KONSTIPASI
Disusun oleh :
NIM : 010115A003
UNGARAN
2017
SATUAN ACARA PENYULUHAN
KONSTIPASI
Sasaran : Ny. X
A. Tujuan Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan kesehatan diharapkan Ny. X dapat
memahami dan mengerti tentang konstipasi dan cara penanganan yang
benar.
B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan tentang konstipasi dan cara
penanganan yang benar, Ny. X diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian konstipasi.
2. Menjelaskan penyebab dari konstipasi.
3. Menjelaskan tanda dan gejala dari konstipasi.
4. Menjelaskan pengobatan dari konstipasi.
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian konstipasi.
2. Penyebab dari konstipasi.
3. Tanda dan gejala dari konstipasi.
4. Cara pengobatan dari konstipasi.
D. Metode Penyuluhan
a. Ceramah
b. Tanya jawab
E. Media Penyuluhan
a. Leaflet
b. Lembar balik
F. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur:
a. Satuan Acara Penyuluhan sudah siap sesuai dengan masalah
keperawatan.
b. Kontrak waktu sudah tepat dengan Ny. X
c. Media sudah disiapkan : leaflet dan lembar balik.
2. Evaluasi Proses :
a. Ny. X sudah bersedia.
b. Media dapat digunakan dengan baik.
c. Pendidikan kesehatan dapat dilaksanakan sesuai waktu.
d. Partisipasi dari Ny. R
e. Ny. R dapat mengikuti sampai akhir.
3. Evaluasi Hasil :
a. Evaluasi dilakukan secara langsung dengan tanya jawab.
b. Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Ny. X dapat mengerti dan
mengetahui : pengertian konstipasi, penyebab dari konstipasi, tanda
dan gejala dari konstipasi, dan cara pengobatan konstipasi.
G. Kegiatan Penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta Metode
1. 2 Pembukaan:
menit Memberi salam Menjawab Lisan
Memperkenalkan salam,
diri mendengarkan
Menjelaskan
kontrak: waktu,
topik, tempat Memperhatikan
serta tujuan dan
penyuluhan. mendengarkan
2. 5 Pelaksanaan :
menit Mengkaji Mengemukakan Ceramah
pengetahuan pendapat,
klien tentang mendengarkan
pengertian dan
konstipasi dan memperhatikan
memberikan Mendengarkan
reinforcement dan
positif. memoerhatikan
Menjelaskan Mendengarkan
pengertian dan
konstipasi. memperhatikan
Menjelaskan Mendengarkan
penyebab dari dan
konstipasi memperhatikan
Menjelaskan Mendengarkan
tanda dan gejala dan
dari konstipasi memperhatikan
Menjelaskan
cara pengobatan
dari konstipasi.
3. 3 Penutup:
menit Memberikan Menjawab Lisan
pertanyaan pertanyaan,
kepada pasien mendengarkan,
tentang materi dan
dan memberikan memperhatikan
reinforcement Mendengarkan
positif dn
Menyimpulkan memperhatikan
materi
Menutup acara Menjawab
dengan salam
mengucapkan
salam
LAMPIRAN
KONSTIPASI
1. Pengertian Konstipasi
Konstipasi adalah persepsi gangguan buang air besar berupa berkurangnya
frekuensi buang air besar, sensasi tidak puas/lampiasnya buang air besar, terdapat
rasa sakit, perlu ekstra mengejan atau feses yang keras. Disepakati bahwa buang
air besar yang norma frekuensinya adalah 3 kali sehari sampai 3 hari sekali. Dalam
praktek sehari-hari dikatakan konstipasi bila buang air besar kurang dari 3 kali
seminggu atau 3 hari tidak buang air besar atau buang air besar diperlukan
mengejan secara berlebihan (Djojoningrat, 2009).
Konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko
tinggi mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang
atau keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras (Uliyah, 2008).
Sembelit atau konstipasi merupakan keadaan tertahannya feses (tinja) dalam
usus besar pada waktu cukup lama karena adanya kesulitan dalam pengeluaran.
Hal ini terjadi akibat tidak adanya gerakan peristaltik pada usus besar sehingga
memicu tidak teraturnya buang air besar dan timbul perasaan tidak nyaman pada
perut (Akmal, dkk, 2010).
2. Penyebab Konstipasi
Makanan lunak dan rendah serat yang berkurang pada feses sehingga
menghasilkan produk sisa yang tidak cukup untuk merangsang refleks pada proses
defekasi. Makan rendah serat seperti ; beras, telur dan daging segar bergerak lambat
di saluran cerna. Meningkatnya asupan cairan dengan makanan seperti itu
meningkatkan pergerakan makanan tersebut (Siregar, 2004).
2. Obat obatan
Banyak obat yang menyebabkan efek samping konstipasi. Beberapa di
antaranya seperti ; morfin, codein sama halnya dengan obat-obatan adrenergik dan
antikolinergik, melambatkan pergerakan dari kolon melalui kerja mereka pada
sistem syaraf pusat. Kemudian, menyebabkan konstipasi yang lainnya seperti: zat
besi, mempunyai efek menciutkan dan kerja yang lebih secara lokal pada mukosa
usus untuk menyebabkan konstipasi. Zat besi juga mempunyai efek mengiritasi dan
dapat menyebabkan diare pada sebagian orang (Siregar,2004).
3. Manifestasi Klinik
Menurut Akmal, dkk (2010), ada beberapa tanda dan gejala yang umum
ditemukan pada sebagian besar atau terkadang beberapa penderita sembelit sebagai
berikut:
b.Tubuh tidak fit, terasa tidak nyaman, lesu, cepat lelah sehingga malas
mengerjakan sesuatu bahkan terkadang sering mengantuk
f. Feses sulit dikeluarkan atau dibuang ketika buang air besar, pada saat bersamaan
tubuh berkeringat dingin, dan terkadang harus mengejan atupun menekan-nekan
perut terlebih dahulu supaya dapat mengeluarkan dan membuang feses ( bahkan
sampai mengalami ambeien/wasir )
g. Bagian anus atau dubur terasa penuh, tidak plong, dan bagai terganjal sesuatu
disertai rasa sakit akibat bergesekan dengan feses yang kering dan keras atau karena
mengalami wasir sehingga pada saat duduk tersa tidak nyaman
h. Lebih sering buang angin yang berbau lebih busuk daripada biasanya
i. Usus kurang elastis ( biasanya karena mengalami kehamilan atau usia lanjut), ada
bunyi saat air diserap usus, terasa seperti ada yang mengganjal, dan gerakannya
lebih lambat daripada biasanya
Adapun untuk sembelit kronis ( obstipasi ), gejalanya tidak terlalu berbeda hanya
f. Tetap merasa lapar, tetapi ketika makan akan lebih cepat kenyang (apalagi
ketika hamil perut akan tersa mulas ) karena ruang dalam perut berkurang dan
4. Pengobatan Konstipasi
Penatalaksanaan konstipasi kronis adalah untuk mengurangi gejala,
mengembalikan kebiasaan defekasi yang normal, keluarnya feses yang berbentuk
dan lunak setidaknya 3 kali per minggu tanpa mengejan, dan meningkatkan
kualitas hidup dengan efek samping minimal.
o Non-farmakologis
1. Aktivitas Fisik
2. Latihan
4. Konsumsi Air
5. Serat
Konstipasi.http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/41747/4/Chapter%20II
.pdf (diakses 24 Maret 2017 16:56)