Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

KONSTIPASI PADA IBU HAMIL

MATA KULIAH : PK 4

DOSEN :

Disusun Oleh :

AYU NOVITA SARI


(PO.62.20.1.17.320)

1
KONSTIPASI PADA IBU HAMIL

A. LATAR BELAKANG
Konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari kebiasaan
normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses (kotoran) kurang, atau
fesesnya keras dan kering. Semua orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia
(lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus, red) lebih lambat
dan kemungkinan sebab lain. Kebanyakan terjadi jika makan kurang berserat, kurang minum,
dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika sudah lebih dari tiga hari berturut-
turut.
Mencegah konstipasi secara umum ternyata tidaklah sulit. Lagi-lagi, kuncinya adalah
mengonsumsi serat yang cukup. Serat yang paling mudah diperoleh adalah pada buah dan
sayur. Jika penderita konstipasi ini mengalami kesulitan mengunyah, misalnya karena
ompong, haluskan sayur atau buah tersebut dengan blender

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan pasien Ibu hamil dapat mengerti dan
memahami tentang Konstipasi
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah menerima penyuluhan kesehatan selama 1x40 menit, ibu hamil akan mampu:
a. Menyebutkan pengertian konstipasi secara umum
b. Menyebutkan faktor penyebab konstipasi
c. Menyebutkan ciri-ciri konstipasi
d. Menyebutkan cara pencegahan konstipasi
e. Menyebutkan dampak konstipasi
f. Menyebutkan cara penanganan konstipasi

C. MATERI
(terlampir)

D. METODE BELAJAR
1. Metode diskusi
2
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi.
2. Metode demonstrasi
Metode ini digunakan untuk mencapai tujuan kemampuan ibu hamil dalam mengetahui
tentang konstipasi dan cara penangannya.

E. PENGORGANISASIAN
1. Moderator : Ayu Novita Sari
2. Penyaji : Ayu Novita Sari
3. Notulen :-
4. Fasilitator : -
5. Observer :-

F. URAIAN TUGAS
1. Moderator
a. Pada acara pembukaan
1) Membuka acara
2) Memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan dan topik
4) Menjelaskan kontrak waktu
b. Pada kegiatan inti
1) Meminta peserta untuk memberikan pertanyaan atau penjelasan yang tidak
dipahami
2) Memberikan kesempatan pada penyaji untuk menjawab pertanyaan dari audiens
c. Pada acara penutup
1) Menyimpulkan dan menutup penyuluhan
2) Mengucapkan salam
2. Penyaji
a. Mempersentasikan materi penyuluhan
b. Menanggapi pertanyaan dari audiens
3. Fasilitator
a. Memotivasi peserta agar berperan aktif
b. Membuat absensi penyuluhan
c. Mengantisipasi suasana yang dapat mengganggu kegiatan penyuluhan

4. Observer
a. Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

3
b. Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

G. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
2. konstipasi
3. Sasaran
Ibu Hamil dan keluarga
4. Target
Ibu hamil
5. Media dan Alat
a. Leaflet
Berisi tentang gambar dan penjelasan tentang penyakit konstipasi dan cara
penanganannya
b. Clift chart
Berisi tentang penjelasan konstipasi
6. Waktu dan Tempat
a. Hari :
b. Tanggal :
c. Pukul : WIB
d. Tempat : Rumah pasien

H. KEGIATAN PENYULUHAN

4
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan :
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri pembimbing dan b. Mendengarkan
mahasiswa
c. Memperjelas kontrak/topik, waktu dan c. Menyetujui
tujuan penyuluhan
2 25 menit Pelaksanaan
a. Mengkaji pengetahuan audiens tentang a. Menjawab sesuai dengan
konsep konstipasi kemampuan
b. Memberikan informasi tentang b. Mendengar dan mengucapkan
reinforment positif atas jawabab terima kasih
audiens
c. Menjelaskan tentang definisi konstipasi c. Mendengar dan memperhatikan
d. Mengkaji pengetahuan audiens tentang d. Menjawab sesuai dengan
factor penyebab konstipasi kemampuan
e. Memberikan reinforment positif e. Mendengarkan dan mengucapkan
terhadap klien dan guru terima kasih
f. Menjelaskan tentang ciri-ciri konstipasi f. Mendengar dan memperhatikan
g. Mengkaji pengetahuan audiens tentang g. Menjawab sesuai dengan
cara pencegahan konstipasi kemampuan
h. Memberikan reinforment positif h. Mendengarkan dan mengucapkan
terhadap klien dan guru terima kasih
i. Menjelaskan tentang dampak dari i. Mendengarkan dan memperhatikan
konstipasi j. Menjawab sesuai dengan
j. Mengkaji pengetahuan audiens tentang kemampuan
cara penanganan konstipasi k. Mendengarkan dan mengucapkan
k. Memberikan reinforment positif terima kasih
terhadap klien dan guru l. Mendengarkan dan memperhatikan

