DISUSUN OLEH :
AMBON 2023
PRE PLANNING
PENYULUHAN KESEHATAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A. Latar Belakang
dengan perilaku hidup bersih dan sehat dalam lingkungan yang sehat serta kondusif
yang bebas dari polusi, tersedianya air bersih, sanitasi lingkungan yang memadai,
Indonesia Sehat 2010 yang diharapkan adalah yang bersifat proaktif untuk
melindungi diri dari ancaman penyakit serta berpartisipasi aktif dalam gerakan
Sukamulia Kecamatan Sail, didapatkan bahwa dari 180 KK yang mengelola sampah
dengan cara dibakar sebanyak 83 KK (46%), 27 rumah (15%) memiliki jarak septi
tank dengan sumber air bersih kurang dari 10 meter, kondisi fisik air KK yang
memiliki fisik air berwarna 11 KK (6%), KK yang memiliki fisik air berbau 8 KK
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
masyarakat tentang perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat meningkatkan
2. Tujuan khusus
C. Rancangan Kegiatan
Microphone
Hari/tanggal :
Tempat :
6. Pengorganisasian:
- Co Leader : Wa Lina
7. Setting tempat:
M L Co
F F
W F
F
O O
D
Keterangan:
M = Moderator F = Fasilitator
L = Leader O = Observer
Co = Co Leader D = Dokumentasi
W = Warga
8. Kegiatan Penyuluhan
1. Moderator
Membuka acara
Memperkenalkan mahasiswa
2. Leader
3. Co Leader
Membantu leader saat presentasi
4. Fasilitator
Memotivasi peserta untuk berperan aktif selama jalannya kegiatan
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir
Membuat absensi penyuluhan
5. Observer
Mengamati hasil penyuluhan kesehatan tentang diare
Mencatat hasil pelaksanaan penyuluhan kesehatan
Membuat laporan hasil penyuluhanyang telah dilaksanakan
6. Dokumentasi
Mendokumentasikan pelaksanaan kegiatan penyuluhan kesehatan
E. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
3. Evaluasi hasil
a. Pengertian PHBS
b. Manfaat PHBS
A. Definisi PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku yang
B. Manfaat PHBS
di bidang kesehatan.
1. Bidang Gizi
3. Bidang Kesling
Adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan, dokter dan
Adalah bayi usia 0-6 bulan hanya diberi ASI saja tanpa memberikan
tambahan makanan atau minuman lain. ASI adalah makanan alamiah berupa
cairan dengan kandungan gizi yang cukup dan sesuai untuk kebutuhan bayi,
sehingga bayi tumbuh dan berkembang dengan baik. ASI pertama berupa
setiap bulan. Penimbangan bayi dan balita dilakukan mulai umur 1 bulan
tumbuh sehat atau tidak dan mengetahui kelengkapan imunisasi serta bayi
dan sebagainya agar kita tidak terkena penyakit atau terhindar dari sakit.
Rumah tangga yang memiliki akses terhadap air bersih adalah rumah tangga
yang sehari-harinya memakai air minum yang meliputi air dalam kemasan,
ledeng, pompa, sumur terlindung, serta mata air terlindung yang berjarak
yang ada di tangan, mencegah penularan penyakit diare, kolera, disentri, tifus,
cacingan, penyakit kulit, infeksi saluran pernafasan akut, flu burung atau
Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) serta tangan mejadi bersih dan
manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi dengan unit
digunakan untuk daerah yang cukup air dan daerah padat penduduk.
Rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang setelah dilakukan pemeriksaan
(tempat-tempat penampungan air) yang ada dalam rumah seperti bak mandi
atau WC, vas bunga, tatakan kulkas dan lain-lain. Hal yang dilakukan agar
Makan sayur dan buah sangat penting karena sayur dan buah mengandung
serta mengandung serat yang tinggi. Konsumsi sayur dan buah yang tidak
mentah atau dikukus. Merebus dengan air akan melarutkan beberapa vitamin
dan mineral dalam sayur dan buah tersebut. Pemanasan tinggi akan
kesehatan fisik, mental dan mempertahankan kualitas hidup agar tetap sehat
dan bugar sepanjang hari. Aktivitas fisik yang dapat dilakukan antara lain
bermain bola, berenang, senam dapat juga dilakukan sebagai aktifitas fisik.
Perokok terdiri atas perokok aktif dan perokok pasif. Bahaya perokok aktif
A. Latar Belakang
Masalah Kesehatan lingkungan merupakan masalah kompleks yang untuk
mengatasinya dibutuhkan integrasi dari berbagai sector terkait. Di Indonesia
permasalah dalam kesehatan lingkungan antara lain : Air Bersih, Pembuangan
Kotoran/Tinja, Kesehatan Pemukiman, Pembuangan Sampah, Serangga dan
Binatang Pengganggu, Makanan dan Minuman, Pencemaran Lingkungan.
( Yayan A. Israr, S.Ked. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia).
Masalah di atas sangat banyak faktor penyebabnya, salah satunya adalah
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya berprilaku hidup bersih dan
sehat. Dasar Pemikiran dilakukan penyuluhan tentang PHBS ini adalah karena
faktor perilaku secara teoritis memiliki andil 30 – 35 % terhadap derajat
kesehatan, sedangkan dampak dari perilaku terhadap derajat kesehatan cukup
besar, maka diperlukan berbagai upaya untuk mengubah perilaku yang tidak
sehat menjadi sehat, salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari kesehatan Lingkungan ?
2. Apa pengertian dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) ?
3. Apa saja ruang lingkup PHBS ?
4. Apakah tujuan dari PHBS
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan ini masyarakat dapat memahami dan mengerti
tentang pentingnya kesehatan lingkungan dalam bentuk perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS).
2. Tujuan khusus
Setelah mengikuti penyuluhan ini diharapkan masyarakat mampu:
a. Mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Mengetahui 10 PHBS
c. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
d. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban
sehat.
e. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas jentik
nyamuk.
f. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.
D. Materi ( Terlampir )
1. Pengertian PHBS
2. Ciri-ciri Rumah Sehat
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
4. Tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
E. Media
1. LCD
2. Leaflet
F. Metode penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)
G. Setting Tempat
F. Pengorganisasian :
1. Moderator : Mey
2. Penyuluh : Rosmiati
3. Fasilitator : Parmita Tuhuteru
4. Observer : Sauda Tutupoho
2. Penyuluh :
a. Menggali pengetahuan keluarga tentang pengertian diet seimbang bagi lansia
b. Menjelaskan materi mengenai diet seimbang bagi lansia
c. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator :
a. Menyiapkan tempat dan media sebelum memulai penyuluhan
b. Mengatur teknik acara sebelum dimulainya penyuluhan
c. Memotivasi keluarga klien agar berpartisipasi dalam penyuluhan
d. Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan saat moderator
memberikan kesempatan bertanya
e. Membantu pembicara menjawab pertanyaan dari peserta
f. Membagikan leaflet kepada peserta di akhir penyuluhan
4. Observer :
a. Mengobservasi jalannya proses kegiatan
b. Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta selama kegiatan penyuluhan
saat berlangsung
20 10 menit Isi
1. Pengertian Pola Hidup bersih dan Sehat (PHBS) Mendengar kandan
2. Ciri-ciri Rumah Sehat memperhatikan
3. Indikator dalam Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat
4. tujuan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Di
Masyarakat
5. Manfaat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
15 menit Evaluasi
1. Memberikan kesempatan pada peserta untuk
1. Bertanya
bertanya
2. Menanyakan kembali pada peserta tentang materi
2. Menjawab
yang disampaikan
4. 10 menit Penutup
1. Menyimpulkan materi 1. Mendengarkan
2. Memberi salam 2. Menjawab salam
I. Kriteria hasil
1. Masyarakat mengetahui apa itu perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Masyarakat mengetahui 10 PHBS.
3. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan air bersih
4. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya menggunakan jamban sehat
5. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas jentik nyamuk.
6. Masyarakat dapat menyadari tentang pentingnya rumah bebas asap rokok.
J. Evaluasi
1. Warga Desa Bumi Kendedes dapat menjawab beberapa petanyaan seperti
berikut :
2. Apakah pengertian PHBS?
3. Apakah 10 indicator PHBS?
4. Bagaimana Klasifikasi PHBS?
5. Siapa saja yang menjadi sasaran PHBS?
6. Evaluasi pemograman
7. Peserta hadir di tempat penyuluhan Tepat waktu
8. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan satu minggu
sebelumnya (Satuan Acara Penyuluhan)
9. Tidak ada peserta penyuluhan yang meninggalkan tempat sebelum
penyuluhan selesai
10. Masing-masing anggota tim bekerja sesuai dengan tugas
11. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
12. Hasil : Peserta mengerti dan memahami penjelasan yang diberikan oleh
penyuluh
K. Materi Penyuluhan:
a) Pengertian Kesehatan Lingkungan.
Menurut WHO (World Health Organization), kesehatan lingkungan
adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan
lingkungan agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia.
Menurut HAKLI (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia)
kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang
keseimbangan ekologi yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk
mendukung tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.