Anda di halaman 1dari 18

Nama Anggota :

Tantin Yuni Rahayu (P27824117010) Regular A


Endah Puspadina (P27824117019) Regular A
Evy Ratnawati (P27824117032) Regular A
Kartika Lalita Cindhy (P27824117047) Regular B
Bisul adalah radang kecil bernanah dekat sekali dengan
pemukaan kulit disebut pustual. Kulit diatasnya sangat
tipis. Hingga nanah didalamnya mudah keluar. Bisul
tempatnya lebih dalam dan biasanya mula-mula terjadi
ditempat tumbuhnya rambut. Bisul akan sembuh lebih
cepat bila dibuka, tetapi jika tindakan ini dilakukan
sebelum nanah terbentuk tentu tidak ada gunanya. Jangan
memijit bisul karena akan mempercepat penyebaran
infeksi.
Bisul, bisa disebabkan oleh tiga faktor: faktor dari dalam tubuh anak sendiri,faktor
lingkungan, dan faktor kebersihan tubuh faktor dari dalam tubuh anak minsalnya
alergi. Jika anak punya bakat alergi, maka hal yang menyebabkan terjadinya alergi
harus dihindari agar tidak timbul bisul. Faktor lingkungan seperti tempat tidur dan
lokasi bermain anak harus dijaga kebersihan dan diupayakan agar tidak terlalu
lembab. Teman-teman bermain anak juga harus diawasi. Jangan sampai anak
melalukan kontak fisik dengan anak yang bisulan. Karena bakteri penyebab bisul
bisa menempel pada kulit anak yang msih rentan, konta kulit bisa membuat anak
tertular bisul temannya.

Sedangkan kebersihan tubuh anak misalnya akibat pemilihan pakaian yang ketat
atau tebuat dari bahan yang kurang menyerap keringat. Ini akan menghambat
proses sirkulasi pada kulit anak.menyebabkan kulit lembab, dan memudahkan
berkembangbiaknya kuman. Beda juga memicu terjadinya bisul. Banyak ibu
beranggapan, Bedak dapat mengatasi biang keringat yang kerap timbul pada kulit
anak padahal bedak justru merupakan media yang baik untuk timbulnya bisul,
karena bedak menghambat keluarnya keringat.
1. Nanah di bahagian tengah bisul.
2. Keputihan, lelehan mengandungi darah dari pada bisul tersebut
3. Kemerahan di sekeliling kulit yang dijangkiti
4. Biasanya di ikuti rasa teramat sakit apabila disentuh.
5. Biasanya muncul bintil atau benjol berbentuk kerucut dan “bermata” atau berbentuk
kubah.
6. Dapat disertai rasa nyeri dan demam karena bisul sudah terinfeksi kuman.
7. Apabila bisul sudah matang, mata bisul akan pecah dan diikuti keluarnya nanah dan
darah yang menyebar ke area kulit sekitarnya. Jika tidak dibersihkan dengan benar,
besar kemungkinan lokasi yang kena bekas nanah dan darah ini akan timbul bisul
pula. Sebab bakteri yang terdapat dalam bisul yang pecah tadi bisa menginfeksi lokasi
sekitar bisul yang pecah. Penularan ke bagian lain akibat pecahnya bisul itu disebut
autoinokulasi.
8. Pecahnya bisul yang besar kadang bisa mengakibatkan parut luka pada kulit. Tapi pada
bayi atau batita, bekas luka bisul yang parah sekalipun jarang sekali meninggalkan
bekas yang jelas. Selain itu, kulit bayi masih dalam perkembangan. Luka bisul akan
meninggalkan bekas jika terjadi pada anak usia belasan tahun atau orang dewasa.
Folikulitis yakni peradangan hanya pada umbi akar (folikel rambut).
Dari letak munculnya, jenis ini ada dua macam yakni superficial
(hanya di permukaan) dan profunda (letaknya lebih dalam).
Furunkel yakni peradangan pada umbi akar dan sekitarnya.
Umumnya berjumlah satu.
Furunkel losis yakni bisul jenis furunkel yang jumlahnya lebih dari
satu.
Korbunkel yakni jika terdapat sekelompk furunkel.
Abses multiple yakni benjoan kelenjar keringat “tidak bermata”
jumlahnya banyak dan bergerombol di beberapa tempat seperti dada
dan sebagainya. Abses multiple ini banyak diderita anak-anak.
Hidra adinitis yakni bisul yang mengenai kelenjar apokrin biasanya
muncul di ketiak atau daerah genital.
Skrofulo derma yakni benjolan pada getah bening yang mirip bisul,
namun lebih disebabkan karena penyakit TBC.
Perawatan bisul bisa dilakukan dirumah, namun harus
dilakukan dengan bahan dan alat yang higienis atau bersih.
Bisul yang kecil dapat diatasi dengan kompres hangat yang
ditempelkan selama 20-30 menit, 3-4 kali sehari. Ini akan
membantu bisul pecah dengan sendirinya. Jangan memeras
nanah supaya keluar dari bisul karena infeksi bisa menyebar ke
jaringan kulit sekitarnya. Setelah bisul pecah, tutupi dengan
perban yang bersih untuk melindungi kulit dan menyerap
nanah yang masih keluar. Bersihkan area sekitar dengan sabun
antibakteri. Orang yang membantu membersihkan bisul juga
mencuci tangan dengan sabun antibakteri untuk mencegah
penularan infeksi ke anggota kelurga yang lain.
1.Pengkajian
a. Data Subjektif
 Identitas
 Nama Bayi : Bayi. R
 Umur Bayi : 2 bulan
 Tanggal/Jam Lahir : 07 Januari 2014/02.00 WIB
 Jenis Kelamin : Laki-laki

 Nama Ibu : Ny. A Nama Suami : Tn. S


 Umur : 21 th Umur : 26 th
 Suku Bangsa : Sumatra Suku Bangsa : Sumatra
 Agama : Islam Agama : Islam
 Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
 Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wirausaha
 Alamat : Perum 3 Alamat :Perum 3
 Telp : 081272789xxx Telp :–
 Data Subjektif
 Pada tanggal 08 Maret 2014 Pukul 09.00 WIB
 Keluhan : Ibu mengatakan sudah 3 hari bayinya rewel, dan terdapat benjolan berwarna
merah pada dahi dan lengan atas.

 Riwayat Kehamilan
 Pemeriksaan selama kehamilan
 Trimester 1 : Frekuensi : 2 kali, oleh Bidan
 Keluhan : Mual dan muntah, sejak UK 3 mg,
 Menghilang saat usia 6 mg,
 ditangani denga obat fe dan asam folat.

 Trimester II : Frekuensi : 1 kali, oleh Bidan


 Keluhan : Tidak ada
 Trimester III : Frekuensi : 2 kali
 Keluahan : Pegal dan kram, sejak UK 36 mg,
 menghilang saat UK 37 mg,
 ditangani dengan obat asam folat.
 Riwayat penyakit kehamilan : Ibu tidak ada riwayat penyakit
 seperti perdarahan, preeklamsi, eklampsia, dan penyakit kelamin
1.Kebiasaan sewaktu hamil

 Makan sehari-hari : 3 kali sehari, dengan nasi Lauk


pauk, sayur, buah dan susu.
 Obat-obatan/Jamur : Tidak pernah mengkonsumsi
obat / jamu kecuali obat yang diberikan oleh bidan
seperti fed dan vitamin
 Merokok : Tidak pernah merokok
 Minuman Alkohol : Tidak pernah minum alkohol
 Lain-lain : Tidak ada pantangan selama hamil
2.Riwayat Persalinan Sekarang
 Jenis persalinan : Normal
 Usia kehamilan : 39 minggu
 Penolong persalinan : Bidan
 Lama Persalinan : ± 30 menit
 Ketuban pecah : Spontan, jernih, dan tidak berbau,Jumlah ±
550 cc
 Plasenta : Utuh
 Komplikasi persalinan
 Ibu : Tidak ada
 Bayi : Tidak ada
 Keadaan Bayi Baru Lahir : Warna tubuh kemerahan, tangan Dan
kaki biru, bunyi jantung normal, bayi menangis kuat, gerakan
badan bayi akitif, refleks bayi menangis
 Resusitasi : Tidak dilakukan
 Nutrisi : Asi ekslusif
 Eleminasi : BAB 3 x sehari ,BAK 6 x sehari
Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos metis

 Tanda-tanda vital
 Heart rate : 136 x/menit, Teratur
 Pernapasan : 54 x/menit, Teratur
 Suhu : 36.50C

 Pemeriksaan antropometri
 Berat badan lahir : 3100 gram
 Berat badan sekarang : 5200 gram
 Panjang badan : 49 cm
 Lingkar kepala : 34 cm
 Lingkar dada : 35 cm
 Lingkar perut : 35 cm
 Lingkar lengan atas : 14 cm
Pemeriksaan fisik secara sistematis
 Kepala : Bulat, simetris, rambut hitam,Lebat, tidak ada benjolan, fontanel teraba datar, tidak
cembung dan tidak cekung, teraba sutura, tidak tumpang tindih.
 Muka : Simetris, tidak ada oedema,terdapat bisul didahi
 Mata : Simetris, kelopak mata Cembung, tidak tampak kuning, konjungtiva tidak tampak
pucat, pupil mengikuti arah cahaya, reflek merah positif.
 Telinga : Simetris, sejajar dengan alis Mata, bersih, elastis, terdapat lubang.
 Hidung : Simetris, terdapat dua lubang, bersih, tidak ada pernapasan cuping hidung.
 Mulut : lembab, kemerahan, tidak ada bibir sumbing, tidak terdapat gigi, tidak ada lesi,
terdapat garis tengah pada lidah saat bayi menangis, terdapat palatum.
 Leher : Pergerakan bebas, tidak ada
 pembesaran KGB dan thyroid.
 Dada : Puting susu sejajar, bunyi
 jantung lup-dup, tidak ada suara tambahan pada paru-paru.
 Bahu, lengan, tangan : Tidak ada fraktur, kedua Tangan sama panjang, jumlah jari lengkap
kiri dan kanan, terdapat kuku. terdapat bisul dilengan kanan atas
 Abdomen : Bentuk globuler, tidak ada Benjolan atau massa, turgor kulit baik.
 Genetalia : Testis sudah turun kedalam Skrotum, terdapat lubang di tengah penis.
 Kaki dan tungkai : Tidak ada fraktur, kedua kaki sama panjang, jumlah jari lengkap kiri dan
kanan, terdapat kuku.
 Punggung : Tidak ada cekungan dan Benjolan, tidak ada kelainan tulang punggung
 Anus : bersih.
 Kulit : warna merah muda, tidak ada Tanda lahir.
Reflex

