Anda di halaman 1dari 10

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

KECAMATAN CISURUPAN
DESA TAMBAKBAYA
Alamat : Jalan Raya Cisurupan Km 16 Kode Pos 44163

PELATIHAN PENINGKATAN KAPASITAS PENGURUS KADER POSYANDU DAN PKK


PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 TAHAP II

DESA TAMBAKBAYA
KECAMATAN CISURUPAN KABUPATEN GARUT

I LATAR BELAKANG

Pelatihan Kader Posyandu dan PKK untuk Peningkatan Kapasitas

Kesehatan merupakan hak azasi (UUD 1945, pasal 28 H ayat 1 dan UU


No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan) dan sekaligus sebagai investasi,
sehingga perlu diupayakan, diperjuangkan dan ditingkatkan oleh setiap
individu dan oleh seluruh komponen bangsa, agar masyarakat dapat
menikmati hidup sehat, dan pada akhirnya dapat mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat yang optimal.
Hal ini perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab
pemerintah saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat, termasuk swasta. Sumberdaya manusia yang sehat dan
berkualitas merupakan modal utama atau investasi dalam pembangunan
kesehatan. Kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan ekonomi
merupakan tiga pilar yang sangat mempengaruhi kualitas hidup sumberdaya
manusia.
Dalam laporan UNDP tahun 2011 menunjukkan bahwa pada tahun 2011
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia yaitu sebesar 0,617 dan
menduduki peringkat 124 dari 187 negara. Kondisi pembangunan kesehatan
diharapkan telah mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang
ditunjukkan dengan membaiknya berbagai indikator pembangunan Sumber
Daya Manusia, seperti: meningkatnya derajat kesejahteraan dari status gizi
masyarakat, meningkatnya kesetaraan gender, meningkatnya tumbuh
kembang optimal, kesejahteraan dan perlindungan anak, terkendalinya jumlah
dan laju pertumbuhan penduduk, serta menurunnya kesenjangan antar
individu, antar kelompok masyarakat dan antar daerah dengan tetap lebih
mengutamakan pada upaya pereventif, promotif serta pemberdayaan keluarga
dan masyarakat dalam bidang kesehatan.

