Anda di halaman 1dari 13

REVITALISASI POSYANDU MELALUI IMPLEMENTASI PENERAPAN POLA

HIDUP BERSIH DAN SEHAT SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN STUNTING DI


DESA POHGADING

Penulis : Mahendra Wijaya Kusuma, Miftahul Jannah, Indah Sari Audita, Nurul Uswah,
M.Yusril Hasani, Lalu Muhamad Ilham Husain, Ni Made Nita Juli Suardani, Ni Wayan
Ratna Sari, Kiranty Apriliani, Supria

Kelompok KKN Tematik

Universitas Mataram

Tahun 2022

ABSTRAK

Stunting menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa
Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan data yang
telah di-update pada tahun 2021, tercatat jumlah penderita stunting di Desa Pohgading
mencapai 189 jiwa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menamkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat dengan
memperhatikan pola konsumsi, kebersihan lingkungan dan meningkatkan pemahaman
masyarakat dalam rangka upaya penurunan angka stunting. Kegiatan pengabdian dibagi
menjadi dua yakni tahap persiapan dan pelaksanaan. Program yang berhasil dilaksanakan
sebagai berikut: 1) Revitalisasi Posyandu Menjadi Klinik Stunting yaitu upaya
meningkatkan strata posyandu secara bertahap menuju posyandu keluarga yang melayani
semua anggota keluarga dalam bentuk posyandu kesehatan ibu dan anak, posyandu
remaja, dan posyandu lansia; 2) Bersih-bersih desa dan senam bersama; 3) Penyuluhan
Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS); 4) Pengolahan makanan bergizi dengan memberi
arahan para kader untuk PMT Posyandu yakni Pembuatan makanan sehat sebagai
pendamping makanan untuk ibu hamil berupa puding daun kelor. Dari seluruh kegiatan
yang telah dilaksanakan, pelaksanaan pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat
desa dapat menjadi alternatif yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang stunting.
Kata Kunci: Stunting, gizi, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberdayaan
masyarakat

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pohgading adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Pringgabaya,


Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. Desa ini memiliki
kodepos 83654.1 Desa Pohgading ini pada bagian utaranya berbatasan langsung dengan desa
Batuyang, dibagian selatan desa Pohgading berbatasan langsung dengan desa Apit Aik,
dibagian timurnya selatan desa Pohgading berbatasan langsung dengan desa Pohgading
Timur serta untuk bagian baratnya sendiri desa Pohgading berbatasan langsung dengan desa
Kerumut. Desa pohgading sendiri secara geografis berada dilokasi yang strategis karena
merupakan desa yang berdekatan dengan beberapa pantai serta tambang, selain itu bahkan
desa pohgading juga merupakan desa yang memiliki mayoritas masyarakat yang berprofesi
sebagai wirausahawan. Karena itulah ketika memasuki desa pohgading maka setiap orang
akan dengan mudah menemukan pedagang disetiap pinggir jalan serta pasar yang dibuka
setiap pagi hingga siang.

Pohgading adalah salah satu desa yang memiliki jumlah angka stunting yang cukup
tinggi. Stunting sendiri adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak
kurang jika dibandingkan dengan anak lain pada umurnya. Mudahnya, stunting adalah
kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya
lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan
nutrisi.2 Dalam proses perjalanannya pemerintah desa Pohgading telah melakukan berbagai
upaya pencegahan stuntng dan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa
Pohgading adalah dengan mengadakan posyandu secara rutin di masing-masing kewilayahan
yang ada di desa Pohgading.

Posyandu sendiri adalah cara pembangunan kesehatan guna memberdayakan


masyarakat, dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan

1
POHGADING PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR, http://p2k.unkris.ac.id/en3/1-3065-2962/Pohgading-
Pringgabaya-Lombok_220315_p2k-unkris.html, diakses pada tanggal 29 Juli 2022 Pukul 19.20 WITA
2
Karinta Ariani Setiaputri, STUNTING PADA ANAK,
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/stunting/, diakses pada 29 Juli 2022
Pukul 19.27 WITA
kesehatan.3 Karena itulah sangat penting untuk diperhatikan terkait dengan praktik posyandu
oleh para kader posyandu yang ada di masing-masing dusun, hal tersebut dimaksudkan agar
praktik yang ada di posyandu desa Pohgading dapat menjadi andalan dalam upaya
pencegahan stunting. Terdapat juga beberapa catatan penting untuk setiap pelaksanaan
posyandu di desa pohgading, catatan inilah yang akan menjadi dasar untuk KKN Tematik
Universitas Mataram melakukan revitalisasi posyandu.

Revitalisasi Posyandu adalah suatu upaya untuk meningkatkan strata Posyandu secara
bertahap menuju Posyandu keluarga yang melayani semua anggota keluarga dalam bentuk
Posyandu kesehatan ibu dan anak, Posyandu remaja, posbindu, dan posyandu lansia serta
deteksi dini berbagai persoalan sosial sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat berbasis
dusun menuju ketahanan keluarga dan kesejahteraan sosial. Salah satu tujuan dilakukannya
revitalisasi posyandu adalah untuk menumbuh kembangkan berbagai sistem penyelenggaraan
kesehatan yang ada di posyandu. Hal ini dimaksudkan guna mengoptimalkan fungsi dari
posyandu sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk menciptakan
masyarakat yang sehat berbasis intelektualitas yang maju dengan integrasi masyarakat
lainnya.4 Hadirnya revitalisasi pada dasarnya adalah untuk mengevaluasi kegiatan posyandu
yang ada di setiap desa dan termasuk juga untuk desa Pohgading sendiri, evaluasi ini sendiri
sifatnya berkelanjutan yang diikuti dengan perbaikan dari berbagai lini sektoral semisal alat-
alat yang digunakan diposyandu sampai kepada peningkatan sumber daya manusia para
kader posyandu itu sendiri.

Di desa Pohgading sendiri telah terdapat sarana dan prasarana yang memadai dalam
melakukan posyandu, bahkan alat-alat kelengkapan seperti timbangan, pengukur dan
sebagainya telah tersedia di masing-masing dusun. Hanya saja masih terdapat sedikit catatan
dari setiap pelaksanaan posyandu, dan secara keseluruhan adalah dari segi sumber daya
manusia atau SDM para kader posyandu disetiap dusun. Hampir keseluruhan kegiatan
posyandu yang ada di desa Pohgading tidak terdapat kegiatan penyuluhan dari para kader
terkait bagaimana orang tua harus memperhatikan gizi anak serta bagaimana orang tua
menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini artinya bahwa selama berlangsungnya

3
Fia Afifah R, POSYANDU GARDA TERDEPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK,
https://dispmd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/bank_data/pengertian-posyandu-kegiatandefinisi-tujuan-
fungsi-manfaat-dan-pelaksanaan-posyandu-33 , diakses tanggal 29 Juli 2022 pukul 19.43 WITA

4
PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2021 TENTANG REVITALISASI POS
PELAYANAN TERPADU
kegiatan posyandu, masyarakat hanya mendapatkan pelayanan saja namun tidak diberikan
penyuluhan atau penanaman pemahaman terkait dengan pentingnya memperhatikan pola gizi
serta pola hidup bersih dan sehat saat hamil, menyusui sampai kepada mengurus anak yang
usianya sudah diatas tiga tahun keatas.

Hal inilah yang justru harus diperbaiki untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
dalam mencegah stunting dengan cara memperhatikan pola asuh pada anak melalui
penekanan pentingnya gizi dan kebersihan itu sendiri. Karena pada dasarnya suatu masalah
akan dapat dengan mudah terselesaikan bila target penyelesaian masalah seperti masyarakat
memiliki pemahaman yang memadai dalam menangani stunting. Melalui hal tersebutlah
kelompok KKN Tematik Universitas Mataram yang ada didesa Pohgading masuk untuk
memberikan gagasan yang baru dalam sistem pelaksanaan posyandu yang ada di desa
Pohgading.

2. ANALISIS PERMASALAHAN

Berdasarkan hasil pengamatan kami, Desa Pohgading termasuk sebagai daerah


dengan tingkat stunting yang cukup tinggi. Berdasarkan data yang telah di-update pada
tahun 2021, tercatat jumlah penderita stunting di Desa Pohgading mencapai 189 jiwa,

Berdasarkan masalah yang dihadapi, karakter dan potensi yang terdapat pada Desa
Pohgading, maka hal yang harus dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut, yakni
dengan melakukan sosialisasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan
Pengolahan Makanan Bergizi (MP-ASI). Mengenai penanganan terhadap masalah
kebersihan lingkungan yang menjadi salah satu penyebab stunting kami menyarankan
kepada pihak desa untuk menyediakan TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
dikarenakan warga sekitar sering melakukan pembuangan sampah di sungai sebab tidak
adanya truk pengangkut sampah atau tempat membuang sampah.

3. METODE KEGIATAN

Revitalisasi posyandu ini dilaksanakan di sepuluh posyandu yang ada di Desa


Pohgading yaitu Dusun Untas Mulia, Gubuk Timuk, Gubuk Lauk, Gubuk Tengak, Suka
Datu, Gubuk Daya, Bubur Gadang, Pule Gading, Dedalpak dan Dusun Hijrah.
Penyuluhan yang diberikan adalah materi seputaran bagaimana cara untuk dapat
menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Gizi Seimbang kepada
masyarakat Desa Pohgading khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan para kader
posyandu. Harapannya adalah agar para target penyuluhan tersebut dapat menerapkan
kebiasaan hidup bersih dan sehat untuk dapat terhindar dari bahaya stunting.

Alur kegiatan Revitalisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Gizi
Seimbang pada 10 (sepuluh) posyandu di Desa Pohgading dibagi dalam 4 tahapan,
sebagai berikut:

1. Observasi

Tahap observasi ini dimulai dari kegiatan mengunjungi posyandu di setiap


dusun yang ada di desa Pohgading. Pada tahap ini tim KKN Tematik Unram 2022
memilih melakukan penyuluhan pada 10 posyandu secara bergantian. Penyuluhan
tersebut dilakukan dengan alasan bahwa segala materi terkait upaya pencegahan
stunting adalah hal yang penting, kegiatan penyuluhan ini sendiri diberikan untuk
dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat khususnya ibu-ibu yang memiliki
bayi/balita/batita serta para kader untuk meningkatkan pemahaman mengenai Pola
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Gizi Seimbang.

2. Tahap Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi pembagian kerja serta mempersiapkan materi


yang akan disampaikan. Materi yang disampaikan mengenai Pola Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) serta Gizi Seimbang, dimana materi PHBS meliputi pengarahan untuk
melakukan persalinan harus dengan tenaga medis, pemberian asi eksklusif pada bayi
dalam 1000 hari pertama kehidupan, penggunaan air bersih, pembrantasan jentik-
jentik nyamuk, tidak merokok di dalam ruangan, berolahraga teratur dan
mengkonsumsi makanan berserat. Sedangkan materi Gizi seimbang meliputi
bagaimana pengolahan makanan yang memenuhi standar gizi yang tepat.

3. Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan pada saat posyandu dengan sasaran ibu-ibu yang
memiliki bayi/balita/batita yang dilakukan oleh anggota tim KKN. Sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman para kader posyandu tim KKN Tematik Unram 2022
bekerjasama dengan PLKB Pringgabaya,Puskesmas Batuyang bagian gizi, dan Duta
Generasi Berencana Kabupaten Lombok Timur sebagai narasumber.
4. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan mengadakan lomba makanan tepat gizi
yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para kader terhadap
penyuluhan yang telah diberikan dengan diimplementasikan melalui penyajian
makanan yang memenuhi standar gizi serta bagaiama menerapkan Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).

a. Lokasi Pengabdian

Pengabdian ini bertempat di Desa Pohgading, Kecematan Pringgabaya,


Kabupaten Lombok Timur. Dilaksanakan selama 45 hari sejak 20 Juni – 3 Agustus
2022. Dalam kegiatannya, penyuluhan PHBS dan Pengolahan Makanan Tepat Gizi
dilakukan di setiap posyandu yang terbagi atas 10 posyandu yang bertempat
dimasing- masing Dusun yang ada di Desa Pohgading. Sedangkan untuk kegiatan
sosislisasinya dilakukan di aula kantor desa.

b. Konsep Kegiatan

Pengabdian ini dilakukan melalui dua acara, yaitu sosial edukasi dan
sosialisasi terkait pola hidup bersih dan sehat serta makanan tepat gizi yang diawali
dengan memberikan pemahaman terkait penyebab stunting dan dampaknya baik
jangka panjang maupun pendek serta bagaiman penangannya, dan kedua yaitu
penyuluhan tentang PHBS dan Makanan Tepat Gizi kepada ibu-ibu yang datang ke
posyandu. Dalam sosialisasi pengolahan makanan tepat gizi dilakukan praktik yang
ditayangkan dalam sebuah video pengolahan Puding Daun Kelor untuk mencegah
stunting dan sekaligus sebagai inovasi untuk Pemberian Makanan Tambahan pada
saat posyandu. Kemudian, untuk menarik antusiasme masyarakat diadakan Lomba
Makanan Tepat Gizi dengan tujuan agar program- program kami diharapkan tetap
membekas di ingatan masyarakat sehingga kedepannya bisa selalu diterapkan.

c. Strategi Pelaksanaan

Strategi yang digunakan oleh tim KKN Tematik Universitas Mataram Desa
Pohgading dalam menjalankan program kerja berupa sosialisasi mengenai resiko
stunting pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang berfokus pada ibu-ibu yang
memiliki bayi/balita/batita, ibu hamil, dan para kader. Strategi yang pertama adalah
Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Metode Pengolahan
Makanan Bergizi (MP-ASI), yang difokuskan untuk para Ibu hamil dan menyusui
serta ibu yang memiliki anak bayi/balita/batita. Kami juga melaksanakan kegiatan
BBD (Bersih-Bersih Desa) dan Senam, dengan tujuan membangun kembali
masyarakat desa yang sehat dan bersih. Dan yang terakhir adalah Lomba Makanan
Tepat Gizi, yaitu perlombaan dengan target peserta para kader posyandu untuk
menyajikan makanan yang murah namun bergizi, hal ini dimaksudkan untuk
memastikan pemahaman para kader yang nantinya akan disampaikan kepada para ibu-
ibu pada saat posyandu.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyuluhan PHBS yang berlokasi di sepuluh posyandu yang dilaksanakan selama


10 hari berdasarkan jumlah posyandu yang ada di Desa Pohgading dan terbagi sesuai
jadwal kegiatan posyandu yang sudah ada. Penyuluhan PHBS ini dihadiri oleh ibu-ibu
yang memiliki balita, remaja, dan lansia yang menyempatkan hadir, karena pada kegiatan
posyandu tersebut dikoordinir oleh Kepala Wilayah setempat, ibu-ibu PKK, maupun
kader yang bertugas. Penyuluhan PHBS ini, tim KKN yang bertugas dibagi menjadi dua
yang berfokus untuk melakukan penyuluhan terkait pencegahan stunting dan kaitanya
dengan pola hidup bersih dan sehat dan pengolahan makan tepat gizi serta membantu para
kader dalam kegiatan posyandu.

Data- data yang dicatat pada kegiatan posyandu meliputi data berat badan, umur,
tinggi badan, dan tekanan darah pada lansia. Data tersebut kemudian direkapitulasi dan
dicocokan dengan data milik koordinator kader posyandu untuk dilakukan pengecekan
ulang sebagai dasar untuk dilakukan verifikasi berdasarkan informasi gizi balita oleh
pihak Puskesmas Batuyang. Dari hasil verifikasi, ditetapkan terdapat 120 anak terkena
stunting yang terindikasi berdasarkan nilai Z-Score. Nilia Z-Score merupakan
perbandingan tinggi badan berdasarkan umur yang menggambarkan angka kecukupan
kesehatan asupan makanan, dan pola hidup dari anak balita. Balita yang mengidap
stunting memiliki nilai Z-Score kurang dari -2 (minus 2) dan pada beberapa kasus
stunting akut dapat memberikan nilai Z-Score dibawah -3 (minus 3) berdasarkan adat
referensi popilasi. Data tersebut kemudian akan dijadikan acauan untuk pemberian
makanan tambahan kepada anak balita yang terkena stunting.

Berdasarkan kegiatan penyuluhan PHBS yang telah di laksanakan setiap


posyandu, terdapat suatu fakta bahwa masyarakat belum bisa sepenuhnya
mengimplementasikan bagaimana Pola Hidup Bersih dan Sehat. Dimana masyarakat
kurangnya informasi tentang cara menjaga kesehatan menjadikan masyarakat rentan
terhadap penyakit atau kondisi yang sebetulnya bisa dicegah dengan prilaku hidup sehat,
seperti diare, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan kurang gizi. Hal lain yang
menjadi perhatian khusus tim KKN Tematik Mataram dengan kinerja kader posyandu
yang ada adalah pemahaman kader posyandu itu sendiri. Tim KKN Universitas Mataram
masih menemukan beberapa kader posyandu yang belum memahami cara pengukuran
yang baik dan benar. Fakta ini tercermin ketika kader posyandu mulai mengkalibrasi alat
ukur yang masih berantakan, dan ketika kader posyandu tidak dapat memahami dan
menggunakan bantalan pertumbuhan, serta penempatan alat timbang yang kurang tepat.
Sehingga, menjelaskan kepada kita semua bahwa apa yang dikatakan benar tentang
mengapa masih banyak stunting.

Mengingat apa yang diperoleh tim KKN Tematik Universitas Mataram di


posyandu dan penyuluhan, maka tim KKN Tematik Universitas Mataram memiliki
program kerja revitalisasi posyandu yaitu upaya meningkatkan strata posyandu secara
bertahap menuju posyandu keluarga yang melayani semua anggota keluarga dalam
bentuk posyandu kesehatan ibu dan anak, posyandu remaja, dan posyandu lansia. Dari
program tersebut nantinya tim KKN Tematik Universitas Mataram mengikuti posyandu
di 10 Dusun dengan jadwal yang sudah ada. Disana nantinya membantu para kader
melakukan pendaftaran yang meliputi pendaftaran balita, ibu hamil (Bumil), lansia, dan
sasaran lainnya. Menyelenggarakan Pelayanan kesehatan ibu dan anak. Untuk pelayanan
kesehatan anak pada Posyandu, dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi
badan, pengukuran lingkar kepala anak, deteksi perkembangan anak, pemantauan status
imunisasi anak, pemantauan terhadap tindakan orang tua tentang pola asuh yang
dilakukan pada anak, pemantauan yang berkaitan dengan permasalahan balita, dan lain
sebagainya. Lalu dengan diadakannya penyuluhan PHBS ini sendiri diharapkan
masyarakat dapat dengan sadar dan mampu mengatasi masalah kebersihan di sekitar
tempat tinggal mereka sendiri.
(Gambar 1. Kegiatan Posyandu )

Sesuai dengan judul KKN kami, tidak hanya berfokus pada kader-kader posyandu, tim KKN
Tematik Universitas Mataram juga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan
mencontohkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bersih- Bersih
Desa dan Senam Bersama yang sudah dirancang oleh tim KKN Tematik Universitas
Mataram. Bersih- Bersih Desa dan Senam Bersama dilakukan seminggu sekali yaitu setiap
hari jumat dengan rangkaian kegiatan senam bersama lalu dilanjutkan dengan bersih-bersih
desa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan peduli kebersihan
desa. Selain itu senam bersama juga dilaksanakan agar masyarakat desa setempat paham
tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar tetap fit setiap saat. Dengan
diadakannya kegiatan ini, warga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan ikut
membantu gotong royong Bersih-Bersih Desa dan Senam Bersama.

(Gambar 2. Bersih Bersih Dan Senam Bersama)


Selain penyuluhan PHBS, tim KKN Tematik Universitas Mataram juga mengadakan
sosialisasi tentang Pengolahan Makanan Tepat Gizi yang dalam hal ini bekerja sama dengan
Puskesmas Batuyang bagian gizi. Sosialisasi Pengolahan Makanan Tepat Gizi ini dilakukan
dengan konsep diskusi dan tanya jawab antara pemateri dengan peserta. Hal ini dilakukan
untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bagaimana cara pengolahan makanan
yang memenuhi gizi yang seimbang. Maka diharapkan mereka bisa menerapkan cara
pengolahan makanan tepat gizi untuk konsumsi sehari-hari. Dalam sosialisasi tersebut tim
KKN Tematik Universitas Mataram juga memberikan contoh pengolahan Puding Daun Kelor
untuk mencegah stunting dan juga bisa digunakan sebagai inovasi untuk Pemberian Makanan
Tambahan pada saat posyandu.

(Gambar 3. Sosialisasi Pengolahan Makanan Tepat Gizi)

Selanjutnya sebagai langkah terakhir sekaligus acara puncak untuk meningkatkan gairah dan
antusias masyarakat Pohgading agar mau menerapkan PHBS dan Pengolahan Makanan Tepat
Gizi kedepannya, tim KKN Tematik Universitas Mataram mengadakan lomba penyajian
makanan tepat gizi untuk mencegah stunting. Lomba ini diadakan di lapangan kantor Desa
Pohgading dengan rangkaian lomba : membuat dan membawa makanan perwakilan dari
setiap dusun kemudian diberikan kesempatan untuk mempresentasikan makanan yang
disajikan mulai dari cara pengolahannya dan penjelasan kandungan gizi dari makanan
tersebut yang nantinya sebagai bahan penilaian juri dalam lomba tersebut. Dalam lomba
tersebut tim KKN Tematik Universitas Mataram mengundang ibu PKK dan pihak Polindes
sebagai juri dalam lomba tersebut. Lomba makanan tepat gizi ini merupakan bentuk
implementasi dari sosialisasi Pengolahan Makanan Tepat Gizi untuk mengasah pengetahuan
masyarakat dan bagaimana menyajikan makanan yang sesuai dengan standar gizi yang tepat.
Harapannya dari lomba tersebut masyarakat bisa tetap menerapakan bagaiamana mengolah
makanan yang memenuhi standar gizi untuk mencegah stunting di Desa Pohgading.

(Gambar 4. Lomba Makanan tepat Gizi)


KESIMPULAN DAN SARAN

Kegiatan pengabdian yang dilakukan di Desa Pohgading telah dilaksanakan dengan


total empat program kerja utama meliputi: Revitalisasi Posyandu Menjadi Klinik Stunting
yaitu upaya meningkatkan strata posyandu secara bertahap menuju posyandu keluarga yang
melayani semua anggota keluarga dalam bentuk posyandu kesehatan ibu dan anak, posyandu
remaja, dan posyandu lansia; Bersih-bersih desa dan senam bersama; Penyuluhan Pola Hidup
Bersih Dan Sehat (PHBS); Pengolahan Makanan Bergizi. Dari seluruh kegiatan yang telah
dilaksanakan, pelaksanaan pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat desa dapat
menjadi alternatif yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang stunting.
Kegiatan yang telah dilaksanakan dalam pengabdian, diharapkan mampu memberikan
manfaat baik dalam meningkatkan pengetahuan dan juga kesadaran masyarakat terhadap
pentingnya mengkonsumsi makanan gizi seimbang dan cara pengolahannya, dan selalu
menerapkan pola hidup sehat dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta
melakukan olahraga agar menjaga kebugaran tubuh.

UCAPAN TERIMAKASIH

Ucapan terimakasih diucapkan kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada


Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, Bapak Dr. Rahadi Wirawan, S.Si., M.Si selaku
dosen pembimbing lapangan atas bimbingan dan pengarahan yang telah diberikan, seluruh
perangkat desa dan tokoh-tokoh di Desa Pohgading, Kepala Puskesmas Desa Batuyang dan
jajarannya, serta seluruh pihak yang telah membantu kelancaran baik deri segi finansial
maupun dukungan moral dalam kegiatan pengabdian ini.
DAFTAR PUSTAKA

 Nurhidayah, I., Hidayati, N. O., & Nuraeni, A. (2019). Revitalisasi Posyandu


melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan, 2(2).
 Vizianti, L. (2022). PERAN DAN FUNGSI POS PELAYANAN TERPADU
(POSYANDU) DALAM PENCEGAHAN STUNTING DI KOTA MEDAN. Warta
Dharmawangsa, 16(3), 563-580.
 Perdana, S. M., Asparian, A., & Lia, N. (2021). Pendampingan Keluarga Sadar Gizi
Seimbang di Desa Dwi Karya Bhakti, Kecamatan Pelepat, Kabupaten
Bungo. Jurnal Salam Sehat Masyarakat (JSSM), 3(1).
 Hidayah, N., & Marwan, M. (2020). Upaya pemberdayaan masyarakat dalam
menciptakan generasi milenial sadar gizi yang bebas stunting melalui kegiatan 1000
HPK. Journal of Community Engagement in Health, 3(1), 86-93.
 Yuniar, W. P., Khomsan, A., Dewi, M., Ekawidyani, K. R., & Mauludyani, A. V.
R. (2020). Hubungan antara Perilaku Gizi dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) dengan Status Gizi Baduta Di Kabupaten Cirebon. Amerta Nutrition, 4(2),
155-164.
 FADILAH, S. N. N. Faktor Genetik, Pola Asuh dan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS) sebagai Faktor Risiko Stunting pada Balita (Studi di Wilayah Kerja
Puskesmas Ijen Kabupaten Bondowoso) (Doctoral dissertation, Fakultas kesehatan
Masyarakat).
 Marni, M., & Ratnasari, N. Y. (2021). Penyuluhan Pencegahan Risiko Stunting
1000 Hari Pertama Kehidupan pada Generasi Muda. Indonesian Journal of
Community Services, 3(2), 116-125.

Anda mungkin juga menyukai