 Reflex rooting : Positif, terlihat pada saat proses menyusui,


bayi dapat menghisap dengan baik.
 Reflex suckling : Positif, terlihat pada saat bayi menelan
asi.
 Reflex tonick neck : Positif, ketika leher bayi disentuh bayi
akan menggerakkan lehernya
 Reflex graphs : Positif, ketika telapak tangan disentuh bayi
akan menggenggam
 Reflex morro : Positif, ketika bayi menarik popok, tangan
dan kaki langsung bergerak seperti hendak memeluk
 Reflex stapping : Positif, saat kaki bayi menyentuh
Permukaan yang datar, bayi seperti ingin berjalan
 Pemeriksaan laboratorium : Tidak dilakukan
 Interpretasi Data Dasar
 Diagnosa : Bayi. R, usia 2 bulan dengan furunkel

 Dasar Subjektif :
 Ibu mengatakan bayinya lahir pada tanggal 07 Januari 2014.
 Ibu mengatakan sudah 3 hari bayinya rewel, dan terdapat
benjolan berwarna merah pada dahi dan tangan
 Dasar Objektif
 Keadaan umum : Baik
 Suhu : 36.50C
 Nadi : 136 x/menit
 Pernapasan : 54 x/menit
 Tugor kulit : baik
 Pemeriksaan fisik : Dahi dan lengan kanan atas terdapat bisul
 Masalah : Tidak ada
 Kebutuhan : Tidak ada
 III. Antisipasi Diagnosa dan Masalah Potensial
 Infeksi
 Identifikasi Kebutuhan akan Tindakan Segera atau
Kolaborasi
 Merujuk
•Merencanakan Asuhan yang Menyeluruh
Tanggal 08 Maret 2014 Pukul : 09.20 WIB
•Beritahu ibu tentang hasil pemeriksaan, agar ibu dapat
mengetahui keadaan bayinya.
•Beritahu ibu tentang penyebab bisulan, agar ibu
mengetahui penyebabnya.
•Anjurkan kepada ibu untuk tetap memberi ASI sesering
mungkin, agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi.
•Anjurkan ibu untuk mengkompres didaerah sekitar bisul,
agar mempercepat keluar nanah.
•Berikan obat kepada ibu, agar mencegah kuman- kuman
menjalar dikulit lainnya.
•Dokumentasi hasil tindakan
Pelaksanaan
Tanggal 08 Maret 2014 Pukul : 09.25 WIB
 Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu, meliputi suhu 36.50C, nadi 136 x/menit,
pernapasan 54 x/menit, tugor kulitnya baik yang menandakan bayi tidak mengalami
dehidrasi.
 Memberitahu ibu bahwa kemungkinan bisul pada bayinya dikarenakan bakteri
stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri yang lainnya atau jamur. Dan
juga karena alergi yang disebabkan oleh zat yang disebut alergen yang biasanya
terdapat dalam makanan tertentu antara lain telur, susu, udang dan makanan
lainnya. Untuk mengajari kejadian alergi dianjurkan pertama menghindari makanan
yang dapat mengakibatkan alergi tersebut. Kedua, dapat juga dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan tersebut dalam jumlah sedikit demi sedikit, sehingga tubuh
dapat menyesuaikan
 Menganjurkan ibu untuk memberi ASI sesering mungkin, yaitu setiap 2 jam sekali
atau sesuai dengan kebutuhan bayi, sehinnga kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi
dan untuk mengantikan cairan yang hilang.
 Menganjurkan ibu untuk mengkompres dengan air hangat apabila kain sudah dingin
ulangi kompres, lakukan sampai beberapa kali. Dan setelah bisul pecah cuci luka
dengan obat dan tutupi dengan perban yang bersih untuk melindungi kulit dan
menyerap nanah yang masih keluar dan jangan sekali-sekali memijat bisul karena
akan dapat membantu kuman-kuman menjalar kejaringan lannya.
 Memberikan obat, yaitu penicillin dan berikan bubuk Kristal kalium permanganate
untuk mencuci luka, agar mencegah kuman-kuman menjalar dikulit dan
menyababkan timbulnya bisul baru
 Mendokumentasikan hasil tindakan.
VII. Evaluasi
 Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan bayinya
 Ibu telah mengerti penyebab bisulan.
 Ibu mengatakan akan tetap memberikan ASI
 Ibu mengikuti anjuran bidan untuk mengkompres
didaerah bisul
 Ibu akan memberikan obat kepada bayinya
 Pendokumentasian telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai