Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok bahasan : Gizi seimbang pada ibu hamil


Sasaran : Ibu hamil
Hari/ Tanggal : Sabtu, 18 Maret 2023
Tempat : Poskesdes Mattoro Walie

A. Tujuan Penyuluhan
1. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit diharapkan ibu hamil memahami tentang
pentingnya gizi seimbang untuk ibu hamil.
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 40 menit tentang gizi untuk ibu hamil, diharapkan
ibu hamil dan keluarga mampu:
a. Menyebutkan pengertian gizi bagi ibu hamil
b. Menyebutkan manfaat gizi seimbang ibu hamil
c. Menyebutkan kebutuhan gizi bagi ibu hamil
d. Menyebutkan dan mengkonsumsi makanan yang tepat gizi untuk ibu hamil
e. Menyebutkan akibat kurang gizi bagi ibu hamil
f. Menyebutkan hal yang perlu dilakukan ataupun dihindari selama kehamilan
B. Materi (Terlampir)
a. Pengertian gizi bagi ibu hamil
b. Manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil
c. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil
d. Contoh menu sehari bagi ibu hamil
e. Akibat kurang gizi bagi ibu hamil
f. Yang perlu dilakukan dan dihindari selama kehamilan
C. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah ceramah yaitu penyajian penyampaian
materi penyuluhan tentang gizi seimbang bagi ibu hamil dan di akhir penyuluhan disediakan
waktu untuk tanya jawab.
D. Alat Peraga
Adapun alat peraga yang di gunakan dalam penyamian materi ini adalah :
 Leaflet
 Pengeras suara
E. Kegiatan Penyuluhan
Susunan Kegiatan Penyuluhan Pentingnya Gizi Seimbang Ibu Hamil di Poskesdes
Mattiro Walie, Kecamatan Mare.
Kegiatan Ibu Hamil
No. Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Penyuluh Waktu
KEK
1 Pendahuluan
 Salam  Memberikan salam  Menjawab salam 1 menit
 Perkenalan  Memperkenalkan diri  Mendengar dan
memperhatikan
 Tujuan penyuluhan  Menjelaskan tujuan  Mendengar dan
penyuluhan memperhatikan
 Kontrak waktu dan  Memberikan kontrak  Menyepakati
stretegi penyuluhan waktu
2 Pelaksanaan 5 menit
 Pengertian gizi bagi  Menjelaskan tentang  Mendengar dan
ibu hamil pengertian gizi bagi ibu memperhatikan
hamil
 Manfaat gizi  Menjelaskan tentang  Mendengar dan
seimbang bagi ibu manfaat gizi ibu hamil memperhatikan
hamil
 Kebutuhan gizi ibu  Menjelaskan tentang  Mendengar dan
hamil kebutuhan gizi ibu memperhatikan
hamil
 Contoh menu sehari  Menyebutkan dan  Mendengar dan
ibu hamil menjelaskan contoh memperhatikan
menu sehari ibu hamil
 Akibat kekurangan  Menjelaskan akibat  Mendengar dan
gizi bagi ibu hamil kekurangan gizi bagi memperhatikan
ibu hamil
 Hal yang perlu  Menjelaskan mengenai  Mendengar dan
dilakukan dan hal yang perlu memperhatikan
dihindari ibu hamil dilakukan dan dihindari
ibu hamil
3. Penutup
 Tanya jawab  Penyaji memberi  Mengajukan 2 menit
kesempatan ibu hamil pertanyaan
untuk bertanya
 Evaluasi  Penyaji memberikan  Menjawab pertanyaan 2 menit
pertanyaan kepada ibu
hamil
 Salam  Penyaji memberikan  Menjawab salam 1 menit
salam

a.
DAFTAR PUSTAKA

1. Achadi, E L. Gizi Ibu dan Kesehatan Reproduksi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
2007
2. Sophia E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Available at:
http://medicastore.com/artikel/268/Kebutuhan_Gizi_Ibu_Hamil.html. Accessed on:
December 2012.
3. Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil. Available at: http://www.ciebal.com/files/Kebutuhan-
Nutrisi-Ibu-Hamil.pdf. Accesed on: December 2012.
4. Parra, B E. Manjarres. Assessment of nutritional education and iron supplement impact
on prevention of pregnancy anemia. Biomedica. 2005. 25: 211-9.
5. Aritonang E. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Bandung: IPB Press. 2009
LAMPIRAN
GIZI BAGI IBU HAMIL

A. Pengertian Gizi Ibu Hamil


Gizi ibu hamil adalah zat-zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan kesehatan ibu
hamil serta pertumbuhan dan perkembangan bayi yang di dalam kandungan.1
B. Manfaat Gizi Ibu Hamil
Manfaat gizi bagi ibu hamil diantaranya adalah:2
1. Menjaga kesehatan dan gizi ibu tetap baik
2. Pertumbuhan dan perkembangan dalam kandungan sehingga bayi lahir sehar
3. Sumber tenaga
4. Mempersiapkan produksi ASI
C. Kebutuhan Gizi Pada Ibu hamil1,2,5
Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi
dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ
kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi
tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna.
Kebutuhan energi pada trimester I meningkat secara minimal. Kemudian sepanjang
trimester II dan III kebutuhan energi terus meningkat sampai akhir kehamilan. Energi
tambahan selama trimester II diperlukan untuk pemekaran jaringan ibu seperti penambahan
volume darah, pertumbuhan uterus, dan payudara, serta penumpukan lemak. Selama
trimester III energi tambahan digunakan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Karena banyaknya perbedaan kebutuhan energi selama hamil, maka WHO menganjurkan
jumlah tambahan sebesar 150 Kkal sehari pada trimester I, 350 Kkal sehari pada trimester II
dan III. Di Kanada, penambahan untuk trimester I sebesar 100 Kkal dan 300 Kkal untuk
trimester II dan III. Sementara di Indonesia berdasarkan Widya Karya Nasional Pangan dan
Gizi ditentukan angka 285 Kkal perhari selama kehamilan. Angka ini tentunya tidak
termasuk penambahan akibat perubahan temperatur ruangan, kegiatan fisik, dan
pertumbuhan. Patokan ini berlaku bagi mereka yang tidak merubah kegiatan fisik selama
hamil.
Dengan demikian makanan ibu hamil harus cukup bergizi agar janin yang dikandungnya
memperoleh makanan bergizi cukup. Makanan ibu selama hamil dan keadaan gizi ibu pada
waktu hamil berhubungan erat dengan berat badan lahir rendah (BBLR). Apabila makanan
yang dikonsumsi ibu kurang dan keadaan gizi ibu jelek maka besar kemungkinan bayi lahir
dengan BBLR. Konsekuensinya adalah bahwa bayi yang lahir kemungkinan meninggal 17
kali lebih tinggi dibanding bayi lahir normal.
Ibu hamil seharusnya memiliki kadar hemoglobin (Hb) > 11 g/dl. Pada saat post partum
minimal harus 10 g/dl. Jika ibu mengalami anemia terutama penyebab yang paling sering
adalah karena kekurangan zat besi (Fe) risiko persalinan yang abnormal akan meningkat,
demikian pula dengan risiko infeksi ibu dan kecenderungan perdarahan yang akan
berdampak pada morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Kondisi anemia kekurangan zat besi
puncaknya sering terjadi pada trimester II dan III. Kondisi tersebut bisa saja disebabkan
karena asupan Fe yang kurang, adanya infeksi parasit dan interval kehamilan yang pendek.
Keadaan anemia seringkali menyebabkan ibu jatuh dalam kondisi mudah lelah, kekuatan
fisik menurun, timbulnya gejala kardiovaskuler, predisposisi infeksi, risiko peripartum blood
loss, dan risiko gangguan penyembuhan luka.
Sedangkan bagi janin kondisi kekurangan Fe hingga < 9 g/dl meningkatkan risiko
persalinan preterm, intrauterine growth retardation (IUGR), dan intrauterine fetal death
(IUFD). Plasenta pun terkena imbasnya yaitu bisa mengalami hipoksia kronik dan
angiogenesis. Hipotesis Baker mengatakan bahwa terdapat hubungan antara gangguan pada
plasenta dan pertumbuhan janin yang mempengaruhi risikoberkembangnya penyakit pada
janin tersebut setelah dewasa seperti timbulnya penyakit kardiovaskuler dan diabetes
mellitus.
Vitamin A untuk ibu dan bayi berguna sebagai imunomodulator bagi kekebalan mukosa.
Namun penggunaanya tidak boleh terlampau banyak. Suplemen vitamin A tidak boleh
melebihi dosis yang telah direkomendasikan dalam Recommended Dietary Allowance yaitu
sejumlah > 15.000 IU/hari. Konsumsi yang terlalu banyak akan meningkatkan risiko cacat
bawaan janin.
Kebutuhan kalium dan fosfor umumnya pada ibu hamil tidak meningkat. Namun jika diet
kalsium rata-rata kurang dari yang dianjurkan untuk orang sehat dan normal yaitu sejumlah <
600 per hari ditakutkan akan meningkatkan risiko terjadinya pre eklampsia dan kualitas bayi
yang menurun. Namun hal ini masih menjadi perdebatan pula tentang kebenarannya.
Zinc, termasuk mineral yang penting dikonsumsi oleh ibu. Diet rendah zinc akan
meningkatkan risiko janin lahir prematur, berat badan lahir rendah dan cacat bawaan. Zinc
ditengarai mampu meningkatkan berat lahir dan lingkar kepala. Untuk itu, konsumsi Zinc
paling tidak harus sudah dimulai sejak hamil 19 minggu dengan dosis 15 mg/hari.
Jika mengamati suplemen ibu hamil, beberapa komponen diantaranya adalah asam folat,
AA DHA, FOS (Prebiotik) dan Ginger. Kekurangan Asam folat kurang dari 0,24 mg/hari
pada kehamilan < 28 minggu akan meningkatkan risiko cacat pada janin, persalinan kurang
bulan, serta berat bayi lahir rendah, misalnya meningocele. Defisiensi asam folat juga
mengganggu pertumbuhan sistem saraf pusat, jika terjadi gangguan pada hari ke-16 pasca
fertilisasi akan berdampak pada pembentukan kepala yang terjadi pada hari ke-22 hingga 26
sehingga bisa terjadi encephali, bayi tanpa tempurung kepala dan otak. Hal tersebut juga bisa
berdampak pada gangguan pembentukan tulang belakang sehingga janin bisa menderita spina
bifida.
Pada ibu yang mengalami kondisi defisiensi asam folat disertai dengan defisiensi vitamin
B6, B12, penyakit ginjal, hati, serta minum obat-obatan akan terjadi hiperhomosisteinemia.
Keadaan ini berpotensi menyebabkan berbagai cacat bawaan seperti kelainan jantung,
pembuluh darah, kelainan saraf pusat, abortus, prematuritas, solusio plasenta, janin mati
dalam kandungan (IUFD), pre-eklamsia, maupun eklamsia. Pencegahan yang bisa dilakukan
adalah dengan pemenuhan kebutuhan vitamin B6, B12 dan asam folat selama hamil.
Kebutuhan asam folat untuk wanita tidak hamil adalah sebesar 100 mg/hari sedangkan untuk
wanita hamil adalah berkisar antara 500 - 1000 mg/hari. Bagi ibu-ibu yang pernah
melahirkan bayi dengan kelainan saraf pusat dianjurkan untuk mengkonsumsi asam folat
dengan dosis 4000 mg (4 mg)/hari mulai 1 bulan sebelum hamil sampai dengan usia hamil 3
bulan. Rekomendasi yang dianjurkan CDC tahun 1992 terbagi dalam dosis profilaksis 0,4 mg
/ hari untuk wanita usia reproduksi serta dosis 4 mg / hari mulai 1 bulan sebelum rencana
kehamilan sampai dengan trimester 1, untuk wanita dengan risiko terjadinya kecacatan syaraf
janin. Asam folat banyak terdapat pada kacang-kacangan dan buah-buahan. Namun dalam
makanan ini keadaan bahan asam folat yaitu poliglutamat, bersifat tidak stabil. Mengonsumsi
suplemen asam folat, karena dalam suplemen ia berbentuk monoglutamat yang lebih stabil.
Lemak yang baik bagi pertumbuhan janin adalah jenis LC PUFA (long chain poly-
unsaturated fatty acid) yang terdiri dari asam amino, DHA dan asam lemak tak jenuh yang
diperlukan untuk pembentukan otak, hati dan retina. Dengan cukupnya zat-zat tersebut
diharapkan bayi akan lahir dalam usia cukup bulan. AA dan DHA berperan dalam
pembentukan membran sel, endothel, serta jaringan saraf. Pada kehamilan bermanfaat untuk
mencapai berat lahir yang optimal, mencukupkan usia kehamilan dan mencegah
preeklampsia. Pada ibu menyusui juga bermanfaat untuk mencapai tumbuh kembang bayi
yang optimal.
Salah satu komposisi suplemen ibu hamil yaitu Zingiber officinale yang di Indonesia
dikenal dengan nama jahe. Bahan ini sebenarnya masih dipertanyakan efek terapeutiknya.
Menurut Tyler dan Foster, 1996, fungsinya saat ini merupakan obat herbal untuk
memperbaiki distress saluran pencernaan. Misalnya untuk mengurangi insiden mual dan
muntah selama kehamilan. Menurut Backon 1991, jahe meningkatkan aktivitas tromboksan
sintetase yang berdampak pada testosteron – binding, memodifikasi sex steroid dependent
serta diferensiasi otak janin. Namun hal tersebut masih dipertanyakan pula oleh para ahli.
Efek jahe tersebut tergantung pula pada dosis dan durasi konsumsinya.
Salah satu lagi bahan yang bermanfaat bagi ibu hamil adalah prebiotik. Bahan berasal
dari jenis fruktoolgisakarida (FOS), tidak dihidrolisis maupun diabsorbsi di saluran cerna
bagian atas. Memiliki mekanisme kerja merangsang pertumbuhan bakteri komensal dalam
kolon (Bifidobacteria dan Lactobacillus), merubah mikroflora menjadi bermanfaat, menjaga
kesehatan usus, menambah jumlah spesimen saccharolitic serta mengurangi mikroorgansime
yang patogen. Oligosakarida dalam makanan diubah mnejadi fruktosa kemudian dibuah lagi
mnejadi fruktooligosakarida (FOS) sehingga berfungsi sebagai prebiotik. Prebiotik ini juga
berfungsi untuk melindungi mukosa saluran cerna dari infeksi, menurunkan pH usus,
menekan pertumbuhan bakteri patogen, menghasilkan vitamin K, mengaktifkan fungsi usus,
maupun menstimulasi respon imun.
D. Akibat Kurang Gizi Pada Ibu Hamil
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada
ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.3,4
1. Terhadap Ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena
penyakit infeksi.4 Kekurangan asupan gizi pada trimester I dikaitkan dengan tingginya
kejadian bayi lahir prematur, kematian janin, dan kelainan pada sistem saraf pusat bayi.
Sedangkan kekurangan energi terjadi pada trimester II dan III dapat menghambat
pertumbuhan janin atau tak berkembang sesuai usia kehamilannya. Kekurangan asam
folat juga dapat menyebabkan anemia, selain kelainan bawaan pada bayi, dan keguguran.
2. Terhadap Perslinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit
dan lama, persalinan sebelum waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap Janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan kegururan , abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan
berat badan lahir rendah (BBLR).
Contoh konkretnya adalah kekurangan zat besi yang terbilang paling sering dialami saat
hamil. Gangguan ini membuat ibu mengalami anemia alias kekurangan sel darah merah.
Selain dari suplemen, juga dari bahan makanan yang disantapnya. ibu hamil tak
dianjurkan mengonsumsi suplemen multivitamin karena kelebihan vitamin A dan D dosis
tinggi dalam tubuh justru dapat menimbulkan penumpukan yang berefek negatif.
Suplemen dalam bentuk jejamuan juga tidak dianjurkan jika kebersihan dan keamanan
bahannya tidak terjamin.
E. Menu Sehari untuk ibu hamil
Pola Makan1,5
Ibu hamil sebaiknya mengonsumsi sedikitnya dua gelas susu sehari atau kalau tidak,
santaplah hasil produksi ternak lainnya. Ingat, keanekaragaman bahan makanan merupakan
kunci dari menu makanan bergizi seimbang. Kebutuhan kalori mudah didapat dari tambahan
porsi biji-bijian, sayuran, buah dan susu rendah lemak. Jika ibu baru mengonsumsi menu
bergizi setelah beberapa minggu kehamilan, diharapkan keterlambatannya tidak melampui
masa trimester II yang merupakan masa pertumbuhan janin terbesar.

Olahan apa pun seperti makanan yang dibakar boleh saja disantap asalkan benar-benar
matang dan tidak dikonsumsi bagian gosongnya. Selanjutnya, apabila ibu hamil telah
mengonsumsi menu makanan sesuai anjuran, maka camilan tanpa kalori boleh-boleh saja
dikonsumsi seperti agar-agar, gelatin dan sejenisnya. Selain alkohol, kopi juga tidak
dianjurkan diminum selama hamil karena kurang mengandung zat gizi dan kemungkinan
memberikan efek negatif walau hal ini masih diperdebatkan. Merokok aktif maupun pasif
juga harus dihentikan karena berkaitan dengan tingginya risiko keguguran, bayi lahir
meninggal, lahir prematur, ataupun lahir dengan berat badan rendah (kurang dari 2.500 gram.
Menu Sehari Ibu Hamil3,5
Menu makanan untuk ibu hamil pada dasarnya tidak banyak berbeda dari menu sebelum
hamil. Jadi seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu makanan selama
hamil. Nah, berikut bahan makanan yang dianjurkan dalam sehari:
Kelompok bahan makanan: Porsi:
roti, serealia, nasi dan mi 6 piring/porsi
Sayuran 3 mangkuk
Buah 4 potong
susu, yogurt, dan atau keju 2 gelas
daging, ayam, ikan, telur dan kacang-kacangan 3 potong
lemak, minyak 5 sendok teh
Gula 2 sendok makan

F. Hal yang Harus Dilakukan dan Dihindari Ibu Hamil3,4,5


1. Pilihlah makanan segar atau setidaknya makanan beku. Sebaiknya jangan memilih
makanan kaleng atau makanan kemasan yang mengandung banyak pengawet dan bahan
tambahan. Buah dan sayur harus dicuci dengan baik untuk menghilangkan residu
pestisida
2. Kukus, bakar, atau panggang makanan. Sebaiknya jangan menggoreng makanan.
Memasak di oven microwave juga menjaga gizi karena waktu memasaknya yang lebih
sebentar
3. Beli dan gunakan makanan segar esegera mungkin. Jangan memasak bahan makanan
segar terlalu lama agar gizi tidak berkurang
4. Hindari alkohol, minuman keras, dan obat-obatan (kecuali diresepkan dokter). Jamu
sebaiknya dihindari kecuali dokter menyarankan untuk menggunakannya. Bebrapa jenis
jamu dapat memyebabkan keguguran, dan ada pula jamu yang mengandung bahan kimia
aktif. Adalah sangat penting untuk menghindari obat-obatan dan alkohol pada minggu-
minggu merencanakan kehamilan
5. Banyak meminum cairan – jus buah segar atau air – tapi hindarilah minuman soda atau
minuman ringan yang tinggi kadar gula atau kimiawinya. Kurangi minum teh atau kopi.
Kopi bebas kafein juga tidak dianjurkan karena dapat mengandung sisa bahan kimia yang
digunakan untuk menghilangkan kafein tersebut
6. Gantilah cemilan seperti kripik atau kue dengan buah dan sayuran segar
7. Pastikan anda mengkonsumsi makanan tinggi serat untuk menghindari sembelit (masalah
umum pada kehamilan). Serat dapat dijumpai dalam beras merah, roti, serealia, kacang-
kacangan,sayur-sayuran, dan buah-buahan
8. Janganlah merokok. Penelitian membuktikan bahwa ibu yang merokok melahirkan bayi
dengan berat badan rendah, atau bahkan mengalami keguguran. Merokok menyebabkan
janin kekurangan oksigen, sementara nikotin dalam rokok adalah zat kimia yang sangat
beracun. Karenanya, ibu mesti menghindari tempat yang mengandung banyak asap rokok,
agar tidak menjadi korban perokok pasif. Jangna takut untuk menasehati orang-orang di
sekitar untuk tidak merokok di saat ibu berada di ruangan yang sama, karena ibu sedang
hamil.

Anda mungkin juga menyukai