(SAP)
KONSTIPASI
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mengetahui cara - cara
pencegahan dan penatalaksanaan konstipasi serta dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari - hari.
B.Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 25- 30 menit mampu :
1. Menjelaskan pengertian konstipasi
2. Menyebutkan 4 dari 6 penyebab konstipasi
3. Meyebutkan 3 dari 4 penanganan konstipasi
4. Menyebutkan 3 dari 4 tindakan yang harus dilakukan saat konstipasi.
C. MATERI
1. Pengertian konstipasi
2. Penyebab konstipasi
3. Penanganan konstipasi
4. Hal yang harus dilakukan saat konstipasi
D. METODA
Ceramah dan Tanya Jawab
E.MEDIA
Leaflet dan Lembar balik
F.STRATEGI PELAKSANAAN
KEGIATAN
No. TAHAP KEGIATAN PENYULUHAN WAKTU
PESERTA
Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
bertanya pertanyaan
Menanyakan kembali Peserta menjelaskan 2 menit
mengenai penjelasan yang kembali apa yang
3 PENUTUPAN telah diberikan ditanyakan
Membuat kesimpulan. Peserta mendengarkan 1 menit
Mengucapkan salam Peserta menjawab 1 menit
G. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Rencana kegaiatan dan penyajian materi penyuluhan dipersiapkan dari
sebelum kegiatan.
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : Leaflet dan Lembar balik
2. Evaluasi Proses
a. Klien mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar)
b. Waktu sesuai dengan rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Mampu menjawab pertanyaan dan mengulangi kembali tentang
konstipasi
b. Klien mengetahui penyebab konstipasi
c. Klien mengetaui upaya pencegahan konstipasi
Materi Konstipasi
1. Pengertian konstipasi
Konstipasi atau yang sering disebut sembelit adalah kelainan pada sistem
pencernaan dimana seseorang mengalami kesulitan untuk buang air besar sebagai
akibat dari feses yang mengeras. Konstipasi adalah penurunan frekuensi normal
defekasi yang disertai kesulitan saat pengeluaran feses atau rasa tidak tuntas dan
feses keras, kering dan banyak (NANDA, 2015-2017). Konstipasi adalah persepsi
gangguan buang air besar berupa berkurangnya frekuensi buang air besar.
Dikatakan konstipasi jika buang air besar kurang dari 3 kali seminggu atau 3 hari
tidak buang air besar dan diperlukan mengejan secara berlebihan (Dharmika,
2009). Kejadian konstipasi dianggap remeh yang sesekali dialami dan tidak
berdampak pada gangguan sistem tubuh, tetapi jika tidak segera ditangani dapat
menimbulkan komplikasi (Claudia et al, 2018).
2. Penyebab konstipasi
a. Kebiasaan BAB tidak teratur, sering menahan BAB
b. Diet rendah serat (sayur, buah, dll),
c. Kurang cairan (asupan cairan kurang)
d. Kurang olahraga / aktifitas : berbaring lama.
e. Usia, peristaltik (gerakan meremas-remas pada dinding
kerongkongan) menurun dan otot-otot elastisitas perut menurun sehingga
menimbulkan konstipasi.
f. Obat-obatan : kodein, morfin, anti kolinergik, zat besi.
NANDA (2015) menyatakan penyebab umum konstipasi adalah
ketidakberhasilan merespon dorongan buang air besar. Seseorang dengan
gangguan konstipasi dapat terkena komplikasi, beberapa diantaranya dapat
mengancam jiwa seperti ulkus sterkoral, perdarahan akibat robekan mukosa 3
kolon, hingga prolaps rektum juga dapat terjadi. Hal ini harus ditangani dengan
baik khususnya oleh perawat (Reynolds, 2012).
3. Penanganan konstipasi
a. Makan makanan tinggi serat. Sumber serat antara lain adalah sayur-
sayuran, buah-buahan seperti pepaya, roti gandum utuh, atau sereal.
b. Minum minimal 8 gelas air sehari, kecuali anda memiliki kondisi medis yang
mengharuskan anda membatasi asupan cairan. Minuman seperti kopi dan
teh memiliki efek dehidarsi sehingga harus dihindari hingga pola defekasi
anda sudah normal.
c. Olahraga teratur/ latihan rentang gerak
d. Jangan terlalu sering menahan BAB.
7. Dampak Konstipasi