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 1
Salah satu bentuk upaya pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan
adalah menumbuhkembangkan Posyandu. Posyandu merupakan salah satu
bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola
dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk mempercepat
penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Upaya pengembangan kualitas sumberdaya manusia dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara
merata, apabila sistim pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkau
semua sasaran yang membutuhkan layanan kesehatan anak, ibu hamil, ibu
menyusui dan ibu nifas.
Sejak dicanangkannya Posyandu pada tahun 1986, berbagai hasil telah
banyak dicapai. Angka kematian ibu dan kematian bayi telah berhasil
diturunkan serta umur harapan hidup ratarata bangsa Indonesia telah
meningkat secara bermakna. Jika pada tahun 2003 AKI tercatat 307/100.000
kelahiran hidup dan AKB sebesar 37/1000 kelahiran hidup (SDKI, 2003), maka
pada tahun 2007 Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
mengalami penurunan yaitu masing-masing adalah 228/100.000 kelahiran
hidup serta 34/1.000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sementara itu, umur
harapan hidup rata-rata meningkat dari 70,5 tahun pada tahun 2007 menjadi
72 tahun pada tahun 2014 (RPJMN 2010-2014).
Secara kuantitas, perkembangan jumlah Posyandu sangat
menggembirakan, karena di setiap desa ditemukan sekitar 3- 4 Posyandu.
Pada saat Posyandu dicanangkan tahun 1986, jumlah Posyandu tercatat
sebanyak 25.000 Posyandu, dan pada tahun 2009, meningkat menjadi
266.827 Posyandu dengan rasio 3,55 Posyandu per desa/kelurahan. Namun
bila ditinjau dari aspek kualitas, masih ditemukan banyak masalah, antara lain
kelengkapan sarana dan ketrampilan kader yang belum memadai. Hasil
analisis Profil Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)
menunjukkan pergeseran tingkat perkembangan Posyandu. Jika pada tahun
2001, tercatat 44,2% Posyandu strata pratama, 34,7% Posyandu strata
madya, serta 18,0% Posyandu tergolong strata purnama. Maka pada tahun
2003 tercatat 37,7% Posyandu tergolong dalam strata pratama, 36,6%
Posyandu tergolong strata madya, serta 21,6% Posyandu tergolong strata
purnama. Sementara jumlah 4 Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu
Posyandu yang tergolong mandiri meningkat dari 3,1% pada tahun 2001
TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu
Hal : 2
menjadi 4,82% pada tahun 2003. Terjadinya krisis ekonomi yang
berkepanjangan sejak tahun 1997, berpengaruh terhadap kinerja Posyandu
yang turun secara bermakna. Dampaknya terlihat pada menurunnya status gizi
dan kesehatan masyarakat, terutama masyarakat kelompok rentan, yakni bayi,
anak balita dan ibu hamil serta ibu menyusui. Menyikapi kondisi tersebut,
pemerintah telah mengambil langkah bijak, dengan mengeluarkan Surat
Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 411.3/1116/SJ tanggal 13 Juni 2001
tentang Revitalisasi Posyandu, yaitu suatu upaya untuk meningkatkan fungsi
dan kinerja Posyandu.
Secara garis besar tujuan Revitalisasi Posyandu adalah :
(1) terselenggaranya kegiatan Posyandu secara rutin dan
berkesinambungan;
(2) tercapainya pemberdayaan tokoh masyarakat dan kader melalui
advokasi, orientasi, pelatihan atau penyegaran, dan
(3) tercapainya pemantapan kelembagaan Posyandu.
Secara menyeluruh, kegiatan Revitalisasi Posyandu tertuang dalam Surat
Edaran Mendagri tersebut di atas. Sasaran Revitalisasi Posyandu adalah
semua Posyandu di seluruh Indonesia. Namun mengingat sumberdaya yang
terbatas, maka sasaran Revitalisasi Posyandu diutamakan pada Posyandu
yang sudah tidak aktif atau yang berstrata rendah (Posyandu Pratama dan
Posyandu Madya) dan Posyandu yang berada di daerah yang sebagian besar
penduduknya tergolong miskin. Meskipun prioritas Posyandu yang akan
direvitalisasi telah ditetapkan seperti tersebut di atas, upaya pembinaan
terhadap Posyandu lainnya yang sudah mapan terus dilanjutkan. 5 Pedoman
Umum Pengelolaan Posyandu Tujuannya adalah agar Posyandu yang sudah
mapan tersebut dapat tetap dipertahankan. Revitalisasi Posyandu sejalan
dengan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1529 Tahun 2010 tentang
Pedoman Umum Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga Aktif bahwa
keaktifan Posyandu merupakan salah satu kriteria untuk mencapai Desa dan
Kelurahan Siaga Aktif. Untuk memantapkan upaya dimaksud dan dalam
rangka pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu yang memerlukan
peran serta pemerintah daerah dan lintas sektor, maka ditetapkan Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 19 tahun 2011 tentang Pedoman
Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu.
Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program pembinaan
Posyandu, Pemerintahan Desa Tambakbaya stakeholder lainnya berkewajiban
untuk meningkatkan pemahamannya tentang Posyandu. Untuk itu diperlukan
Pelatihan Kapasitas Kader Posyandu dan PKK yang dapat dijadikan acuan
dalam memfasilitasi tumbuh dan berkembangnya Posyandu.
TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu
Hal : 3
I TUJUAN PELATIHAN

Adapun tujuan dari pelatihan ini, antara lain:

1.Gerakan PKK bertujuan memberdayakan keluarga untuk meningkatkan


kesejahteraan menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan yang maha esa, berahlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju
dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan
lingkungan.
2. Guna menguatkan kewenangan Desa menuju desa yang mandiri dan sejahtera.
3. Untuk meningkatkan sumber daya manusia.
4. Memahami Pengelolan Posyandu.
5. Memahami tugas-tugas kader dalam penyelenggaraan Posyandu.
6. Memahami masalah kesehatan pada sasaran Posyandu.
7. Menggerakan masyarakat.
8. Melakukan lima langkah kegiatan di Posyandu dan kegiatan pengembangannya.
9. Mampu melakukan penyuluhan.
10. Melaksanakan pencatatan pelaporan Posyandu (Sistem Informasi Posyandu).
11. Menyusun rencana tindak lanjut (RTL).

