Penulis : Mahendra Wijaya Kusuma, Miftahul Jannah, Indah Sari Audita, Nurul Uswah,
M.Yusril Hasani, Lalu Muhamad Ilham Husain, Ni Made Nita Juli Suardani, Ni Wayan
Ratna Sari, Kiranty Apriliani, Supria
Universitas Mataram
Tahun 2022
ABSTRAK
Stunting menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat di Desa
Pohgading, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur. Berdasarkan data yang
telah di-update pada tahun 2021, tercatat jumlah penderita stunting di Desa Pohgading
mencapai 189 jiwa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan dan menamkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hidup bersih dan sehat dengan
memperhatikan pola konsumsi, kebersihan lingkungan dan meningkatkan pemahaman
masyarakat dalam rangka upaya penurunan angka stunting. Kegiatan pengabdian dibagi
menjadi dua yakni tahap persiapan dan pelaksanaan. Program yang berhasil dilaksanakan
sebagai berikut: 1) Revitalisasi Posyandu Menjadi Klinik Stunting yaitu upaya
meningkatkan strata posyandu secara bertahap menuju posyandu keluarga yang melayani
semua anggota keluarga dalam bentuk posyandu kesehatan ibu dan anak, posyandu
remaja, dan posyandu lansia; 2) Bersih-bersih desa dan senam bersama; 3) Penyuluhan
Pola Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS); 4) Pengolahan makanan bergizi dengan memberi
arahan para kader untuk PMT Posyandu yakni Pembuatan makanan sehat sebagai
pendamping makanan untuk ibu hamil berupa puding daun kelor. Dari seluruh kegiatan
yang telah dilaksanakan, pelaksanaan pengabdian berbasis pemberdayaan masyarakat
desa dapat menjadi alternatif yang baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang stunting.
Kata Kunci: Stunting, gizi, pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pemberdayaan
masyarakat
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pohgading adalah salah satu desa yang memiliki jumlah angka stunting yang cukup
tinggi. Stunting sendiri adalah kondisi yang ditandai ketika panjang atau tinggi badan anak
kurang jika dibandingkan dengan anak lain pada umurnya. Mudahnya, stunting adalah
kondisi di mana anak mengalami gangguan pertumbuhan sehingga menyebabkan tubuhnya
lebih pendek ketimbang teman-teman seusianya dan memiliki penyebab utama kekurangan
nutrisi.2 Dalam proses perjalanannya pemerintah desa Pohgading telah melakukan berbagai
upaya pencegahan stuntng dan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah desa
Pohgading adalah dengan mengadakan posyandu secara rutin di masing-masing kewilayahan
yang ada di desa Pohgading.
1
POHGADING PRINGGABAYA LOMBOK TIMUR, http://p2k.unkris.ac.id/en3/1-3065-2962/Pohgading-
Pringgabaya-Lombok_220315_p2k-unkris.html, diakses pada tanggal 29 Juli 2022 Pukul 19.20 WITA
2
Karinta Ariani Setiaputri, STUNTING PADA ANAK,
https://hellosehat.com/parenting/kesehatan-anak/penyakit-pada-anak/stunting/, diakses pada 29 Juli 2022
Pukul 19.27 WITA
kesehatan.3 Karena itulah sangat penting untuk diperhatikan terkait dengan praktik posyandu
oleh para kader posyandu yang ada di masing-masing dusun, hal tersebut dimaksudkan agar
praktik yang ada di posyandu desa Pohgading dapat menjadi andalan dalam upaya
pencegahan stunting. Terdapat juga beberapa catatan penting untuk setiap pelaksanaan
posyandu di desa pohgading, catatan inilah yang akan menjadi dasar untuk KKN Tematik
Universitas Mataram melakukan revitalisasi posyandu.
Revitalisasi Posyandu adalah suatu upaya untuk meningkatkan strata Posyandu secara
bertahap menuju Posyandu keluarga yang melayani semua anggota keluarga dalam bentuk
Posyandu kesehatan ibu dan anak, Posyandu remaja, posbindu, dan posyandu lansia serta
deteksi dini berbagai persoalan sosial sebagai ujung tombak pelayanan masyarakat berbasis
dusun menuju ketahanan keluarga dan kesejahteraan sosial. Salah satu tujuan dilakukannya
revitalisasi posyandu adalah untuk menumbuh kembangkan berbagai sistem penyelenggaraan
kesehatan yang ada di posyandu. Hal ini dimaksudkan guna mengoptimalkan fungsi dari
posyandu sebagai sarana pengembangan kualitas sumber daya manusia untuk menciptakan
masyarakat yang sehat berbasis intelektualitas yang maju dengan integrasi masyarakat
lainnya.4 Hadirnya revitalisasi pada dasarnya adalah untuk mengevaluasi kegiatan posyandu
yang ada di setiap desa dan termasuk juga untuk desa Pohgading sendiri, evaluasi ini sendiri
sifatnya berkelanjutan yang diikuti dengan perbaikan dari berbagai lini sektoral semisal alat-
alat yang digunakan diposyandu sampai kepada peningkatan sumber daya manusia para
kader posyandu itu sendiri.
Di desa Pohgading sendiri telah terdapat sarana dan prasarana yang memadai dalam
melakukan posyandu, bahkan alat-alat kelengkapan seperti timbangan, pengukur dan
sebagainya telah tersedia di masing-masing dusun. Hanya saja masih terdapat sedikit catatan
dari setiap pelaksanaan posyandu, dan secara keseluruhan adalah dari segi sumber daya
manusia atau SDM para kader posyandu disetiap dusun. Hampir keseluruhan kegiatan
posyandu yang ada di desa Pohgading tidak terdapat kegiatan penyuluhan dari para kader
terkait bagaimana orang tua harus memperhatikan gizi anak serta bagaimana orang tua
menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Ini artinya bahwa selama berlangsungnya
3
Fia Afifah R, POSYANDU GARDA TERDEPAN PELAYANAN KESEHATAN IBU DAN ANAK,
https://dispmd.bulelengkab.go.id/informasi/detail/bank_data/pengertian-posyandu-kegiatandefinisi-tujuan-
fungsi-manfaat-dan-pelaksanaan-posyandu-33 , diakses tanggal 29 Juli 2022 pukul 19.43 WITA
4
PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 30 TAHUN 2021 TENTANG REVITALISASI POS
PELAYANAN TERPADU
kegiatan posyandu, masyarakat hanya mendapatkan pelayanan saja namun tidak diberikan
penyuluhan atau penanaman pemahaman terkait dengan pentingnya memperhatikan pola gizi
serta pola hidup bersih dan sehat saat hamil, menyusui sampai kepada mengurus anak yang
usianya sudah diatas tiga tahun keatas.
Hal inilah yang justru harus diperbaiki untuk meningkatkan pemahaman masyarakat
dalam mencegah stunting dengan cara memperhatikan pola asuh pada anak melalui
penekanan pentingnya gizi dan kebersihan itu sendiri. Karena pada dasarnya suatu masalah
akan dapat dengan mudah terselesaikan bila target penyelesaian masalah seperti masyarakat
memiliki pemahaman yang memadai dalam menangani stunting. Melalui hal tersebutlah
kelompok KKN Tematik Universitas Mataram yang ada didesa Pohgading masuk untuk
memberikan gagasan yang baru dalam sistem pelaksanaan posyandu yang ada di desa
Pohgading.
2. ANALISIS PERMASALAHAN
Berdasarkan masalah yang dihadapi, karakter dan potensi yang terdapat pada Desa
Pohgading, maka hal yang harus dilakukan dalam memecahkan masalah tersebut, yakni
dengan melakukan sosialisasi mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan
Pengolahan Makanan Bergizi (MP-ASI). Mengenai penanganan terhadap masalah
kebersihan lingkungan yang menjadi salah satu penyebab stunting kami menyarankan
kepada pihak desa untuk menyediakan TPS (Tempat Pembuangan Sementara)
dikarenakan warga sekitar sering melakukan pembuangan sampah di sungai sebab tidak
adanya truk pengangkut sampah atau tempat membuang sampah.
3. METODE KEGIATAN
Alur kegiatan Revitalisasi Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Gizi
Seimbang pada 10 (sepuluh) posyandu di Desa Pohgading dibagi dalam 4 tahapan,
sebagai berikut:
1. Observasi
2. Tahap Perencanaan
3. Penyuluhan
Penyuluhan dilaksanakan pada saat posyandu dengan sasaran ibu-ibu yang
memiliki bayi/balita/batita yang dilakukan oleh anggota tim KKN. Sedangkan untuk
meningkatkan pemahaman para kader posyandu tim KKN Tematik Unram 2022
bekerjasama dengan PLKB Pringgabaya,Puskesmas Batuyang bagian gizi, dan Duta
Generasi Berencana Kabupaten Lombok Timur sebagai narasumber.
4. Evaluasi
Tahap evaluasi dilakukan dengan mengadakan lomba makanan tepat gizi
yang bertujuan untuk mengukur sejauh mana pemahaman para kader terhadap
penyuluhan yang telah diberikan dengan diimplementasikan melalui penyajian
makanan yang memenuhi standar gizi serta bagaiama menerapkan Pola Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
a. Lokasi Pengabdian
b. Konsep Kegiatan
Pengabdian ini dilakukan melalui dua acara, yaitu sosial edukasi dan
sosialisasi terkait pola hidup bersih dan sehat serta makanan tepat gizi yang diawali
dengan memberikan pemahaman terkait penyebab stunting dan dampaknya baik
jangka panjang maupun pendek serta bagaiman penangannya, dan kedua yaitu
penyuluhan tentang PHBS dan Makanan Tepat Gizi kepada ibu-ibu yang datang ke
posyandu. Dalam sosialisasi pengolahan makanan tepat gizi dilakukan praktik yang
ditayangkan dalam sebuah video pengolahan Puding Daun Kelor untuk mencegah
stunting dan sekaligus sebagai inovasi untuk Pemberian Makanan Tambahan pada
saat posyandu. Kemudian, untuk menarik antusiasme masyarakat diadakan Lomba
Makanan Tepat Gizi dengan tujuan agar program- program kami diharapkan tetap
membekas di ingatan masyarakat sehingga kedepannya bisa selalu diterapkan.
c. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan oleh tim KKN Tematik Universitas Mataram Desa
Pohgading dalam menjalankan program kerja berupa sosialisasi mengenai resiko
stunting pada 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan) yang berfokus pada ibu-ibu yang
memiliki bayi/balita/batita, ibu hamil, dan para kader. Strategi yang pertama adalah
Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan Metode Pengolahan
Makanan Bergizi (MP-ASI), yang difokuskan untuk para Ibu hamil dan menyusui
serta ibu yang memiliki anak bayi/balita/batita. Kami juga melaksanakan kegiatan
BBD (Bersih-Bersih Desa) dan Senam, dengan tujuan membangun kembali
masyarakat desa yang sehat dan bersih. Dan yang terakhir adalah Lomba Makanan
Tepat Gizi, yaitu perlombaan dengan target peserta para kader posyandu untuk
menyajikan makanan yang murah namun bergizi, hal ini dimaksudkan untuk
memastikan pemahaman para kader yang nantinya akan disampaikan kepada para ibu-
ibu pada saat posyandu.
Data- data yang dicatat pada kegiatan posyandu meliputi data berat badan, umur,
tinggi badan, dan tekanan darah pada lansia. Data tersebut kemudian direkapitulasi dan
dicocokan dengan data milik koordinator kader posyandu untuk dilakukan pengecekan
ulang sebagai dasar untuk dilakukan verifikasi berdasarkan informasi gizi balita oleh
pihak Puskesmas Batuyang. Dari hasil verifikasi, ditetapkan terdapat 120 anak terkena
stunting yang terindikasi berdasarkan nilai Z-Score. Nilia Z-Score merupakan
perbandingan tinggi badan berdasarkan umur yang menggambarkan angka kecukupan
kesehatan asupan makanan, dan pola hidup dari anak balita. Balita yang mengidap
stunting memiliki nilai Z-Score kurang dari -2 (minus 2) dan pada beberapa kasus
stunting akut dapat memberikan nilai Z-Score dibawah -3 (minus 3) berdasarkan adat
referensi popilasi. Data tersebut kemudian akan dijadikan acauan untuk pemberian
makanan tambahan kepada anak balita yang terkena stunting.
Sesuai dengan judul KKN kami, tidak hanya berfokus pada kader-kader posyandu, tim KKN
Tematik Universitas Mataram juga menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat dengan
mencontohkan dan mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan Bersih- Bersih
Desa dan Senam Bersama yang sudah dirancang oleh tim KKN Tematik Universitas
Mataram. Bersih- Bersih Desa dan Senam Bersama dilakukan seminggu sekali yaitu setiap
hari jumat dengan rangkaian kegiatan senam bersama lalu dilanjutkan dengan bersih-bersih
desa. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa gotong royong dan peduli kebersihan
desa. Selain itu senam bersama juga dilaksanakan agar masyarakat desa setempat paham
tentang pentingnya menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh agar tetap fit setiap saat. Dengan
diadakannya kegiatan ini, warga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan ikut
membantu gotong royong Bersih-Bersih Desa dan Senam Bersama.
Selanjutnya sebagai langkah terakhir sekaligus acara puncak untuk meningkatkan gairah dan
antusias masyarakat Pohgading agar mau menerapkan PHBS dan Pengolahan Makanan Tepat
Gizi kedepannya, tim KKN Tematik Universitas Mataram mengadakan lomba penyajian
makanan tepat gizi untuk mencegah stunting. Lomba ini diadakan di lapangan kantor Desa
Pohgading dengan rangkaian lomba : membuat dan membawa makanan perwakilan dari
setiap dusun kemudian diberikan kesempatan untuk mempresentasikan makanan yang
disajikan mulai dari cara pengolahannya dan penjelasan kandungan gizi dari makanan
tersebut yang nantinya sebagai bahan penilaian juri dalam lomba tersebut. Dalam lomba
tersebut tim KKN Tematik Universitas Mataram mengundang ibu PKK dan pihak Polindes
sebagai juri dalam lomba tersebut. Lomba makanan tepat gizi ini merupakan bentuk
implementasi dari sosialisasi Pengolahan Makanan Tepat Gizi untuk mengasah pengetahuan
masyarakat dan bagaimana menyajikan makanan yang sesuai dengan standar gizi yang tepat.
Harapannya dari lomba tersebut masyarakat bisa tetap menerapakan bagaiamana mengolah
makanan yang memenuhi standar gizi untuk mencegah stunting di Desa Pohgading.
UCAPAN TERIMAKASIH