Anda di halaman 1dari 12

09 07 21

KONSEP DAN
ASKEP STROKE
KELOMPOK 6
PENGERTIAN 09 07 21

Stroke adalah gangguan fungsional otak akut fokal maupun global


akibat terhambatnya aliran darah ke otak karena perdarahan
ataupun sumbatan dengan gejala dan tanda sesuai bagian otak
yang terkena yang dapat sembuh sempurna,sembuh dengan
cacat,atau kematian (Junaidi,2012).
Stroke (gangguan peredaran darah otak) merupakan salah satu
masalh neurologis yang paling sering dihadapi oleh dokter ahli
penyakit dalam beberapa aspek terapi stroke
(emboli,trombosis,perdarahan) masih bersifat kontroversial.
Stroke adalah merupakan penyakit yang menyerang siapapun
dengan kejadian sangat mendadak dan merupakan salah satu
penyebab kematian dan kecacatan neurologi utama di indonesia.
ETIOLOGI
Brunner & Suddart,(2002) menjelaskan stroke biasanya di akibatkan
dari salah satu dari emapt kejadian :
 Trombosis (bekuan darah di dalam pembuluh darah otak atau leher),
 Embolisme serebral (bekuan darah atau material lain yang di bawa
ke otak dari bagian tubuh yang lain),
 Iskemia (penurunan aliran darah ke area otak), dan
 Hemoragi serebral (pecahnya pembuluh darah serebral dengan
perdarahan ke dalam jaringan otak atau ruang sekitar otak)

TANDA DAN GEJALA


Serangan awal stroke umumnya berupa gangguan kesadaran,tidak
sadar, bingung, sakit kepala, sulit konsentrasi, disorientasi, atau dalam
bentuk lain. Gangguan kesadaran dapat muncul dalam bentuk lain
berupa perasaan ini tidur, sulit mengingat, penglihatan kabur, dan
sebagainya (Junaidi,2012).
PATOFISIOLOGI
Otak manusia kira-kira merupakan 2% dari berat badan orang deawasa.otak
menerima 20% dari curah jantung dan memerlukan sekitar 20% pemakain
oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori energi setiap harinya.otak merupakan
jaringan yang paling banyak memakai energi dalam seluruh tubuh manusia dan
terutama berasala dari metabolisme oksidasi glukosa.jaringan otak sangat rentan
dan kebutuhan akan oksigen dan glukosa melalui aliran darah adalah
konstan.metabolisme otak merupakan proses tetap dan kontinu,tanpa ada masa
istirahat.
Otak merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif karena jaringan yang lunak
maupun karena fungsinya yang sangat vital. Untuk melindungi otak ada dua
mekanisme tubuh yang berperan yaitu mekanisme anastomisis dan mekanisme
autoregulasi. Mekanisme anastomosis berhubungan dengan suplay darah ke otak
untuk pemenuhan kebutuhan oksigen dan glikosa sedangakn mekanisme / usaha
sendiri dalam menjaga keseimbangan. Misalnya jika terjadi hipoksemia otak maka
pembuluh darah otak akan mengalami vasodilatasi (Tarwoto,2007).
ANATOMI DAN FISIOLOGI
Serebri terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks serebri. Masing-masing
hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yang merupakan area motorik primer yang
bertanggung jawab untuk gerakan- gerakan voluntar. Lobus parietalis yang berperan pada
kegiatan memproses dan mengintregasi informasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus
temporalis yang merupakan area sensorik untuk impuls pendengaran dan lobus oksipitalis
yang mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan menyadari
sensasi warna. Serebelum terletak didalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh durameter
yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior
serebrum. Fungsi utamanya adalah sebagi pusat refleks yang mengkoordinasi dan meperhalus
gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan
keseimbangan sikap tubuh.Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula
oblongata, pons, dan mesenfalon (otak tengah).
Manisfestasi klinis
Stroke adalah penyebab paling umum (Brunner,2002). Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat
di manifestasi klinis sebagai disartria, disfasia, afasia atau apraksia. Disartria, kesulitan bicara
yang di tunjukan dengan bicara yang sulit di mengerti di sebabkan oleh paralysis otot yang
bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara. Disfasia atau afasia, bicara defektif atau
kehilangan bicara yang terutama ekspresif dan reseptif. Afasia ekspresi (afasia Broca’s) adalah
ketidakmampuan untuk mengekspresikan diri sendiri secara verbal. Afasia resptif (afasia
wernicke’s) ketidakmampuan untuk mengerti kata-kata yang di bicarakan. Gabungan afasia
ekspresif di sebut afasia global. Apraksia, ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang di
pelajari sebelumnya seperti terlihat ketika klien mengambil sisir dan berusaha untuk menyisir
rambutnya namun tidak berhasil. Gangguan persepsi merupakan ketidak mampuan untuk
menginterpretasikan sensasi. Disfungsi persepsi pada pasien stroke antara lain dapat terjadi
disfungsi persepsi visual,gangguan dalam hubungan visual-spasial dan kehilangan sensori.
KLASIFIKASI
- Klasifikasi stroke berdasarkan keadaan patologis
a. Stroke iskemia
Iskemia terjadi akibat suplay darah ke jaringan otak berkurang, hal ini
disebabkan karena obstruksi total atau sebagian pembuluh otak darah otak
b. Stroke hemoragik
Stroke yang terjadi karena perdarahan subarachnoid,mungkin disebabkan oleh
pecahnya pembuluh darah otak tertentu. biasanya terjadi pada saat pasien
melakukan aktifitas atau saat aktif, namun juga pada kondisi istirahat.

- Klasifikasi stroke berdasarkan penyakit


a. Transient Iskemic Attack (TIA)
Merupakan gangguan neurologi fokal yang timbul secara tiba-tiba dan
menghilang dalam beberapa menit sampai beberapa jam. Gejala yang muncul
akan hilang secara spontan dalam waktu kurang dari 24 jam.
b. Progresif (sroke in evolution)
Perkembangan stroke terjadi berlahan-lahan sampai akut, munculnya gejala
makin memburuk. Proses progesif beberapa jam sampai beberapa hari.
C. Stroke lengkap (stroke complete)
Gangguan neurologik yang timbul sudah menetap atau permanen, maksimal
sejak awal serangan dan sedikit memperlihatkan perbaikan. (Tarwoto,2007).
KOMPLIKASI
- Hipertensi/hipotensi
- Tonus otot abnormal
- Kejang
- Trombosis vena
- Peningkatan Tekanan
- Malnutrisi
intrakarniasl (TIK)
- Aspirasi
- Kontraktur
- Inkontinesia urine (Tarwoto/2007

PENATALAKSANAAN
a. Kendalikan hipertensi
b. Pertimbangan konsultasi badan saraf
c. Perdarahan intraserebral
- obati penyebabnya
- turunan TIK yang menetap
- tindakan bedah

PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan radiologi b. Pemeriksaan laboratorium
- CT-scan - fungsi lumbal
- foto thorax - pemeriksaan darah rutin
- pemeriksaan kimia darah
- pemeriksaan darah lengkap
KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Pengkajian
Menurut Doengoes (2000) data fokus pada pasien stroke hemoragik adalah :
a) Wawancara
Data subyektif
- Pernyataan pasien apakah merasa kesulitan untuk melakukan aktivitas karena kelemahan
- Pernyataan pasien apakah merasa mudah lelah,susah untuk beristirahat
- Pengertian pasien tentang penyakitnya
Data obyektif
- Tanda-tanda peningkatan TIK
- Gangguan tingkat kesadaran
- Orientasi terhadap tempat,waktu dan orang
Data fokus
b) Aktivitas
DS : Adanya kesulitan dan kelemahan
DO : Gangguan tonus otot (flaksid, spastis) dan kelemahan umum
Sirkulasi
DO : Perubahan tekanan darah (hipertensi arterial,
nadi : frekuensi dapat bervariasi karena adanya ketidakstabilan fungsi jantung / kondisi
jantung, obat-obatan, efek stroke pada pusat vasomotor)
Integritas Ego
DS : perasaan tidak berdaya
DO : Kesulitan untuk mengekspresikan diri
Eliminasi
DS : -
DO : Inkontinensia kandung kemih
Makanan/cairan
DS : Mual, muntah perubahan selera DO : Muntah proyektil
Neurosensori
DS : Sakit kepala, akan sangat berat denagn adanya perdarahan intraserebral
DO : Ektermitas : kelemahan / paralisis (kontralateral pada semua jenis stroke)
Nyeri/kenyamanan
DS : Sakit kepala dengan intensitas yang berbeda-beda (karena arteri karotis terkena)
DO : Gelisah, wajah menyeringai, tidak bisa istirahat
Interaksi sosial
DO : masalah bicara ketidakmampuan untuk berkomunikasi
Fokus intervensi
a. Pengertian
Perubahan perfusi jaringan merupakan suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan kegagalan
untuk memelihara jaringan pada tingkat kapiler (Nanda, 2007).
Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral berisiko mengalami penurunan sirkulasi jaringan otak yang
dapat mengganggu kesehatan (Nanda,2012).
Perubahan perfusi jaringan serebral merupakan suatu penurunan jumlah oksigen yang mengakibatkan
untuk memeliharan jaringan pada tingakat kapiler (Wilkinson,2007).
b. Batasan karakteristik
- Perubahan status mental
- Perubahan perilaku
- Perubahan respon motorik
- Kesulitan menelan
- Kelemahan ekstermitas atau kelumpuhan
- Ketidaknormalan dalam berbicara
c. Faktor yang berhubungan
- Perubahan afinitas hemoglobin terhadap oksigen
- Penurunan konsentrasi hemoglobin dalam darah
- Keracunan enzim
- Gangguan pertukaran
- Hipervolemia
- Hipoventilasi
- Gangguan transportasi oksigen melalui alveovar dan membran kapiler
- Gangguan aliran vena
- Gangguan aliran arteri
- perubahan mekanisme dari aliran arteri dan vena
- ketidak sesuaian antara ventilasi dan aliran darah
NOC : circulation
- TD sistolik, diastolic dalam rentang yang diharapkan
- Menunjukan fungsi sensimotor kranial yang utuh
- Mempunyai fungsi autonomik yang utuh
- Mempunyai pupil yang sebanding dan reaktif
- Terbebas dari kejang
- Tidak mengalami sakit kepala

NIC : peningkatan perfusi serebrai


- Kaji adanya diplopia, nigtamus, penglihatan kabur, dan sakit kepala
- Kaji tingkat kesadaran dan orientasi
- Monitor adanya peningkatan TIK
- Monitor tanta-tanda vital tiap jam
- Monitor perubahan ukuran, bentuk, kesimetrisan dan reaktivitas pupil
- Monitor reflek korneal, batuk dan muntah
- Monitor tonus otot,pergerakan motorik
- Kaji adanya parestesi : mata rasa dan kesemutan
- Monitor balance cairan
- Berikan pengobatan sesuai hasil kolaborasi sesuai hasil kolaborasi diuretik, obat dan
cairan untuk meningkatkan volume intravaskuler, dan untuk mempertahankan perfusi
serebral yang adekuat
- Lakukan pemeriksaan penunjang sesuai hasil kolaborasi.
08 07 21

Thanks!!

Anda mungkin juga menyukai