jentik
nyamuk.
f. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.

D. Materi ( Terlampir )
1. Pengertian PHBS
2. Ciri-ciri Rumah Sehat
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

E. Media
1. LCD
2. Leaflet

F. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)
G. Setting Tempat

F.      Pengorganisasian :
1. Moderator : Mey
2. Penyuluh : Rosmiati
3. Fasilitator : Parmita Tuhuteru
4. Observer : Sauda Tutupoho

G.    Rincian Tugas Pengorganisasian


1. Moderator :
a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Memimpin jalannya penyuluhan dan menjelaskan waktu penyuluhan
f. Menulis pertanyaan yang diajukan peserta penyuluhan.
g. Menjadi penengah komunikasi antara peserta dan pemberi materi.
h. Mengatur waktu kegiatan penyuluhan

2. Penyuluh :
a. Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
b. Menjelaskan materi mengenai diet seimbang bagi lansia
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam  penyuluhan
d. Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan

4. Observer :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
saat berlangsung

H. Uraian Kegiatan Penyuluhan


No. Waktu Kegiatan
Pembicara Peserta
1. 5 menit Pembukaan
1. Memberi salam 1.  Menjawab salam (2-
2. Memperkenalkan diri 5)
3. Menyampaikan topik Mendengarkan dan
4. Menjelaskan tujuan penyuluhan Memperhatikan
5. Melakukan kontrak waktu

20  10 menit Isi
1. Pengertian Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS) Mendengar kandan
2. Ciri-ciri Rumah Sehat memperhatikan
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat
4. tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di
Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
15 menit Evaluasi
1.      Memberikan kesempatan pada peserta untuk
1.      Bertanya
bertanya
2.      Menanyakan kembali pada peserta tentang materi
2.      Menjawab
yang disampaikan
4. 10 menit Penutup
1.      Menyimpulkan materi 1.      Mendengarkan
2.      Memberi salam 2.      Menjawab salam

I. Kriteria hasil
1. Masyarakat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Masyarakat mengetahui 10 PHBS.
3. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
4. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban sehat
5. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas  jentik nyamuk.
6. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.

J. Evaluasi
1. Warga Desa Bumi Kendedes dapat menjawab beberapa petanyaan seperti
berikut :
2. Apakah pengertian PHBS?
3. Apakah 10  indicator PHBS?
4. Bagaimana Klasifikasi PHBS?
5. Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS?
6. Evaluasi pemograman
7.  Peserta hadir di tempat penyuluhan Tepat waktu
8. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan  satu minggu
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
9. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
10. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
11. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
12. Hasil : Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh

K. Materi Penyuluhan:
a) Pengertian Kesehatan Lingkungan.
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan
adalah  suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.

b) Pengertian Perilaku Hidup Sehat Dan Bersih (PHBS)


Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah wujud keberdayaan masyarakat
yang sadar, mau dan mampu mempraktekkan PHBS. Dalam hal ini ada 5
program priontas yaitu KIA, Gizi, Kesehatan Lingkungan, Gaya Hidup, Dana
Sehat / Asuransi Kesehatan / JPKM.
Sedangkan penyuluhan PHBS itu adalah upaya untuk memberikan
pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan
informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku, melalui pendekatan pimpinan (Advokasi), bina suasana (Social
Support) dan pemberdayaan masyarakat (Empowerment).
Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi masalahnya
sendiri, terutama dalam tatanan masing-masing, dan masyarakat dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan
meningkatkan kesehatannya.
Perilaku Sehat adalah pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari
ancaman penyakit, serta berperan aktif dalam Gerakan Kesehatan Masyarakat
(Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah semua perilaku yang
dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat
menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat (Depkes, 2008).
Perilaku Hidup Berih Dan Sehat (PBHS) adalah sebagai wujud operasional
promosi kesehatan merupakan dalam upaya mengajak, mendorong
kemandirian masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat (Ekasari, 2008).
Berdasarkan beberapa defenisi PHBS adalah upaya untuk mewujudkan
kesehatan anggota keluarga agar tahu, mau dan mampu melaksakan perilaku
hidup bersih dan sehat.
Beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh sanitasi yang kurang baik serta
pembuangan sampah dan air limbah yang kurang baik diantaranya adalah:
1. Diare
2. Demam berdarah
3. Disentri
4. Hepatitis A
5. Kolera
6. Tiphus
7. Cacingan
8. Malaria    

c) Ciri-Ciri Rumah Sehat


Ada 5 ciri-ciri rumah sehat menurut Notoadmodjo (2007) sebagai berikut:
1. Bahan bangunan
Bahan bangunan terbuat dari lantai ubin atau semen, dinding terbuat dari
tembok, atap rumah terbuat dari genteng atau seng.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi yaitu untuk menjaga agar aliran
udara dalam rumah tersebut tetap segar, untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri, untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap dalam
kelembaban yang optimum.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan
tidak terlalu banyak.
4. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya,
artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah
penghuninya.
5. Fasilitas-fasilitas dalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas yaitu penyediaan air
bersih yang cukup, pembuangan tinja, pembuangan air limbah, pembuangan
sampah, fasilitas dapur, ruang berkumpul keluarga.

d) Indikator Dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


1. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan
Pertolongan persalinan pada ibu yang dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter,
bidan, paramedis lainnya) sebagai penolong pertama dalam proses lahirnya
janin bayi, pemotongan tali pusat dan keluarnya plasenta.
2. Bayi diberi ASI Sejak Lahir sampai berusia 6 bulan
3. Bayi yang berumur 0-6 bulan yang mendapat ASI sejak lahir sampai umur 6
bulan tanpa makanan tambahan.
4. Mempunyai Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Setiap pendudukmempunyai jenis pembiayaan pra-upaya seperti Askes,
Jamsostek/Astek, Asuransi Perusahaan/Kantor, dan Dana Sehat.
5. Ketersediaan Air Bersih
Sumber air minum rumah tangga yang berasal dari sumber air dalam kemasan,
leding, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung minimal berjarak 10
meter dari tempat penampungan kotoran atau limbah.
6. Ketersediaaan Jamban --- Rumah tangga menggunakan jamban leher angsa
dengan tangki septik atau lubang penampungan sebagai pembuangan akhir.
7. Kesesuaian Luas Lantai Dengan Jumlah Penghuni
8. Luas lantai rumah yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari- hari
dibagi dengan jumlah penghuni minimal 9 m².
9. Lantai Rumah Bukan Dari Tanah
10. Lantai rumah yang digunakan dari permanen atau lantai papan (rumah
panggung).
11. Makan Buah Dan Sayur Setiap Hari
12. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun keatas mengkonsumsi sayur dan buah
dengan perimbangan minimal 2 porsi sayur dan 3 porsi buah atau sebaliknya 3
porsi sayur dan 2 porsi buah selama 7 hari dalam seminggu.
13. Melakukan Aktivitas Fisik Setiap Hari
14. Anggota keluarga yang berumur 15 tahun keatas yang melakukan aktivitas
seperti olah raga selama 10 menit, setiap hari minimal 5 hari dalam satu
minggu.
15. Tidak Merokok di Dalam Rumah
16. Anggota keluarga yangberumur 15 tahun ke atas tidak ada yang merokok
didalam rumah setiap hari/kadang-kadang.

e) Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat


Menurut Ekasari, dkk (2008) Tujuan perilaku hidup bersih dan sehat di
masyarakat sebagai berikut:
1. Masyarakat mampu mengupayakan lingkungan sehat
2. Masyarakat mampu mencegah dan mangatasi masalah-masalah kesehatan
yang    dihadapinya
3. Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan
penyakit dan peningkatan kesehatannya.
4. Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
untuk pencapaian PHBS di rumah tangga, seperti penyelenggaraan posyandu,
jaminan pemeliharaan kesehatan, tabungan ibu bersalin dan sosial ibu bersalin,
ambulan desa, kelompok
5. Pemakaian air dan pembersihan jamban.
f) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Menurut Ekasari, dkk (2008) Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) sebagai berikut:
1. Setiap rumah tangga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
2. Anak tumbuh sehat dan cerdas.
3. Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
4. Pengeluaran biaya rumah tangga dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi
keluarga, biaya pendidikan dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan
keluarga
DAFTAR PUSTAKA

Syaugi Al-Fanjari Dr, Ahmad. Nilai Kesehatan dalam Syariat Islam, Bumi Aksara;


Desember 1996.
Budihardjo Ir, Eko, Prof. M.S.C, Kota dan Lingkungan, United Nation, University
Pers Jakarta, LP3ES, 2003.

Anda mungkin juga menyukai