Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“PERAWATAN MANDIRI PENYAKIT DIABETES MELITUS DI RUMAH”


Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Keperawatan Keluarga”
Yang diampu oleh Ibu Icca Presilia Anggreyanti, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun oleh:
Kelompok 4

1. Annisa Hanifah Rahmawati 192102124


2. Shafa Karenina Sindawati 192102125
3. Indifaroh Badi'ah 192102129
4. Evina Dhea Herawati 192102132

INSTITUT TEKNOLOGI KESEHATAN MALANG WIDYA CIPTA HUSADA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI S1 - ILMU KEPERAWATAN
MALANG
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Penyakit Diabetes Melitus


Sub Pokok Bahasan : Perawatan Mandiri Untuk Penyakit Diabetes Melitus di Rumah
Sasaran : Keluarga Inti Tn. Agus
Tempat : Kediaman Tn. Agus di Jalan Panglima Sudirman
Hari/tanggal : Kamis, 12 Mei 2022
Waktu : 08.00-08.30 WIB (30 Menit)
Penyuluh : Shafa Karenina Sindawati

A. Analisa Situasi
Menurut data World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa sekitar 422 juta
orang di dunia menderita diabetes melitus atau terjadi peningkatan sekitar 8,5 % pada
populasi orang dewasa. Di Indonesia, berdasarkan data Riskesdas tahun 2013 dan
tahun 2018 menunjukkan bahwa tren prevalensi penyakit Diabetes Melitus di
Indonesia meningkat dari 6,9% menjadi 8,5 %, prevalensi penyakit DM menurut
diagnosa dokter meningkat dari 1,2% menjadi 2% (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2018)

B. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen pemeliharaan kesehatan pada Ny. Sari di keluarga Ny.
Sari berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota
keluarga yang menderita DM.

C. Tujuan Intruksional
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan keluarga Ny. Sari
dapat memahami dan menjaga upaya perilaku hidup sehat dalam melakukan
perawatan dan pengendalian penyakit diabetes melitus di rumah
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan klien dan keluarga klien mampu:
a. Mengetahui 5 pilar diabetes melitus

2
b. Mengetahui diet yang sesuai untuk pasien dengan diabetes melitus
c. Mengetahui aktivitas fisik yang sesuai untuk pasien dengan diabetes melitus
d. Mengetahui cara melakukan monitor gula darah
e. Mengetahui terapi yang sesuai untuk penderita DM
f. Mampu menerapkan teknik perawatan kaki pada penderita DM

D. Sub Pokok Bahasan


1. 5 pilar pengelolaan diabetes melitus
2. Diet yang sesuai dengan pasien diabetes melitus
3. Aktivitas fisik yang sesuai untuk pasien diabetes melitus
4. Cara memonitor gula darah
5. Terapi yang sesuai untuk pasien diabetes melitus
6. Teknik perawatan kaki pasien diabetes melitus

E. Kegiatan Penyuluhan
N Tahapan & Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien Metode Media
o Waktu
1. Pembukaan a. Memberi salam a. Menjawab salam Ceramah Secara
(5 menit) b. Memperkenalkan b. Mendengarkan dan langsung
anggota kelompok dan Memperhatikan
pembimbing c. Menyepakati kontrak
c. Melakukan kontrak d. Memperhatikan dan
waktu mendengarkan
d. Menjelaskan tujuan dan
materi yang akan
diberikan
2. Kegiatan a. Menggali pengetahuan a. Menanggapi dan Ceramah Lembar balik
(15 menit) audien tentang diabetes menjelaskan dan booklet
melitus
b. Memberikan b. Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
c. Menjelaskan mengenai c. Memperhatikan dan
5 pilar DM mendengarkan
d. Menjelaskan mengenai d. Memperhatikan dan
diet yang sesuai untuk mendengarkan
pasien dengan diabetes e. Memperhatikan dan
melitus mendengarkan

