Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENCEGAHAN KONSTIPASI PADA PASIEN TOTAL


CARE

OLEH :
TIM PKRS

RAWAT INAP 22
RSUD DR SAIFUL ANWAR MALANG
2017
LATAR BELAKANG

Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaanyang ditandai dengan adanya tinja
yang keras sehingga buang air besar menjadi jarang, sulit dan nyeri. Hal ini disebabkan
karena ada tinja yang padat dan keras saat keluar dari anus yang dapat menyebabkan
perubahan akibat fisura ani.
Konstipasi terjadi apabila frekuensi BAB kurang dari 3 kali dalam seminggu disertai
konsistensi feses yang keras,kesulitan mengeluarkan feses (akibat ukuran feses besar-besar
maupun akibat terjadinya gangguan refleks defekasi), serta mengalami perasaan tidak puas
pada saat buang air besar. Frekuensi defekasi yang kurang dari normal belum tentu dapat
dikatakan menderita konstipasi apabila ukuran ataupun konsistensi feses tersebut masih
normal.
Konstipasi pada umumnya terjadi karena diet kurang serat (fiber), kurang minum,
kurang aktivitas fisik dankarena adanya perubahan ritme atau frekuensi buang air besar.
Kehamilan dan mungkin juga karena obat-obatan (vitamin) dapt menyebabkan
konstipasi.Makanan yang berasal dari sayuran, buah-buahan segar, serta gandum dan sereal,
banyak minum serta meningkatkan aktivitas fisik(berolahraga) dapat mengurangi keluhan
konstipasi ini dan jarang sekali diperlukan klisma enema dan obat-obatan pencahar.

Air sebagai salah satu zat gizi mikro mempunyai fungsi dalam berbagai proses
penting dalam tubuh manusia. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa kurang air
berdampak buruk pada kesehatan atau meningkatkan resiko kejadian berbagai penyakit,
seperti sembelit, batu ginjal, kram, infeksi saluran kemih, dan lain-lain. Menurut Driskell
(2009), dehidrasi (kurang cairan) kronis akan berakibat terjadinya konstipasi.
Faktor aktivitas fisik juga dapat memicu timbulnya keluhan konstipasi . Penurunan
aktivitas fisik dapat mengakibatkan terjadinya penurunan gerak peristaltik dan dapat
menyebabkan melambatnya feses menuju rektum dalam waktu lama dan terjadi reabsorpsi
cairan feses sehingga feses mengeras.

Oleh karena itu untuk mencegah konstipasi diperlukan keseimbangan antara aktivitas
fisik, konsumsi gizi seimbang serta kebiasaan minum air putih yang cukup agar
mempermudah proses usus dalam mencerna makanan.
Proposal Satuan Acara Penyuluhan

Pokok bahasan : Penyuluhan Tentang Pencegahan Konstipasi Pada Pasien Total Care

Sasaran : Pasien dan Keluarga di ruang 22 RSUD dr. Saiful Anwar

Waktu : 35 menit

Tanggal : 24 November 2017

Tempat : Ruang 22 RS Saiful Anwar Malang

A. Latar Belakang
B. Tujuan intruksional Umum
Setelah mengikuti penyuluhan , diharapkan peserta memahami tentang perawatan
dan pencegahan konstipasi pada pasien total care.
C. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan , diharapkan 80% peserta dapat:
a. Menyebutkan pengertian konstipasi
b. Mengenali faktor penyebab konstipasi
c. Mengenali ciri-ciri konstipasi
d. Mengetahui akibat dari konstipasi
e. Mencegah konstipasi
D. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditunjukkan khususnya kepada pasien dan
keluarga pasien di Ruang 22 RSUD dr. Saiful Anwar Malang
E. Materi penyuluhan (Terlampir)
1. Pengertian konstipasi
2. Mengenali faktor penyebab konstipasi
3. Ciri-ciri konstipasi
4. Akibat konstipasi
5. Mencegah konstipasi
F. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
G. Media
LCD Proyektor
H. Kegiatan Penyuluhan

