Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat
dan karunia-Nya Laporan Kegiatan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Posyandu
Kecamatan Tambak Tahun 2018 ini telah selesai. Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak
dan lintas sektoral yang telah berkontribusi dalam kegiatan Posyandu Terintegrasi dan
penyusunan Laporan Kegiatan Pokjanal Posyandu Kecamatan Tambak Tahun 2018 ini.

Sesuai dengan amanat Peraturan Menteri dalan Negeri Nomor 54 Tahun 2007 Tentang
Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu dan
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 19 Tahun 2007 Tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan
Sosial Dasar Di Pos Pelayanan Terpadu, salah satu tanggung jawab Pokjanal Posyandu
Kecamatan adalah melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan kepada Bupati Banyumas
sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Pokjanal Posyandu Kecamatan kepada Kepala
Daerah selama Tahun 2018.

Laporan kegiatan ini merupakan media pertanggungjawaban kinerja dan salah satu cara
evaluasi yang objektif, efektif dan efisien. Laporan kegiatan ini diharapkan dapat menjadi bahan
masukan dalam pengambilan kebijakan pimpinan dan perencanaan tahun mendatangserta dapat
memberikan kontribusi kepada masyarakat Kabupaten Banyumas dan Kecamatan Tambak pada
khususnya dalam kegiatan Posyandu.

Semoga laporan kegiatan Pokjanal Posyandu Kecamatan Tambak ini dapat memberikan
manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Tambak, Januari 2019

Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan Tambak

dr. Harry Widyatomo


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka mewujudkan pemerataan kesejahteraan masyarakat, maka


pembangunan yang dilakukan Pemerintah baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
tidak hanya fokus pada pembangunan fisik atau sarana umum saja, namun juga dilakukan
pembangunan sumber daya manuasia (SDM) yang diantaranya bidang kesehatan,
pendidikan, agama, budaya dan lain sebagainya. Dua hal ini harus terus bejalan beriringan
agar dapat saling melengkapi dan menyempurnakan, sehingga cita-cita pembangunan
dapat tercapai yakni Negara Maju dan masyarakat sejahtera. Tantangan terbesar
Pemerintah adalah melakukan pembangunan manuasia (SDM), hal ini dikarenakan
manusia merupakan kunci dari keberhasilan pembangunan fisik serta menjadi inventasi
Bangsa dan Negara dimasa depan dalam menghadapi tantangan globalisme.
Selain Pemerintah, masyarakat juga menjadi kunci utama dalam keberhasilan
pembangunan yang dilaksanakan, karena dalam pembangunan sekarang masyarakat
adalah subjek pembangunan. Sehingga partisipasi masyarakat sangat berpengaruh dalam
hasil pembangunan. Salah satu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang sudah
dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia adalah Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
yaitu salah satu Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan
pembanguna kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberi kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk
memantau perkembangan anak dan untuk mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI) dan Ang Kematian Bayi (AKB). Upaya pengembangan kualitas SDM dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksnakan secara rutin dan
merata apabila sisitem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti posyandu
dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau semua sasaran yang
membutuhkan layanan pemantauan dan penanganan pada anak, ibu hamil, ibu nifas, dan
ibu menyusui.
Dalam intruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) nomer 9 Tahun 1990 memuat
pesan penting mengenai keberadaan Posyandu di tengah-tengah masyarakat yang
merupakan pusat kegiatan masyarakat, dimana masyarakat sebagai pelaksana sekaligus
memperoleh pelayanan kesehatan serta Keluarga Berencana yang dijabarkan sebagai
berikut :
1. Dalam rangka meningkatkan mutu sumber daya manusia sebagai potensi
pembangunan bangsa agar dapat membangun dan menolong dirinya sendiri
merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat, maka
posyandu cukup strategis dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia sejak
dini perlu ditingkatkan pembinaanya.
2. Untuk meningkatkan pembinaan Posyandu sebagi pelayanan KB – Kesehatan yang
dikelola untuk dan oleh masyarakat dengan dukungan pelayanan teknis dan petugas
perlu ditumbuh kembangkan perlu serta aktif masyarakat dalam wadah LKMD.
3. Meningkatkan mutu pengelolaan posyandu, perlu dimantapkan coordinator dan
keterpaduan pembinaan disemua tingkatan pemerintah.

Disamping 3 pesan Inmendagri Nomer 9 Tahun 1990, Posyandu juga dapat


dimanfaatkan sebagai sarana untuktukar menukar informasi, pendapat dan pengalaman
serta bermusyawarah untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi baik masalah
keluarga ataupun masyarakat itu sendiri. Sebagai dasar terbentuknya Posyandu yaitu
bertitik tolak dari definisi ilmu kesehatan masyarakat menurut Winslow, yang mana
disebutkan bahwa diharapkan masyarakat berusaha untuk dapat menanggulangi
kesehatannya sendiri, sehingga terciptanya kesehatan yang optimal bagi masyrakat
dengan adanya peran serta dari masyarakat secara teratur dan berkesinambungan.

Posyandu memiliki 3 nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia


sejak dini yaitu dalam peningkatan mutu manusia masa yang akan dating dan akibat dari
proses pertumbuhan dan perkembangan manusia ada 3 intervensi yang bisa dilakukan
dalam kegiatan Posyandu, yakni :

1. Pembinaan kelangsungan hidup anak (Child Survival) yang ditujukan untuk menjaga
kelangsungan hidup anak sejak janin dalam kandungan ibu sampai usia balita.
2. Pembinaan perkembangan anak (Child Development) yang ditujukan untuk membina
tumbuh/kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga siap
menjadi tenaga kerja tangguh
3. Pembinaan kemampuan kerja (Employment) yang dimaksud untuk memberikan
kesempatan berkarya dan berkreasi dalam pembangunan bangsa dan Negara.

Dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat


dan memberikan kemudahan kepada masyarakt dalam memperoleh layanan kesehatan
dasar serta dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Pos
Pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat. Keberadaan Posyandu yang tersebar luas di seluruh pelosok tanah
air dan merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan masyarakat yang memiliki nilai
strategis untuk dikelola dan dikembangkan secara maksimal karena dianggap sebagi
ujung tombak kegiatan terpadu yang ada di masyarakat.

Untuk mendukung koordinasi dan operasional Posyandu, maka Menteri Dalam


Negeri membuat suatu kebijakan yang tertuang dalam Instruksi Mendagri No. 9 Tahun
1990 tentang Peningkatan Pembinaan Mutu Posyandu di Tingkat Desa/Kelurahan yang
salah satunya mengatur struktur organisasi dan kelompok kerja operasional (Pokjanal) di
tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi untuk pelaksanaan kegiatan Posyandu.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 54 tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan
Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang
kemudian dipertegas kembali dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 19 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.

Kegiatan Posyandu di tingkat kecamatan juga banyak melibatkan stakeholder dan


decision maker, demikian pula halya di tingkat desa atau kelurahan. Posyandu di tingkat
lapangan tidak lepas dari peranan petugas kesehatan, tetapi pelaksanaan dan
penggorganisasian kegiatan dilakukan oleh masyarakat. Paradigma pemberdayaan
masyarakat yang menekankan pentingnya kesadaran yang dimiliki masyarakat untuk
membuat olahan dan keputusan dari dan untuk masyarakat sendiri.

Pokjanal Posyandu Kecamatan Tambak dalam melaksnakan tugasnya sesuai dengan


Permendagri Nomer 54 Tahun 2007 dengan melibatkan bidang-bidang lintas sektoral
diantaranya bidang kesehatan dan keluarga berencana, bidang pendidikan, bidang
ketahanan pangan/gizi sehingga banyak instansi lintas sektoral seperti Puskesmas,
Korwilcamdindik, PLKB dan instansi lain terlibat dalam kegiatan Posyandu. Adapun
beberapa program unggulan Pokjanal Posyandu Kecamatan Tambak adalah sebagai
berikut :

1. Refresing atau Pelatihan Kader Posyandu


2. Pembinaan Posyandu Integrasi
3. Pemberian Makanan Tambahan
4. Pemberian Pelayanan Imunisasi
5. Kelas Ibu hamil
6. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)
7. Pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB)
8. Pelaksanaan Kampung KB
9. Penyuluhan alat Kontrasepsi
10. Pembinaan terhadap PAUD
11. Pelaksanaan Pembinaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
12. Pemeriksaaan IVA
13. Sosialisasi Desa STBM
14. Sosialisasi Stunting

Harapan besar dari berbagai kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh Pokjanal
Posyandu Kecamatan Tambak Tahun 2018 dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
di Kecamatan Tambak lewat partisipasi aktif di Posyandu Desa.

B. TUJUAN
1. Meningkatkan Derajat Keshatan Masyarakat
2. Meningkatkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada masyarakat.
3. Meningkatkan akses pendidikan anak usia dini
4. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Pokja Posyandu desa
5. Meningkatkan sarana dan prasarana Posyandu.

BAB II
KEGIATAN POKJANAL POSYANDU KECAMATAN TAMBAK

A. Bidang Kelembagaan / Struktur Organisasi


Sesuai dengan peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 54 Tahun 2007, tentang
Pedoman Pembentukan Kelompok Kerja Operasional pembinaan Pos Pelayanan
Terpadu, maka Struktur Organisasi Pokjanan Kecamatan juga harus sesuai dengan
peraturan tersebut yang terdiri dari Pembina, ketua, sekretaris , bendahara dan bidang-
bidang yang terdiri dari bidang- bidang yang terdiri dari bidang kelembagaan, bidang
pelayanan kesehatan dan keluarga berencana serta bidang komunikasi informasi dan
edukasi. (data-data terlampir)

B. Bidang Pelayanan Kesehatan dan Keluarga Berencana


1. Refresing atau Pelatihan Kader Posyandu
Kader posyandu adalah tenaga pilihan masyarakat yang dilatih untuk
menangani masalah-masalah kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak, serta
untuk bekerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pelayanan
kesehatan dasar.
Refresing kader atau Pelatihan kader posyandu merupakan suatu rangkaian
kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan, kemampuan kader
posyandu dalam mengelola dan menyampaikan pelayanan kepada masyarakat
terutama di bidang kesehatan ibu dan anak.
Tujuan pelatihan kader posyandu, antara lain :
a. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan kader sebagai pengelola posyandu
berdasarkan kebutuhan sasaran di wilayah pelayanannya.
b. Meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dalam berkomunikasi dengan
masyarakat
c. Meningkatakan pengetahuan, ketrampilan kader untuk menggunakan metode
media diskusi yang lebih partisipatif.
d. Meningkatkan ketrampilanya sebagai motor penegrak kesehatan di
wilayahnya.

Kegiatan refresing kader atau pelatihan kader posyandu biasanya dalam satu
tahun dilakukan sebanyak 3 sampai 4 kali pelatihan. Yang secara teknisnya
kegiatan pelatihan kader posyandu ini difasilitasi oleh Puskesmas yang ada di
wilayah Kecamatan Tambak. Selain dilaksanakan pelatihan kader tingkat
kecamatan dilakukan juga pembinaan kader tingkat desa yang biasa disebut
pertemuan kader posyandu yang dilaksanakan rutin setiap bulan dan difasilitasi
oleh pihak pemerintah desa tersebut.

Adapun jumlah posyandu di wilayah kecamatan Tambak berjumlah 65


posyandu yang anatara lain dapat digambarkan sebagai berikut : (terlampir)

2. Pembinaan Posyandu Integrasi


Posyandu integrasi yaitu kegiatan penyatupaduan beberapa kegiatan karena
bertalian, berhubungan dan berkaitan satu sama lain dirancang dalam bentuk
kesepakatan bersama. Di wilayah Kecamatan Tambak untuk jumlah Posyandu integrasi
bejumlah 9 antara lain :

NO NAMA DESA NAMA POSYANDU


INTEGRASI
1 Karangpucung Ngudi Waras
2 Pesantren Kenanga
3 Gebangsari Margo Rahayu
4 Kamulyan Mugi Rahayu
5 Purwodadi Mekarsari
6 Buniayu Melati
7 Watuagung Bakti Husada
8 Plangkapan Melati I
9 Karangpetir Budi Utomo

Dalam pembinaanya dilakukan dua kali dalam satu tahun baik melalui
pertemuan maupun kunjungan langsung ke posyandu yang ter integrasi. Di tahun
2018 juga dilaksanakan lomba pemilihan posyandu integrasi terbaik tingkat
Kecamatan Tambak yang dimenangkan oleh Posyandu balita Budi Utomo desa
Karangpetir.
3. Pemberian Makanan Tambahan
Makanan tambahan merupakan makanan bergizi sebagai tambahan makanan
selain makanan utama bagi kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi
kelompok sasaran dalam hal ini terdiri dari bayi, balita, ibu hamil.
Makanan tambahan diberikan mulai usia anak enam bulan terutama pada
anak yang memiliki status gizi kurang dan status gizi buruk. Diberikan pada anak
mulai usia enam bulan karena pada usia ini otot dan syaraf di dalam mulut anak
sudah cukup berkembang untuk menguyah, menggingit, menelan makanan dengan
baik, mulai tumbuh gigi, suka memasukan sesuatu ke dalam mulutnya dan suka
terhadap rasa yang baru. Selain diberikann pada anak mulai usia enam bulan,
PMT ini juga diberikan pada ibu hamil yang KEK (Kurang Energi Kronis) dengan
ditandai ibu hamil tersebut ukuran LILA nya < 23,5 cm.
Terdapat 2 jenis PMT (Pemberian Makanan Tambahan) , yaitu :
a. PMT Penyuluhan
PMT jenis ini diberikan disetiap kegiatan penimbangan posyandu balita
untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sekaligus dapat memberikan contoh
bagi ibu balita bagaimana PMT yang bergizi. PMT ini hanya diberikan sebagai
makan tambahan sehari hari bukan sebagai makan pengganti makanan utama.
PMT jenis ini dihimbau untuk bahan dasarnya yang mengandung protein
hewani, karena protein jenis ini mudah diserap oleh tubuh. Untuk PMT jenis
ini dianggarkan oleh pemerintah desa ataupun swadaya masyarakat serta Dinas
Keshatanpun melalui Puskesmas memberikan PMT jenis ini dua kali dalam
satu tahun.
b. PMT Pemulihan
PMT Pemulihan merupakan salah satu bentuk dari kebijakan dan upaya
yang ditempuh pemerintah untuk mengatasi masalah kekurangan Gizi pada
balita dan ibu hamil. Makanan tambahan pemulihan yang diberikan kepada
balita usia 6-59 bulan sebagai makanan tambahan untuk pemulihan gizi.
Sedangkan PMT pemulihan untuk ibu hamil yang KEK (Kurang Gizi Kronis)
adalah makanan bergizi yang diperuntukan bagi ibu hamil sebagai makanan
tambahan pemulihan gizi.
Di wilayah kecamatan Tambak bentuk PMT pemulihan ini yaitu dalam bentuk
biskuit yang didapat langsung dari Kementrian Kesehatan melalui Puskesmas.
4. Pemberian Pelayanan Imunisasi
Imunisasi terdiri dari :
a. Imunisasi dasar
b. Imunisasi BIAS
c. Imunisasi pada ibu hamil
d. PIN

5. Kelas Ibu hamil


Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 20 minggu samapai dengan 32 minggu dengan bimbingan dari
tenaga kesehatan. Di kelas ibu hamil ini ibu hamil akan belajar bersama
menggunakan Buku KIA, Flip chart (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas
ibu hamil, buku senam ibu hamil.
Kelas ibu hamil di wilayah Kecamatan Tambak berjumlah 14 Kelompok ibu hamil
yang tersebar di masing masing desa di wilayah Kecamatan Tambak.
Kegiatan yang dilakukan saat kelas ibu hamil adalah :
a. Pemaparan materi kelas ibu hamil yang akan disampaikan sesuai dengan
kebutuhan dan kondisi ibu hamil tetapi tetap menggutamakan materi pokok
yang diperlukan oleh ibu hamil.
b. Di akhir pertemuan dilakukan senam ibu hamil yang dilakukan selama 15
sampai 20 menit. Ibu hamil yang menggikuti senam yaitu ibu hamil yang tri
mester terakhir.
c. Selama pelaksanaan ibu hamil, diadakan pemeriksaan ibu hamil bagi semua
peserta.
Selain ibu hamil, di wilayah Kecamatan Tambak diadakan pula kegiatan
ANC (Ante Natal Care) terpadu yang dilakukan dua kali dalam satu tahun untuk
menunjang kesehatan ibu hamil. ANC terpadu yaitu merupakan perawatan selama
kehamilan secara terpadu, dalam kegiatan ini dilakukan juga pemeriksaan
laboratorium penunjang kehamilan.
Setiap ibu hamil mempunyai resiko komplikasi dan berhak mendapatkan
akses terhadap pelayanan asuhan kehamilan, persalinan, dan nifas yang
berkualitas. Bahkan wanita yang masuk dalam kelompok dengan resiko rendah
bisa saja mengalami komplikasi. Sehingga pelayanan antenatal sudah selayaknya
dilaksanakan secara komprehesif, untuk memastikan bahwa kehamilan
berlangsung normal, mampu mendeteksi dini masalah dan penyakit yang dialami
ibu hamil, melakukan intervensi secara adekuat sehingga ibu hamil siap untuk
menjalani persalinan secara normal. Untuk mewujudkan tercapainya hal hal
tersebut maka dilakukan kegiatan ANC terpadu. Pelaksanaan ANC ini meliputi
pemeriksaan kehamilan oleh dokter umum, pemriksaan oleh dokter gigi,
pemeriksaan laboratorium dan konseling.
Tujuan ANC terpadu antara lain :
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehesif dan berkualitas,
termasuk konseling kesehatan dan gizi ibu hamil, konseling KB, dan
pemberian asi eksklusif.
b. Mendeteksi secara dini kelainan/penyakit/gangguan yang diderita ibu hamil.
c. Melakukan intervensi terhadap kelaianan/penyakit/gangguan pada ibu hamil
secara sedini mungkin.
d. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
system rujukan yang ada.

Di dalam melakukan pemeriksaan antenatal tenaga kesehatan memberikan layanan


ter-standar dengan 10 T, yang antara lain :

a. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


b. Ukur tekanan darah.
c. Ukur lingkar lengan atas.
d. Ukur tinggi fundus uteri.
e. Tentukan presentasi janin dan deyut jantung janin.
f. Skrining status imunisasi tetanus dan berikan imunisasi tetanus toxoid (TT)
bila diperlukan.
g. Beri tablet tambah darah ( Fe)
h. Periksa Laboratorium (rutin dan khusus).
i. Tatalaksana / penagan kasus
j. Temu wicara (Konseling)

Dalam pelaksanaan kelas ibu hamil diwilayah kecamatan Tambak mempunyai


inovasi “satu hari satu lembar membaca buku KIA”.

6. Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu)


Posbindu adalah suatu kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat dari
usia produktif sampai usia lansia. Dalam kegiatan ini dilakukan juga kampaye
“Germas” dan “CERDIK” dan dilakukan pemriksaan darah secara rutin baik
pemeriksaan gula, asam urat maupun kolesterol.
Di wilayah kecamatan Tambak di setiap masing masing desa sudah
dilaksankan kegiatan posbindu, untuk jumlah kelompok posbindu disesuaikan
dengan jumlah sasaran. Kegiatan posbindu ini juga merupakan kegiatan Upaya
Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM), sehingga dalam operasional
pelaksanaanyapun melibatkan swadaya masyarakat dan partisipasi masyarakat
baik dari segi petugas maupun anggaranya.
7. Pembinaan Bina Keluarga Balita (BKB)
Adapun tahapan tahapan antara lain :
a. Pendataan kelompok BKB
b. Pengukuhan atau pendirian BKB
c. Pendataan sasaran dalam BKB
d. Penggelolaan kader atau pembagian tupoksi kader
e. Pelatihan kader BKB
8. Pelaksanaan Kampung KB
Pelaksanaan kampung KB diwilayah Kecamatan Tambak dilakukan oleh
seluruh desa yang ada di wilayah kecamatan Tambak yaitu berjumlah 12 Desa.
Dari masing masing desa menitikan atau memfokuskan pada salah satu wilayah
RT yang cakupan KB nya masih rendah. Pelaksanaan kampung KB dianggarkan
oleh pemerintah desa tersebut. Diharapkan dengan adanya kapung KB cakupan
KB diwilayah Kecamatan Tambak dapat meningkat. Setiap desa rata rata jumlah
aseptor KB pada acara kampung KB berjumlah
9. Pembinaan PHBS
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) adalah semua perilaku kesehatan
yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga atau
keluarga dapat menolong dirinya sendiri di lbidang kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat.
Terdapat 10 indikator PHBS Rumah Tangga, antara lain :
a. Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan
b. Pemberian asi eksklusif
c. Menimbang bayi dan balita
d. Menggunakan air bersih
e. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Menggunakan jamban sehat
g. Memberantas jentik nyamuk
h. Melakukan aktifitas fisik setiap hari
i. Dll
Di Wilayah Kecamatan Tambak, pendataan PHBS dilakukan setahun
sekali oleh kader kesehatan dengan bimbingan dari Puskesmas. Untuk Tahun
2018 diadakan lomba tingkat Kabupaten dan Desa Karangpucung mewakili
Kecamatan Tambak mendapatkan juara Harapan I.
10. Pembinaan terhadap PAUD
Di wilayah kecamatan Tambak terdapat 36 lembaga PAUD yang terdiri dari TK 14
lembaga, PAUD 22 lembaga. Dalam pembinaanya dilaksanakan melalui
pertemuan rutin HIMPAUDI yang dilaksanakan rutin setiap bulan. Adapun
program program unggulanya antara lain :
a. Gebyar PAUD
b. Gugus PAUD
c. Kegiatan Lomba-lomba

Kegiatan pembinaan Pos Paud meliputi :

a. Pembinaan rutin secara umum


Pembinaan ini dilakukan secara rutin setiap bulan melalui pertemuan
HIMPAUDI kecamatan Tambak.
b. Pembinaan kelembagaan
Pembinaan kelembagaan sifatnya incidental atau berkala disesuikan dengan
kebutuhan masing-masing.
c. Pembinaan kegiatan belajar mengajar
Dilakukan secara umum dan dilakukan pemantauan secara rutin, agar proses
belajar mengajar lancer sesuai perkembangan dan aturan yang ada.
d. Pembinaan pendidikan dan tenaga pendidikan
Pembinaan ini dilakukan dengan cara pembinaan secara umum juga secara
perorangan dalam rangka peningkatan kualitas tenaga pendidik maupun tenaga
kependidikan melalui pelatihan, bimtek dan lain lain agar bisa menjadi guru
yang baik yang bisa melayani anak didiknya dengan sebaik baiknya dan bisa
berperan aktif di masyarakat baik di posyandu maupun PKK yang ada di
wilayahnya.
e. Pembinaan khusus
Pembinaan ini dilakukan pada lembaga lembaga yang akan mengikuti lomba
atau mengikuti penilaian seperti akreditasi dan lain –lain.
11. Pelaksanaan Pembinaan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)
PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya Penyakit Menular dalam hal ini adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh nyamuk contohnya DBD.
Program PSN meliputi 3M Plus yaitu :
a. Mengguras
Memnguras artinya membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
penampungan air seperti bak mandi, ember air, penampungan air minum, dll.
b. Menutup
Menutup rapat rapat tempat tempat penampungan air seperti drum, kendi,
toren, dll.
c. Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang berang bekas yang dimiiki potensi
untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.
Adapun dengan plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti :
a. Menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air yang sulit dibersihkan.
b. Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk.
c. Menggunkana kelambu saat tidur.
d. Memelihara ikan pemengsapemangsa jentik nyamuk.
e. Menanam tanaman pengusir nyamuk
f. Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah
g. Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, sehingga polusi

12. Percepatan Kecamatan ODF


Di tahun 2018 kecamatan Tambak menangetkan menjadi kecamatan ODF
(Open defecation Free), untuk mencapai hal tersebut maka diperlukan komitmen
baik dari lintas sektoral maupun masyarakat. Selain itu juga dinas kesehatan
melalui Puskesmas mempunyai program pemicuan STBM (Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat).
Adapun kegiatan STBM meliuti 5 pilar yang antara lain :
a. Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
b. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
c. Penggelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
d. Pengelolaan Samapah Rumah Tangga
e. IPAL (Instalasi Penggelolaan Air Limbah)
Untuk mencapai kecamatan ODF di wilayah Kecamatan Tambak
dilaksanakan kegiatan jambanisasi baik secara swadaya melalui arisan jamban,
kerja bakti pembuatan jamban, ataupun bantuan yang teranggarkan oleh
pemerindah desa. Selain itu juga pemasangan spanduk ataupun barner di seluruh
wilayah desa.

BAB III
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai