Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

KONSTIPASI

A. LATAR BELAKANG
Konstipasi atau sembelit adalah terhambatnya defekasi (buang air besar) dari kebiasaan
normal. Dapat diartikan sebagai defekasi yang jarang, jumlah feses (kotoran) kurang, atau
fesesnya keras dan kering. Semua orang dapat mengalami konstipasi, terlebih pada lanjut usia
(lansia) akibat gerakan peristaltik (gerakan semacam memompa pada usus, red) lebih lambat
dan kemungkinan sebab lain. Kebanyakan terjadi jika makan kurang berserat, kurang minum,
dan kurang olahraga. Kondisi ini bertambah parah jika sudah lebih dari tiga hari berturut-
turut.
Mencegah konstipasi secara umum ternyata tidaklah sulit. Lagi-lagi, kuncinya adalah
mengonsumsi serat yang cukup. Serat yang paling mudah diperoleh adalah pada buah dan
sayur. Jika penderita konstipasi ini mengalami kesulitan mengunyah, misalnya karena
ompong, haluskan sayur atau buah tersebut dengan blender

B. TUJUAN
1. Tujuan Instruksi Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan warga Desa Tanjung Buntung dapat
mengerti dan memahami tentang Konstipasi
2. Tujuan Instruksi Khusus (TIK)
Setelah menerima penyuluhan kesehatan selama 1x40 menit, warga Desa Tanjung
Buntung akan mampu:
a. Menyebutkan pengertian konstipasi secara umum
b. Menyebutkan faktor penyebab konstipasi
c. Menyebutkan ciri-ciri konstipasi
d. Menyebutkan cara pencegahan konstipasi
e. Menyebutkan dampak konstipasi
f. Menyebutkan cara penanganan konstipasi

C. MATERI
(terlampir)

1
D. METODE BELAJAR
1. Metode diskusi
Metode ini digunakan untuk penyampaian materi.

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Topik
2. konstipasi
3. Sasaran
Pasien dan Keluarga Pasien Ny. S
4. Media dan Alat
a. Power point
Yang berisi penjelasan dalam gambar dan tulisan tentang konstipasi
b. Leaflet
Berisi tentang gambar dan penjelasan tentang penyakit konstipasi dan cara
penanganannya
c. Clift chart
Berisi tentang penjelasan konstipasi
5. Waktu dan Tempat
a. Hari : Senin
b. Tanggal : 12 Oktober 2019
c. Pukul : 13.00 WIB
d. Tempat : Ruang Dahlia RSUD Ambarawa kamar 212.2

2
6. Setting Tempat

Keterangan

: Media power point

: Moderator

: Penyaji

: Fasilitator

: Audiens

: Observer

3
F. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta


1 5 menit Pembukaan :
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Memperkenalkan diri pembimbing b. Mendengarkan
dan mahasiswa
c. Memperjelas kontrak/topik, waktu c. Menyetujui
dan tujuan penyuluhan
2 20 menit Pelaksanaan
a. Mengkaji pengetahuan audiens a. Menjawab sesuai dengan
tentang konsep konstipasi kemampuan
b. Memberikan informasi tentang b. Mendengar dan mengucapkan
reinforment positif atas jawaban terima kasih
audiens
c. Menjelaskan tentang definisi c. Mendengar dan memperhatikan
konstipasi d. Menjawab sesuai dengan
d. Mengkaji pengetahuan audiens kemampuan
tentang factor penyebab konstipasi e. Mendengarkan dan
e. Memberikan reinforment positif mengucapkan terima kasih
terhadap klien dan guru f. Mendengar dan memperhatikan
f. Menjelaskan tentang ciri-ciri g. Menjawab sesuai dengan
konstipasi kemampuan
g. Mengkaji pengetahuan audiens h. Mendengarkan dan
tentang cara pencegahan konstipasi mengucapkan terima kasih
h. Memberikan reinforment positif i. Mendengarkan dan
terhadap klien dan guru memperhatikan
i. Menjelaskan tentang dampak dari j. Menjawab sesuai dengan
konstipasi kemampuan
j. Mengkaji pengetahuan audiens k. Mendengarkan dan
tentang cara penanganan konstipasi mengucapkan terima kasih
k. Memberikan reinforment positif l. Mendengarkan dan
terhadap klien dan guru memperhatikan

3 10 menit Penutup

4
a. Menanyakan kembali yang telah a. Mendengarkan dan
dijelaskan memperhatikan
b. Menyimpulkan materi penyuluhan b. Menjawab pertanyaan
c. Melakukan evaluasi c. Menjawab salam
d. Menutup dan memberi salam

G. EVALUASI
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses penyuluhan dan pada akhir dari proses
penyuluhan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan evaluasi stuktur, proses
dan hasil.
1. Evaluasi Stuktur
a. Klien menyepakati kontrak yang telah dibuat dan bersedia mendengarkan
penyuluhan
b. Alat dan media tersedia sesuai dengan rencana
c. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) telah disepakati
d. Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan apa yang telah direncanakan
2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan
b. Klien dan guru di berpartisipasi aktif selama kegiatan penyuluhan dari awal
sampai akhir
c. Lingkungan tidak bising dan pelaksanaan sesuai rencana
3. Evaluasi Hasil
a. Audiens dapat menyebutkan tentang pengertian konstipasi dalam bahasa yang
sederhana
b. Audiens mampu menyebutkan faktor yang menyebabkan konstipasi
c. Audiens mampu menyebutkan cirri-ciri konstipasi
d. Audiens mampu menyebutkan cara pencegahan konstipasi
e. Audiens mampu menyebutkan dampak konstipasi
f. Audiens mampu menyebutkan cara penanganan konstipasi

5
Lampiran :

MATERI

A. DEFINISI KONSTPASI
Konstipasi adalah kelainan pada sistem pencernaan di mana seorang manusia (atau
hewan) mengalami pengerasan feses yang sulit untuk dibuang yang dapat
menyebabkan kesakitan hebat pada penderitanya. Konstipasi dapat disebabkan oleh
pola makan, hormon, akibat samping obat-obatan, dan juga karena kelainan
anatomis.  Konstipasi juga dapat di artikan masalah pada pencernaan yang umum
terjadi. Pada orang dengan konstipasi sering mengalami sensasi pergerakan pada usus
dan sulit buang air besar. Orang yang buang air besar lebih sedikit dari tiga kali
seminggu dengan tinja yang cenderung kering ada kemungkinan mengalami
konstipasi. Konstipasi hebat di sebut juga Obstipasi.

B. FAKTOR PENYEBAB KONSTPASI


Konstipasi dibagi menjadi dua jenis, yakni konstipasi primer dan sekunder. Konstipasi
primer merupakan konstipasi fungsional atau tidak ditemukannya kelainan organik di
dalam tubuh setelah dilakukannya pemeriksaan. Sedangkan konstipasi sekunder
biasanya disebabkan penyakit lain.  Kebanyakan orang mengira kurang serat sebagai
penyebab utama konstipasi. Padahal ada banyak pemicu sembelit, mulai dari gaya
hidup, obat-obatan, sampai komplikasi penyakit. Berikut beberapa di antaranya.

1. Kurang cairan
Kurang mengonsumsi cairan bisa menyebabkan tinja menjadi keras sehingga sulit
dikeluarkan. Minumlah  sedikitnya 8 gelas cairan sehari.
2. Cokelat
Ada beberapa studi yang mengaitkan antara cokelat dengan terjadinya sembelit
meski pada beberapa orang konsumsi cokelat justru membantu melancarkan BAB.
Bila Anda termasuk penggemar cokelat, Anda bisa mulai menguranginya.

6
2. Kehamilan dan persalinan
Konstipasi termasuk masalah yang sering dikeluhkan ibu hamil. Biasanya kondisi
ini masih akan terus berlanjut pasca persalinan. Gangguan BAB ini terjadi karena
melemahnya otot-otot perut atau efek samping dari obat pereda nyeri.
3. Terlalu banyak makan daging
Pola makan yang rendah serat dan tinggi lemak seperti daging, telur atau keju bisa
membuat proses pencernaan menjadi lebih lambat. Karena itu penuhi pula
kebutuhan tubuh akan serat dengan mengonsumsi cukup sayuran dan buah.
4. Vitamin
Vitamin secara umum tidak akan menyebabkan konstipasi, tetapi beberapa jenis
komponen seperti kalsium dan zat besi bisa jadi pemicu terrjadinya konstipasi.
5. Pereda nyeri dan antidepresan
Penelitian menunjukkan, orang yang sering mengalami sembelit kebanyakan
adalah pengguna obat pereda nyeri dalam jangka panjang
6. Hipotiroid
Hipotiroid atau tidak aktifnya kelenjar tiroid akan memperlambat proses
metabolik tubuh dan usus. Tidak semua penderita hipotiroid akan mengalami
konstipasi namun biasanya dokter akan meminta pasien konstipasi kronik untuk
mengecek kadar tiroidnya.
7. Diabetes
 Diabetes yang tidak dikendalikan bisa menyebab kerusakan saraf yang
berpengaruh pada kemampuan tubuh mencerna makanan.
8. Kurang olahraga
Gaya hidup kurang tang  bergerak juga bisa memicu konstipasi. Lakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit setiap hari.
Sejumlah faktor yang menyebabkan antara lain:
a) Kekurangan cairan atau dehidrasi
b) Kekurangan serat pada makan
c) Perubahan gaya hidup atau rutinitas, termasuk hamil, penuaan
d) Sering menggunakan atau penyalahgunaan obat nyeri
e) Masalah pada usus besar dan dubur, seperti penyumbatan pada usus
f) Kerusakan pada kulit dubur dan ambeien
g) Hilangnya kadar garam di dalam tubuh karena muntah atau diare

7
C. CIRI-CIRI KONSTPASI
   Tanda dan gejala konstipasi antara lain:
1. Buang air besar lebih sedikit dari tiga kali seminggu
2. Sulit buang air besar                   
3. Tekanan pada perut yang menyiksa saat terjadinya pergerakan pada usus
4. Perasaan terjadi penyumbatan pada dubur
5. Perasaan tidak selesai setelah buang air besar

D. PENCEGAHAN KONSTPASI
Setelah kita mengetahui tentang faktor dan ciri-ciri konstipasi, kita bisa mencegah
konstipasi agar kita bisa terhindar dari pengakit konstipasi. konstipasi dapat dicegah
dengan melakukan hal- hal seperti berikut :
1. Makan makanan kaya serat
2. Batasi makanan rendah serat
3. Minum yang cukup
4. Rutin berolahraga
5. Tidak menunda ketika ingin buang air besar
6. Coba suplemen berserat
7. Berhati-hati dalam memilih obat pencahar
E. DAMPAK DARI KONSTPASI
Konstipasi yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi berikut ini :
1. Hemoroid,
2. Prolapse rektum,
3. Fisura ani (luka/lecet pada anus),
4. Fecal impaction : feses atau tinja yang terlalu keras sehingga harus
dikeluarkan secara manual oleh dokter.

F. PENANGANAN KONSTPASI
Tahap awal penanganan konstipasi yang ringan adalah dengan perubahan pola hidup.
Sebagian besar kasus konstipasi dapat membaik dengan perubahan pola hidup seperti
diet tinggi serat dan olah raga. Apabila tidak membaik dengan perubahan pola hidup
maka diperlukan pengobatan. Terapi konstipasi bersifat jangka panjang. Apabila
buang air besar dapat kembali normal maka pola hidup sehat harus dilanjutkan untuk
mencegah berulangnya konstipasi.

8
1. Terapi Diet dan Perubahan Pola Hidup
Berikut ini adalah beberapa tips diet dan pola hidup sehat yang dapat mengurangi
konstipasi Diet tinggi serat. Diet dengan jumlah serat minimal 20-35 gram sehari
dapat membantu melunakkan tinja dan mengurangi konstipasi.
2. Olah raga teratur
Aktivitas fisik dapat membantu menstimulasi aktivitas saluran pencernaan kita.
Olah raga yang teratur dapat membantu mengatasi susah buang air besar.
Sebaliknya sedentary life atau kurang aktivitas meningkatkan risiko susah buang
air besar.
3. Biasakan ke toilet setiap pagi
Cobalah membiasakan diri duduk di toilet setiap pagi, terutama setelah sarapan
pagi, selama 10-15 menit. Cara tersebut perlu anda coba meskipun anda belum
ingin buang air besar. Dan jangan mengabaikan rasa/sensasi ingin buang air besar.

Anda mungkin juga menyukai