Kegiatan
No Waktu Penanangung
Pembicara Peserta
Jawab
Pembukaan
1) Memberi salam 1) Menjawab salam
2) Memperkenalkan diri 2) Mendengarkan
1 5 Menit Moderator
3) Menyampaikan topik 3) Mendengarkan
4) Menjelaskan tujuan 4) Mendengarkan
penyuluhan
Penyajian Materi
1) Mengkaji pengetahuan awal 1) Menjawab
dan pengalaman peserta
tentang topik yang akan
disampaikan
2) Menyampaikan materi 2) Mendengarkan dan

2 10 Menit tentang : memperhatikan Penyaji


1. Pengertian konstipasi
2. Mengenali faktor
penyebab konstipasi
3. Ciri-ciri konstipasi
4. Akibat konstipasi
5. Mencegah konstipasi

Evaluasi
10 Menit 1) Memberikan kesempatan 1) Bertanya Penyaji
pada peserta untuk bertanya
3
2) Menanyakan kembali pada
5 Menit peserta tentang materi yang 2) Menjawab Moderator
disampaikan
Penutup
Moderator
4 5 Menit 1) Menyimpulkan Materi 1) Mendengarkan
Fasilitator
2) Memberi Salam 2) Menjawab salam

VII. Evaluasi
a. Struktural
1) Pengorganisasian dilaksanakan sebelum penyuluhan
2) Peserta hadir ditempat penyuluhan 15 menit sebelum acara dimulai
3) Penyelenggaraan Penyuluhan dilakukan di ruang Jantung RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
b. Proses
1) Masing-masing anggota Tim bekerja sesuai dengan tugas
2) Peserta antusias terhadap materi penyuluhan yang diberikan, serta peserta yang
terlibat aktif dalam penyuluhan 50 % dari yang hadir.
3) Jika ada Peserta yang meninggalkan tempat sebelum penyuluhan selesai harus ijin
pada fasilitator.
c. Hasil
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diajukan tentang :
1. Pengertian konstipasi
2. Mengenali fakto
3. penyebab konstipasi
4. Ciri-ciri konstipasi
5. Akibat konstipasi
6. Mencegah konstipasi

VIII. Antisipasi Masalah


1) Bila peserta tidak aktif dalam kegiatan (tidak ada pertanyaan) fasilitator dapat
menstimulasi dengan cara berdialog dengan pemberi materi dalam membahas
materi yang sedang diberikan.
2) Pertanyaan yang sekiranya tidak dapat dijawab oleh kelompok penyaji hendaknya
dilakukan konfirmasi pada pembimbing klinik yang mendampingi.
Materi Penyuluhan

Konsep dasar konstipasi

pengertian

Konstipasi adalah kesulitan atau jarang defekasi yang mungkin karena feses keras atau
kering sehingga terjadi kebiasaaan defekasi yang tidak teratur, faktor psikogenik, kurang
aktifitas, asupan cairan yang tidak adekuat dan abnormalitas usus.

Faktor-faktor yang menyebabkan konstipasi :

1. Fisiologik, dehidrasi, diet rendah serat.


2. Tingkah laku kebiasaan buruk (mengabaikan keinginan untuk buang air besar)
3. Pola hidup dengan diet rendah serat seperti terdapat pada sayuran, buah dan biji-bijian
dan tinggi lemak seperti dalam Keju, mentega, telur dan daging
4. Kurang minum air putih
5. Kurang olahraga

Ciri-ciri penderita konstipasi :

1. Merasa defekasinya menjadi sulit dan nyeri.


2. Tinja Keras.
3. Mengejan pada defekasi.
4. Lelah
5. Tidak nyaman .
6. Defekasi hanya tiga kali atau kurang dari seminggu.
7. Perut kembung. .
8. Nyeri pinggang bagian bawah.
9. Warna tinja kehitam-hitaman.
10. Kepala pusing.
11. Nafsu makan menurun.
Akibat konstipasi

Pada seseorang yang mengalami konstipasi, sebagai akibat dari absorpsi cairan yang
terus berlangsung,maka tinja akan menjadi lebih padat dan mengeras.Tinja yang keras dan
padat menyebabkan makin susahnya defekasi sehingga akan menimbulkan hemorhoid.

Tujuan perawatan dan pencegahan konstipasi:

1. Tujuan umum:
Untuk mencegah metabolisme badan agar tidak terjadi konstipasi
2. Tujuan khusus:
a. Agar eliminasi berjalan normal
b. Tidak terjadi luka decubitus
c. Proses pencernaan berjalan normal

Cara mencegah konstipasi pada pasien dengan total care:

1. Pola diit yang benar


Pengertian
diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu
seperti mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan
penyakit.

Tujuan

Pola diet berfungsi untuk memenuhi enam nutrisi utama yang dibutuhkan
tubuh, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. Pola diet diatur
dengan cara menyesuaikan porsi makan sesuai dengan kebutuhan dan jenis makanan
yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi.

Konsep diit yang baik agar tidak terjadi konstipasi pada pasien total care (untuk
pasien umum yang tidak memiliki penyakit tertentu yang memerlukan diit khusus)

a. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang


Dalam 1x makan terdapat gizi yang seimbang yang mengandung karbohidrat,
protein (nabati / hewani), lemak, vitamin dan mineral.
b. Konsumsi makanan dengan serat yang cukup 30 g per hari
bisa di dapat dari konsumsi karbohidrat tertentu misalnya pada beras merah,
sayuran dan buah-buahan.
c. Minum air putih yang cukup
Dalam sehari biasakan konsumsi air putih yang cukup yaitu sekitar 8 gelas sehari.

2. Memperhatikan kebersihan pasien (personal Hygiene)


Pengertian:
diet adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan
penyakit.
Pada pasien total care kebersihan diri merupakan kondisi yang sangat penting dan
harus diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari karena mempengaruhi kondisi
kesehatan dan psikis seseorang.
Tujuan dari personal Hygiene adalah:
 Meningkatkan derajat kesehatan
 Memelihara kebersihan seseorang
 Membuat badan terasa lebih segar
 Mencegah penyebaran penyakit
 Menciptakan kenyamanan dan keindahan

Adapun personal hygiene yang dilakukan pada pasien total care antara lain:

a. Kebersihan mulut dan gigi


b. Kebersihan badan pasien (dapat dilakukan seka sehari 2x)
c. Kebutuhan kebersihan rambut
d. Kebutuhan berhias
e. Kebutuhan berpakaian
f. Kebutuhan vulva hygiene (pembersihan area vagina)
3. Melakukan mobilisasi dengan melakukan ROM
Pengertian:
Pengertian ROM lainnya adalah latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya
kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing
persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Tujuan:
a. Mempertahankan dan memelihara kekuatan otot
b. Memelihara mobilitas persendian
c. Merangsang sirkulasi darah
d. Mencegah kelainan bentuk
e. Mempertahankan fungsi jantung dan pernafasan

Jenis ROM yang dapat diterapkan pada pasien total care ada dua yaitu:

1. ROM pasif
ROM pasif : Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan
rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %
ROM Pasif Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu
dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
2. ROM aktif : Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam
melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi
normal (klien aktif). Keuatan otot 75 % D. Jenis gerakan Fleksi Ekstensi Hiper
ekstensi Rotasi Sirkumduksi Supinasi Pronasi Abduksi Aduksi Oposisi

Sendi yang digerakkan adalah:

1) Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)

2) Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi,


Rotasi bahu)

3) Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)

4) Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi,


abduksi/adduksi)

5) Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)

6) Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi


internal/eksternal)

7) Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)


8) Jari kaki (fleksi/ekstensi)
Daftar Pustaka
Scholar.unand.ac.id
Erepo.unud.ac.id
http://www.frewaremini.com/2015/01/gambar-piramida-makanan-dan-4-sehat-
5-sempurna.html
potter dan perry.2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC
Tarwoto, wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan .
Jakarta: Salemba Medika
DAFTAR HADIR PESERTA
PENDIDIKAN KESEHATAN RUMAH SAKIT (PKRS)
PENCEGAHAN KONSTIPASI PADA PASIEN TOTAL CARE
DI RUANG 22 RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG

TANDA
NO NAMA ALAMAT
TANGAN
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai