Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Keperawatan 8
Disusun Oleh:
AYU NOVITA SARI
PO.62.20.1.17.320
KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN KELAS REGULER IV TAHUN 2020 A. Topik Pemberdayaan Komunitas Penduduk di desa A memiliki sanitasi lingkungan yang kurang karena kurangnya kesadaran penduduk dalam menjaga lingkungan sekitarnya. Lebih dari 50% KK memiliki rumah dengan ventilasi yang kurang dari 20% lantai rumah dan kondisi kebersihan rumah sangat kurang. Selain itu, sumber air minum penduduk adalah dari sumur pompa dengan kondisi air yang kurang sehat (berbau) yang digunakan langsung untuk masak dan minum serta untuk keperluan rumah tangga lainnya sehingga penduduk mengalami keterbatasan ketersediaan air bersih. Penduduk di desa juga memiliki kebiasaan membuang sampah langsung ke sungai, namun ada juga yang biasa membakar sampah diarea kebun. Melihat keadaan yang seperti ini, saya pun tertarik untuk merencanakan pemberdayaan komunitas terhadap penduduk di desa A yang berjudul “Pemberdayaan Komunitas Melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat”.
B. Sasaran Pemberdayaan Komunitas
Kegiatan pemberdayaan komunitas ini memiliki sasaran yaitu seluruh penduduk di desa yang berjumlah 250 jiwa (50 KK) termasuk rumah tangga dan 75 siswa SD di desa A.
C. Tim yang Terlibat dalam Pemberdayaan Komunitas
Tim yang terlibat dalam kegiatan pemberdayaan ini adalah seluruh mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palangka Raya bersama dengan dosen pembimbing, kepala desa, kader desa dan tenaga kesehatan yang bertugas di wilayah desa tersebut.
D. Teknis Pemberdayaan Komunitas
1. Perencanaan Pemberdayaan Komunitas Melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat memiliki perencanaan yaitu melakukan penyuluhan tentang praktek PHBS di tingkat rumah tangga, penyuluhan tentang PHBS di tingkat institusi pendidikan, praktek cuci tangan yang benar pada murid sekolah, dan pemberdayaan komunitas dengan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan. Pemberdayaan ini dilakukan untuk memperkuat gerakan dan peran serta penduduk untuk melaksanakan praktek PHBS di tatanan rumah tangga dan institusi pendidikan yaitu di sekolah dasar. Fasilitas kesehatan seperti Puskesmas induk berjarak kurang lebih 15 km dari desa A. Praktek tenaga kesehatan di desa A tersebut dilayani oleh 1 orang perawat, 1 orang kesling, dan 1 orang bidan. Jumlah kepala keluarga (KK) di desa ini berjumlah 50 KK dengan penghasilan utama penduduk adalah sebagai nelayan dan sisanya adalah pedagang dan buruh. Di desa ini hanya terdapat 1 buah Sekolah Dasar (SD) dan 1 buah Sekolah Menengah Pertama (SMP). Dengan pertimbangan bahwa desa A yang jauh dari jangkauan Puskesmas dan akses literasi informasi kesehatan juga masih terbatas maka desa ini dijadikan sebagai sasaran untuk melaksanakan pemberdayaan komunitas. 2. Metoda kegiatan Kegiatan ini dilaksanakan dengan metode yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan penduduk di desa A, yaitu: a) Melakukan penyuluhan dan tanya-jawab interaktif dengan penduduk. Kegiatan diikuti oleh penduduk setempat dan difasilitasi oleh perangkat desa dibantu tenaga kesehatan setempat. b) Melakukan penyuluhan di sekolah dasar untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman ke siswa sejak dini mengenai pola hidup bersih dan sehat disertai dengan praktek cara mencuci tangan yang benar untuk setiap murid. c) Kerja bakti bersih dan lingkungan dengan masyarakat sebagai bentuk bakti sosial dan pemberdayaan komunitas untuk menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan tempat tinggal mereka.
E. Sistem Pencatatan Hasil Evaluasi Kegiatan Pemberdayaan Komunitas
Hasil evaluasi dari kegiatan Pemberdayaan Komunitas Melalui Penyuluhan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ini adalah menujukkan bahwa dengan penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan setiap rumah tangga terhadap perilaku PHBS. Hal ini tergambar dari evaluasi yang mengukur tingkat pengetahuan tentang PHBS di tingkat rumah tangga melalui metode pengujian pre test dan post test. Selanjutnya, kegiatan penyuluhan dilanjutkan dengan diskusi interaktif pada kelompok penduduk di desa meliputi pengenalan konsep PHBS dan pentingnya melakukan PHBS di tingkat rumah tangga masing-masing. Pada kegiatan ini penduduk merasa yakin dengan manfaat dari melakukan PHBS sehingga dapat meningkatkan taraf hidup keluarga karena dapat menekan pengeluaran biaya berobat sehingga pengeluaran biaya rumah tangga dapat lebih difokuskan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidikan, atau dimanfaatkan untuk modal usaha.