Anda di halaman 1dari 6

KESIMPULAN MATERI INFEKSI,PERAWATAN LUKA DAN

PEMBERIAN OBAT

OLEH :

MILDA DJAFAR
(2121006)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
INFEKSI

Infeksi adalah proses invasif oleh mikroorganisme dan berploriferasi sehingga


menyebabkan sakit.Infeksi juga merupakan proses masuk dan penggandaan
mikroorganisme didalam tubuh penjamu
Penyakit infeksi adalah penyakit yang disebabkan karena masuknya bibit
penyakit. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain.
Infeksi terbagi dua :
1. Infeksi yang terjadi karena terpapar oleh antigen dari luar tubuh
2. Infeksi yang terjadi karena difusi cairan tubuh atau jaringan, seperti virus HIV,
karena virus tersebut tidak dapat hidup diluar tubuh.
Cara penularan infeksi :
1. Kontak Langsung
2. Tidak langsung,
3. Droplet
4. Udara Debu
5. Kulit lepas
6. Alat Darah
7. Makanan
8. Cairan intra vena
9. Vektor / serangga Nyamuk,lalat
Pencegahan infeksi
Suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi
mikroorganisme dari lingkungan klien dan tenaga kesehatan ( Nakes )
Tujuan: Mengurangi terjadinya infeksi memberikan perlindungan terhadap klien,
nakes

6 komponen proses terjadinya penyakit


1. Reservoir
2. Penyebab penyakit
3. Jalan masuk
4. Cara keluarnya
5. penyebab penyakit dari host
6. Kepekaan

Tindakan pencegahan penyakit


1. Cuci tangan
2. Memakai sarung tangan
3. Memakai perlengkapan pelindung
4. Menggunakan tehnik aseptik
5. Memproses alat bekas pakai
6. Menangani peralatan tajam dengan aman
7. Menjaga kebersihan dan kerapihan lingkungan serta pembuangan sampah
secara benar

Perawatan Luka
Luka adalah suatu gangguan dari kondisi normal pada kulit.Luka adalah kerusakan
kontinyuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.
Ketika luka timbul, beberapa efek akan muncul :
1. Hilangnya seluruh atau sebagian fungsi organ
2. Respon stres simpatis
3. Perdarahan dan pembekuan darah
4. Kontaminasi bakteri
5. Kematian sel

Jenis-jenis
1. Berdasarkan tingkat kontaminasi
a. Clean Wounds (Luka bersih), yaitu luka bedah takterinfeksi yang mana
tidak terjadi proses peradangan (inflamasi) dan infeksi pada sistem
pernafasan, pencernaan, genital dan urinari tidak terjadi. Luka bersih
biasanya menghasilkan luka yang tertutup; jika diperlukan dimasukkan
drainase tertutup. Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
b. Clean-contamined Wounds (Luka bersih terkontaminasi), merupakan luka
pembedahan dimana saluran respirasi, pencernaan, genital atau
perkemihan dalam kondisi terkontrol, kontaminasi tidak selalu terjadi,
kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
c.  Contamined Wounds (Luka terkontaminasi), termasuk luka terbuka, luka
akibat kecelakaan dan operasi dengan kerusakan besar dengan teknik
aseptik atau kontaminasi dari saluran cerna; pada kategori ini juga
termasuk insisi akut, inflamasi nonpurulen. Kemungkinan infeksi luka 10% -
17%.
d. Dirty or Infected Wounds (Luka kotor atau infeksi), yaitu terdapatnya
mikroorganisme pada luka.

Berdasarkan kedalaman dan luasnya luka


Stadium I : Luka Superfisial (“Non-Blanching Erithema) : yaitu luka yang terjadi
pada lapisan epidermis kulit
Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada
lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka
superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau
lubang yang dangkal
Stadium III : Luka “fullThickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai
bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya
sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak
mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang
dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon
dan tulang dengan adanya destruksi/kerusakan yang luas.

Berdasarkan waktu penyembuhan luka


a. Luka akut : yaitu luka dengan masa penyembuhan sesuai dengan konsep
penyembuhan yang telah disepakati

b. Luka kronis : yaitu luka yang mengalami kegagalan dalam proses penyembuhan,
dapat karena faktor eksogen dan endogen.
Mekanisme terjadinya luka

1. Luka insisi (Incised wounds), terjadi karena teriris oleh instrumen yang tajam.
Misal yang terjadi akibat pembedahan. Luka bersih (aseptik) biasanya
tertutup oleh sutura seterah seluruh pembuluh darah yang luka diikat (Ligasi)
2. Luka memar (Contusion Wound), terjadi akibat benturan oleh suatu tekanan
dan dikarakteristikkan oleh cedera pada jaringan lunak, perdarahan dan
bengkak.
3. Luka lecet (Abraded Wound), terjadi akibat kulit bergesekan dengan benda
lain yang biasanya dengan benda yang tidak tajam.
4. Luka tusuk (Punctured Wound), terjadi akibat adanya benda, seperti peluru
atau pisau yang masuk kedalam kulit dengan diameter yang kecil
5. Luka gores (Lacerated Wound), terjadi akibat benda yang tajam seperti oleh
kaca atau oleh kawat.
6. Luka tembus (Penetrating Wound), yaitu luka yang menembus organ tubuh
biasanya pada bagian awal luka masuk diameternya kecil tetapi pada bagian
ujung biasanya lukanya akan melebar.
7. Luka Bakar (Combustio)

Tujuan Perawatan Luka

1. Memberikan lingkungan yang memadai untuk penyembuhan luka


2. Absorbsi drainase
3. Menekan dan imobilisasi luka
4. Mencegah luka dan jaringan epitel baru dari cedera mekanis
5. Mencegah luka dari kontaminasi bakteri
6. Meningkatkan hemostasis dengan menekan dressing
7. Memberikan rasa nyaman mental dan fisik pada pasien

Dampak jika tidak dilakukan perawatan luka


Infeksi Gejala :purulent, pe↑ drainase, nyeri, kemerahan dan bengkak di sekeliling luka,
pe↑suhu, dan pe ↑sel darah putih Perdarahan (jika pelepasan jahitan, darah sulit
membeku pada garis jahitan) perlu dilakukan penambahan tekanan balutan luka steril
Pemberian Obat
1. Oral
Oral adalah cara pemberian obat melalui mulut dengan tujuan
mencegah,mengobati,mengurangi,rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari
jenis obat.
2. Sublingual
Obat sublingual adalah obat digunakan dengan cara ditempatkan di bawah
lidah,untuk larut dan meyerap ke dalam darah melalui jaringan di sana.
3. Parenteral
Parenteral adalah cara pemberian obat tanpa melalui mulut tetapi langsung ke
pembuluh darah.
4. Topikal
Topikal adalah jenis obat yang cara pakainya dioleskan langsung pada
permukaan kulit
5. Rektal
Rektal adalah cara pemberian obat melalui rektal (anus).

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai