Anda di halaman 1dari 48

11.

Adanya Program Pemerintah Tentang Perbaikan Rumah Sehat / Bedah


Rumah
12. Jumlah Desa Yang Sudah Melakukan Pemicuan atau Bentuk Pemberdayaan
Lainnya
13. Jumlah Desa/Kelurahan yang Sudah ODF (Open Defication Free)
14. Sarana Kesehatan Melakukan Pengelolaan Limbah
15. Adanya IPAL atau Pengelolaan Limbah Sederhana di Puskesmas Rawat Inap
16. Ketersediaan Sarana Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di Sekolah
17. Adanya kegiatan pemberdayaan masy. tentang pengelolaan makanan dan
minuman
18. Tersedianya fasilitas pelayanan konseling remaja
19. Adanya pemeriksaan kesehatan secara rutin pada anak sekolah
20. Meningkatnya Program UKS
21. Cakupan Desa siaga aktif
22. Meningkatnya dokter kecil
23. Pertolongan persalinan oleh tenaga Kesehatan
24. Tersedianya pelayanan kesehatan jiwa di puskesmas
BAGAIMANA MENCAPAI INI SEMUA …??

Bagaimana PERANAN
KECAMATAN DAN PUSKESMAS
DALAM MENCAPAI INDIKATOR
TERSEBUT ???
Adanya gerakan olah raga rutin di
masyarakat/perkantoran

Menghimbau setiap anggota


masyarakat untuk melakukan
kegiatan olahraga. Misalnya
senam pagi, senam lansia,
jalan sehat, Sepeda santai,
Bola Voli serta Senam setiap
hari Jumat di semua kantor-
kantor
Menurunnya kasus penggunaan
NAPZA
TAHUN TAHUN
DATA KASUS
2012 2013
PERKARA 42 41
PELAKU 48 46

Camat dan Kepala Puskesmas


agar meningkatkan
penyuluhan tentang Narkoba
pada kelompok-kelompok
masyarakat dan agar di
dukung dengan dokumentasi.
ADANYA KELOMPOK/ ORGANISASI MASYARAKAT /GERAKAN
MASYARAKAT DLM UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT
MENULAR DAN NAPZA
• Terdapat gerakan masyarakat
melalui peran kader dalam
upaya penanggulangan
penyakit menular seperti DBD,
TBC, Kusta. Camat dan Kepala
Puskesmas
• Peran dari Organisasi agar meningkatkan penyuluhan
Masyarakat yaitu : Fatayat, tentang Narkoba pada kelompok-
Muslimat, Aisyah, PKK dalam kelompok masyarakat dan agar
di dukung dengan dokumentasi
penanggulangan Penyakit DBD
dan TBC.
• Untuk penanggulangan
NAPZA, Organisasi Masyarakat
yang berperan adalah GRANAT
dan Blitar Care.
Camat agar menggerakkan masyarakat untuk
men-sosialisasikan

tentang
Penetapan Kawasan Tanpa Rokok di Wilayah
Kabupaten Blitar

Kriteria Kawasan bebas rokok antara lain :


Tempat-tempat umum, tempat kerja, tempat
ibadah, tempat bermain anak, angkutan
umum, tempat proses belajar mengajar,
tempat pelayanan kesehatan, tempat olah
raga.
Gerakan anti merokok
Adanya yang dilakukan oleh
Gerakan Anti Pemerintah bersama
dengan masyarakat
Merokok Oleh
melalui sosialisasi baik
Pemerintah media cetak, media
Dan elektronik,
Masyarakat penyuluhan,
pembagian leaflet dan
pemasangan poster.
CAKUPAN PELAYANAN AIR BERSIH
Cakupan air bersih di Kabupaten
Blitar sekarang ini sudah bisa Pemeriksaan kualitas air bersih sudah
mencukupi kebutuhan air bersih banyak di lakukan oleh masyarakat
penduduk dalam jumlah yang dengan swadaya sendiri ini
cukup, prosentase jumlah menunjukan bahwa kesadaran
menduduk yang dilayani air bersih masyarakat sudah tinggi akan
tahun 2012 sebesar 66 % kebutuhan air bersih
sedangkan Tahun 2013 Meningkat
menjadi 80 %

Meningkatnya Kualitas air bersih


Masyarakat Kabupaten Blitar mulai
menyadari pentingnya memeriksakan
airnya ke Laboratorium Kesehatan
Lingkungan dimana pada tahun 2012
pemeriksaan 694 sedangkan Tahun
2013 sebanyak 822

Camat dan Kepala Puskesmas agar


dapat mensosialisasikan dan
menghimbau industri rumah tangga,
depo air minum, restoran / rumah
makan untuk memeriksakan kualitas
air bersih yang digunakan.
Jasa Boga,
Kepala Puskesmas
restoran/rumah harus memfasilitasi
makan dan TPM jasa boga untuk
mengikuti sertifikasi
memiliki sertifikat laik
laik sehat
sehat di tahun 2012
sebesar 23 sedangkan
di tahun 2013 sebesar
38 .ini menunjukan
adanya peningkatan.
Berupa program perbaikan
RTLH (Rumah Tidak
Layak Huni) baik yang
dilakukan oleh pemerintah
maupun CSR dari Bank
Jatim.
DESA YG SUDAH MELAKUKAN PEMICUAN ATAU BENTUK
PEMBERDAYAAN LAINNYA
Capaian Desa yang sudah capaian ODF tahun 2012
melakukan pemicuan di sebanyak 14 Desa (5,6%) Desa/
Kabupaten Blitar tahun 2012 Kelurahan ODF. Sedangkan di
sebanyak 96 Desa/kelurahan tahun 2013 sebanyak 128
(38%) sedangkan di tahun 2013 (52%) Desa/Kelurahan ODF
sebanyak 150 Desa/kelurahan
(60,48%).

Camat agar memberikan sosialisasi dan motivasi kepada


masyarakat untuk membiasakan buang air besar (BAB) di
tempat yang semestinya / di jamban. BAB di tempat yang
semestinya merupakan syarat mutlak lomba Kabupaten
Sehat. Apabila masih ada masyarakat yang BAB
disembarang tempat, maka langsung gugur (diskualifikasi).
SARANA KESEHATAN MELAKUKAN
PENGELOLAAN LIMBAH
Semua Sarana Kesehatan Wajib
melakukan Pengelolaan limbah
• RSUD 1
• RS Swasta 9
• Klinik 8
• Puskesmas 24
ADANYA IPAL ATAU PENGELOLAAN
LIMBAH SEDERHANA DI PUSKESMAS
RAWAT INAP

Semua Puskesmas rawat inap wajib


mempunyai Pengelolaan limbah.
Ketersediaan Sarana cuci tangan pakai
sabun (CTPS )di sekolah

Semua sekolah di
Kabupaten Blitar baik
yang Negeri maupun
swasta harus
menyediakan tempat
cuci tangan
Adanya Kegiatan Pemberdayaan
Masy. Tentang Pengelolaan Makanan
dan Minuman

Meningkatkan
pemberdayaan terhadap satpol PP Kecamatan,
kelompok – kelompok mengatur dan
melakukan penataan PKL
paguyuban untuk jenis di Kecamatan Masing-
masing
Warung dan Pedagang
Kaki Lima
Tersedianya Fasilitas Pelayanan
Konseling Remaja

PKPR merupakan sarana sebagai


pelayanan konseling remaja
ADANYA PEMERIKSAAN KESEHATAN
SECARA RUTIN PADA ANAK SEKOLAH

Di Kabupaten Blitar pada Tahun 2012


s.d 2013 sudah 100% sekolah
melaksanakan penjaringan kesehatan.
Meningkatnya Program UKS

Semua sekolah di Kabupaten Blitar sudah


melaksanakan program UKS, hal ini didukung
juga dengan Semua sekolah sudah
mempunyai SK Tim UKS dan Sudah ada SK
Tim Pembina UKS Kabupaten dan Kecamatan
CAKUPAN DESA SIAGA AKTIF
Jumlah Desa/Kelurahan siaga
di Kabupaten Blitar sebanyak
248. Jumlah Desa Siaga Aktif
pada tahun 2012 sebanyak
198 sedangkan tahun 2013
sebanyak 221
Desa/Kelurahan.
MENINGKATNYA DOKTER KECIL

Jumlah dokter kecil di Kab.


Blitar mengalami peningkatan
pada tahun 2012 sebanyak
1.835 anak dan tahun 2013
sebanyak 2.181 anak.
PERTOLONGAN PERSALINAN
OLEH TENAGA KESEHATAN

Cakupan pertolongan persalinan yang


dilakukan oleh Tenaga kesehatan sebesar
96.60 %
TERSEDIANYA PELAYANAN
KESEHATAN JIWA DI
PUSKESMAS
Tersedianya obat-obatan jiwa di
24 Puskesmas dan tersedianya
Programer jiwa di 24 Puskesmas
serta dokter yang sudah dilatih 2
orang.
MENINGKATNYA KLINIK
SANITASI YANG BERFUNGSI

Di masing-masing Puskesmas
sebanyak 24 Puskesmas
sudah melaksanakan Klinik
Sanitasi
ADANYA GERAKAN ANTI ROKOK,
ALKOHOL DAN NARKOTIK OLEH
MASYARAKAT
Kegatan yang telah kita lakukan adalah
mengadakan penyuluhan kepada masyarakat
melalui media cetak, media elektronik,
posyandu, yasinan dan kelompok-kelompok
yang ada di masyarakan. Pemasangan Banner,
Poster, dan pembagian leaflet di sekolah dan
tempat umum.
ADANYA PELAYANAN KHUSUS PENANGGULANGAN
NARKOBA OLEH PEMERINTAH

Dalam rangka penanggulangan kasus narkoba


di Kabupaten Blitar dibentuklah Lembaga
Swadaya Masyarakat yang menanggulangi
masalah narkoba yaitu GRANAT ( Gerakan Anti
Narkoba ) dan BNNK (Badan Narkotika
Nasional Kabupaten).
Meningkatnya Desa /Kelurahan UCI

Cakupan imunisasi di Kabupaten Blitar


mengalami peningkatan dimana pada
tahun 2012 sebesar 93,89 % dan pada
tahun 2013 sebesar 97,9 %.
BERFUNGSINYA POSYANDU AKTIF
• Jumlah Posyandu di Kabupaten Blitar tahun
2012 terdapat 1459 posyandu 100% aktif,
sedangkan tahun 2013 terdapat 1462
posyandu 100 % aktif. 163 posyandu dimana
100% aktif
CAKUPAN KUNJUNGAN KE
PUSKESMAS/SARYANKES

• Kunjungan ke Puskesmas terjadi peningkatan


dimana :
• Tahun 2012 : 637.897 pengunjung
• Tahun 2013 : 662.886 pengunjung
ADANYA GERAKAN PSN DI SEKOLAH DAN TTU

Gerakan PSN dilakukan oleh


masyarakat di Kab. Blitar juga melalui
pembentukan kader jumantik dan
adanya Gerakan Bersama Pramuka
Pemantau Jenik (Gema Pramantik).

Camat, Kepala Desa / Lurah menggerakkan


masyarakat untuk melakukan gerakkan PSN,
gerakkan jumat bersih di seluruh rumah tangga
dan tempat-tempat umum.
ANGKA BEBAS JENTIK DI SEKOLAH,
RUMAH TANGGA DAN TTU

Angka bebas jentik (ABJ) tahun 2013 di


kabupaten Blitar masih sebesar 80,6 %
ADANYA GERAKAN KELOMPOK/
MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN
PENYAKIT DEGENERATIVE/ PTM
Di setiap Puskesmas telah
terbentuk 1 kelompok
POSBINDU (Pos Binaan Terpadu)
Penyakit Tidak Menular, khusus
di Puskesmas Wlingi sudah
terbentuk POSBINDU di masing-
masing Desa/Kelurahan.
ADANYA INFORMASI RESIKO DAN UPAYA
PENCEGAHAN PTM

Tersedia media informasi tentang PTM berupa


Poster, Leaflet dan sebagainya di masing-
masing Puskesmas.
Cakupan Penimbangan Balita :
Cakupan penimbangan Balita
mengalami peningkatan dengan
capaian tahun 2012 : 69.714 (
76.53 %) sedangkan di Tahun 2013
: 69.977 ( 81.8 %)
ADANYA KELOMPOK MASYARAKAT DALAM
PENANGGULANGAN MASALAH GIZI
• Di Kabupaten Blitar
telah terbentuk
KPASI ( Kelompok
Pendukung Air Susu
Ibu ) di masing-
masing Puskesmas
Meningkatnya KEK pada ibu hamil

Penemuan kasus KEK pada ibu hamil di Kab


Blitar mengalami peningkatan. Hal ini
tentunya berkat kerja sama petugas kesehatan
dan masyarakat dalam melacak kasus
(survailans) KEK pada ibu hamil. Jumlah KEK
pada ibu hamil yang ditemukan tahun 2012
sebanyak 709 bumil dan tahun 2013 sebanyak
747 bumil
MENINGKATNYA PENDERITA
KRETIN BARU
Di Kab Blitar sampai dengan
tahun 2010 sampai dengan
sekarang tidak ada kasus
kretin yang di temukan. Hal
ini disebabkan karena adanya
upaya penanggulangan
masalah gizi terutama
penggunaan garam
beryodium
ADANYA IBU HAMIL YANG ANEMIA
DAN KEKURANGAN YODIUM

• Upaya untuk pencegahan terhadap ibu hamil


yang anemia dilakukan dengan pemberian
tablet tambah darah (Fe) pada ibu hamil yang
ada. Cakupan pemberian tablet Fe pada tahun
2012 sebanyak 16.161 bumil sedangkan di
Tahun 2013 sebanyak 16.439 bumil.
MENURUNNYA MASYARAKAT
KEKURANGAN VITAMIN A

• Di Kab Blitar tidak ditemukan adanya balita


yang kekurangan vitamin A
MENURUNNYA BERAT BADAN LAHIR
RENDAH (BBLR)
Kasus BBLR di kabupaten Blitar
menurun berdasarkan laporan
dari masing-masing
Puskesmas dimana tahun
2012 sebanyak 676 kasus
sedangkan tahun 2013
sebanyak 599 kasus.
MENINGKATNYA
KELUARGA SADAR GIZI
Keluarga sadar gizi di Kabupaten
Blitar mengalami peningkatan
diketahui pada tahun 2012 dengan
prosentase 28,0 % sedangkan tahun
2013 berdasarkan hasil survey :
99,19 %
JUMLAH PUSKESMAS YANG
MEMBERIKAN PELAYANAN DASAR
BAGI MASYARAKAT MISKIN
Semua Puskesmas di
Kabupaten Blitar dengan
jumlah 24 telah memberikan
pelayanan dasar bagi
masyarakat miskin, dari 24
Puskesmas terdiri dari 7
Puskesmas Rawat Jalan dan
17 Puskesmas rawat Inap.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai