Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

AKTIFITAS PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK


DI RUANG HEMODIALISA RSUD Dr. KANUJOSO DJATIWIBOWO
BALIKPAPAN

Oleh :

Dewi Fitri Apriyani, S.Kep


Fatmawati, S.Kep
Nirwana. B, S.Kep
Nur Fadillah, S.Kep
Rosiyana, S.Kep
Subekti, S.Kep

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN & SAINS


WIYATA HUSADA SAMARINDA
2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Gagal ginjal adalah tahap terakhir dari penyakit ginjal kronis. Pada tahap
ini, penderita gagal ginjal akan bergantung pada dialisis (cuci darah) rutin
untuk memperpanjang harapan hidupnya. Seseorang dikatakan menderita
Gagal Ginjal Kronik jika ginjal mereka telah rusak atau memiliki kinerja yang
buruk, dimana efek kerusakan ginjal bertahan lebih dari 3 bulan. Gagal Ginjal
Kronik merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Pada penderita gagal ginjal kronis, fungsi ginjalnya menurun drastis secara
bertahap. Padahal ginjal berfungsi untuk menyaring limbah dan kelebihan
cairan dalam darah yang kemudian dikeluarkan lewat urine. Akibat fungsi
ginjal yang terus menurun, limbah dan cairan terakumulasi dalam jumlah
yang banyak dalam tubuh. Hal ini menimbulkan rasa takut dan hilangnya rasa
percaya diri sehingga mereka membatasi aktivitasnya sehari-hari yang
menyebabkan menurunnya mutu kehidupan bagi yang mengalaminya dan
juga berpengaruh pada anggota keluarganya. Banyak faktor berperan di
dalamnya, seperti gangguan gaya berjalan, kelemahan otot ekstremitas
bawah, kekakuan sendi, sinkope, dizzines dan sebagainya.

B. Tujuan.
1. Tujuan Umum.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
dapat memperlihatkan upaya menigkatkan aktivitas pada penderita Gagal
Ginjal Kronik.
2. Tujuan Khusus.
Setelah dilaksanakan pendidikan kesehatan selama 1 x 45menit tentang
aktifitas yang dapat dilakukan oleh pasien Gagal Ginjal Kronik diharapkan
pasien atau keluarga dapat :
a. Menyebutkan pengertian aktifitas menurut bahasanya sendiri.

1
b. Menyebutkan faktor penyebab menurunnya aktifitas dengan bahasanya
sendiri.
c. Menyebutkan manfaat dari melakukan aktifitas secara rutin dan teratur.
d. Menyebutkan jenis – jenis aktifitas pada penderita Gagal Ginjal Kronik
dengan baik.

C. Manfaat.
1. Bagi Peserta.
Peserta dapat memahami bagaimana definisi aktifitas dan peserta dapat
menerapkan aktifitas dalam kehidupan sehari–hari.
2. Bagi Mahasiswa.
a. Sebagai pembelajaran tentang (PKMRS) dalam proses belajar
keperawatan medikal bedah.
b. Membantu memberikan penyuluhan kesehatan bagi peserta penyuluhan.
c. Menambah ilmu tentang (PKMRS).
d. Sebagai pemenuhan tugas bed side teaching mata kuliah keperawatan
medikal bedah.

2
BAB II
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)

Pokok Bahasan : Aktifitas pada penderita Gagal Ginjal Kronik


Sub Topik : Pengertian, faktor penyebab, jenis aktifitas
Hari/Tanggal : Jum’at, 08 November 2019
Tempat : Ruang Hemodialisa RSUD. dr. Kanujoso Djatiwobowo
Sasaran : Pasien hemodialisa dan Keluarga Pasien Hemodialisa
Waktu : 13.30 - 14.15 WITA

