Pencernaan : Gastritis
ANGGOTA KELOMPOK :
● Gastritis merupakan penyakit yang menyerang daerah lambung. Penyakit ini sering
menyerang pada orang yang terbiasa makan makanan yang terlalu asam, pedas atau bahkan sering
telat makan.
● Secara garis besar, gastritis dapat dibagi menjadi beberapa macam: Gastritis akut adalah suatu
peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosi. Gastritis
kronis adalah inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna
dari lambung, atau oleh bakteri Helicobacter pylory
Etiologi
Infeksi kuman Helicobacter pylori merupakan penyebab gastritis yang amat penting. Di negara
berkembang prevalensi infeksi H. pylori pada orang dewasa mendekati 90%. Sedangkan pada anak-
anak prevalensi infeksi H. pylori lebih tinggi lagi. Hal ini menunjukkan pentingnya infeksi pada masa
balita. Di Indonesia, prevalensi infeksi kuman H. pylori menunjukkan tendensi menurun. Di negara
maju, prevalensi infeksi kuman H. pylori pada anak sangat rendah. Diantara orang dewasa infeksi
kuman H. pylori lebih tinggi dari pada anak-anak tetapi lebih rendah dari pada di negara berkembang,
yakni sekitar 30% (Hirlan, 2006).
Patofisiologi
Erosi mukosa lambung adalah penyebab utama perdarahan gastrointestinal bagian atas. Salisilat dalam tingkat
yang lebih kecil obat- obat anti peradangan bukan steroid dapat merusak sawar mukosa lambung merangsang
difusi balik ion hidrigen dan akhirnya menimbulkan perdarahan. Kebanyakan lesi terjadi pada pasien dengan
kelainan berat, Kerusakan mukosa barier sehingga difusi balik ion H + meningkat, Perfusi mukosa lambung
terganggu, Jumlah asam lambung, Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat
menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu sehingga timbul infark kecil, disamping itu sekresi asam
lambung juga terpacu ( Inayah, 2004 ).
Manifestasi klinis
Sindrom dyspepsia berupa nyeri epigastrium, mual, kembung, muntah, merupakan salah
satu keluhan yang sering muncul. Ditemukan pula perdarahan saluran cerna berupa
hematemisis dan melena, kemudian disusul dengan tanda-tanda anemia pasca perdarahan.
Biasanya, jika dilakukan anamnesis lebih dalam, terdapat riwayat penggunaan obat-obatan
atau bahan kimia tertentu. Pada gastritis kronik kebanyakan pasien tidak mempunyai
keluhan, hanya sebagian kecil mengeluh nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, dan pada
pemeriksaan fisik tidak dijumpai kelainan
Komplikasi
Perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berups hematemesis dan melena, dan berakhir sebagai
syok hemoragik. Khusus untuk perdarahan SCBA, perlu dibedakan dengan tukak peptik. Gambaran
yang diperlihatkan hampir sama. Namun pada tukak peptik penyebab utamanya adalah infeksi
Helicobacter pylori, sebesar 100 % pada tukak duodenum dan 6o-90 % pada tukak lambung.
Diagnosis pasti dapat ditegakkan dengan endoskopi.
Patogenesis
Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan pada mukosa lambung adalah sebagai berikut : Kerusakan
mukosa barier sehingga difusi balik ion H+ meninggi, perfusi jaringan lambung yang tergaggu, jumlah asam
lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stress fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa
lambung terganggu, sehingga timbul daerah- daerah infark kecil.
Pengobatan
Penyakit gastritis dapat ditangani sejak awal, yaitu mengkonsumsi makanan lunak dalam porsi kecil, berhenti
mengkonsumsi makanan pedas dan asam, berhenti merokok dan minuman beralkohol, mengkonsumsi antasida
sebelum makan.
Yang perlu dilakukan dalam pengobatan gastritis yaitu mengatasi kedaruratan medis yang terjadi, mengatasi
dan menghindari penyebab apabila dijumpai, serta pemberian obat-obat H2 blocking, antasid atau obat- obat
ulkus lambung lainnya. Pengobatan gastritis akibat infeksi kuman H. pylori bertujuan untuk mengeradikasi
kuman tersebut.
Pada saat ini indikasi yang telah disetujui secara universal untuk melakukan eradiksi adalah infeksi kuman H.
pylori yang ada hubungannya dengan tukak peptik. Antibiotik yang dianjurkan adalah klaritomisin,
amoksisilin, metronidazol dan tetrasiklin
Penatalaksanaan
Gastritis diatasi dengan menginstruksikan pasien untuk menghindari alkohol dan makanan sampai
gejala berukurang. Bila pasien mampu makan melalui mulut, diet mengandung gizi dianjurkan. Bila
gejala menetap, cairan perlu diberikan secara parenteral. Bila perdarahan terjadi, maka penatalaksanaan
adalah serupa dengan prosedur yang dilakukan untuk hemoragi saluran gastrointestinal atas.
Bila gastritis diakibatkan oleh mencerna makanan yang sangat asam atau alkali, pengobatan terdiri dari
pengenceran dan penetralisasian agen penyebab. Terapi pendukung mencakup intubasi, analgesik dan
sedatif, antasida serta cairan intravena. Endoskopi fiberoptik mungkin diperlukan. Pembedahan darurat
mungkin diperlukan untuk mengangkat jaringan perforasi.
LAPORAN KASUS
Pada bab ini akan disajikan mengenai asuhan keperawatan keluarga Pada Tn. H dengan Gastritis, menggunakan pendekatan proses
keperawatan sebagai berikut:
PENGKAJIAN
DATA UMUM
Nama KK : Tn. H
Umur : 35 tahun
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tani
Alamat: Kelurahan Ngapa Kecamatan Wundulako
genogram
Keterangan :
= laki-laki
= perempuan
= Klien
= menikah
---------- = tinggal serumah
= Klien
Riwayat dan Tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga pada saat ini
Pada saat ini keluarga Tn. H sedang berada pada tahap perkembangan keluarga dengan anak pra sekolah
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga mengatakan sudah melaksanakan tugas-tugas perkembangan keluarga anak usia pra sekolah dimana keluarga sudah mengajarkan
sosialisasi dengan lingkungan di sekitar rumah, yang perlu diperhatikan lagi adalah fasilitas untuk stimulasi di rumah untuk bermain agar anak
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik
Riwayat Keluarga Inti Tn. H
Tn. H mengatakan nyeri ulu hati bila terlambat makan, pusing, mual dan muntah. Kalau sakit paling beli obat sendiri. Biasa merokok,
sehari 1 bungkus, setiap pagi minum kopi dan makan sehari 2 kali. Tn. H tampak meringis menahan sakit, skala nyeri 6
Ny.E
Ny. E mengatakan, tidak ada penyakit kronis dan belum pernah diopname di rumah sakit karena penyakit tertentu, paling sakit ringan. Saat ini
Ny E hamil 7 bulan untuk anak kedua. Telah Imunisasi TT satu kali.
An. R
Sebelumnya tidak pernah menderita penyakit yang serius. Paling pilek, kadang batuk, pernah diare tetapi tidak sampai di opname di rumah
sakit.
Status imunisasi lengkap
Ekstr emitas Kuku bersih dan pendek, Kuku bersih dan pendek, Kuku bersih dan
atas pergerakan tampak tidak ada kelainan pendek, tidak
lemah,kekuatan otot 4 pergerakan, adaKelainan,pergerak
kekuatan otot 5 an, kekuatan otot 5
Ekstr emitas bawah Kuku bersih dan pendek, Kuku bersih dan pendek, Kuku bersih dan
pergerakan tampak lemah tidak ada kelainan pendek, tidak ada
kekuatan otot 4 pergerakan, kelainan pergerakan,
kekuatan otot 5 kekuatan otot 5
•Analisa Data
N DIAGNOSA IMPLEMENTASI
O KEPERAWATAN