Dosen pembimbing :
Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M.Kep
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah PERAWATAN LUKA
MODERN . Kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyusun makalah ini. Penyusun juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada tugas
yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang.....................................................................................................
B. Rumusan masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
BAB II. PEMBAHASAN
A. Definisi luka tekan..............................................................................................
B. Tanda dan gejala luka tekan................................................................................
C. Faktor resiko dan penyebab timbulnya luka tekan.............................................
D. Cara pencegahan luka tekan................................................................................
E. Cara pengobatan luka tekan................................................................................
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................................
B. Saran...................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Luka tekan (pressure ulcer) adalah kerusakan jaringan akibat adanya penekanan antara
jaringan lunak tipis dengan daerah tulang menonjol pada permukaan yang keras, dalam
jangka waktu yang panjang dan terus menerus (tempat tidur/ kursi roda).Kejadian luka
tekan hampir seluruhnya terdapat di area perawatan. Di area perawatan akut dari 0,4% -
38%, perawatan jangka panjang dari 2,2% - 39,4 %, dan perawatan di rumah 0% - 17%.
Kejadian luka tekan di seluruh dunia di Intensive care unit (ICU) berkisar 1% - 56%.
Selanjutnya, dilaporkan juga prevalensi luka tekan yang terjadi di ICU dari negara dan
benua lain yaitu 49% di Eropa, berkisar antara 8,3% - 22,9%, di Eropa Barat, 22% di
Amerika Utara, 50% di Australia dan 29% di Yordania.2,3 Kejadian luka tekan di
Amerika, Kanada, dan Inggris sebesar 5% - 32%. 4Di Korea, khususnya di ICU kejadian
luka tekan meningkat dari 10,5% - 45%. 5 Di Indonesia, kejadian luka tekan pada pasien
yang dirawat di ruangan ICU mencapai 33%. Angka ini sangat tinggi bila dibandingkan
dengan insiden luka tekan di Asia Tenggara yang berkisar 2,1% - 31,3%.
B. Rumusan permasalahan
1. Apa idefinisi dari luka tekan?
2. Apa saja tanda dan gejala luka tekan?
3. Apa saja faktor resiko dan penyebab luka tekan?
4. Bagaimana cara pencegahan luka tekan?
5. Bagaimana cara pengobatan luka tekan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan idefinisi dari luka tekan.
2. Menjelaskan tanda dan gejala luka tekan.
3. Menjelaskan faktor resikodan penyebab luka tekan.
4. Menjelaskan cara pencegahan luka tekan
5. Menjelaskan cara pengobatan luka tekan.
.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Luka tekan didefinisikan sebagai luka yang disebabkan oleh tekanan yang terus menerus
atau gesekan yang mengakibatkan kerusakan padakulit (Cannon,2004).
National Pressure Ulcer Advisory Panel (NPUAP) dari Amerika Serikat mendefinisikan
luka tekan sebagai luka akibat tekanan yang terus menerus pada suatu area sehingga
menyebabkan iskemia, kematian sel dan nekrosis jaringan, dimana biasanya terjadi pada
jaringan lunak di atas tulang yang menonjol/body prominence (Durovic, 2008)
Beberapa peneliti menggunakan definisi luka tekan menurut European Pressure Ulcer
Advisory Panel (EPUAP) yakni kerusakan kulit pada suatu area dan dasar jaringan yang
disebabkan oleh tekanan, pergeseran, gesekan atau kombinasi dari beberapa hal tersebut
(Keller, et al.,2002, Dini, Bertone, Romanelli, 2006).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan luka tekan adalah kerusakan
terlokalisir pada bagian kulit dan atau jaringan di bawahnya sebagai akibat dari tekanan
yang terus menerus atau gesekan yang mengakibatkan kerusakan pada kulit suatu area
sehingga menyebabkan iskemia, kematian sel dan nekrosis jaringan, dimana biasanya
terjadi pada jaringan lunak di atas tulang yang menonjol.
b. Faktor Intrinsik :
Nutrisi
Peranan nutrisi amat penting dalam penyembuhan luka dan
perkembangan pembentukan luka tekan. Nutrisi yang dianggap berperan
dalam menjaga toleransi jaringan adalah protein, vitamin A, C, E dan
zinc. Bahkan Allman et al.(1995), Bergstorm & Bradden (1992),
Brandeis et al (1990), Berlowitz & Wilking (1989), Chernoff (1996)
dalam Bryant (2007) menyatakan bahwa protein berperan untuk
regenerasi jaringan, sistem imunitas dan reaksi inflamasi. Kurang
protein meningkatkan kecenderungan edema yang mengganggu
transportasi oksigen dan nutrien lain ke jaringan. Vitamin A diketahui
berperan dalam menjaga keutuhan epitel, sintesis kolagen, dan
mekanisme perlindungan infeksi. Vitamin C berperan dalam sintesis
kolagen dan fungsi sistem imun sehingga kekurangan vitamin C dapat
mengakibatkan pembuluh darah mudah rusak (fragil). Vitamin E
berperan dalam memperkuat imunitas sel dan menghambat radikal
bebas. Hipoalbumin, kehilangan berat badan dan malnutrisi umumnya
diidentifikasi sebagai faktor predisposisi terhadap terjadinya luka tekan
(Guenter et al., 2000). Menurut Jaul (2010) ada korelasi kuat antara
status nutrisi buruk dengan peningkatan resiko luka tekan. Malnutrisi
seringkali diawali dengan malnutrisi energy protein (Dini, Bertone,
Romanelli, 2006). Pasien dengan penyakit akut yang mengalami
penurunan albumin serum dibutuhkan support terapi nutrisi (Bansal et
al., 2005). Pernyataan ini didukung oleh penelitian Holmes et al. dalam
Keller (2002) serum albumin yang rendah akibat berbagai kasus
menghasilkan edema pada ruang interstitial akan berdampak pada
penyembuhan luka oleh karena kerusakan jaringan akibat penurunan
nutrisi. Holmes et al dalam Keller (2002) juga menyebutkan bahwa 75%
dari anak dengan serum albumin di bawah 35 g/l beresiko terjadinya
luka tekan dibandingkan dengan 16% pasien dengan level serum
albumin yang lebih tinggi.
Umur
Anak usia kurang dari 24 bulan lebih berisiko untuk mengalami luka
tekan. Seiring dengan meningkatnya usia akan berdampak pada
perubahan kulit yang diindikasikan dengan penghubung dermis –
epidermis yang rata, penurunan jumlah sel, kehilangan elastisitas kulit,
lapisan subkutan yang menipis, pengurangan massa otot, dan penurunan
perfusi dan oksigenasi vaskular intradermal (Jaul, 2010).
Tekanan arteriolar
Tekanan arteriolar yang rendah akan mengurangi toleransi kulit terhadap
tekanan, sehingga dengan aplikasi tekanan yang rendah sudah mampu
mengakibatkan jaringan menjadi iskemia (Sari, 2012). Tekanan kapiler
normal antara 12 – 32 mmHg, sehingga tekanan di atas 32 mmHg
meningkatkan tekanan interstitial yang berdampak pada penurunan
oksigenasi (Dini, Bertone, Romanelli, 2006), Jaul (2010) menambahkan
duduk di tempat yang keras memberikan tekanan sebesar 300 – 500
mmHg, sedangkan posisi tidur di atas tempat tidur memberikan tekanan
sebesar 50 – 94 mmHg pada daerah tumit, sakrum dan skapula.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ulkus decubitus atau luka tekan adalah luka akibat penekanan yang lama pada kulit
karena berbaring terus-menerus. Luka paling sering muncul pada area kulit yang
tertekan saat berbaring, seperti tumit, siku, pinggul, dan tulang ekor. Ulkus dekubitus
juga dikenal sebagai bed sores.penyebab terjadinya ulkus decubitus atau luka tekan
adalah tekanan dan gesekan kulit sehingga aliran darah di kulit terhambat dan terjadi
luka tekan, cara pengobatan ulkus decubitus adalah mengubah posisi tubuh, dengan
benar, menggunakan obat untuk menyembuhkan luka seperti antibiotic dan ibuprofen.
B. Saran
Diharapkan kepada mahasiswa agar lebih memahami dan mempelajari tentang
konsep luka tekan, agar dalam melakukan Tindakan keperawatan kepada pasien tidak
ada keselahan dan tujuan yang diharapkan tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Ana, Dwi Karisma,”Konsep Luka tekan”, UMY Respitory
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://perpustakaan.poltekkesmalang.ac.id/assets/file/kti/1
501460017/6._BAB_II_1.pdf&ved=2ahUKEwinzZPtr4zwAhWQXSsKHa_LBVQQFjA
KegQIHBAC&usg=AOvVaw3Tf9LkY_0YcWdJWyGsvVhS&cshid=1618906296570