A. Latar Belakang.
Aktifitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka yang
memerlukan suatu pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas fisik menjadi
salah satu faktor resiko independen penyakit kronis yang menyebabkan
kematian secara global (WHO, 2008).
Otot penderita ginjal kronis (Gagal Ginjal Kronik/Chronic Kidney
Disease) cenderung cepat lelah sehingga jarang melakukan olahraga. Namun
karena tidak pernah latihan fisik, kebugaran penderita Gagal Ginjal Kronik
terus menurun. Penelitian yang dilakukan oleh Susanne Heiwe dari
Karolinska Institute di Stockholm Swedia menemukan penderita ginjal kronis
yang tetap melakukan olahraga justru bisa meningkatkan kualitas hidupnya
karena tubuhnya lebih bugar di tengah kondisi sakitnya.
Dalam ulasan yang telah diterbitkan The Cochrane Library, ada beberapa
alasan mengapa seseorang yang menderita penyakit ginjal kronis (Gagal
Ginjal Kronik) sering kehilangan kebugaran dan memiliki saat-saat sulit
melakukan aktivitas sehari-hari. Namun penelitian baru menunjukkan bukti
bahwa, seseorang yang menderita Gagal Ginjal Kronik, termasuk yang telah
melakukan transplantasi ginjal, dapat memperoleh manfaat dengan
melakukan aktivitas fisik secara teratur.

3
B. Tujuan Pembelajaran.
1. Tujuan Instruksional Umum.
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan diharapkan pasien dan keluarga
dapat memperlihatkan upaya meningkatkan aktivitas pada penderita Gagal
Ginjal Kronik.
2. Tujuan Instruksional Khusus.
Setelah menerima pendidikan kesehatan, diharapkan pasien Gagal Ginjal
Kronik yang dan keluarga di Ruang Hemodialisa RSUD. Kanujoso
Djatiwibowo mampu :
a. Menyebutkan pengertian aktifitas menurut bahasanya sendiri.
b. Menyebutkan faktor penyebab menurunnya aktifitas dengan bahasanya
sendiri.
c. Menyebutkan manfaat bila melakukan aktifitas secara rutin dan teratur.
d. Menyebutkan jenis–jenis aktifitas pada penderita Gagal Ginjal Kronik
dengan baik.

C. Sasaran.
Pasien Gagal Ginjal Kronik hemodialisa dan keluarga pasien Gagal Ginjal
Kronik di Ruang Hemodialisa RSUD. Kanujoso Djatiwibowo dengan jumlah
+ 30 orang.

D. Materi.
1. Pengertian aktifitas.
2. Faktor penyebab menurunnya aktifitas.
3. Manfaat melakukan aktifitas.
4. Jenis aktifitas yang dapat dilakukan.

E. Metode.
1. Ceramah.
2. Tanya jawab.
3. Diskusi.

4
F. Media atau Alat Bantu.
Leaflet, LCD, dan layar LCD berisi gambar dan tulisan tentang pengertian,
faktor penyebab, manfaat dan jenis aktifitas yang di edukasikan untuk pasien
dan keluarga pasien di Ruang Hemodialisa RSUD. Dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan.

G. Evaluasi Pembelajaran.
1. Tes awal cara mengajukan pertanyaan lisan.
a. Prosedur : Pre test.
b. Jenis Tes : Tanya jawab.
c. Butir Soal :
1) Sebutkan pengertian aktifitas ?
2) Sebutkan faktor penyebab menurunnya aktifitas ?
3) Sebutkan manfaat aktifitas ?
4) Sebutkan jenis aktifitas ?
2. Tes akhir dengan cara mengajukan pertanyaan lisan yang sama dengan
pertanyaan pada tes awal.

H. Proses Penyuluhan.
No Fase Kegiatan Kegiatan Sasaran
1. Pembukaan Memberi salam pembuka. Menjawab salam.
5 menit
Memperkenalkan diri. Memperhatikan.

Menjelaskan pokok bahasan Memperhatikan.


dan tujuan penyuluhan.

Membagi leaflet. Memperhatikan.


2. Pelaksanaan Menjelaskan pengertian Memperhatikan.
20 menit aktifitas.
Menjelaskan faktor penyebab Memperhatikan.
menurunnya aktifitas.
Menjelaskan manfaat Memperhatikan.
melakukan aktifitas.
Menjelaskan jenis – jenis

5
aktifitas. Memperhatikan
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk bertanya. Bertanya dengan penuh
antusias.
3. Evaluasi Menanyakan kepada peserta Menjawab pertanyaan.
15 menit tentang materi yang telah
diberikan.
4. Terminasi Mengucapkan terima kasih Mendengarkan.
5 menit atas peran serta peserta
Mengucapkan salam penutup. Menjawab salam.

I. Kriteria Evaluasi.
1. Evaluasi Struktur.
a. Pasien atau keluarga sasaran hadir dalam kegiatan penyuluhan.
b. Penyelenggaraan penyuluhan diadakan di Ruang Hemodialisa RSUD.
Dr. Kanujoso Djatiwibowo.
c. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
(SAP, Leafleat, Audio visual power point).
2. Evaluasi Proses.
a. Pasien antusias terhadap materi penyuluhan.
b. Pasien tidak meninggalkan tempat penyuluhan sebelum penyuluhan
selesai.
c. Pasien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil.
a. Pasien mengetahui pengertian aktifitas.
b. Pasien mengetahui faktor penyebab menurunnya aktifitas.
c. Pasien mengetahui manfaat aktifitas.
d. Pasien mengetahui jenis–jenis aktifitas.

J. Pengorganisasian.
1. MC dan Moderator.
Fungsi : Membuka, mengatur dan menutup jalannya penyuluhan.
2. Penyaji .
Fungsi : Menyajikan materi penyuluhan.

6
3. Notulen.
Fungsi : Mendokumentasikan dan menyimpulkan hasil diskusi saat
penyuluhan.
4. Observer.
Fungsi : Mengamati dan memberikan evaluasi terhadap jalannya
pendidikan kesehatan.
5. Fasilitator.
Fungsi : Mendampingi pasien dan memfasilitasi pasien saat
jalannya penyuluhan.

K. Materi.
1. Pengertian.
Aktifitas fisik adalah gerakan tubuh yang dihasilkan otot rangka
yang memerlukan suatu pengeluaran energi. Kurangnya aktifitas fisik
menjadi salah satu faktor resiko independen penyakit kronis yang
menyebabkan kematian secara global (WHO, 2008).
Seperti dikutip dari MedicalNewsToday, Jumat (7/10/2011),
Susanne Heiwe dari Karolinska Institute di Stockholm, Swedia
menjelaskan bahwa otot penderita Gagal Ginjal Kronik cenderung cepat
lelah, sehingga jumlah latihan fisik yang mereka lakukan berkurang. Hal
tersebut akhirnya dapat mengurangi kebugaran penderita Gagal Ginjal
Kronik.
Heiwe dan Jacobson menemukan baik pada penderita Gagal Ginjal Kronik
yang belum memerlukan perawatan dialisis maupun penderita Gagal
Ginjal Kronik yang sudah melakukan transplantasi ginjal bisa
mendapatkan manfaat dari latihan fisik yang teratur.
Peneliti menemukan berbagai jenis latihan dapat menghasilkan
berbagai jenis manfaat. Pada penderita Gagal Ginjal Kronik yang diawasi
saat melakukan latihan fisik dengan intensitas tinggi dan latihan
kardiovaskular selama 4-6 bulan mengalami peningkatan dalam kapasitas
aerobik, dibandingkan dengan peserta dalam kelompok kontrol.

7
2. Faktor Penyebab Aktifitas Menurun.
a. Seluruh tubuh pasien mulai membengkakk sebagai akibat dari gagal
ginjal.
b. Pasien merasa seperti logam di mulutnya ketika ginjal mulai gagal dan
pasien mengeluhkan bau mulut.
c. Penyakit ginjal bisa menyebabkan anemia, yang membuat pasien
merasa dingin sepanjang waktu.
d. Beberapa pasien mengeluh sakit di bagian belakang atau samping
sesuai dengan ginjal yang terkena.
e. Sesak napas bisa menjadi gejala dari penyakit ginjal dalam dua cara.
Penumpukan cairan yang berlebihan bisa menyebabkan cairan di paru-
paru, dan anemia membuat darah lebih sulit membawa oksigen ke
organ-organ.
f. Lelah sepanjang waktu. Gagal ginjal tidak menghasilkan cukup hormon
yang memicu tubuh untuk memproduksi sel darah merah. Tanpa cukup
sel darah merah, Anda bisa menjadi anemia yang menyebabkan
kelelahan ekstrem.
g. Mual dan atau muntah. Ini, sebagai hasil dari limbah yang menumpuk
dalam aliran darah.
h. Anda sering pusing karena hasil dari anemia yang menyebabkan
kekurangan oksigen di otak.
3. Manfaat Aktifitas.
Penderita Gagal Ginjal Kronik yang melakukan aktivitas fisik
secara teratur akan mendapatkan manfaat secara signifikan dibandingkan
dengan penderita Gagal Ginjal Kronik yang tidak melakukannya.
Beberapa manfaat yang didapatkan oleh penderita Gagal Ginjal Kronik
karena melakukan aktivitas fisik secara teratur antara lain :
a. Kebugaran fisik yang membaik.
b. Tekanan darah normal.
c. Detak jantung yang sehat.
d. Karakteristik nutrisi yang lebih baik.

8
e. Dapat meningkatkan kualitas hidup oleh karena lebih sehat.
4. Jeni –jenis aktifitas.
a. Berkebun
b. Berjalan santai.
c. Senam jantung.
d. Bersepeda.
5. Tips hidup sehat bagi penderita penyakit ginjal.
a. Menjalani dialisis secara rutin.
Menjalani dialisis adalah salah satu kunci hidup sehat bagi penderita
gagal ginjal. Jika Anda baru hendak mulai menjalani dialisis,
berkonsultasilah terlebih dulu dengan dokter untuk mengantisipasi apa
saja yang akan terjadi selama perawatan ini. Ada dua jenis dialisis,
yakni hemodialisis dengan mesin di rumah sakit, serta dialisis
peritoneal dengan memasangkan alat ke dalam rongga di dalam perut.
Apa pun jenis yang Anda pilih, pastikan Anda melakukannya secara
rutin agar tubuh tetap sehat.
b. Meminum obat sesuai anjuran dokter.
Penderita gagal ginjal harus meminum obat-obatan yang diberikan
dokter secara rutin. Pasalnya, obat-obatan ini ditujukan untuk mencegah
masalah kesehatan lain yang dapat menghalangi penderita gagal ginjal
dari hidup sehat. Minumlah obat-obatan tersebut sesuai dosisnya.
Jangan menambah atau mengurangi dosis tanpa persetujuan dokter.
Jangan pula menghentikan penggunaan obat maupun mengonsmsi obat-
obatan lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
c. Mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
Makanan bergizi seimbang adalah makanan yang mengandung nutrisi
lengkap dan beragam. Dengan memperoleh seluruh nutrisi ini, Anda
dapat memelihara kesehatan sekaligus mengurangi risiko berbagai
masalah kesehatan lain. Berikut adalah sederet makanan yang
disarankan bagi penderita gagal ginjal agar tetap bisa hidup sehat :
1) Makanan pokok kaya serat, seperti nasi, roti, kentang, dan pasta.
2) Sumber protein berupa daging, ikan, telur, tahu, dan tempe.

9
3) Buah-buahan dan sayuran dalam jumlah banyak.
4) Susu dan produknya seperti keju, yogurt, dan mentega.
6. Beristirahat dengan cukup.
Penurunan fungsi ginjal dapat menyebabkan penumpukan racun dan
kotoran dalam darah. Akibatnya, penderita gagal ginjal lebih mudah
merasa lelah dan sulit konsentrasi. Kondisi ini bisa bertambah parah jika
penderita mengalami komplikasi berupa anemia. Agar bisa menjalani
hidup yang lebih sehat, penderita gagal ginjal perlu beristirahat dengan
cukup. Anda bisa duduk sejenak saat merasa kelelahan dan tidur sebentar
saat mengantuk pada siang hari. Cukupi pula kebutuhan tidur pada malam
hari.
7. Berolahraga secara rutin.
Walaupun penyakit gagal ginjal membuat Anda cepat merasa lelah, jangan
jadikan ini hambatan untuk berolahraga. Olahraga bisa meningkatkan
energi, mencegah depresi, dan mencegah penyakit lain yang mungkin
muncul. Bahkan bagi penderita gagal ginjal yang parah sekalipun. Pilihlah
olahraga yang tidak membuat Anda cepat kehabisan napas. Misalnya,
berjalan kaki, berlari santai, bersepeda, atau senam aerobik. Olahraga ini
memang ringan, tapi cukup ampuh untuk membuat hidup penderita gagal
ginjal menjadi lebih sehat. Penyakit gagal ginjal tentu memberikan banyak
perubahan pada hidup Anda. Namun, memiliki hidup sehat bukanlah
mustahil selama Anda cermat memilih makanan, rutin menjalani dialisis
dan minum obat, serta menyesuaikan aktivitas sehari-hari.
Semua perubahan ini akan terasa sulit pada awalnya, tapi Anda selalu bisa
meminta bantuan dari keluarga dan orang-orang terdekat. Jangan lupa
memeriksakan diri ke dokter secara rutin agar kesehatan Anda senantiasa
terpantau.
8. Beragam pantangan makanan penderita gagal ginjal kronis.
Dokter umumnya akan merekomendasikan pasien gagal ginjal kronis
untuk diet. Diet ini bertujuan untuk membatasi jenis makanan tertentu
yang bisa dikonsumsi pasien agar tidak memperburuk kondisi ginjal yang
sudah bermasalah. Prinsip diet pada penderita penyakit ginjal kronis

10
adalah untuk menjaga kadar elektrolit, mineral, dan cairan dalam tubuh
tetap dalam keadaan seimbang. Berikut ini beberapa pantangan makanan
yang harus di batasi atau bahkan di hindari bagi penderita gagal ginjal
kronis :
a. Makanan tinggi protein.
Tubuh memerlukan protein sebagai zat pembangun dan pendorong
metabolisme dalam tubuh. Namun, bagi penderita penyakit gagal ginjal
kronis, makanan tinggi protein menyebabkan penumpukan produk
limbah yang terlalu besar di ginjal. Daging sapi, domba, ayam, ikan,
kuning telur, susu dan makanan olahan susu adalah contoh makanan
kaya protein. Bila Anda memiliki penyakit ginjal, makan terlalu banyak
atau terlalu sedikit protein bisa membuat Anda merasa tidak sehat. Jadi,
konsumsilah protein sewajarnya untuk membantu mengurangi beban
kerja ginjal membilas produk limbah dalam darah Anda.
b. Makanan tinggi fosfor.
Mineral fosfor dapat membantu ginjal dalam menyaring zat sisa yang
sudah tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Namun sayangnya, terlalu
banyak fosfor dalam tubuh justru dapat mengganggu kerja ginjal. Itu
sebabnya, bagi Anda yang memiliki penyakit ginjal, disarankan agar
membatasi konsumsi fosfor agar tidak memberatkan kerja ginjal Anda.
Beberapa makanan yang tinggi fosfor, diantaranya : produk olahan susu
seperti keju, yogurt, dan es krim (Anda bisa menggunakan pengganti
susu untuk membatasi fosfor).
c. Makanan tinggi garam.
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung garam
(natrium) akan menyebabkan tekanan darah meningkat dan
memproduksi cairan tubuh dalam tingkat yang tidak aman.
Meningkatnya produksi cairan dalam tubuh akan mengakibatkan
pembengkakan di area pergelangan kaki. Itu sebabnya, bagi Anda
penderita gagal ginjal kronis, batasi makanan yang tinggi garam, seperti
: daging kalengan (bacon, ham, sosis, daging kornet, dan ikan asap),

11
ikan kalengan dan kerrang, keripik asin dan kacang asin, mie instan,
acar, dan makanan cepat saji.

d. Makanan tinggi kalium.


Kalium adalah mineral yang berperan penting dalam menjaga
keseimbangan cairan dalam tubuh dan mengendalikan tekanan darah.
Namun, pada penderita gagal ginjal kronis, ginjal tidak mampu
mengendalikan kadar kalium dalam darah yang berlebih. Kalium paling
banyak ditemukan dalam buah dan sayuran. Berikut ini beberapa jenis
buah dan sayuran yang mengandung kalium tinggi : kentang, asparagus,
labu, brokoli, bayam, alpukat, pisang, buah kering, jeruk, kiwi, melon,
anggur, dan aprikot.
Pada dasarnya, untuk memastikan apa saja pantangan makanan bagi
penderita gagal ginjal kronis, sebaiknya Anda berkonsultasi ke dokter.
Pasalnya, beragam pantangan tersebut akan disesuaikan dengan
kebutuhan kalori, berat badan, dan kondisi si pasien. Bahkan, bila perlu
dokter dapat menyarankan Anda untuk berkonsultasi langsung dengan
ahli gizi.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://hellosehat.com/hidup-sehat/tips-sehat/tips-hidup-sehat-gagal-ginjal/ (Tanggal,
06-11-2019).
https://health.detik.com/hidup-sehat-detikhealth/d-1739229/pasien-gagal-ginjal-kronis-
lebih-bagus-jika-berolahraga- (Tanggal, 06-11-2019).
http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-aktivitas-fisik/ (Tanggal, 06-11-
2019)

13

Anda mungkin juga menyukai