BIDAN KOMUNITAS DALAM

MEWUJUDKAN DESA SIAGA DESA SEHAT CHRISTINA PERNATUN KISMOYO, S.SIT.,MPH

(Akademi Kebidanan Yogyakarta )

Latar belakang :
Salah satu kebijakan terobosan pemerintah pusat bidang kesehatan untuk
mencapai Indonesia Sehat 2010 adalah pengembangan desa siaga. Desa Sehat
dapat diwujudkan secara cepat apabila desa-desa yang ada saat ini, dikembangkan
terlebih dahulu menjadi Desa Siaga. Desa siaga merupakan upaya kesehatan
bersumberdaya masyarakat, yang melibatkan lembaga swadaya masyarakat.
Seorang bidan yang tinggal di masyarakat diharapkan mampu membangun bangsa
dan negara melalui kiprahnya di bidang kesehatan dengan secara awal belajar
dalam praktik kebidanan komunitas.
Tujuan Penelitian: mengetahui peranan praktik klinik kebidanan komunitas
mahasiswi Akademi Kebidanan Yogyakarta dalam mempersiapkan desa Srimartani
menjadi desa siaga.
Metode Penelitian: Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan
penelitian kualitatif. Subjek penelitian dilakukan secara purposive sampling yaitu:
kepala desa, kader, bidan desa, kepala puskesmas, masyarakat, dan tokoh
masyarakat sejumlah 10 orang.
Hasil: Desa Srimartani merupakan pilot project desa siaga
Puskesmas Piyungan. Kiprah bidan desa diawali pengkajian
data dilanjutkan Musyawarah Masyarakat Desa diputuskan
bersama kegiatan untuk membangun desa siaga desa sehat.
Bidan memfasilitasi kegiatan kesehatan, pemahaman PHBS,
kader kesehatan, donor darah dan ambulance desa serta
mengisi materi kesehatan lewat radio desa. Beberapa
kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan panduan desa
siaga, namun masih belum ada inovasi program yang
dicanangkan berdasarkan permasalahan kesehatan riil di
desa. Praktik Kebidanan Komunitas oleh masyarakat
dirasakan sangat memberikan dukungan dalam mewujudkan
desa siaga.
Responden 3: “Ya….kami sangat terimakasih sekali kepada adik-adik bidan yang telah dengan ikhlas mendampingi warga
kami yang masih kurang dalam pengetahuan ataupun perilaku. Pengalaman dari tahun-tahun yang dulu sangat efektif untuk
memperbaiki status kesehatan mereka. Contohnya yang hamil lebih rajin periksa hamil bahkan yang belum KB trus mau
menggunakan kontrasepsi. Kunjungan bidan puskesmas juga ada, cuman saya tidak tahu pasti kapan mereka dikunjungi”.

Kesimpulan: Praktik kebidanan Komunitas Masyarakat sangat merasakan sekali

dapat dirasakan oleh mahasiswa sebagai
latihan menjadi bidan desa, dimana
merupakan salah satu bagian tugasnya
mewujudkan desa Srimartani menjadi desa
siaga. Keberadaan bidan di desa sebagai
motivator perilaku hidup bersih dan sehat..
perubahan desanya semenjak adanya
praktik kebidanan komunitas.
Saran: Pelatihan, penguatan dan
dukungan bidan desa kiranya disemua
sektor guna mewujudkan percepatan
desa siaga desa sehat.