DI SUSUN OLEH :
TRISILIA BAKUE
1221003
A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan ibu hamil dapat mengetahui
dan memahami tentang gizi seimbang Ibu hamil, serta dapat
menerapkannya dalam mempertahankan gizi Ibu hamil.
2. Tujuan Intruksional Khusus ( TIK )
a. Ibu dapat menjelaskan tentang pengertian masalah gizi pada ibu
hamil dan ibu menyusui.
b. Ibu dapat menjelaskan masalah gizi pada ibu hamil dan ibu
menyusui.
c. Ibu dapat menjelaskan masalah gizi pada bayi da balita .
d. Ibu dapat menjelaskan masalah gizi pada remaja dan dewasa.
B. Media
1. Leaflet
C. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
D. Pelaksanaan
No. Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi
1. Pembukaan 5 menit Mengucap salam Menjawab salam,
dan teima kasih atas mendengarkan
waktu yang dengan seksama.
diberikan.
Memperkenalkan
diri dan apersepsi.
2. Inti 15 Menjelaskan Mendengarkan
menit
pengertian masalah dan
gizi pada ibu hamil. memperhatikan.
Menjelaskan masalah
gizi pada ibu hamil
dan ibu menyusui.
Menjelaskan masalah
gizi pada bayi dan
balita.
Menjelaskan masalah
gizi pada remaja dan
dewasa.
3. Diskusi dan 5 menit Memberikan kesempatan Peserta bertanya
tanya jawab kepada peserta untuk dan
bertanya jika terdapat hal- memperhatikan.
hal yang belum jelas.
4. Penutup 5 menit Menyimpulkan Mendengarkan
hasil penyuluhan. dan menjawab
Mengevaluasi salam.
hasil kegiatan.
Memberi salam
dan meminta maaf
bila ada kesalahan.
Mengucapkan
terima kasih atas
perhatian dan
mengucapkan salam
penutup.
E. Materi Penyuluhan
1. Pengertian Masalah gizi
Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penanggulangannya tidak dapat ditanggulangi dengan pendekatan medis
dan pelayanan masyarakat saja. Banyak faktor yang dapat menyebabkan
masalah gizi, oleh karena itu pendekatan penanggulangannya harus
melibatkan berbagai sektor yang terkait. (1) Menurut Depkes RI status gizi
adalah tingkat keadaan gizi seseorang yang dinyatakan menurut jenis dan
beratnya keadaan gizi ; contohnya gizi lebih, gizi baik, gizi kurang, dan
gizi buruk. Sedangkan menurut Jellife dan Beck status gizi adalah keadaan
yang seimbang antara kebutuhan zat gizi dan konsumsi makanan. Menurut
Waspadji yang dikatakan status gizi optimal adalah adanya keseimbangan
antara asupan dan kebutuhan zat gizi.
b. Anemia
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar
hemoglobin (Hb) < 11 gr% pada trimester I dan III sedangkan pada
trimester II kadar hemoglobin < 10,5 gr%. Anemia selama kehamilan
memerlukan perhatian serius karena berpotensi membahayakan ibu
dan anak (Manuaba, 2009). Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 menyebutkan anemia pada kehamilan umumnya bersifat
fisiologis. Anemia merupakan keadaan ketika jumlah sel darah merah
atau konsentrasi pengangkut oksigen dalam darah (Hb) tidak
mencukupi untuk kebutuhan fisiologis tubuh. Wanita hamil rentan
mengalami anemia defisiensi besi karena kebutuhan oksigen pada ibu
hamil lebih tinggi sehingga memicu peningkatan produksieritopoitin.
Volume plasma bertambah dan sel darah merah meningkat.
Peningkatan volume plasma lebih besar dari peningkatan eritrosit
sehingga menyebabkan penurunan konsentrasi hemoglobin (Rai, dkk,
2016).
a. Anemia
b. Kekurangan Vitamin A
Ibu menyusui berisiko mengalami kekurangan vitamin A (KVA)
karena pada masa tersebut ibu membutuhkan vitamin A yang tinggi
untuk produksi ASI bagi bayinya. Status gizi dan kesehatan pada ibu
hamil sangatlah penting, karena sering kali status gizi pada ibu
menyusui terabaikan terlebih pada keluarga yang ekonominya
menengah kebawah, hal ini menunjukan bahwa KVA merupakan
masalah potensial bagi ibu serta bayi yang disusuinya.
d. Kekurangan Yodium
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah salah satu masalah gizi
pada bayi. Sesuai namanya, kondisi berat badan lahir rendah ini terjadi
ketika bayi yang baru lahir memiliki berat badan di bawah rentang
normal.
b. Obesitas
Gizi lebih merupakan suatu kondisi yang diakibatkan oleh asupan
energi yang melebihi kebutuhan. Kelebihan energi tersebut akan disimpan
tubuh sebagai cadangan energi dalam bentuk lemak, sehingga
mengakibatkan seseorang menjadi gemuk. Berikut ini adalah perilaku
remaja yang salah tentang gizi:
Remaja lebih suka makan jajanan yang kurang bergizi, seperti gorengan,
cokelat manis, permen, dan es manis, sehingga konsumsi makanan mereka
kurang beraneka ragam.
c. Anemia
Anemia adalah suatu keadaan di mana kadar hemoglobin (Hb) dalam
darah kurang dari normal. Anemia di masyarakat dikenal juga dengan
sebutan kurang darah.
Anemia berbeda dengan tekanan darah rendah. Batas anaemia, apabila Hb:
Anak usia sekolah < 12 gram persen Wanita dewasa < 12 gram persen
Laki-laki dewasa < 13 gram persen Ibu hamil < 11 gram persen
F. Sumber Referensi
Pusat penyuluhan kesehatan masyarakat Depkes RI. 13 Pesan Dasar Gizi
Seimbang.
SPAG Surabaya. Gizi Untuk Calon Ibu. Wyeth Ayerst Internasional.
Hannah dan Rosemary, 2001.masalah gizi pada ibu hamil: Jakarta
Muchtadi, Deddy. 2006. Ilmu Gizi. Alfabeta : Bandung
Nurachman, Elly. 2010. Nutrisi Dalam Keperawatan. CV. Sagung Seto :
Jakarta
Sediaoetama, Achmad. 1999. Ilmu Gizi Jilid II. Dian Rakyat : Jakarta
Lailiyana, Nurmailis, dan Surytni. 2010. Buku Ajar Gizi Kesehatan
Reproduksi. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta
A. (2004). Kecenderungan Masalah Gizi dan Tantangan di Masa Datang,
makalah dalam Pertemuan Advokasi Program Perbaikan Gizi Menuju
Keluarga Sadar Gizi. Jakarta. 27 September 2004.
Bachtiar, H. (2009). Faktor Determinan Kejadian Gondok di Daerah Pantai
Jawa Timur. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 62-67.
Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI. (2013).
Hasil Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta. Departemen Kesehatan RI.
(1996).