3 10 menit Penutup
a. Menanyakan kembali yang telah a. Mendengarkan dan memperhatikan
dijelaskan b. Menjawab pertanyaan
b. Menyimpulkan materi penyuluhan c. Menjawab salam
c. Melakukan evaluasi

5
d. Menutup dan memberi salam

PENGESAHAN

Palangka Raya, Jum’at 09 Agustus 2019

Sasaran Pemberi materi

Ibu Hamil Ayu Novita Sari

Mengetahui
Dosen pembimbing

I. EVALUASI
6
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses penyuluhan dan pada akhir dari proses
penyuluhan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan evaluasi stuktur, proses dan
hasil.
1. Evaluasi Stuktur
a. Klien menyepakati kontrak yang telah dibuat dan bersedia mendengarkan penyuluhan
b. Alat dan media tersedia sesuai dengan rencana
c. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah disepakati
d. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan apa yang telah direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien dan guru di berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal sampai
akhir
c. Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan tentang pengertian konstipasi dalam bahasa yang
sederhana
b. Audiens mampu menyebutkan faktor yang menyebabkan konstipasi
c. Audiens mampu menyebutkan cirri-ciri konstipasi
d. Audiens mampu menyebutkan cara pencegahan konstipasi
e. Audiens mampu menyebutkan dampak konstipasi
f. Audiens mampu menyebutkan cara penanganan konstipasi

7
Lampiran :

MATERI

A. DEFINISI KONSTPASI
Kehamilan merupakan salah satu faktor penyebab sistemik untuk terjadinya konstipasi
atau susah buang air besar. Konstipasi adalah kondisi mengalami perubahan pola defekasi
normal ditandai menurunnya frekuensi buang air besar atau pengeluaran feses yang keras dan
kering (Green & Judith, 2012). Kehamilan adalah kejadian fisiologis yang dialami semua
wanita hamil. Dalam masa kehamilan, tubuh seorang wanita akan mengalami banyak
perubahan. Baik perubahan fisik, mood, maupun hormonal.
Pada kehamilan ini dapat menimbulkan keluhan dan masalah pada kehamilan trimester
ketiga salah satunya adalah konstipasi.Konstipasi merupakan masalah yang sering banyak
dikeluhkan wanita hamil terutama wanita hamil trimester ketiga yang disebabkan berbagai
faktor seperti faktor hormonal, perubahan pola diet pada saat hamil, berkurangnya aktifitas
fisik misalnya jalan kaki pada pagi hari dan senam hamil dan riwayat posisi jongkok pada saat
buang air besar.

B. FAKTOR PENYEBAB KONSTPASI


Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan sekunder. Konstipasi
primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan organik di dalam
tubuh setelah dilakukannya pemeriksaan. Sedangkan konstipasi sekunder biasanya
disebabkan penyakit lain. Kebanyakan orang mengira kurang serat sebagai penyebab utama
konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari gaya hidup, obat-obatan, sampai
komplikasi penyakit. Berikut beberapa di antaranya.

1. Kurang cairan
Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga sulit
dikeluarkan. Minumlah sedikitnya 8 gelas cairan sehari.
2. Cokelat
Ada beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya sembelit meski pada
beberapa orang konsumsi cokelat justru membantu melancarkan BAB. Bila Anda termasuk
penggemar cokelat, Anda bisa mulai menguranginya.
2. Kehamilan dan persalinan

8
Konstipasi termasuk masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil. Biasanya kondisi ini
masih akan terus berlanjut pasca persalinan. Gangguan BAB ini terjadi karena
melemahnya otot-otot perut atau efek samping dari obat pereda nyeri.
3. Terlalu banyak makan daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju bisa
membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula kebutuhan
tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.
4. Vitamin
Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis
komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu terrjadinya konstipasi.
5. Pereda nyeri dan antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan adalah
pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang
6. Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses metabolik tubuh
dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami konstipasi namun biasanya
dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk mengecek kadar tiroidnya.
7. Diabetes
Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang berpengaruh pada
kemampuan tubuh mencerna makanan.
8. Kurang olahraga
Gaya hidup kurang tang bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan aktivitas fisik
minimal 30 menit setiap hari.
Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:
a) Kekurangan cairan atau dehidrasi
b) Kekurangan serat pada makan
c) Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan
d) Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat nyeri
e) Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan pada usus
f) Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien
g) Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare

9
C. CIRI-CIRI KONSTPASI
Tanda gejala konstipasi antara lain:

a. Perut terasa begah, penuh, dan bahkan terasa kaku


b. Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah
c. Mengejan saat defekasi
d. Konsistensi fases keras
e. Menurunnya frekuensi buang air besar

D. PENCEGAHAN KONSTPASI
Setelah kita mengetahui tentang faktor dan ciri-ciri konstipasi, kita bisa mencegah
konstipasi agar kita bisa terhindar dari pengakit konstipasi. konstipasi dapat dicegah dengan
melakukan hal- hal seperti berikut :
1. Makan makanan kaya serat
2. Batasi makanan rendah serat
3. Minum yang cukup
4. Rutin berolahraga
5. Tidak menunda ketika ingin buang air besar
6. Coba suplemen berserat
7. Berhati-hati dalam memilih obat pencahar

E. DAMPAK DARI KONSTPASI


Konstipasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi berikut ini :
1. Hemoroid,
2. Prolapse rektum,
3. Fisura ani (luka/lecet pada anus),
4. Fecal impaction : feses atau tinja yang terlalu keras sehingga harus dikeluarkan secara
manual oleh dokter.

F. PENANGANAN KONSTPASI
Tahap awal penanganan konstipasi yang ringan adalah dengan perubahan pola hidup.
Sebagian besar kasus konstipasi dapat membaik dengan perubahan pola hidup seperti diet
tinggi serat dan olah raga. Apabila tidak membaik dengan perubahan pola hidup maka
diperlukan pengobatan. Terapi konstipasi bersifat jangka panjang. Apabila buang air besar
dapat kembali normal maka pola hidup sehat harus dilanjutkan untuk mencegah berulangnya
konstipasi.
1. Terapi Diet dan Perubahan Pola Hidup

10
Berikut ini adalah beberapa tips diet dan pola hidup sehat yang dapat mengurangi
konstipasi Diet tinggi serat. Diet dengan jumlah serat minimal 20-35 gram sehari dapat
membantu melunakkan tinja dan mengurangi konstipasi.
2. Olah raga teratur
Aktivitas fisik dapat membantu menstimulasi aktivitas saluran pencernaan kita. Olah raga
yang teratur dapat membantu mengatasi susah buang air besar. Sebaliknya sedentary life atau
kurang aktivitas meningkatkan risiko susah buang air besar. Jalan santai selama 10-15
menit seminggu sekali dapat membuat usus besar menegang sehingga tidak merasa
kembung.

3. Diet tinggi serat dan asupan cairan


Sayur-sayuran dan buah-buahan adalah sumber serat pangan yang sangat mudah
ditemukan dalam bahan makanan. Sayuran dapat dikonsumsi dalam bentuk
mentah maupun setelah melalui proses perebusan. Dan minum setidaknya 10
gelas air putih perhari, karena selama kehamilan jumlah air yang terserap dri
pencernaan ke darah meningkat
4. Aktivitas fisik, Aktifitas fisik rutin dipercaya merangsang peristaltik usus untuk bekerja
normal sehingga memperpendek waktu transit di saluran pencernaan dan membantu
pengeluaran tinja.
5. Obat-obatan pencahar Kriteria obat pencahar yang boleh diberikan kepada ibu hamil:
Efektif, Tidak diserap oleh saluran cerna, Tidak teratogenik (tidak menyebabkan cacat
pada janin)

11

Anda mungkin juga menyukai