Anda di halaman 1dari 12

DESA BERMANFAAT

MELAYANI WARGA
KELOMPOK 4
01 02 03
SONI PRANATA DIA YASMINA DONA
105200049 105200069 105200058

04 05
KHOFIFAH PUAN FARADILA SALSABILA
105200041 105200047
01
PENYEDIAAN AIR
BERSIH BERBASIS
DESA
A.Penyediaan air bersih berbasis desa pada
dasarnya adalah perencanaan,
penganggaran, pelaksanaan, pengelolaan,
pelayanan dan pemeliharaan yang
diselenggarakan oleh desa. Penyediaan air
bersih dilembagakan di RPJM Desa, RKP
Desa dan APB Desa yang diputuskan oleh
pemerintah desa dan masyarakat secara
kolektif. BUM Desa (PAM Desa)
merupakan alternatif bagi aparat desa untuk
mengelola dan melayani aura bersih.
Air merupakan isu penting, karena merupakan aset desa yang
harus dikelola untuk kesejahteraan warganya. Jika tidak dikelola
dengan baik, aset ini dapat mengubah kepemilikan. Hal inilah
yang mendorong kepala desa dan mengajak warga untuk
menjaga dan mengelola air bersih semaksimal mungkin agar aset
tersebut terlindungi.
02
Pelayanan dan
Gerakan
Kesehatan
Berbasis Desa.
B.UU Desa telah mengamanatkan Poliklinik
Bersalin Desa, Pos Kesehatan Desa dan Posyandu
sebagai jenis otoritas lokal skala desa di bidang
kesehatan. Desa memiliki wewenang untuk
menunjuk bidan atau perawat sesuai dengan
kebutuhan masyarakat dan kemampuan keuangan
desa sesuai dengan ketentuan rezim kesehatan.
Meskipun perencanaan, pengelolaan dan
pendanaan Poliklinik Bersalin Desa, Pos
Kesehatan Desa dan Posyandu adalah kewenangan
Desa, Bimbingan Teknis tetap menjadi
kewenangan Dinas Kesehatan.

Mercury
Open Defecation Free (ODF) merupakan salah
satu program kesehatan yang bergerak di bidang
kesehatan lingkungan, penghargaan tersebut
berupa pembatasan masyarakat dari open
defecation (ODF). Buang air besar sembarangan
selain merugikan diri sendiri juga bisa
merugikan orang lain dan lingkungan. Penyakit
menular biasanya lebih mudah terinfeksi karena
kotoran yang berserakan dimana-mana. Selain
ODF, ada beberapa program kesehatan
lingkungan yang sedang dilaksanakan, yaitu
mencuci tangan dengan sabun, pengelolaan
limbah, pengelolaan air minum dan pengelolaan
limbah.
INCREASE adalah tim tingkat desa yang bertugas menerbitkan dan
mengkoordinasikan kegiatan, melakukan survei, membuat peta kegiatan
sosial masyarakat dan potensi desa, dan membangun sistem jaringan siaga
yang melibatkan partisipasi warga. Jumlah jaringan yang telah berhasil
didirikan adalah sebagai berikut:
1. Jaringan pencatatan kesehatan masyarakat, yaitu untuk mencatat ibu
hamil.

2. Jaringan transportasi kesehatan, yaitu untuk mencatat penduduk desa


yang memiliki kendaraan.

3. Jaringan Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi, yaitu


melakukan penyuluhan Keluarga Berencana dan pelatihan kesehatan
reproduksi.
03
Pelayanan
dan Gerakan
Pendidikan
Sektor pendidikan adalah salah satu layanan dasar.
Meskipun Pendidikan menerima alokasi anggaran
hingga 20% secara nasional, kebutuhan pendidikan di
desa tampaknya lebih rendah daripada di sektor
kesehatan. Karena semua penduduk desa
membutuhkan kesehatan, sedangkan pendidikan
hanya untuk anak usia sekolah. Pemerintah
Kabupaten / Kota mencakup semua kurikulum, guru,
fasilitas dan gaji. Desa tidak memiliki kewenangan
dalam hal ini, desa hanya memiliki kewenangan
dalam mengelola PAUD dimana desa memberikan
beasiswa kepada anak-anak kurang mampu,
memberantas buta huruf dan lebih fokus pada gerakan
membangun kesadaran pendidikan.
Kepala Desa menegaskan persoalan
pendidikan sangat penting untuk investasi
kemanusiaan di masa depan. Hal yang
dilakukan desa ini pada dasarnya
merupakan salah satu upaya untuk
menghadapi persoalan adat istiadat di
desanya yang sangat sulit dilakukan
perubahan. Kepedulian Desa terhadap
pendidikan anak dengan menetapkan
sanksi dan aturan lokal merupakan
langkah maju.

Anda mungkin juga menyukai