I HASIL YANG DIHARAPKAN

Hasil yang diharapkan dari pelatihan ini adalah :

1). Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan yang terkait
dengan penurunan AKI, AKB, dan AKABA.
2). Dapat terwujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu mayarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI, AKB, dan
AKABA.
3). Dapat memotivasi serta membangkitkan kepercayaan diri dalam memberikan
pembinaan program PKK ditengah masyarakat.
4). Dengan melalui kegitan ini dapat menjadi pembelajaran bagi semua aspek
kelembagaan Desa dan PKK, sehingga semua dapat berfungsi dengan baik dan
saling mengkoordinasikanserta mengkonsultasikan semua rencana kerjanya
dalam pembangunan Desa dan
5). Diharapakan akan tercipta masyarakat yang maju, mandiri, sehat dan sejahtera
dalam menjalankan program PKK terutama Pokja I, Poka II, Pokja III dan Pokja
IV.

I PESERTA

Peserta yang mengikuti pelatihan ini adalah :


a. Anggota PKK dan Kader Posyandu sebanyak 70 orang.
TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu
Hal : 4
V MATERI DAN JUMLAH SESI PELATIHAN

Materi yang dibahas dan jumlah sesi untuk Pelatihan diantaranya:

a. Revitalisasi peran dan fungsi PKK dalam Undang-undang No. 6 Tahun 2014
tentang Desa.
b. Teknik pembuatan perencanaan pembangunan Desa.
c. Pengertian Posyndu.
d. Tugas Kader Posyandu.
e. Kegiatan Posyandu dan Penyelenggaraan Posyandu.
f. Kegiatan Pegembangan Posyandu.

Matrikulasi Materi Pelatihan Kader Posyandu dan PKK untuk Peningkatan


Kapasitas

Jml
Pokok Bahasan Materi
Sesi
1. Revitalisasi peran dan fungsi PKK dalam Undang-
1 sesi
undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
1. MUATAN 2. Teknik pembuatan perencanaan pembangunan
UU NO 6 1 sesi
TAHUN Desa.
2014 3. Pengertian Posyndu. 1 sesi
TENTANG
4. Tugas Kader Posyandu.
DESA 1 sesi
2. UU NO. 36
TAHUN 2009 5. Kegiatan Posyandu dan Penyelenggaraan
1 sesi
TENTANG Posyandu.
KESEHATAN 6. Kegiatan Pegembangan Posyandu. 1 sesi
Jumlah (6 sesi)

V PEMATERI

a. Pelatihan Kader Posyandu dan PKK untuk Peningkatan Kapasitas

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 5
No Materi Nama Pelatih
Revitalisasi peran dan fungsi PKK dalam
1 Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang UJANG ABDUL MUIS,S.Pd
Desa.
Teknik pembuatan perencanaan pembangunan
2 UJANG ABDUL MUIS,S.Pd
Desa.
3 Pengertian Posyandu. YOPIE MELANI

4 Tugas Kader Posyandu. YOPIE MELANI

Kegiatan Posyandu dan Penyelenggaraan


5 MELLY JULIANI,A.Md.,Keb
Posyandu.

6 Kegiatan Pegembangan Posyandu. MELLY JULIANI,A.Md.,Keb

II. PANITIA PELAKSANA

A. SUSUNAN KEPANITIAAN PELATIHAN TIM PENULISAN USULAN


Penanggungjawab : Edi Sahrul Dari : Kepala Desa
(Pemerintahan Desa)
Panitia Pelaksana Kegiatan
Ketua : Sofyar Haeru Dari : Sekdes
Sekretaris : Ida Rokayah Dari : Kasi Kesra
Anggota : Lia Juliana Dari : Kasi Pelayanan

B. TUGAS PANITIA
(a) Melakukan persiapan seperti menyusun jadwal pelatihan, media-media pelatihan,
bahan serahan, tempat dan distribusi undangan peserta.
(b) Berkomunikasi dengan kelompok Pemateri untuk memastikan kesiapan pemateri
dalam melaksanakan pelatihan.
(c) Menyiapkan daftar hadir peserta dan kelengkapan lain yang dibutuhkan untuk
mendukung proses pelatihan
(d) Membuat dokumentasi pelatihan dan laporan penyelenggaraan kegiatan
pelatihan.

C. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


Tempat Pelatihan Kader Posyandu dan PKK untuk Peningkatan Kapasitas adalah di
Karang Resik Kecamatan Jamanis,Tasikmalaya dengan tata waktu pelaksanaan
sebagai berikut :
 Selasa, 26 Maret 2019

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 6
D. JADWAL PELATIHAN

Jadwal detail pelaksanaan Pelatihan adalah :

JADWAL PELATIHAN
Peningkatan Kapasitas Pengurus dan Anggota Kader Posyandu
Desa Tambakbaya, tgl 26 Maret 2019
Aula : Desa Tambakbaya Kec.Cisurupan Kab. Garut

Jam Materi Pelatihan/Agenda Petugas

07.00 – 08.00 Peserta Check Panitia Pelaksana

PEMBUKAAN
SOFYAR HAERU
a. Laporan Ketua Panitia
EDI SAHRUL
08.00 – 09.00 b. Sambutan Kepala Desa
JUJUN JUHANA
c. Sambutan dan Pembukaan oleh Camat Cisurupan
A.Ks.,Sos
d. Doa
TEDDY KOMARUDIN

Revitalisasi peran dan fungsi PKK dalam Undang- UJANG ABDUL


09.00 – 10.00
undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa. MUIS,S.Pd

10.00 – 10.30 Snack


Teknik pembuatan perencanaan pembangunan UJANG ABDUL
10.30 – 11.30
Desa. MUIS,S.Pd

11.30 – 12.00 Pengertian Posyandu.

12.00 – 12.30 Ishoma

12.30 – 13.00 Tugas Kader Posyandu.

Kegiatan Posyandu dan Penyelenggaraan MELLY


13.30 – 14.30
Posyandu. JULIANI,A.Md.,Keb

MELLY
14.30 – 15.00 Kegiatan Pegembangan Posyandu. JULIANI,A.Md.,Keb
15.00 – 15.20 Makan
15.20 s/d
Penutupan Panitia
Selesai

V Penutup

Demikian Term of Reference (ToR) ini kami buat, dengan harapan Iven ini
bias berjalan dengan lancar. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya atas segala
kesalahan dan kekurangan yang mungkin terdapat dalam pembuatan Term of
Reference (TOR) ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 7
Tambakbaya, 26 Maret 2019

Mengetahui ,
Kepala Desa Tambakbaya Ketua Panitia Pelaksana

EDI SAHRUL SOFYAR HAERU

LAMPIRAN
1. SK Kepala Desa Tentang Panitia Pelaksana Kegiatan Pelatihan
2. Berita Acara Rapat Persiapan Pelatihan,
3. Daftar Hadir Rapat Persiapan Pelatihan
4. Rancangan Angaran Biaya (RAB)
5. Surat Undangan Pemateri, dan Peserta.
6. SPPD/Sertifikat Pelatih/ Surat Tugas Pelatih dari Intansi yang terkait
7. Dokumen (Photo Kegiatan Pelatihan)

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 8
PHOTO KEGIATAN

PELATIHAN KADER POSYANDU DAN PKK UNTUK PENINGKATAN KAPASITAS


PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN ANGGARAN 2019 TAHAP I
DESA TAMBAKBAYA

TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu


Hal : 9
TOR Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengurus Kader Posyandu
Hal : 10

Anda mungkin juga menyukai