Anda di halaman 1dari 13

KONSEP

DASAR
LUKA
Kelompok 2
PENGERTIAN
o Penyembuhan luka adalah respon tubuh terhadap berbagai
cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan
dinamis yang menghasilkan pemulihan anatomi dan fungsi
secara terus menerus.
o Menurut teori tepi luka bagian luka secara normal terlihat
mengalami imflamasi pada hari ke-2 sampai hari ke3, tetapi
lama kelamaan imflamasi ini akan menghilang dalam waktu
7-10 hari luka dengan penyembuhan normal akan terisi sel
epitel dan bagian pinggirnya akan menutup. Apabila terjadi
infeksi tepi luka akan terlihat bengkak dan meradang
(Kozier, 2012).
ETIOLOGI/PENYEBAB LUKA
Secara alamiah penyebab kerusakan harus diidentifikasi dan dihentikan
sebelum memulai perawatan luka, serta mengidentifikasi, mengontrol
penyebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyembuhan sebelum mulai
proses penyembuhan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyembuhan
luka :
1. Trauma 2. Panas dan terbakar baik fisik maupun kimia
3. Gigitan binatang atau serangga4. Tekanan
5. Gangguan vaskular, arterial, vena atau gabungan arterial dan vena
6. Immunodefisiensi
7. Malignansi 8. Kerusakan jaringan ikat
9. Penyakit metabolik, seperti diabetes 10. Defisiensi nutrisi
11. Kerusakan psikososial12. Efek obat-obatan
JENIS-JENIS LUKA
1. Berdasarkan kategori
a. Luka Accidental, Adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak,
luka bakar; tepi luka bergerigi; berdarah; tidak steril.
b. Luka Bedah, Merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle
introduction; tepi luka bersih; perdarahan terkontrol; dikendalikan dengan asepsis bedah.
2. Berdasarkan integritas kulit
a. Luka terbuka
Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa; kemungkinan perdarahan disertai
kerusakan jaringan; risiko infeksi
b. Luka tertutup
Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat kerusakan jaringan lunak;
mungkin cedera internal dan perdarahan
3. Berdasarkan descriptors
a. Aberasi, Luka akibat gesekan kulit; superficial; terjadi akibat prosedur dermatologik untuk
pengangkatan jaringan skar
b. Puncture, Trauma penetrasi yang terjadi secara disengaja atau tidak disengaja oleh akibat alat-alat
yang tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kulit
c. Laserasi, Tepi luka kasar disertai sobekan jaringan, objek mungkin terkontaminasi; risiko infeksi
d. Kontusio, Luka tertutup; perdarahan di bawah jaringan akibat pukulan tumpul; memar
4. Berdasarkan luka bedah
a. Luka bersih
Luka bedah tertutup yang tidak mengenai system gastrointestinal,pernafasan atau system genitourinary,
risiko infeksi rendah
b. Bersih terkontaminasi
Luka melibatkan system gastrointestinal, pernafasan atau system genitourinary, risiko infeksi
c. Kontaminasi
Luka terbuka, luka traumatic, luka bedah dengan asepsis yang buruk; risiko tinggi infeksi
d. Infeksi
Area luka terdapat patogen; disertai tanda-tanda infeksi
1. Berdasarkan penyebab
KLASIFIKASI a. Luka pembedahan atau bukan pembedahan
LUKA b. Akut atau kronik
2. Kedalaman jaringan yang terlibat
a. Superficial, Hanya jaringan epidermis
b. Partial thickness, Luka yang meluas sampai ke
dalam dermis
c. Full thickness, Lapisan yang paling dalam dari
jaringan yang destruksi. Melibatkan jaringan subkutan
dan kadang-kadang meluas sampai ke fascia dan
struktur yang dibawahnya seperti otot, tendon atau
tulang
PRINSIP DASAR PENYEMBUHAN
LUKA
proses penyembuhan luka meliputi dua komponen utama yaitu regenerasi dan perbaikan
(repair). Regenerasi adalah pergantian sel-sel yang hilang dan jaringan dengan sel-sel yang
bertipe sama, sedangkan repair adalah tipe penyembuhan yang biasanya menghasilkan
terbentuknya scar. Repair merupakan proses yang lebih kompleks daripada regenerasi.
Penyembuhan repair terjadi oleh intention primer, sekunder dan tersier.
• Intension Primer
Fase-fase dalam penyembuhan Intension primer :
1. Fase Inisial (3-5 hari)
2. Sudut insisi merapat, migrasi sel-sel epitel, mulai pertumbuhan sel
3. Fase granulasi (5 hari – 4 minggu)
4. Fase kontraktur scar ( 7 hari – beberapa bulan )
• Intension sekunder
Adalah luka yang terjadi dari trauma, elserasi dan infeksi
dan memiliki sejumlah besar eksudat dan luas, batas luka
ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas
menyebabkan tepi luka tidak merapat. Reaksi inflamasi
dapat lebih besar daripada penyembuhan primer.
• Intension Tersier
Adalah intension primer yang tertunda. Terjadi karena
dua lapisan jaringa granulasi dijahit bersama-sama. Ini
terjadi ketika luka yang terkontaminasi terbuka dan
dijahit rapat setelah infeksi dikendalikan. Ini juga dapat
terjadi ketika luka primer mengalami infeksi, terbuka dan
dibiarkan tumbuh jaringan granulasi dan kemudian
dijahit. Intension tersier biasanya mengakibatkan skar
yang lebih luas dan lebih dalam daripada intension
primer atau sekunder.
KOMPLIKASI 1. Hemoragi

PENYEMBUHAN Hemoragi atau perdarahan dari daerah luka merupakan hal yang
normal terjadi selama dan sesaat setelah trauma. Perdarahan terjadi
LUKA serelah hemostasis menunjukkan lepasnya jahitan operasi, keluarnya
bekuan darah, infeksi, atau erosi pembuluh darah oleh benda asing
(contoh, selang drainase).

2. Infeksi

Infeksi merupakan invasi dan proliferasi mikroorganisme pada


jaringan tubuh. Mikroorganisme yang menginvasi dan berproliferasi
pada jaringan tubuh disebut agen infeksi. Apabila mikroorganisme
tidak menimbulkan tanda klinis penyakit, infeksi yang ditimbulkan
disebut infeksi asimptomatik atau subklinis. (Kozier, 2011).

3.Dehisens
Dehisens adalah terpisahnya lapisan luka secara persial atau total. Klien dengan obesitas
juga beresiko tinggi mengalami dehisens karena adanya regangan yang
konstan pada luka dan buruknya kualitas penyembuhan luka pada jaringan
lemak
4. Eviserasi

Terpisahnya lapisan luka secara total dapat menimbulkan evisersi atau


keluarnya organ viseral melaiui luka yang terbuka. Kondisi ini merupakan
darurat medis yang perlu diperbaiki melalui pembedahan. Bila
terjadieviserasi, perawat melakukan handuk steril yang dibasahi dengan salin
normal steril di atas jaringan yang keluar untuk mencegah masuknya bakteri
dan kekeringan pada jaringan tersebut

5. Fistula

Fistula adalah saluran abrormal yang berada di antara 2 buah organ di antara
organ dan bagian luar tubuh.

6. Penundaan penutupan luka

penundaan penutupan luka adalah tindakan yang sengaja dilakukan oleh


dokter bedah agar terjadi drainase yang efektif dari luka yang bersih atau
yang terkontaminasi. Luka tidak ditutup hingga semua tanda edema dan
debris luka hilang.
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka

1. Nutrisi

Nutrisi berfungsi untuk membentuk dan memelihara jaringan tubuh , mengatur proses-
proses dalam tubuh, serta sebagai sumber tenaga. Penyembuhan luka secara normal
memerlukan nutrisi yang tepat.

2. Usia

Biasanya penyembuhan luka pada lansia cenderung lebih lambat, aspek fisiologi
penyembuhan luka tidak bebeda dengan klien yang berusia muda. Masalah yang terjadi
selama proses penyembuhan sulit ditentukan penyebabnya, karena proses penuaan atau
karena penyebab lainnya. Usia dapat menggangu semua tahap penyembuhan luka
perubahan vaskuler, mengganggu sirkulasi ke daerah luka.
Faktor yang mempengaruhi mobilisasi

1. Gaya hidup
2. Ketidakmampuan
3. Tingkat energi
4. Usia
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai