Anda di halaman 1dari 22

KEPERAWATAN HIV-AIDS

KONSEP DAN ASKEP PADA IBU HAMIL


DENGAN HIV-AIDS

Disusun Oleh :
kelompok 1
Felix Yudi Parlen 131911005
Nadela Selfa 131911012
Sari Yanti 131911019

Dosen Pengampu:
Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HANG TUAH
TANJUNGPINANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberi rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami mampu menyusun sebuah makalah dengan judul
“Konsep dan Asuhan Keperawatan Pada Ibu hamil dengan HIV-AIDS”. Makalah
ini ditulis untuk memenuhi tugas yang diberikan dalam mata kuliah Keperawatan
HIV-AIDS di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjung Pinang..
Dalam Penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Wiwiek Liestyaningrum, S.Kep., Ns, M.Kep selaku Ketua Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang.
2. Zakiah Rahman, S.Kep, Ns, M.Kes selaku Ka.Prodi S-1 Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Tanjungpinang
3. Yusnaini Siagian, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen pengampu mata
kuliah keperawatan HIV-AIDS

            Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan baik pada


penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk
itu penulis mengharapkan, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Tanjungpinang,  22 April 2021

                                                                                                          
     Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata pengantar .............................................................................................. i


Daftar isi.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi HIV-AIDS Pada ibu hamil........................................................... 3
B. Etiologi HIV-AIDS Pada ibu hamil........................................................... 3
C. Manifestasi Klinis HIV-AIDS Pada ibu hamil.......................................... 3
D. Patofisiologi HIV-AIDS Pada ibu hamil................................................... 4
E. Pathway..................................................................................................... 5
F. Penatalaksanaan HIV-AIDS Pada ibu hamil............................................. 6
G. Pencegahan HIV-AIDS Pada ibu hamil.................................................... 6
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian ................................................................................................ 11
B. Diagnosa Keperawatan.............................................................................. 12
C. Intervensi Keperawatan............................................................................. 13
D. Implementasi Keperawatan....................................................................... 14
E. Evaluasi Keperawatan............................................................................... 15
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran..........................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................18

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV dapat menyebabkan
penurunan jumlah CD4 yang berbeda pada setiap wanita dan kembali
keangka semula setelah melahirkan. Pada kehamilan, fungsi imun ditekan
pada perempuan terinfeksi HIV dan tidak terinfeksi. Ada penurunan
imunoglobulin, mengurangi tingkat komplemen pada awal kehamilan dan
penurunan yang lebih signifikan dalam imunitas diperantarai sel selama
kehamilan (WHO & UNAIDS, 2004). Pemantauan jumlah CD4 pada saat
kehamilan penting dilakukan karena dapat memicu terjadinya penyakit
infeksi yang beresiko tinggi apabila jumlahnya rendah (Hamilton., 1995).
Manajemen kehamilan pada perempuan yang terinfeksi HIV harus dilihat
secara holistik dan bagian dari perawatan jangka panjang (Pillitteri, A.
(2003). Perawatan medis dari ibu yang terinfeksi HIV harus disesuaikan
dengan kebutuhan masing-masing ibu. Manejemen obstetri pada ibu yang
terinfeksi HIVsama dengan perempuan yang tidak terinfeksi pada
kebanyakan kasus (Stright, Barbara. 2005). Penggunaan obatantiretroviral
pada kehamilan untuk pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak harus
didukung dan diberikan seluas mungkin. Perawatan postpartum yang disertai
penggunaan dan penyediaan kontrasepsi, dukungan pemberian makanan pada
bayi dan tindak lanjut yang tepat untuk bayi yang baru lahir dan ibu
(Canadian HIV/AIDS Legal Network 2001).
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang penulis gunakan meliputi :
1. Apa Definisi HIV-AIDS pada ibu hamil?
2. Apa Etiologi HIV-AIDS pada ibu hamil?
3. Apa Manifestasi Klinis HIV-AIDS pada ibu hamil?
4. Bagaimana Patofisiologi HIV-AIDS pada ibu hamil?
5. Bagaimana Pathway HIV-AIDS pada ibu hamil?
6. Apa saja penatalaksanaan HIV-AIDS pada ibu hamil?

1
7. Bagaimana cara pencegahan HIV-AIDS pada ibu hamil?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan di atas penulisan makalah ini
bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami pengertian HIV-AIDS pada ibu hamil?
2. Mengetahui dan memahami etiologi HIV-AIDS pada ibu hamil?
3. Mengetahui dan memahami Manifestasi klinis HIV-AIDS pada ibu
hamil?
4. Mengetahui dan memahami patofisiologi HIV-AIDS pada ibu hamil?
5. Mengetahui dan memahami pathway HIV-AIDS pada ibu hamil?
6. Mengetahui dan memahami Penatalaksanaan HIV-AIDS pada ibu
hamil?
7. Mengetahui dan memahami pencegahan HIV-AIDS pada ibu hamil?
8. Mengetahui Asuhan Keperawatan tentang HIV-AIDS pada ibu hamil?

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian
HIV/AIDS dalam kehamilan adalah salah satu penyakit menular seksual
pada ibu hamil, kehamilan dapat menyebabkan gejala klinis HIV Meningkat,
sementara wanita hamil mengalami perkembangan gejala HIV Lebih cepat dari
wanita yang tidak hamil, tidak ada perbedaan dalam sebeapa cepat mereka
terkena atau meninggal karena AIDS (Reeder,2011)

B. Etiologi
HIV adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh human
immunodeficiency virus. Virus ini menyerang sel T (sel CD4) dalam sistem
imun yang tugas utamanya adalah melawan infeksi. Virus penyebab HIV
menyebar dari satu orang ke lainnya lewat pertukaran cairan tubuh seperti
darah, air mani, cairan pra-ejakulasi, dan cairan vagina.
Penyebab HIV/AIDS masuk ke tubuh melalui cara-cara berikut:
1. Hubungan seksual Penularan melalui hubungan seksual adalah cara yang
paling dominan dari semua cara penularan.
2. Tranfusi darah yang mengandung virus HIV/AIDS
3. Penularan dari ibu ke anak (Hubungan Prenatal)
4. Melalui air susu ibu (ASI)

C. Manifestasi klinis
Menurut Menurut Noviana (2013) Manifestasi klinis HIV/AIDS pada ibu
hamil adalah :
Orang yang terinfeksi HIV dapat tetap tanpa gejala dan tanda
(asimtomatik) untuk jangka waktu cukup panjang bahkan sampai 10 tahun atau
lebih. Namun orang tersebut dapat menularkan infeksinya kepada orang lain .
Selama masa jendela, pasien sangat infeksius, mudah menularkan kepada

3
orang lain, meski hasil pemeriksaan laboratoriumnya masih negatif. Hampir
30-50% orang mengalami masa infeksi akut pada masa infeksius ini, di mana
gejala dan tanda yang biasanya timbul adalah: demam, pembesaran kelenjar
getah bening, keringat malam, ruam kulit, sakit kepala dan batuk.
Individu yang terinfeksi HIV menjadi AIDS di bagi menjadi dua gejala
yaitu mayor (umum terjadi) dan minor (tidak umum terjadi). Adapun gejala
mayor berupa : Penurunan berat badan > 10% dalam 1 bulan, diare kronis yang
berlangsung lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan,
penurunan kesadaran dan gangguan neurologi, demensia/ HIVenselofat.
Sedangkan gejala minor berupa : batuk menetap lebih dari1 bulan, dermatitis
generalisat, kandidias orofaringeal, herpes simpleks kronis progresif,
limfadenopati generalisata, retinitis virus sitomegalo, infeksi jamur berulang
pada alat kelamin wanita, herpes zoster multisegmental dan herpes zoster
berulang.

D. Patofisiologi
Virus masuk ke dalam tubuh ibu hamil melalui perantara darah, semen,
dan secret vagina. Sebagian besar (75%) penularan terjadi melalui hubungan
seksual HIV awalnya dikenal dengan nama Lymphadenopathy associated
(LAV) merupakan golongan retrovirus dengan materi genetic ribonucleic acid
(RNA) yang dapat diubah menjadi deoxyribonucle acid (DNA) untuk
diintegrasikan kedalam sel penjamu dan deprogram membentuk gen virus.
Virus ini cenderung menyerang sel jenis tertentu, yaitu sel-sel yang
mmepunyai antigen permukaan CD4, Terutama limfosit T yang memegang
peranan penting dalam mengatur dan mempertahankan system kekebalan
tubuh. Infeksi HIV Memberikan gambaran klinik yang tidak spesifik dengan
spectrum yang lebar, mulai dari infeksi tanpa gejala (Asimptomatik) pada
stadium awal sampai pada gejala-gejala yang berat pada stadium yang lebih
lanjut, setelah diawali dengan infeksi akut, maka dapat terjad infeksi kronik
asimptomatik selama beberapa tahun disertai replica virus secara lambat.
Kemudian setelah terjadi penurunan system imun yang berat, maka terjadi
berbagai infeksi oportunistik dan dapt dikatakan klien telah masuk pada

4
keadaan AIDS. Perjalanan penyakit lambat dan gejala-gejala AIDS Rata-rata
baru tumbul 10 tahyn sesudah infeksi pertama, bahkan bisa lebih lama lagi.
Transmisi HIV ibu kepada janin dpaat terjadi pada saat kehamilan mencapai 5-
17% saat persalainan 10-20% dan saat pemberian ASI 10-20%. Kelainan yang
dapat terjadi adalah rupture membrane premature, kematian janin, kelahiran
premature, dan berat bayi lahir rendah

E. Pathway

5
F. Penatalaksanaan
1. Pengendalian infeksi oportunistik
Bertujuan menghilangkan, mengendalikan dan pemulihan infeksi
opurtuniti, nosokomial atau sepsis, tindakan ini harus di pertahankan bagi
pasien di lingkungan perawatan yang kritis.
2. Terapi AZT (Azidotimidin)

6
menghambat replikasi antiviral HIV denngan menghambat enzim
pembalik transcriptase.
3. Terapi antiviral baru
meningkatkan aktivitas system immune dengan menghambat replikasi
virus atau memutuskan rantai reproduksi virus padan proses nya.Obat-obat
ini adalah didanosina, ribavirin, diedoxycytidine, recombinant CD4 dapat
larut).
4. Vaksin dan rekonstruksi virus
vaksin yang digunakan adalah interveron.
5. Menghindari infeksi lain
karena infeksi dapat mengaktifkan sel T dan mempercepat replikasi HIV.
6. Rehabilitasi
Bertujuan untuk memberi dukungan mantal-psikologis, membantu
mengubah perilaku risiko tinggi menjadi perilaku kurang berisiko atau
tidak berisiko, mengingatkan cara hidup sehat dan mempertahankan
kondisi tubuh sehat.
7. Pendidikan
Untuk menghindari alkohol dan obat terlarang, makan makanan yang
sehat, hindari stres, gizi yang kurang, obat-obatan yang mengganggu
fungsi imunne. Edukasi ini juga bertujuan untuk mendidik keluarga pasien
bagaimana menghadapi kenyataan ketika anak mengidap AIDS dan
kemungkinan isolasi dari masyarakat

G. Pencegahan
Pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayi dapat dicegah melalui Dua
cara, dan bisa dilakukan mulai saat masa kehamilan, saat persalinan, dan
setelah persalinan. Cara tersebut yaitu:
1. Penggunaan Obat Antiretroviral Selama Kehamilan, Saat Persalinan
dan Untuk Bayi yang Baru Dilahirkan.
Pemberian antiretroviral bertujuan agar viral load menjadi lebih
rendah sehingga jumlah virus yang ada dalam darah dan cairan tubuh
kurang efektif untuk menularkan HIV. Resiko penularan akan sangat

7
rendah (1-2%) apabila terapi ARV ini dipakai. Namun jika ibu tidak
memakai ARV sebelum dia mulai sakit melahirkan, ada dua cara yang
dapat mengurangi separuh penularan ini. AZT dan 3TC dipakai
selama waktu persalinan, dan untuk ibu dan bayi selama satu minggu
setelah lahir. Satu tablet nevirapine pada waktu mulai sakit
melahirkan, kemudian satu tablet lagi diberi pada bayi 2–3 hari setelah
lahir. Menggabungkan nevirapine dan AZT selama persalinan
mengurangi penularan menjadi hanya 2 persen. Namun, resistansi
terhadap nevirapine dapat muncul pada hingga 20 persen perempuan
yang memakai satu tablet waktu hamil. Hal ini mengurangi
keberhasilan ART yang dipakai kemudian oleh ibu. Resistansi ini juga
dapat disebarkan pada bayi waktu menyusui. Walaupun begitu, terapi
jangka pendek ini lebih terjangkau di negara berkembang.
2. Penanganan Obstetrik Selama Persalinan
Persalinan sebaiknya dipilih dengan metode Sectio caesaria karena
metode ini terbukti mengurangi resiko penularan HIV dari ibu ke bayi
sampai 80%. Apabila pembedahan ini disertai dengan penggunaan
terapi antiretroviral, maka resiko dapat diturunkan sampai 87%.
Walaupun demikian, pembedahan mempunyai resiko karena kondisi
imunitas ibu yang rendah yang bisa memperlambat penyembuhan
luka. Oleh karena itu, persalinan per vagina atau sectio caesaria harus
dipertimbangkan sesuai kondisi gizi, keuangan, dan faktor lain

8
BAB III
TINJAUAN KASUS

i. Identitas Pasien
Nama : NY.E
Tanggal lahir : 11/10/1991
Umur : 29 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Singgahan
Pekerjaan : Tidak bekerja
Perkawinan : kawin
Berapa kali : 2 kali
Lama kawin : pertama : 7th kedua : 1th
Pendidikan : SMA
Agama : Islam
Ras/Suku : Jawa
Nama suami : Tn.A
Umur : 25 tahun
Alamat : Nganjuk
Ras/suku : Jawa

ii. Riwayat kesehatan


1. Riwayat kesehatan sekarang
Klien mengatakan mengetahui penyakit yang dideritanya pada saat awal
kehamilan kedua saat ini. Klien terlihat gelisah saat ditanya tentang penyakit
yang dideritanya. Klien mengatakan merasa malu dengan penyakit yang
dideritanya, Klien menghindari kontak mata saat ditanya tentang
penyakitnya,klien merasa gelisah karna penyakit yang dideritanya akan berdapak
pada kehamilannya, Klien juga mengeluh pusing dan mudah lelah, klien
mengatakan bila beraktifitas sehari-hari sesak nafas semakin bertambah, klien
mengatakan gusi bengkak dan terasa nyeri juga sering mengalami sariawan.
2. Riwayat kesehatan dulu

9
Klien mengatakan pernah dirawat Di RS pada tahun 2015 karena sakit thypus
3. Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan keluarganya tidak ada yang menderita penyakit sama seperti
yang diderita klien saat ini.
4. Riwayat psikososial
Klien terlihat gelisah saat ditanya tentang penyakit yang dideritanya. Klien
menghindari kontak mata saat ditanya tentang penyakitnya. Klien mengatkan
merasa senang dengan kehamilan ini, tetapi juga khawatir dengan dampak dari
penyakit yang dideritanya saat ini.
5. Dukungan keluarga
Keluarga sangat mendukung kehamilan klien dengan menemani klien saat
control rutin
6. Respon suami terhadap kehamilan
Klien mengatakan suami sangat mendukung kehamilan ini karena memang
sudah direncanakan
7. Kebiasaan (Habbit)
Klien mengatakan jarang olahraga, hanya berjalan-jalan sekitar rumah selama 10
menit
8. Aktifitas sehari-hari
Klien mengatakan pusing dan mudah lelah saat mengerjakan pekerjaan rumah
tangga sepeerti mencuci, klien mengatakan sengaja berenti kerja karena mudah
lelah, pekerjaan klien sebelum hamil adalah menjaga warung kopi

iii. Pemeriksaan Fisik


Keadaan Umum : Baik
Postur tubuh : lordosis
Cara berjalan : normal seperti Ibu hamil biasanya
Kesadaran : komposmentis (GCS:4-5-6)
Tanda-Tanda Vital :
Tekanan darah : 90/60 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 19x/menit

10
Suhu : 36,5c
Tinggi badan : 151 cm
Berat badan sebelum hamil : 53 kg
Berat badan saat pengkajian : 59 kg
IMT Sebelum hamil : 23,2
IMT Saat hamil : 25,8
Head To Toe :
1. Kepala : simetris
Warna rambut : hitam
Kebersihan : bersih
Kerontokan : klien mengatakan rambutnya rontok
Lesi : tidak ada lesi pada kepala klien
Kulit kepala : bersih
Leher :
Pembesaran kelenjar limfe : tidak ada
Pembesaran tiroid : tidak ada pembesaran limfe
2. Mata : Normal
Sclera : putih
Konjungtiva : merah muda
Pupil : isokor
3. Hidung : Normal
Polip : tidak ada polip pada hidung klien
Perdarahan hidung : tidak ada perdarahan pada hidung klien
Alergi debu : klien mengatakan tidak alergi pada debu
Infeksi pada hidung : klien mengataakn tidak pernah mengalami infksi pada
hidung
4. Dada :
Bunyi : s1 s2 tunggal
Jantung :
suara nafas : tidak ada suara nafas tambahan
otot bantu nafas : tidak ada otot bantu nafas
retraksi : tidak ada retraksi dada

11
dada :
bentuk dada : simetris
nyeri ulu hati : tidak ada nyeri ulu hati
5. Payudara : simetris
Putting susu : tidak ada masalah
6. Perut :
Inspeksi : perut membesar sesuai usia kandungan
Palpasi : sudah ada pergerakan bayi pada kehamilan 5 bulan
Kontraksi : belum terjadi kontraksi
Abdomen : enonjol
Pusar :
Leopold I : Tinggi fundus uteri : 19cm (2jari diatas pusat)
Leopold II : sebelah kanan :panjang, datar seperti papan (punggung
janin sebelah kiri ibu) sebelah kiri bagian-bagian kecil janin (tangan dan kaki)
DJJ : 132x/menit
Leopold III Dan IV : Tidak terkaji
7. Kulit : bersih
Kebersihan kuku : tidak ada lesi

ANALISA DATA
1. PENGKAJIAN

Masalah
No Data Etiologi
Keperawatan
.

1. DS : Efek penyakit Ansietas


1. Klien mengatakan
merasa pusing dan mual
2. klien merasa gelisah karna
penyakit yang dideritanya
akan berdapak pada
kehamilannya
DO :
1. Klien terlihat gelisah saat

12
ditanya tentang penyakit
yang dideritanya
2. Klien menghindari
kontak mata saat
dkitanya tentang
penyakitnya
3. Tanda-Tanda Vital :
TD : 90/60 mmHg
Nadi : 88x/menit
RR : 19x/menit
Suhu : 36,5c

2. DS : Keletihan Intoleransi
1. Klien mengatakan mudah aktifitas
lelah
2. klien mengatakan bila
beraktifitas sehari-hari
sesak nafas semakin
bertambah
DO :
1. Klien tampak lemah
2. Klien butuh bantuan saat
beraktifitas
3. DS : Rasa malu harga diri rendah
Klien mengatakan merasa malu
dengan penyakit yang
dideritanya

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Ansietas berhubungan dengan efek penyakit (HIV/AIDS)
2) Intoleransi aktifitas berhubungan dengan keletihan
3) Harga diri rendah berhubungan dengan rasa malu

3. INTERVENSI KEPERAWATAN

13
No Diagnosa
Keperawatan NOC NIC
.
1. Ansietas kontrol kecemasan diri Pengurangan kecemasan
berhubungan dengan : :
efek penyakit 1. Memantau 1. Gunakan
(HIV/AIDS) intensitas pendekatan yang
kecemasan tenang dan
dilakukan meyakinkan
secara 2. Berada disisi
konsisten klien untuk
2. Mengurangi meningkatkan
penyebab rasa aman dan
kecemasan mengurangi
dilakukan kecemasan
secara 3. Dorong keluarga
konsisten untuk
3. Menggunakan mendapingi klien
teknik relaksasi dengan cara yang
untuk tepat
mengurangi 4. Dukung
kecemasan penggunaakn
dilakukan mekanisme
secara koping yang
konsisten sesuai
4. Mengendalikan
respon
kecemasan
dilakukan
secara
konsisten
5. Menggunakan
strategi koping
yang efektif
dilakukan

14
secara
konsisten
2. Intoleransiaktifitas Tingkat kelelahan : Manajemen energy :
berhubungan dengan 1. Kelelahan tidak 1. Monitor/ catat
keletihan ada waktu dan lama
2. Penurunan istirahat/tidur
motivasi tidak pasien
ada 2. Monitor sumber
3. Kualitas kelelahan
istirahat tidak emosional yang
terganggu dialami pasien
4. Keseimbangan 3. Ajarkan pasien
anatra kegiatan mengenai
dan istirahat pengelolaan
tidak terganggu kegiatan dan
5. Fungsi imun teknik
tidak terganggu manajemen
waktu untuk
mencegah
kelelahan
4. Kurangi
ketidaknyamanan
fisik yang
dialami pasien
yang bisa
mempengaruhi
fungsi kognitif
pemantauan diri
dan pengaturan
aktivitas pasien
3. Harga diri rendah Harga diri : Peningkatan harga diri :
berhubungan dengan 1. Penerimaan 1. Monitor
rasa malu terhadap pernyataan
keterbatasan diri pasien
konsisten positif mengenai harga
(5) diri

15
2. Tingkat 2. Tentukan
kepercayaan diri kepercayaan
konsisten positif diri pasien
(5) 3. Bantu pasien
3. Penerimaan untuk
terhadap kritik menemukan
konsisten positif penerimaan diri
(5) 4. Dukung pasien
untuk
menerimanya
5. Fasilitasi
lingkungan dan
aktivitas yang
akan
meningkatkan
harga diri

4. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

N Dianogsa Keperawatan Implementasi


O
1. Ansietas berhubungan Pengurangan kecemasan :
dengan efek penyakit 1. mengunakan pendekatan yang tenang
(HIV/AIDS) dan meyakinkan
2. selalu berada disisi klien untuk
meningkatkan rasa aman dan
mengurangi kecemasan
3. mendorong keluarga untuk
mendapingi klien dengan cara yang
tepat
4. mendukung penggunaakn mekanisme
koping yang sesuai
2. Intoleransi aktifitas Manajemen energy :
berhubungan dengan 1. Memonitor/ catat waktu dan lama
keletihan istirahat/tidur pasien
2. Memonitor sumber kelelahan
emosional yang dialami pasien
3. mengajarkan pasien mengenai

16
pengelolaan kegiatan dan teknik
manajemen waktu untuk mencegah
kelelahan
4. Kurangi ketidaknyamanan fisik yang
dialami pasien yang bisa
mempengaruhi fungsi kognitif
pemantauan diri dan pengaturan
aktivitas pasien
3. Harga diri rendah
Peningkatan harga diri :
berhubungan dengan rasa 1. Memonitor pernyataan pasien mengenai
malu harga diri
2. mententukan kepercayaan diri pasien
3. membantu pasien untuk menemukan
penerimaan diri
4. mendukung pasien untuk menerimanya
5. menfasilitasi lingkungan dan aktivitas
yang akan meningkatkan harga diri

5. EVALUASI KEPERAWATAN

N Dianogsa Keperawatan Evaluasi


O
1. Ansietas berhubungan S : Klien mengatakan rasa khawatirnya
dengan efek penyakit berkurang
(HIV/AIDS). O : Klien tampak rilex
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
2. Intoleransi aktifitas S : Klien mengatakan sudah tidak terasa
berhubungan dengan lemah dan bisa beraktifitas sendiri
keletihan O : Klien tampak lebih segar dan bisa
beraktifitas sendiri
A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
3. Harga diri
rendah S :Klien mengatakan tidak malu lagi
berhubungan dengan rasa O : Klien tampak lebih percaya diri
A : Masalah teratasi
malu
P : Intervensi dihentikan

17
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
HIV/AIDS dalam kehamilan adalah salah satu penyakit menular seksual pada
ibu hamil, kehamilan dapat menyebabkan gejala klinis HIV Meningkat, sementara
wanita hamil mengalami perkembangan gejala HIV Lebih cepat dari wanita yang
tidak hamil, tidak ada perbedaan dalam sebeapa cepat mereka terkena atau
meninggal karena AIDS (Reeder,2011)
Diagnosa yang diangkat pada kasus asuhan keperawatan ibu hamil dengan
HIV/AIDS Adalah :
1) Ansietas berhubungan dengan efek penyakit (HIV/AIDS)
2) Resiko infeksi oportunistik berhubungan dengan imunitas dapatan yang
tidak adekuat

18
DAFTAR PUSTAKA

Canadian HIV/AIDS Legal Network. (2001). Testing of Persons Believed to be


the Source of an Accidental Occupational Exposure to HBV, HCV, or HIV:
A Backgrounder. Canada.
Hamilton, Persis Mary. (1995) Dasar – dasar Keperawatan Maternitas Edisi 6.
Jakarta : EGC
Noviana (2013) Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV/ AIDS . Jakarta.
Salemba medika.
Pillitteri, A. (2003). Maternal & child health nursing : Care for childberaing &
childrearing family. (4th ed.), Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.
Stright, Barbara. (2005).Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir, Edisi 3., Jakarta:
EGC.
Reeder, J Sharon (2011). Keperawatan maternitas kesehatan wanita, Bayi, &
keluarga, Jakarta : EGC
World Health Organization WHO. 2017. Diarrhoeal disease.

19

Anda mungkin juga menyukai