3
e. Menjelaskan mengenai
aktivitas fisik yang f. Memperhatikan dan
sesuai untuk pasien mendengarkan
dengan diabetes melitus g. Memperhatikan dan
f. Menjelaskan mengenai mendengarkan
cara melakukan monitor h. Memperhatikan dan
gula darah mendengarkan
g. Menjelaskan mengenai
terapi yang sesuai untuk
penderita DM
h. Menjelaskan mengenai
teknik perawatan kaki
pada penderita DM
3. Evaluasi : a. Memberi kesempatan a. Memberi pertanyaan Diskusi Secara
(5 menit) audien untuk bertanya kepada penyuluh dan tanya langsung
Tanya jawab jawab
b. Memberikan b. Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan

c. Menjawab pertanyaan c. Memperhatikan dan


audien mendengarkan

d. Memberikan d. Menjawab
pertanyaan kepada pertanyaan penyaji
sasaran meminta klien
untuk menjelaskan
kembali mengenai 5
pilar DM
4. Penutup a. Menyimpulkan bersama- a. Memperhatikan dan Ceramah Secara
(5 menit) sama mendengarkan langsung
b. Mengucapkan terima b. Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
c. Mengucapkan salam c. Menjawab salam
penutup

F. Setting Tempat

Media

4
Keterangan:

Penyaji Fasilitator

Moderator Keluarga

G. Media Penyuluhan
1. Lembar balik
2. Booklet

H. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

I. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Penyuluhan berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami
materi penyuluhan yang diberikan
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi sebanyak 95% dikarenakan
dengan kondisi ruangan yang kondusif
c. Acara dimulai pukul 09.00 WIB
d. Selama pelaksanaan acara, suasana tenang dan peserta penyuluhan antusias
dengan diskusi
e. Para peserta penyuluhan yang hadir dapat memberikan peran aktif selama
kegiatan penyuluhan berlangsung dengan memberikan pertanyaan dan
pendapat

5
f. Acara berlangsung selama 30 menit (pembukaan 3 menit, penyajian materi 17
menit, diskusi 7 menit dan penutupan 3 menit)
g. Semua peserta mengikuti kegiatan dari awal sampe akhir
h. Sasaran mampu menjawab pertanyaan umpan balik yang diberikan oleh
pemateri.
2. Evaluasi Struktur
a. Persiapan Media
Persiapan media dapat disediakan tepat waktu dan dalam keadaan baik
b. Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan tentang perawatan DM di rumah
menggunakan lembar balik dan booklet dibuat berdasarkan konsep dan teori
dari materi SAP
c. Koordinasi dengan pihak keluarga untuk persiapan kegiatan penyuluhan,
waktu plaksanaan, metode kegiatan, dan topik bahasan
d. Koordinasi dengan sesama anggota kelompok terkait persiapan kegiatan
e. Kontrak waktu kegiatan dengan warga penderita osteoarthritis
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta mampu mengulang materi mengenai perawatan DM dirumah yang
dilihat dari evaluasi peserta mampu menjawab
b. Presentase kehadiran peserta adalah 100% dari total sasaran

J. Materi Penyuluhan(Terlampir)
K. Daftar Pustaka

6
MATERI PENYULUHAN
PERAWATAN MANDIRI PENYAKIT DIABETES MELITUS DI RUMAH

A. Pengelolaan Diabetes Melitus (5 Pilar DM)


Perawatan Diabetes Melitus di rumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan
dan perawatan Diabetes Melitus membutuhkan waktu yang lama. Cara Perawatan
Pasien Diabetes Melitus di Rumah adalah dengan:
1. Diet yang tepat
2. Olahraga yang teratur
3. Kontrol gula darah teratur
4. Terapi obat tablet atau insulin
5. Pendidikan Kesehatan (PERKENI, 2015)

B. Diet Untuk Pasien DM


Pengaturan diet pada penderita diabetes melitus merupakan pengobatan yang utama
pada penatalaksanaan diabetes melitus yaitu mencakup pengaturan dalam:
1. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes melitus harus sesuai untuk
mencapai kadar glukosa normal dan mempertahankan berat badan normal.
Contohnya adalah nasi semakin banyak jumlah nasi yang dimakan, maka
peningkatan kadar gula darah bisa lebih besar. Nasi mengandung karbohidrat
yang tinggi dan kebanyakan terbiasa makan nasi dalam jumlah banyak per satu
kali makan. Kebiasaan ini tentu dapat memperburuk kadar gula darah.
Penelitian yang diterbitkan oleh British Medical Journal menunjukkan bahwa orang
yang mengonsumsi nasi putih dalam jumlah tinggi mempunyai risiko yang lebih
besar untuk terkena diabetes melitus tipe 2. Untuk itu, cobalah untuk memangkas
porsi nasi sedikit demi sedikit. Latihan ini untuk membiasakan diri untuk tidak
tergantung pada nasi. Biasakan makan nasi hanya sebanyak 45-60 gram (kira-kira
setengah gelas) per satu kali makan.
2. Jenis Bahan Makanan
Banyak yang beranggapan bahwa penderita diabetes melitus harus makan
makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya

7
adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting
bagi kita terutama penderita diabetes melitus untuk mengetahui efek dari makanan
pada glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes
melitus adalah makanan yang kaya serat seperti sayur - mayur dan buah - buahan
segar. Hal yang terpenting adalah jangan terlalu mengurangi jumlah makanan
karena akan mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah ( hypoglikemia)
dan juga jangan terlalu banyak makan makanan yang memperparah penyakit
diabetes melitus. Ada beberapa jenis makanan yang dianjurkan dan jenis
makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi bagi penderita diabetes melitus yaitu:
a. Jenis bahan makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes melitus
adalah:
1) Sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie, kentang, singkong,
ubi dan sagu
2) Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam tanpa kulitnya, susu
skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan
3) Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama mudah diolah dengan cara dipanggang,
dikukus, disetup, direbus dan dibakar
b. Jenis bahan makanan yang tidak dianjurkan atau dibatasi untuk penderita
diabetes melitus adalah:
1) Mengandung banyak gula sederhana, seperti gula pasir, gula jawa, sirup,
jelly, buah - buahan yang diawetkan, susu kental manis, soft drink, es
krim, kue - kue manis, dodol, cake dan tarcis
2) Mengandung banyak lemak seperti cake, makanan siap saji ( fast - food),
goreng-gorengan
3) Mengandung banyak natrium seperti ikan asin, telur asin dan makanan
yang diawetkan (Almatsier, 2013)

3. Jadwal Makan Penderita Diabetes Melitus


Makanan porsi kecil dalam waktu tertentu akan membantu mengontrol kadar gula
darah. Makanan porsi besar menyebabkan peningkatan gula darah mendadak dan
bila berulang-ulang dalam jangka panjang, keadaan ini dapat menimbulkan

8
komplikasi diabetes melitus. Oleh karena itu makanlah sebelum lapar karena
makan disaat lapar sering tidak terkendali dan berlebihan. Agar kadar gula darah
lebih stabil, perlu pengaturan jadwal makan yang teratur.
a. Sarapan (06.00-07.00)
1) Makanan pokok: 1,5 porsi setara dengan nasi 150 gram (1 sendok makan
nasi putih setara dengan 10 gram ) atau roti tawar dua potong
2) Lauk hewani: satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
3) Lauk nabati: setengah porsi setara dengan satu potong kecil tahu
4) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran
b. Makan siang (12.00-13.00)
1) Makanan pokok: nasi 200 gram atau 20 sendok makan
2) Lauk hewani: satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
3) Lauk nabati: satu porsi setara dengan satu potong tahu atau satu potong
tempe
4) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran
c. Makan malam (18.00-19.00)
1) Makanan pokok: dua porsi setara dengan nasi 200 gram atau bihun
(100gr)
2) Lauk hewani: satu porsi setara dengan daging sapi (50 gram) atau satu
telur ayam negeri
3) Lauk nabati: satu porsi setara dengan satu potong tahu atau satu potong
tempe
4) Sayur: satu porsi atau setara dengan 100 gram sayuran
d. Camilan (10.00, 16.00, 19.00)
Makanlah camilan pada jam 10 pagi, 4 sore, dan pada malam hari. Pilihlah
camilan yang berserat seperti buah-buahan, bisa mengonsumsi buah
sebanyak 50 gram, contohnya 1 buah pisang (P2PTM Kemenkes RI, 2018)

C. Aktivitas Fisik Untuk Penderita DM

9
Kegiatan jasmani sehari-hari dan latihan jasmani teratur (3-4 kali seminggu kurang
lebih selama 30 menit), merupakan salah satu pilar dalam penglolaan diabetes
type 2. Latihan jasmani dapat menurunkan berat badan dan memperbaiki
sensitivitas terhadap insulin, sehingga memperbaiki kendali glukosa darah.
Latihan jasmani yang dimaksud adalah jalan, bersepeda santai, jogging atau
berenang. Latihan jasmani sebaiknya disesuaikan dengan umur dan status
kesegaran jasmani. Kegiatan sehari-hari seperti berjalan kaki ke pasar,
menggunakan tangga, berkebun tetap dilakukan. Batasi atau jangan terlalu lama
melakukan aktivitas yang kurang aktivitas fisik seperti menonton televisi. Prinsip
latihan jasmani yang dilakukan adalah:
1. Terus menerus
Latihan jasmani harus berkesinambungan dan dilakukan terus menerus tanpa
henti. Contoh: Jogging 30 menit, maka pasien harus melakukannya selama 30
menit tanpa henti
2. Berirama, yaitu saat otot berkontraksi dan berelaksasi secara teratur, seperti
jalan kaki, berenang atau bersepeda
3. Selang seling, yaitu antara gerak cepat dan gerak lambat. Contohnya: lari
dapat diselingi dengan jalan cepat atau jalan cepat yang diselingi dengan jalan
biasa tapi jangan diselingi dengan istirahat
4. Meningkat, latihan dilakukan meningkat secara bertahap sesuai kemampuan
dari ringan sampai sedang hingga mencapai 30-60 menit, dilakukan 3-5 kali
dalam seminggu
5. Daya tahan, latihan harus ditujukan pada latihan daya tahan untuk
meningkatkan kemampuan pernafasan dan jantung (Kurniawan &
Wuryaningsih, 2016)
Hal-hal yang harus diperhatikan saat latihan jasmani adalah:
1. Pasien dengan diabetes melitus tidak dianjurkan melakukan latihan fisik yang
berat. Latihan fisik yang berat akan berakibat fatal karena berkaitan dengan
sistem kerja jantung sebagai alat pemompa darah
2. Sebelum memulai program latihan, sangat diperlukan untuk mengukur kadar
gula darah. Jangan melakukan olahraga jika kadar gula darah lebih dari
250mg/dl atau gula darah kurang dari 100mg/dl

10
3. Saat melakukan latihan fisik harus menggunakan alas kaki yang nyaman serta
terus menerus dilakukan pengawasan kesehatan kaki
4. Glukosa darah bisa turun bahkan beberapa jam setelah berolah raga karena
itu sangat penting untuk memeriksakan gula darah secara periodik.
Olahraga yang teratur memainkan peran yang sangat penting dalam menangani
diabetes, manfaat-manfaat utamanya adalah sebagai berikut:
1. Olahraga membantu membakar kalori sehingga dapat mengurangi berat
badan
2. Olahraga mampu memperbaiki sirkulasi darah dan menguatkan otot jantung
3. Olahraga secara teratur bisa membantu melepaskan kecemasan, stress dan
ketegangan
Beberapa catatan dalam berolahraga untuk penderita DM:
1. Memakai pakaian olahraga, kaos kaki yang nyaman dan biasanya dari katun
cukup baik
2. Pada keadaan gula sangat tinggi sebaiknya latihan dihindarkan
3. Minum harus cukup pada saat dan sesudah olahraga
4. Kaki harus diperhatikan setiap selesai latihan, observasi kemungkinan
terjadinya luka atau lecet
5. Penderita yang mendapat terapi insulin dan obat penurun gula darah (OHO)
sebaiknya pasien diperiksa gula darah sebelum, selama, dan sesudah latihan,
terutama pasien DM tipe I dan DM tipe II yang mendapat insulin.

D. Pemantauan Kadar Gula Darah


Pemantauan kadar gula darah secara rutin adalah cara utama untuk mengatasi
diabetes dan menjaga kadar gula darah tetap normal. Pemeriksaan ini akan
memberitahu kadar glukosa darah secara real time atau saat itu juga. Tingkat gula
darah pada tubuh mengalami perubahan, terutama sebelum dan setelah makan.
Tingkat gula darah puasa kurang dari 140 mg/dL, sedangkan gula darah sewaktu
kurang dari 200 mg/dL. Jumlah kadar gula darah dapat menggambarkan kondisi
kesehatan. Kadar gula darah tinggi dianggap sebagai pertanda bahwa kondisi tubuh
sedang tidak sehat. Catat kadar gula darah setiap kali memeriksakan kadar gula darah
(Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2019)

11
E. Terapi Pengobatan Penderita DM
Keseimbangan kadar gula darah pada diabetes terkadang tidak bisa terjaga dengan
baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan olahraga teratur. Ada beberapa
jenis obat (biasanya dalam bentuk tablet) yang dapat digunakan untuk diabetes tipe 2
(obat hipoglikemik oral) dan mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau
lebih untuk mengendalikan kadar gula darah. Obat yang biasa diberikan adalah
metformin, sulfonilurea, pioglitazone, gliptin, agonis, acarbose, nateglinide dan
repaglinide. Terapi insulin sebagai pendamping obat-obatan lain. Obat-obatan dalam
bentuk tablet mungkin akan kurang efektif untuk mengobati diabetes, sehingga
membutuhkan terapi insulin. Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini
dapat diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan.

F. Perawatan Kaki Pada Penderita DM


1. Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita
DM:
a. Hindari terlalu sering merendam kaki
b. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau menghilangkan
kalus
c. Hindari kaos kaki/sepatu yang terlalu sempit
d. Hindari Rokok
2. Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:
a. Bila luka kecil: bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril dan
bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
b. Bila luka cukup besar/kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter
c. Perawatan kaki Diabetik:
1) Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung /
sikat halus
2) Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari

12
3) Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna ( pucat,kemerahan),
bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus, luka), Suhu (dingin atau lebih panas)
4) Bila kaki kering, olesi dengan lotion
5) Potong kuku / kikir tiap 2 hari, jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu
keras kaki direndam dahulu dalam air hangat (37,5’C) selama 5 menit
6) Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun/wol
7) Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada
sesuatu didalamnya.
8) Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki dan jari-jari
kaki agar sirkulasi darah lancar
9) Lakukan senam kaki
10) Jangan biarkan luka sekecil apapun (P2PTM Kemenkes RI, 2019)

13
DAFTAR PUSTAKA

Almatsier. (2013). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka.


Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Hasil Utama RISKESDAS 2018.
Kemenkes RI.
Kurniawan, A. A., & Wuryaningsih, Y. N. S. (2016). Rekomendasi Latihan Fisik Untuk
Diabetes Melitus Tipe 2. Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana, 1(3), 197.
https://doi.org/10.21460/bikdw.v1i3.22
P2PTM Kemenkes RI. (2018). Diet Diabetes Melitus (DM) dilakukan dengan pola makan
sesuai dengan aturan 3J . Apa saja “3J”? Kemenkes.
P2PTM Kemenkes RI. (2019). Cara Perawatan Kaki Diabetes. Kemenkes.
PERKENI. (2015). Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia .
PERKENI.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2019). Pedoman Pemantauan Glukosa Darah
Mandiri. PB PERKENI.

14

Anda mungkin juga menyukai