Anda di halaman 1dari 17

UPAYA MENINGKATKAN KESADARAN BERINTERAKSI ANTAR

MASYARAKAT DALAM KEGIATAN POSYANDU


DI KAMPUNG TAKENGON TIMUR

Bayakmi, Faridaini, Fatiahtul Husna, Hindra Winsyah, Intan Magfirah, Liana Fitri,
Maya Ayuni Sara, Qurata Aini, Rahmawati, Shelly Aprillia, Souly Receiva Reina,
Yuni Sahara, Yunita Purnama Sari
Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Takengon Timur

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TAKENGON

Abstrak

Memperhatikan kondisi sekarang ini kegiatan posyandu merupakan akses mewujudkan


masyarakat yang sehat terutama untuk ibu dan anak. Kegiatan posyandu bertujuan untuk
meningkatkan dan membina kesehatan ibu dan anak. Maka dibutuhkan upaya yang dapat
meningkatkan kesadaran berinteraksi antar masyarakat dalam kegiatan posyandu di
kampung Takengon Timur. Hal ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan peran
masyarakat terhadap program posyandu dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan
anak sebagai pusat informasi kesehatan masyarakat. Metode penelitian ini menggunakan
ABCD (Asset Based Community Development). Metode ABCD dilakukan dengan proses
laporan dari hasil pendataan dalam masyarakat dan mendukung kegiatan pemberdayaan
masyarakat. Hasil penelitian ini menunjukkan persepsi dan peran masyarakat dalam
kegiatan posyandu baik karena ditandai dengan kehadiran masyarakat yang memiliki anak
balita untuk melakukan beberapa kegiatan posyandu untuk ibu dan anak.

Kata Kunci: posyandu, pelayanan kesehatan, pusat inforamasi, kesehatan ibu dan anak.
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah
Kuliah pengabdian kepada masyarakat (KPM) adalah bentuk pengabdian
kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintasan keilmuan dan sosial
kepada masyarakat pada waktu dan daerah tertentu. KPM merupakan salah satu
syarat dalam perguruan tingggi dalam menyelesaikan pendidikan perguruan tinggi
dalam memberikan pengabdian kepada masyarakat.
Pengabdian Masyarakat merupakan kegiatan intrakurikuler yang memberi
Kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan bekerja sama dengan masyarakat
Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa bukan berarti mengajari
masyarakat tentang sesuatu yang terbaik untuk mereka,tetapi melakukan
pemberdayaan sebagai sebuah proses pencarian (research) yang dilakukan Bersama
untuk mencari jalan terbaik dalam penyelesaikan persoalan yang mereka hadapi.
Mahasiswa melakukan tugas pendamping terhadap apa yang dibutuhkan oleh
masyarakat dalam menghadapi problem sosial yang ada ditengah-tengah mereka.

Pada kesempatan kali ini atau tepatnya tahun 2021 pelaksanaan KPM sedikit
berbeda dari KPM yang sebelumnya yang mana KPM pada saat ini hanya
berlangsung selama 15 hari dimana dilaksanakannya kuliah pengabdian masyarakat
(KPM) pada Kampung Takengon Timur Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh
Tengah.
Permasalahan yang harus di pecahkan oleh mahasiswa selama melaksanakan
pengabdian saat ini biasanya tergantung dari instruktur atau sesuai arahan dari
hubungan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan Instansi Instansi Pemeritah
yang diajak kerjasama seperti Dinas Syariat islam atau Dinas Dinas yang lain yang
berada di bawah pemerintah. Pada tahun 2021 mitra kerja sama pada program
pengabdian masyarakat kampus IAIN Takengon adalah Badan Kependudukan dan
Keluarga Berencana (BKKBN).
Kampung Takengon Timur merupakan salah satu kampung yang berlokasi
di kecamatan Lut Tawar, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah. Kampung
Takengon Timur merupakan kampung yang masyaraktnya lebih berdominan
berfropesi sebagai pedagang. Kampung Takengon timur adalah salah satu kampung
yang dikenal dan dianggap oleh Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah sebagai
kampung yang bermayoritas dengan pekerjaan pedagang dan wiraswasta, karena
kampung takengon timur berada di lokasi yang dekat dengan pasar dan kampung
takengon timur banyak yang berprofesi sebagai pedagang/wirasswasta. Bisa
dibuktikan dengan melihat dengan banyak nya masyarakat kampung takengon timur
yang bekerja sebagai pedangang. Selain pedang/ wirasswasta, beberapa penduduk
kampung takengon timur ada yang bekerja sebagai petani dan ada juga yang bekerja
sebagai nelayan.
Permasalahan yang kami dapatkan di kampung Takengon Timur ini selama
kegiatan KPM adalah kurangnya interaksi antar masyarakat terutama dalam
kegiatan posyandu. Dalam tulisan ini kami akan memaparkan tentang bagaimana
upaya meningkatkan interaksi antar masyarakat terutama dalam kegiatan posyandu.

2. Indikator dan Fokus Pengabdian


Permasalahan yang kami dapatkan di kampung Takengon Timur ini
selama kegiatan KPM adalah kurangnya interaksi antar masyarakat terutama
dalam kegiatan posyandu.
Fokus penelitian dalam tulisan ini adalah upaya Mahasiswa KPM
Takengon Timur dalam meningkatkan interaksi antar masyarakat terutama dalam
kegiatan posyandu.

3. Tempat dan Lokasi Pengabdian


Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Mahasiswa IAIN Takengon
dilaksanakan dibeberapa kecamatan seperti Lut Tawar, Pegasing, Bebesen, dan
kecamatan lain yang ada di luar Aceh Tengah. Lokasi pada tulisan ini adalah di
kampung Takengon Timur Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
4. Hasil Yang Diharapkan
Dengan adanya kegiatan KPM ini hasil yang kami harapkan terbentuknya
kesadaran berinteraksi antara masyarakat satu dan yang lainnya. Sehingga
terjalinnya silaturahmi yang baik terutama dalam kegiatan posyandu yang
tujuannya adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat terhadap program
posyandu karena peran posyandu adalah meningkatkan kualitas kesehatan ibu
dan anak. Dan juga sebagai pusat informasi kesehatan bagi masyarakat.

B. Metode Pengabdian
Pada kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat dikampung Takengon Timur
mahasiswa yang melakukan pengabdian menggunakan metode pengabdian ABCD
(Asset – based community development ).
Metode pendekatan ABCD (Asset – based community development ). Adalah
sebuah paradigma dalam pengabdian masyarakat. Prinsip pendekatan ABCD adalah
bahwa semuanya mengarah kepada konteks pemahaman dan internalisasi asset, potensi,
kekuatan dan pendayagunaanya secara mandiri dan maksimal.
C. Hasil Dan Pembahasan
1. Persepsi Masyarakat Desa Takengon Timur Terhadap Program Posyandu.

Berdasarkan hasil KPM di Takengon timur ditemukan beberapa pernyataan


yang menggambarkan persepsi positif maupun negatif. Berikut beberapa pokok
temuan warga desa Takengon timur mempunyai persepsi positif terkait dengan
program Posyandu yang berupa kemudahan dalam memperoleh pelayanan
kesehatan terutama pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi. Selain itu, program
Posyandu ini mendapatkan sambutan yang baik oleh warga setempat, khususnya
masyarakat menengah ke bawah yang tentunya sangat senang dengan adanya
program Posyandu. Tangggapan yang bersifat positif merupakan sebuah wujud
apresiasi didalamnya.
Program Posyandu merupakan perubahan sosial akan membawa sebuah
konsekuensi tersendiri bagi masyarakat pedesaan. Bentuk perubahan tersebut baik
yang bersifat positif maupun negatif. Perubahan positif seperti manfaat yang
diperoleh dengan adanya kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Namun selama ini masyarakat di Desa Takengon timur di nilai kurang sadar akan
kemudahan yang mereka dapatkan. Hal ini merupakan konsekuensi yang kurang
positif.
Sedangkan persepsi masyarakat, tenaga medis, dan kader Posyandu terhadap
pelaksanaan program Posyandu adalah positif. Mereka menganggap penting
dilaksanakanya program tersebut, tidak hanya sekedar melaksanakan program
formal dan menjadikan kegiatan rutin saja (penimbangan balita, pemberian PMT,
pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemeriksaan tensi, konsultasi kesehatan)
melainkan memiliki fungsi yang sangat besar bagi peningkatan kualitas kehidupan
masyarakat, terutama yang menyangkut masalah kesehatan.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mengenai posyandu harus
dilakukan peyadaran pada masyarakat mengenai peran penting dan manfaat
posyandu. Dengan demikian akan terbentuk persepsi positif di kalangan
masyarakat. Dengan persepsi yang positif, maka partisipasinya dalam pelaksanaan
kegiatan tersebut akan meningkat. Namun demikian, tampaknya yang masih perlu
diluruskan adalah pemahaman yang masih terlalu sederhana tentang program
Posyandu tersebut. Dalam pandangan masyarakat, program Posyandu merupakan
program rutin dilaksanakan tiap bulan pada minggu keempat dalam rangka
melakukan penimbangan balita untuk mengetahui tingkat perkembangan balita.
Pandangan ini masih terlalu sempit karena sebenarnya Posyandu tidak hanya
untuk pelaksanaan program penimbangan balita saja, melainkan sebagai pusat
pelayanan kesehatan terpadu (pemeriksaan kesehatan, imunisasi, pemeriksaan tensi,
pemeriksaan kehamilan, pasangan usia subur, konsultasi kesehatan) yang dapat
dilakukan dalam rangka memberikan kemudahan terhadap masyarakat untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam program posyandu
diperlukan pemberian informasi yang benar dan tepat sasaran. Dalam hal ini Kader
Posyandu sebagai motor penggerak kesehatan masyarakat harus menjadi
komunikator yang handal dalam menyebarkan informasi kehehatan kepada
masyarakat. Memalui lembaga posyandu, para kader ini harus mengkomunikasikan
informasi kesehatan ibu dan anak secara tepat.
Dengan demikian, partisipasi masyarakat dalam mengelola dan
memanfaatkan program Posyandu terlihat dari aktifnya masyarakat dalam
mengikuti kegiatan Posyandu tiap bulan seperti memanfaatkan imunisasi gratis,
penimbangan balita, kontrol kesehatan, pemeriksaan ibu hamil, pasangan usia subur
dan konsultasi gizi. Selain itu partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu juga
terlihat pemberian makanan tambahan yang merupakan swadaya dari masyarakat.
Faktor-faktor yang mendorong masyarakat dalam berpartisipasi dalam
kegiatan Posyandu itu adalah sudah tumbuhnya kesadaran dan pemahaman yang
cukup dalam masyarakat mengenai posyandu. Selain itu, kegiatan posyandu sudah
menjadi tradisi yang rutin dilaksanakan tiap bulan (imunisasi, penimbangan,
pengetahuan tentang kesehatan dan pemenuhan gizi balita). Yang paling penting
adalah sudah tumbuhnya kesadaran pada setiap diri ibu balita mengenai pentingnya
kesehatan bagi balita. Namun, masih ada beberapa ibu balita yang masih rendah
tingkat kesadaran, disamping itu juga tenaga medis yang tidak memberikan
pelayanan yang lebih responsif terhadap masyarakat.
2. Peran Posyandu Dalam Meningkatkan Kualitas Kesehatan Masyarakat
Masyarakat takengon timur pada umumnya mendukung dan siap dalam
melaksanakan program Posyandu yang telah menjadi program pemerintah. Namun,
untuk kelancaran pelaksanaan program Posyandu ini, banyak pihak yang harus
terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Sebagian besar masyarakat
sudah ikut serta dalam kegiatan program Posyandu seperti imunisasi, penimbangan
balita, konsultasi kesehatan, konsultasi gizi, dan pemeriksaan pasangan usia subur.
Namun demikian, masih ada bagian masyarakat yang belum secara penuh
berperan serta dalam pelaksanaan program posyandu. Padalah tingkat keberhasilan
program Posyandu bergantrung pada dukungan dan peran serta dari seluruh lapisan
masyarakat. Dengan kata lain, keberhasilan pelaksanaan program terpadu sangat
tergantung dari peran serta masyarakat dalam mengelola dan memanfaatkan
Posyandu.
Tingkat ketercapaian tujuan program posyandu di desa Narawita masih perlu
diukur atau dievaluasi secara menyeluruh. Evaluasi program posyandu perlu dilihat
dari semua unsur seperti sumber daya manusia, sarana, dan partisipasi
masyarakatnya. Dalam pencapaian tujuan kegiatan Posyandu selama ini banyak
unsur yang menjadi pendukungnya seperti tingkat pendidikan tenaga medis,
partisipasi masyarakat, keterlibatan kader Posyandu, tim penggerak PKK, serta
komitmen pemerintahan desa dan kabupaten. Semua elemen tersebut sangat
berpengaruh terhadap keberhasilan program posyandu.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), merupakan pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan bersama kadernya secara
lengkap. Kegitan pelayanan kesehatan yang diberikan secara rutin adalah pelayanan
Keluarga Berencana, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, perbaikan gizi dan
penanggulangan diare. Pelaksanaan program posyandu ini memiliki pengaruh dan
perubahan soial yang sangat besar. Perubahansosial tersebut berupa perubahan cara
pandang masyarakat mengenai kesehatan, terutama kesehatan ibu dan anak,
pemantauan tumbuh kembang anak, deteksi penyakit sejak dini, dan masuh banyak
keuntungan lain yang menimbulkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap
kesehatan. Salah satu peubahan yang paling besar adalah perubahan cara pandang
pengobatan dan kesehatan yang tadinya berifat alternative berubah ke pengobatan
dan kesehatan medis.
Kondisi ini menunjukan bahwa pengaruh program Posyandu ini cukup besar
terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Hal ini dapat digambarkan
dengan kualitas kesehatan yang semakin baik (status gizi yang semakin baik,
menurunya angka kematian ibu dan bayi, keberhasilan program keluarga berencana,
pertumbuhan balita yang terkontrol, pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
juga bertambah. Namun, perubahan sosial yang terjadi belum begitu signifikan
dengan tujuan posyandu itu sendiri.
Dari sisi kondisi Posyandu dusun tetunyung, tampaknya memerlukan
perhatian yang cukup besar dari pemerintahan desa agar tujuan Posyandu di Desa
takengon timur dapat tercapai. Tujuan utama pelayanan kesehatan posyandu adalah
meningkatkan kesejateraan sosial masyarakat. Kesejahteraan sosial meliputi
kesehatan, keadaan ekonomi, kebahagiaan, dan kualitas hidup rakyat. Kesejahteraan
masyarakat adalah ukuran tertentu akan tingkat kebutuhan suatu kelompok di suatu
tempat dimana dalam kondisi sejahtera.
Dengan demikian yang paling diharapkan dari pelaksanan program
pelayanan posyandu adalah terbentuknya masyarakat yang sejahtera, ditandai
dengan kehidupan yang layak dalam memenuhi kebutuhan dasar hidup, pangan,
sandang papan, pendidikan, kesehatan, rasa aman dan kesempatan memperoleh
pekerjaan serta meningkatkan pendapatan masyarakat.
Berdasarkan data dari lapangan tergambarkan peran program Posyandu bagi
warga takengon timur adalah mempermudah masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan seperti imunisasi, Keluarga Berencana, pemeriksaan
kehamilan, pemeriksaan tensi, penimbangan balita, konsultasi gizi dan konsultasi
kesehatan. Peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan dalam arti terdapat
sebuah kualitas hidup masyarakat yang semakin baik.
Hal tersebut menunjukan bahwa program Posyandu di Desa Takengon timur
tersebut tepat sasaran. Yang digambarkan dengan adanya peningkatan kualitas
hidup masyarakat. Dengan demikian terdapat sebuah kondisi peningkatan kualitas
hidup masyarakat Desa takengon timur. Hal ini dapat dilihat dari status gizi yang
semakin baik, menurunya angka kematian ibu dan bayi, keberhasilan program
keluarga berencana, dan terkontrolnya pertumbuhan bayi. Dalam pandangan
masyarakat, program Posyandu adalah program rutin setiap bulan dalam rangka
melakukan penimbangan balita untuk melihat perkembangan balita. Pandangan ini
masih terlalu sempit karena sebenarnya Posyandu tidak hanya untuk pelaksanaan
program penimbangan saja, melainkan sebagai pusat pelayanan kesehatan terpadu.
Selain itu, adanya Posyandu dapat memperluas wawasan masyarakat tentang
kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Oleh karena itu, posyandu harus penjadi pusat informasi dengan dukungan
sisten informasi yang handal. Sistem informasi Posyandu adalah rangkaian kegiatan
untuk menghasilkan data dan informasi tentang pelayanan terhadap proses tumbuh
kembang anak dan pelayanan kesehatan dasar ibu dan anak yang meliputi cakupan
program, pencapaian program, kontinuitas penimbangan, hasil penimbangan dan
partisipasi masyarakat yang sesuai dengan kebutuhan secara tepat guna dan tepat
waktu bagi pengelola Posyandu. Oleh karena itu, Sistem Informasi Posyandu (SIP)
merupakan bagian penting dari pembinaan Posyandu secara keseluruhan.
Pembinaan akan lebih terarah apabila di dasarkan pada informasi yang lengkap,
akurat dan aktual. Dengan kata lain pembinaan merupakan jalan keluar dari
permasalahan yang dihadapi karena didasarkan pada informasi yang tepat, baik
dalam lingkup terbatas maupun lingkup yang lebih luas.
Adapun manfaat Sistem Informasi Posyandu yaitu sebagai bahan kader
Posyandu untuk memahami permasalahan sehingga dapat mengembangkan kegiatan
yang tepat dan disesuaikan dengan kebutuhan sasaran dan sebagai bahan informasi
yang tepat guna dan tepat waktu mengenai pengelolaan posyandu, agar berbagai
pihak yang berperan dalam pengelolaan Posyandu dapat menggunakannya untuk
membina posyandu demi kepentingan masyarakat.

Gambar 1. Kegiatan Posyandu


3. Lokasi Pengabdian Dan Agenda Posyandu
Pengabdian pada tulisan ini dilakukan di Kampung Takengon timur
Kecamatan Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah.
Kampung Takengon timur adalah salah satu kampung yang dikenal dan
dianggap oleh Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah sebagai kampung yang
bermayoritas dengan pekerjaan pedagang dan wiraswasta, karena kampung
takengon timur berada di lokasi yang dekat dengan pasar dan kampung takengon
timur banyak yang berfrofesi sebagai pedagang/wirasswasta. Bisa dibuktikan
dengan melihat dengan banyak nya masyarakat kampung takengon timur yang
bekerja sebagai pedangang. Selain pedang/ wirasswasta, beberapa penduduk
kampung takengon timur ada yang bekerja sebagai petani dan ada juga yang bekerja
sebagai nelayan.
Kampung takengon timur juga dikenal akan kampung yang asri
keberagaman suku. budaya Dan keidahan tempat wisata yang dikenal dengan
nama dermaga yang berada di kampung blang mersah kampung takengon timur dan
juga susana perkebunan di tetunyung mengenai sayuran sawi, kangkung bawang
merah yang terpampang luas jika dilihat dapat menyejukkan mata
Berikut adalah penampakan lokasi Kampung takengon timur dilihat dari
peta Google Maps :

Gambar 2. Peta Kampung Takengon timur Google Maps


4. Subjek Pendamping Dalam Kegiatan Pelaksanaan Posyandu
Adapun Subjek yang menjadi pendamping dalam kegiatan ini adalah dari
bkkbn, ibu bidan, ibuk kader, ibu-ibu pkk , Ibu kepala desa/Reje kampung, aparatur
kampung takengon timur dan beberapa warga yang berminat serta 13 orang
mahasiswa KPM IAIN Takengon . Proses pendampingan yang dilakukan sekitar 20
orang aparatur kampung takengon timur yang menjadi subjek tersebut. Adapun
tahap tahap posyandu terdiri :
a. Pendaftaran
b. Penimbangan berat badan
c. Pengukuran tinggi badan
d. Untuk bayi dilakukannya penyuntikan, antibiotik, campak, tetanus dan lain-lain
e. Pemberian obat cacing dan memberikan makanan yang bergizi.

5. Tahapan Permasalah Di Kampung Takengon Timur


Pada tahap ini mahasiswa mencari permasalahan yang perlu diselesaikan
sesuai dengan arahan dan instruksi dari mitra kerjasama KPM IAIN Takengon
Tahun 2021. Permasalahan ditemukan dengan cara wawancara dan survey dengan
Bapak Reje kampung takengon timur pada tanggal 4 Mei 2021, Pukul 10.00. Hasil
wawancara kampung takengon timur didapatkan dari permasalahan yang
diceritakan oleh Bapak reje kampung yaitu tentang kurangnya kesadaran berintraksi
antar masyarakat dalam kegiatan posyandu di kampung takengon timur,
mengakibatkan banyaknya masyarakat yang bekerja sebagai wiraswasta tidak
mengetahui kegiatan posyandu tersebut. Karena masyarakat tidak berada didalam
rumahnya masing masing ketika di umumkan akan diadakannya agenda posyandu
pada setiap bulannya.
a. Tahap Sosialisasi
Pada tahap ini mahasiswa melakukan sosialisasi dengan cara mengadakan
seminar sosialisasi perlindungan anak dan upaya pencegahan pernikahan dini.
Kamis 20 mei 2021 pada jam 14.00 melalui via google meet. Sebagai bentuk
penyadaran kepada masyarakat dan sebagai salah satu jalan untuk membuka
pemikiran masyarakat bahwa pentingnya pelindungan anak dan pentingnya
pencegahan pernikahan usia dini.

Gambar 3. Pelaksanaan Seminar Pra nikah

b. Tahap Mengajak
Setelah melaksanakan kegiatan seminar tersebut. Mahasiswa KPM IAIN
Takengon mengkoordinasikan kepada Reje kampung untuk menyampaikan
pengarahan mengenai pentingnya perlindungan anak dan upaya pencegahan
pernikahan dini. Bekerjasama dengan BKKBN dan reje kampung takengon
timur dilaksanakan via google meet dan peserta seminar terdiri anak-anak
remaja dan orang tua. dilakukan oleh masyarakat kampung Teluk One One.
Kemudian meminta kepada Bapak Reje Takengon Timur untuk mengajak
masyarakat ikut serta dalam kegiatan tersebut. yang menjadi objek dari
permasalahan ini adalah masyarakat sekitar.
Gambar 4. Berdiskusi di kantor reje Takengon Timur
c. Tahap Merancang dan Menentukan Topik
Mahasiswa merancang kegiatan ini atas keprihatinan melihat remajanya
pada saat ini bebas dalam pergaulan. apa yang akan dibuat sebagai produk yang
dapat dijadikan peluang berusaha bersama subjek yang terdiri dari Pemudi yang
tergabung ke dalam PKK kampung, serta Ibu reje yang di undang sebagai
pengamat1

1
Encang Saepudin,dkk. Peran posyandu sebagai pusat informasi kesehatan ibu dan anak, vol.3 no.
2, desember 2017. Diakses pada tanggal 01 juni 2021, pukul 10.00. hal 202-204
D. KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Kampung takengon timur salah satu kampung yang dikenal dan
dianggap oleh Masyarakat Kabupaten Aceh Tengah sebagai kampung yang
bermayoritas dengan pekerjaan pedagang dan wirasswasta, karena kampung
takengon timur berada di lokasi yang dekat dengan pasar dan kampung
takengon timur banyak yang berfrofesi sebagai pedagang/wirasswasta. Bisa
dibuktikan dengan melihat dengan banyak nya masyarakat kampung takengon
timur yang bekerja sebagai pedangang. Selain pedang/ wirasswasta, beberapa
penduduk kampung takengon timur ada yang bekerja sebagai petani dan ada
juga yang bekerja sebagai nelayan.
Kampung takengon timur juga dikenal akan kampung yang asri
keberagaman suku. budaya Dan keidahan tempat wisata yang dikenal dengan
nama dermaga yang berada di kampung blang mersah kampung takengon timur
dan juga susana perkebunan di tetunyung mengenai sayuran sawi, kangkung
bawang merah yang terpampang luas jika dilihat dapat menyejukkan mata.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu), merupakan pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat oleh petugas kesehatan bersama kadernya
secara lengkap. Kegitan pelayanan kesehatan yang diberikan secara rutin adalah
pelayanan Keluarga Berencana, kesehatan ibu dan anak, imunisasi, perbaikan
gizi dan penanggulangan diare. Pelaksanaan program posyandu ini memiliki
pengaruh dan perubahan soial yang sangat besar. Perubahan sosial tersebut
berupa perubahan cara pandang masyarakat mengenai kesehatan, terutama
kesehatan ibu dan anak, pemantauan tumbuh kembang anak, deteksi penyakit
sejak dini, dan masuh banyak keuntungan lain yang menimbulkan perubahan
cara pandang masyarakat terhadap kesehatan. Salah satu peubahan yang paling
besar adalah perubahan cara pandang pengobatan dan kesehatan yang tadinya
bersifat alternative berubah ke pengobatan dan kesehatan medis.
2. Kritik Dan Saran
Semoga Takengon Timur semakin maju dan berkembang lebih pesat
menjadi kampung yang lebih baik dari sebelumnya dimana sebelunya masih banyak
warga yang kurang dalam bersosial hal ini dapat dilihat dari masih banyak
masyarakat yang kurang dalam bersosialisasi dengan sesama masyarakat hal ini
disebabkan karna masyarakat kampung takengon timur lebih banyak yang bekerja
sebagai pedagang/ wirasswasta sehingga terbatasnya waktu masyarakat untuk
berkumpul sesama masyarakat karna hanya sibuk dengan urusan masing-masing
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Ucapan terimakasih kami Mahasiswa sampaikan kepada orang tua yang telah
mendo’akan kami serta mendukung kami untuk dapat terus berjuang mencapai
cita cita dan kebahagiaan kami di masa yang akan datang
2. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Rektor IAIN Takengon selaku
penanggung jawab tertinggi pelaksanaan KPM
3. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Mitra Kerjasama pengabdian IAIN
Takengon Tahun 2021 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional
(BKKBN)
4. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Koordinator Pelaksana KPM
beserta para panitia
5. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Dosen Pembimbing Lapangan
(DPL) kami Ibu Dr. Evanirosa, MA yang telah membimbing kami dari awal
pelaksanaan hingga penyusunan laporan
6. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Bapak Reje Kampung Takengon
Timur beserta para Aparatur Desa yang telah memberikan saran dan motivasi
kepada kami untuk merancang program
7. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada rekan rekan seperjuangan yang saat
ini tengah berjuang mencapai cita cita dan impian dari kedua orang tua, kami
ucapkan terimakasih sebesar besarnya
8. Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
mensupport kegiatan pengabdian ini yang mungkin tidak bisa lagi kami
sebutkan satu persatu
Daftar Pustaka

Saepudin. Encang,dkk. Peran posyandu sebagai pusat informasi kesehatan ibu dan
anak, vol.3 no. 2, desember 2017. Diakses pada tanggal 01 juni 2021, pukul 10.00

Anda mungkin juga menyukai