Anda di halaman 1dari 10

PENDIDIKAN GIZI

TENTANG SATUAN ACARA PENDIDIKAN

Oleh :
Youngki Pradipta
1421011003

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIDYA CIPTA HUSADA
2016/2017
SATUAN ACARA PENDIDIKAN (SAP)

Topik : Asupan tablet tambah darah


Sasaran : Ibu hamil dan Wanita Usia Subur
Tempat : Ruang Teleconference STIKes Widya Cipta Husada
Hari/Tanggal : 11 Januari 2017
Jam : 13.00 WIB
Metode Pendidikan Gizi : Forum Group Discussion
Media Penyuluhan : Leaflet
Fasilitator : Youngki Pradipta

A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti edukasi gizi, diharapkan wanita usia subur dapat menambah asupan
zat besi menggunakan tablet tambah darah.

B. Tujuan Khusus
Menjelaskan pengertian dari Anemia.
Menjelaskan penyebab dari Anemia.
Menjelaskan dampak dari Anemia
Menjelaskan gejala dari Anemia
Menjelaskan cara mencegah dan menanggulangi Anemia
Menjelaskan sumber makanan yang mengandung zat besi.

T Kegiatan Kegiatan peserta


a W
h
a
p

P 1. Panitia menyiapkan lembar registrasi 1. Peserta mengisi lembar registrasi


2. Panitia mengarahkan tempat duduk peserta 2. Peserta duduk sesuai arahan panit
e 1
rs
ia
p
a
n
P 1. Memberikan salam pembukaan 1. Menjawab salam.
2. Perkenalan Peserta dengan Fasilitator 2. Mendengarkan perkenalan MC
e 1 3. Mendengarkan tujuan pendidikan
dengan cara fasilitator menggunakan
m
name tag agar dapat dikenali 4. Mendengarkan penyampaian susu
b 3. Memberikan peserta name tag
4. Menyampaikan tujuan pendidikan gizi acara
u
k
a
a
n

P 1. Perkenalan fasilitator oleh MC 1. Mendengarkan dan memperhat


2. Memberikan Leaflet terhadap peserta
e 4 3. Penyampaian materi diskusi tentang : fasilitator
2. Berdiskusi dengan peserta lainnya
n - Pengertian Anemia 3. Memberi pertanyaan kepada
y - Penyebab Anemia
fasilitator
- Dampak Anemia
aj 4. Mendengarkan dan memperhatika
- Gejala Anemia
ia - Cara mencegah dan menanggulangi jawaban dari fasilitator
n Anemia
- Sumber makanan yang mengandung zat
besi
4. Memberi kesempatan untuk bertanya
kepada peserta
5. Memberi jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan peserta
P 1. Menyimpulkan hasil diskusi. 1. Mendengarkan hasil diskusi.
2. Rancangan tindak lanjut : menyepakati 2. Rancangan tindak lanjut : sep
e 1
tambahan asupan zat besi dengan dengan tambahan asupan zat besi
n
penambahan tablet tambah darah dengan penambahan tablet tamba
u darah.
t 3. Memberikan salam penutup 3. Menjawab salam penutup.
u
p

Fasilitator

Papan Tulis

Meja

Peserta
Peserta
Peserta Peserta Peserta Peserta

MATERI
Pengertian
Menurut WHO, anemia gizi besi didefinisikan suatu keadaan dimana kadar Hb
dalam darah hemotokrit atau jumlah eritrosit lebih rendah dari normal sebagai kekurangan
salah satu atau lebih zat besi penting, apapun kekurangan tersebut.
Anemia defisiensi besi merupakan tahap defisiensi besi yang paling parah, yang
ditandai oleh penurunan cadangan besi, konsentrasi besi serum, dan saturasi transferin yang
rendah, dan konsentrasi hemoglobin atau nilai hematokrit yang menurun (Abdulmuthalib,
2009).
Batas normal kadar Hb

Kelompok Hb (gram/100 ml)


Dewasa Wanita 12
Wanita Hamil 11
Laki-laki 13
Anak 6 bulan s/d 6 tahun 11
6 tahun s/d 14 tahun 12
Sumber : Wirakusumah, 1999

Etiologi
1. Kehilangan besi sebagai akibat perdarahan menahun dapat berasal dari :
a. Saluran cerna: akibat dari tukak peptik, pemakaian salisilat atau NSAID, kanker
lambung, divertikulosis, hemoroid, dan infeksi cacing tambang.
b. Saluran genitalia (perempuan): menorrhagia.
c. Saluran kemih: hematuria.
d. Saluran nafas: hemoptisis.
2. Faktor nutrisi, yaitu akibat kurangnya jumlah besi total dalam makanan (asupan yang
kurang) atau kualitas besi (bioavailabilitas) besi yang rendah.
3. Kebutuhan besi meningkat, seperti pada prematuritas, anak dalam masa pertumbuhan,
dan kehamilan.
4. Gangguan absorbsi besi, seperti pada gastrektomi dan kolitis kronik, atau dikonsumsi
bersama kandungan fosfat (sayuran), tanin (teh dan kopi), polyphenol(coklat, teh, dan
kopi), dan kalsium (susu dan produk susu)

Dampak Anemia
Selain ibu hamil
a. Kekurangan zat besi dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan
baik sel tubuh maupun sel otak.
b. Kekurangan Hb dalam darah mengakibatkan kurangnya oksigen yang ditransport ke
sel tubuh maupun otak.
Pada ibu hamil
a. Hamil muda (trimester pertama): abortus, missed abortion, dan kelainan kongenital.
b. Trimester kedua : persalinan prematur, perdarahan antepartum, gangguan
pertumbuhan janin dalam rahim, asphyxia intrauterine sampai kematian, berat badan
lahir rendah (BBLR), gestosis dan mudah terkena infeksi, IQ rendah, dekompensatio
kordis kematian ibu.
c. Saat inpartu : gangguan his primer dan sekunder, janin lahir dengan anemia,
persalinan dengan tindakan tinggi, ibu cepat lelah, gangguan perjalanan persalinan
perlu tindakan operatif.

Gejala Anemia
Selain ibu hamil : mengalami 5 L yaitu lemah, letih, lesu, lunglai dan lemas.
Pada ibu hamil : lemah, pucat, mudah pingsan, sementara tensi masih dalam batas normal
(perlu dicurigai anemia defisiensi), mengalami malnutrisi, cepat lelah, sering pusing,
mata berkunang-kunang, malaise, lidah luka, nafsu makan turun (anoreksia), konsentrasi
hilang, nafas pendek (pada anemia parah) dan keluhan mual muntah lebih hebat pada
hamil muda.





Pencegahan dan Penanggulangan Anemia
1. Meningkatkan konsumsi zat besi dari makanan melalui penyuluhan, terutama makanan
sumber hewani yang mudah diserap seperti hati, ikan ,daging dan lain-lain. Selain itu
perlu ditingkatkan juga makanan yang banyak mengandung vitamin C dan vitamin A
(buah-buahan dan sayuran). Untuk membantu penyerapan besi dan membantu proses
pembentukan Hb.
2. Pemberian suplementasi dengan tablet besi
Untuk menanggulangi akibat buruk yang diderita penderita anemia terutama yang
disebabkan oleh kekurangan zat besi maka perlu diberi tambahan zat besi.
3. Fortifikasi bahan makanan dengan zat besi
Fortifikasi adalah penambahan suatu jenis gizi kedalam bahan pangan untuk
meningkatkan kualitas pangan suatu kelompok masyarakat. Keuntungan Fortifikasi
diantaranya dapat diterapkan. pada populasi yang besar dan biaya relatif murah.
Fortifikasi bahan makanan dapat dilakukan dengan menambahkan zat besi,asam folat,
vitamin A dan asam amino pada bahan makanan yang dimakan secara luas oleh
kelompok sasaran. (Wirakusumah,1999)

Sumber Zat Besi
Nilai besi berbagai bahan makanan per 100 mg
Bahan Makanan N
ilai Fe
Tempe kacang kedelai 1
murni 0
Kacang kedelai kering 8
Udang segar 8
Kacang hijau 6
,7
Hati sapi 6
,6
Daun kacang panjang 6
,2
Kacang merah 5
Bayam 3
,9
Sawi 2
,9
Daging sapi 2
,8
Telur bebek 2
,8
Gula kelapa 2
,8
Telur ayam 2
,7
Daun katuk 2
,7
Biscuit 2
,7
Kangkung 2
,5
Jagung kuning yang telah di 2
pipil ,4
Daging kelapa tua 2
Ikan segar 2
Daun singkong 2
Ayam 1
,5
Keju 1
,5
Roti putih 1
,5
Beras setengah giling 1
,2
Kentang 0
,7
Pisang ambon 0
,5


DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/121/jtptunimus-gdl-endahpujia-6013-2-
babii.pdf Di Akses Pada tanggal 08 Januari 2017
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-triyuliant-5276-3-bab2.pdf
Di Akses Pada tanggal 08 Januari 2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21579/4/Chapter%20II.pdf Di Akses
Pada tanggal 08 Januari 2017
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/49582/5/Chapter%20I.pdf Di Akses
Pada tanggal 08 Januari 2017

URINARY%20SYSTEM/Obsgyn/Ferofort/pedoman%20anemia%20gizi.pdf Di
Akses Pada tanggal 08 Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai