Anda di halaman 1dari 19

PUSAT PERTANGGUNG

JAWABAN-PUSAT
PENDAPATAN
KELOMPOK 5
LALU RAHMAT ROBI (A1C118079)
RISKI AMELIA (A1C019211)
ROFIQ NOTONEGORO (A1C019216)
PUSAT TANGGUNG
JAWAB
Pusat Tanggung Jawab merupakan organisasi yang dipimpin oleh
seorang manajer yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang telah
dilakukan. Secara umum, perusahaan adalah beberapa kumpulan pusat-
pusat tanggung jawab, yang masing-masing diwakili dalam bagan
organisasi (Anthony & Govindarajan, 2005). Pusat-pusat tanggung jawab
tersebut kemudian membentuk sebuah hirarki.
Sistem Pengendalian Manajemen harus didukung
dengan struktur organisasi yang baik. Organisasi
merupakan kumpulan dari berbagai pusat pertanggung
jawaban dengan tujuan :

1. Menyusun perencanaan, proses pelaksanaan, alat


pengendalian, dan penilaian kinerja perusahaan
2. Menyusun tugas dan tanggung jawab yang jelas antara
karyawan dan departemen dalam perusahaan
3. Memudahkan untuk mencapai sasaran organisasi
4. Mendelegasikan tanggung jawab dan wewenang kepada
karyawan dan departemen yang memiliki keahlian dan
kompetensi
5. Menumbuhkan motivasi terhadap unit bisnis untuk
meningkatkan kreativitas dan inovatif
6. Melaksanakan pengendalian pelaksanaan strategi
manajemen secara efektif
SIFAT PUSAT
TANGGUNG JAWAB
Pusat Tanggung Jawab ini mewujudkan satu atau lebih tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Secara keseluruhan perusahaan memiliki tujuan dan cita-cita yang ingin dicapai, dan seorang
manajer senior atau Top Manajer menentukan sejumlah strategi untuk mencapai tujuan dan cita
cita yang telah disepakati. Fungsi dari adanya Pusat Tanggung Jawab dalam perusahaan adalah
untuk mengimplementasikan strategi tersebut. Karena setiap organisasi perusahaan adalah
sekumpulan pusat tanggung jawab. Jadi, setiap pusat tanggung jawab telah memenuhi tujuannya,
maka tujuan dan cita-cita organisasi tersebut juga telah tercapai.
CARA KERJA PUSAT
PERTANGGUNG JAWABAN
Pusat Tanggung Jawab (Perusahaan) menerima masukan (input), dalam
bentuk bahan baku, tenaga kerja dan jasa-jasa lainnya. Dengan
menggunakan model kerja capital (seperti; persediaan, piutang),
peralatan dan aktiva lainnya. Dengan tujuan akhir untuk mengubah
input menjadi output baik yang berwujud maupun tidak berwujud.
Dalam sebuah pabrik, biasanya output berbentuk produk jadi. Pada unit
departemen, outputnya berbentuk jasa. Produk-produk yang dihasilkan
oleh suatu pusat tanggung jawab kemudian diserahkan ke pusat
tanggung jawab yang lain, dimana output tersebut kemudian menjadi
input atau bisa langsung dipasarkan menjadi output secara keseluruhan.
Pendapatan merupakan jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan
output.
MENGUKUR INPUT DAN OUTPUT
Input yang digunakan oleh pusat tanggung jawab dapat dinyatakan
dalam ukuran-ukuran fisik. Dalam system pengendalian manajemen
satuan-satuan kuantitas diterjemahkan kesatuan moneter, uang
merupakan penyebut umum yang memungkinkan nilai dan berbagai
sumber daya yang beragam untuk digabungkan dan dikombinasikan.
Jumlah moneter yang dihasilkan tersebut disebut sebagai biaya. Biaya
merupakan suatu ukuran moneter dari jumlah sumber daya yang
digunakan oleh pusat tanggung jawab. Input adalah sumber daya yang
dipergunakan oleh pusat tanggung jawab.
Lebih mudah untuk mengukur biaya input daripada untuk
menghitung nilai output. Tidak ada tolak ukur untuk mengukur output
bahkan organisasi-organisasi tidak berupaya untuk mengukur output dari
masing-masing pusat tanggung jawab.
HUBUNGAN ANTARA
INPUT DAN OUTPUT
Manajemen bertanggung jawab untuk memastikan hubungan yang optimal antara
input dan output. Pada pusat tanggung jawab, hubungan itu bersifat timbal balik.
Misalnya, pada departemen produksi input bahan baku menjadi bagian fisik dari
barang jadi. Pengendalian berfokus pada penggunaan input minimum yang akan
dibutuhkan untuk memproduksi output yang diperlukan menurut spesifikasi dan
standar mutu yang benar, tepat waktu dan sesuai dengan jumlah yang diminta.
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS
Efisiensi dan efektivitas sering kali digunakan dalam menilai kinerja
dari suatu pusat pertanggung jawaban.
Efisiensi merupakan perbandingan antara antara masukan dan keluaran atau jumlah keluaran yang
dihasilkan dari satu unit input yang dipergunakan. Pengukuran efisiensi dapat dikembangkan dengan cara
membandingkan antara kenyataan biaya yang dipergunakan dengan standar pembiayaan yang telah ditetapkan,
yaitu gambaran tentang tingkat biaya tertentu yang dapat mengungkapkan berapa besar biaya yag diperlukan
untuk dapat menghasilkan sejumlah output tertentu.
Efektivitas adalah hubungan antara keluaran suatu pusat pertanggung jawaban dengan sasaran yang harus
dicapainya. Semakin besar kontribusi keluaran yang dihasilkan terhadap nilai pencapaian sasaran tersebut, maka
dapat dikatakan semakin efektif pula unit tersebut
Efisiensi sering dikaitkan dengan mengerjakan sesuatu dengan benar sedangkan efektif adalah melakukan
hal yang benar sehingga produktivitas adalah mengerjakan hal yang benar dengan benar.
DEFINISI PUSAT PENDAPATAN
Pendapatan adalah jumlah yang diterima oleh perusahaan dari kegiatannya, yang utamanya dari penjualan
produk atau jasa kepada pelanggan. Bagi penanam saham (shareholder), laba atau keuntungan lebih penting
dibanding pendapatan. Laba merupakan jumlah uang yang dapat diterima dari pendapatan maupun penjualan
setelah dikurangi pengeluaran atau biaya-biaya yang lain.
Pusat pendapatan merupakan sebuah pertanggung jawaban dalam suatu organisasi yang kinerja manajernya
dinilai berdasarkan pendapatan pusat pertanggung jawaban tersebut. Jika dilihat dari organisasi fungsional, fungsi
pemasaran sangat berperan sebagai pusat pendapatan dan pusat biaya kebijakan. Sedangkan dalam organisasi
divisional, pembagian organisasi berdasarkan pada divisi-divisi yang menghasilkan laba dan didalamnya terdapat
unit-unit organisasi fungsional.
Kinerja seorang manajer dalam pusat pendapatan diukur atas dasar satuan moneter pendapatan yang
diperoleh. Dalam pusat pendapatan, output berupa pendapatan yang diukur dalam satuan moneter tetapi tidak ada
hubungan yang nyata antara masuka (input) atau biaya dengan keluarannya (output). Jika pendapatan dan biaya
pusat pertanggung jawaban memiliki hubungan erat maka disebut sebagai pusat laba.
PENILAIAN KINERJA PUSAT PENDAPATAN
Kinerja seorang manajer pada pusat pendapatan dapat diukur berdasarkan
pendapatan yang telah dicapai oleh unit-unit organisasi yang dipimpin. Penilaian
kinerja seorang manajer dilakukan dengan cara menganalisis selisih pendapatan.
Selisih pendapatan merupakan perbedaan antara aggaran pendapatan dengan
realisasinya. Dan biasanya selisih tersebut dapat dianalisis penyebabnya ke dalam :

1. Selisih harga jual


2. Selisih kuantitas (volume) penjualan
3. Selisih komposisi penjualan
4. Selisih kuantitas (volume) penjualan
final
5. Selisih pasar industri
6. Selisih pangsa pasar
Penyebab-penyebab dari adanya selisih dari
pendapatan yaitu :
 Selisih Harga Jual
Selisih harga jual merupakan selisih yang timbul akibat departemen pemasaran telah menjual
produk dengan harga jual yang sesungguhnya per unit lebih tinggi atau lebih rendah dibandingkan
dengan harga jual per unit yang telah dianggarkan perusahaan.
 Selisih Kuantitas Penjualan
Selisih kuantiitas penjuualan atau selisih volume penjualan merupakan sebuah selisih yang
muncul karena kuantitas produk yang telah dijual menyimpang dari kuantitas penjualan yang
dianggarkan. Tanggung jwab atas selisih kuantitas penjualan ditanggung oleh manajer pemasaran.
 Selisih Komposisi Penjualan
Selisih komposisi penjualan merupakan selisih antara hasil penjualan pada komposisi
sesungguhnya dengan hasil penjualan pada komposisi yang dianggarkan. Penyebab adanya selisih
ini dikarenakan departemen pemasaran sudah menjual barang-barang atau jasa dengan komposisi
sesungguhnya dan lebih menguntungkan atau merugikan.
 Selisih Kuantitas Penjualan Final
Pada pusat pendapatan, selisih antara kuantitas penjualan final adalah selisih penjualan pada
komposisi yang dianggarkan dengan penjualan yang telah dianggarkan.

 Selisih Pasar Industri pada Penjualan


Selisih pasar industri pada penjualan merupakan selisih yang dari perbedaan antara penjualan
perusahaan pada anggaran penjualan industri yang akan dibandingkan dengan penjualan perusahaan
yang sesungguhnya. Namun, jika bagian pasar perusahaan besarnya adalah sama.

 Selisih Pangsa Pasar pada Penjualan


Selisih pangsa pasar pada penjualan atau selisih bagian pasar merupakan selisih yang timbul
karena adanya perbedaan antara penjualan perusahaa pada komposisi penjualan yang telah
dianggarkan.
Contoh Kasus Pusat Pendapatan
• Gambaran Objek

PT. Bank Mandiri Tbk merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang
perbankan dan dibentuk pada tanggal 2 Oktober 1998 di Indonesia. PT Bank Mandiri dibentuk
melalui penggabungan beberapa bank yaitu, PT Bank Dagang Negara (Persero) (BDN), PT Bank
Bumi Daya (Persero) (BBD), PT Bank Pembangunan Indonesia (Persero) (Bapindo) dan PT Bank
Ekspor Impor Indonesia (Persero) (Bank Exim). Salah satu pendapatan terbesar perusahan
perbankan khususnya PT Bank Mandiri adalah pada bidang perkreditan. Ada 4 tingkatan
perkreditan pada PT Bank Mandiri yaitu Corporate, Commercial Banking Center (CBC), Small
Medium Entrepreneurhip dan Micro Bussiness. Setiap administrasi yang ada, di atur dan
dikelolah oleh bagian Credit Operations yang berfungsi sebagai otak perkreditan. Sedangkan PT
Bank Mandiri memiliki kekuatan yang lebih pada tingkatan Corporate, yaitu tingkatan kredit
dengan pinjaman yang paling besar.
Strategi Pemasaran PT.Bank Mandiri. Sebelumnya, PT.Bank Mandiri menggunakan Core
System dari setiap bank yang telah di merger. Namun sekarang, PT Bank Mandiri telah
menggunakan core banking system baru yang dibuat sendiri. Dengan core ini, PT.Bank Mandiri
telah berhasil meningkatkan pertumbuhan mereka. Core system yang digunakan PT.Bank Mandiri
berdasar pada 4 strategi utama yaitu:

1. Implementasi Budaya.
2. Komunitisasi.
3. Konfirmasi.
4. Klarifikasi.

Strategi diaatas dapat terlaksana dengan adanya marketing mix yang sesuai. Setiap hal
dipertimbangkan dan diambil satu keputusan apa yang harus dilakukan kedepannya.
Pembahasan
Penerapan metode pemasaran pada pusat pendapatan dapat diterapkan dengan 2 metode yaitu Order-Getting
dan Order Filling.

 Order-Getting. Order-Getting merupakan metode yang berbentuk upaya untuk memikat pasar. Klasifikasi
metode ini dilakukan untuk mendapat order dari konsumen. Pengendaliannya biasanya dilakuka melalui
budgeting. Pembuatan iklan, promosi dan setiap hal yang menunjang pencarian order dilakukan melalui
budgeting. Sudah menjadi hal penting bagi perusahaan terlebih di era globalisasi ini untuk lebih gencar dalam
mencari pelanggan, melihat situasi dan kondisi dimana lebih banyak pesaing-pesaing baru. Perusahaan bersaing
dengan srategi mereka masing-masing.Bank Mandiri juga mempunyai strateginya sendiri untuk memikat pasar.
Seperti hal diatas, salah satu strategi Bank Mandiri adalah dengan menerapkan 5 Nilai Budaya Bank Mandiri.
Tentunya nilainilai tersebut bertujuan untuk memikat konsumen. Nilai-nilai inilah yang harus ada pada setiap
karyawan PT Bank Mandiri di manapun. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian PT Bank Mandiri yang
menyandang predikat Best Service Excelent selama 4 tahun berturut-turut. Tidak hanya itu, Bank Mandiri juga
membuat iklan untuk memikat pelanggan baik dalam bentuk fisik yaitu iklan dalam papan reklame, maupun
dalam bentuk media informasi yaitu iklan TV dan internet. Semua hal tersebut membutuhkan biaya dan
dilakukan dengan harapan untuk meningkatkan pendapatan dan menjadi strategi Bank Mandiri untuk memikat
pasar.
 Order Filling. Order Filling merupakan metode kasat mata yang sifatnya berulang untuk penyerahan barang
atau orderan sampai ke tangan konsumen. Bank Mandiri yang merupakan perusahan perbankan memiliki Order
Filling dalam bentuk administrasi. Kekuatan besar Bank Mandiri terletak pada pinjaman kredit dengan nominal
yang besar yang tergolong sebagai kategori Corporate. Untuk itu, sistem administrasi yang ada harus jelas dengan
dokumen-dokumen pendukung yang jelas pula. Biaya-biaya yang dibutuhkan adalah biaya yang menyangkut
administrasi antara lain biaya peralatan seperti kertas, biaya pembuatan formulir, biaya pengiriman berkas, dan
sebagainya. Namun kembali, semua hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan pendapatan.

Kesimpulan Penerapan pusat pendapatan pada PT.Bank Mandiri bila diukur dengan metode pemasaran pusat
pendapatan akan berjalan lebih efisien apabila kedua metode yang ada telah dilaksanakan dengan baik dan
sebagaimana mestinya.
TERIM
A
KASIH
Pertanyaan :
 Rio Abdurrahman (A1C019207)
Dalam pusat pertanggung jawaban dalam pandangan utama perushaan untuk mendapatkan pendapatan yang terbaik
itu seperti apa atau cara untuk mendapatkan pendapatan bagaimana supaya pertanggungjawaban itu bagus?

 Penjawab : LALU RAHMAT ROBI (A1C118079)


1. Menambah produk dan layanan jasamaka sebelumnya Anda harus memahami produk dan layanan apa yang
paling banyak dibutuhkan oleh konsumen.
2. Melakukan penjualan yang lebih besarStrategi dalam meningkatkan penjualan juga membutuhkan kreativitas
dan inovasi yang harus selalu diperbaharui untuk menyesuaikan dengan perkembangan sosial masyarakat yang
ada. Sebagai salah satu contohnya, tidak ada salahnya Anda mencoba strategi meningkatkan penjualan dengan
cara melakukan promosi yang efektif melalui internet.
3. Memperluas industri yang telah dikuasaiCara meningkatkan pendapatan dan keuntungan dalam berbisnis adalah
mengembangkan industri yang telah dikuasai pada bidang yang masih terkait dengan produk sebelumnya.
Dengan memilih bidang jasa, layanan ataupun produk yang masih berkaitan, maka dapat meminimalisir tingkat
resiko atau faktor yang dapat menyebabkan gagal dalam berbisnis.
Lanjutan…
4. Target menjangkau konsumen yang baruSetiap bidang bisnis selalu memiliki konsumen pasar atau pelanggan
tertentu berdasarkan demografi lokasi, usia, jenis kelamin atau komunitas.
5. Mengambil peluang bisnis yang lainHal ini merupakan langkah paling tepat dan strategi jitu dalam usaha untuk
mengembangkan bisnis. Agar memperoleh pendapatan dan keuntungan sebesar besar besarnya.

 Restiany (A1C019202)
Dijelaskan bahwa pusat pendapatan tidak memiliki hubungan input dan output yang erat, jelaskan mengapa hal
tersebut terjadi?

 Penjawab : RISKI AMELIA (A1C019211)


Karena pengukuran kinerja manajemen pada pusat tanggung jawab ini adalah dari pendapatan yang di peroleh pusat pertanggung jawaban
dan tidak diminta tanggung jawab mengenai masukkannya. Dalam artian lain Di pusat pendapatan, suatu output (yaitu, pendapatan) diukur
secaramoneter, akan tetapi tidak ada upaya formal yang dilakukan untuk mengaitkan input(yaitu, beban atau biaya) dengan output.

 Tambahan Pertanyaan dari Dosen : terkait penjelasan marketing Mix dalam contoh kasus yang dibahas
 Penjawab : Rofiq Notonegoro (A1C019216)

Anda mungkin juga menyukai