KELAS : 2019 / AV
NPM : 191210003
TGGL : 17-12-2021
MK : METEDOLOGI PENELITIAN AN
Posyandu atau pos pelayanan terpadu merupakan tempat kegiatan di masyarakat yang
memiliki peran sangat penting. Di samping itu karena dinilai mampu membantu
mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, posyandu juga mampu
memberdayakan para ibu untuk memperhatikan kesehatan anak dan pola konsumsi keluarga.
Pernyataan di atas bahwa peran posyandu adalah kegiatan yang sangat positif di dalam
lingkup masyarakat, sehingga segala aktivitas kesehatan perlu di pantau oleh pihak kesehatan
tersebut. Dukungan masyarakat sangat penting karena komitmen dan dukungan mereka
sangat menentukan keberhasilan dan kesinambungan kegiatan posyandu. Upaya
pengembangan kualitas sumberdaya manusia yang mengoptimalkan potensi tumbuh
kembang anak dapat dilaksanakan secara merata apabila sistem pelayanan kesehatan yang
berbasis masyarakat seperti posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien, dan dapat
menjangkau semua sasaran yang membutuhkan pelayanan, salah satunya adalah tumbuh
kembang anak. Sehingga anak sejak dini akan selalu mendapatkan perhatian dalam tumbuh
kembang dan kesehatannya. Hal demikian pula menjadikan anak balita rentang dari segala
penyakit. Sebab segala aktivitas kesehatan anak akan selalu di perhatikan oleh seluruh pihak,
bukan hanya orang tua atau keluarga saja melainkan juga dengan pihak kesehatan tersebut.
Kegiatan pemantauan pertumbuhan di Indonesia telah dilaksanakan sejak tahun 1974
melalui penimbangan bulanan di posyandu dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat
(KMS). KMS memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri
berat badan menurut umur. Dengan penimbangan bulan ini diharapkan gangguan
pertumbuhan setiap anak dapat diketahui lebih awal sehingga dapat ditanggulangi secara
tepat dan tepat. Pemantauan pertumbuhan perlu ditingkatkan perannya dalam tindak
kewaspadaan untuk mencegah terjadinya keadaan gizi buruk terhadap balita. Semua
informasi atau data yang diperlukan untuk pemantauan pertumbuhan balita, pada dasarnya
bersumber dari data berat badan hasil penimbangan balita bulanan yang diisikan kedalam
KMS untuk dinilai naik (N) atau tidaknya (T). tiga bagian penting dalam pemantauan
pertumbuhan yaitu ada kegiatan penimbangan yang dilakukan terus menerus secara teratur,
ada kegiatan mengisikan data berat badan anak kedalam KMS, serta ada penilaian naik atau
turunnya berat badan anak sesuai dengan arah garis pertumbuhannya.
Hal diatas di maksudkan untuk mengetahui pemantauan kesehatan anak yang
mengharapkan pertumbuhan anak akan selalu terpantau baik, sehingga jika ada salah satunya
dari anak yang tidak memenuhi standar kesehatan sesuai dengan kriteria yang di tentukan
oleh pihak kesehatan maka pihak tersebut memiliki cara atau dapat mengatasi hal tersebut
dengan segera. Maka para orangtua juga bisa memberikan perhatian agar waspada dan
kehati-hatian dalam mengatasi hal yang demikian. Dengan begitu anak akan mendapatkan
hak dan perhatianya secara cepat.
Kontribusi posyandu dalam meningkatkan kesehatan bayi dan anak balita sangat besar
namun sampai saat ini kualitas pelayanan posyandu masih perlu ditingkatkan. Pelaksanaan
posyandu memerlukan peran serta masyarakat, khususnya kader posyandu ada pun kegiatan
kader posyandu menurut peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2011 tentang
pedoman Pengintegrasian Layanan Sosial Dasar di Pos Pelayanan Terpadu, Pasal 3
disebutkan pendaftaran, penimbangan, pencatatan, pelayanan kesehatan, percepatan
penganekaragaman pangan, peningkatan perekonomian keluarga.
Kelancaran penyelenggaraan kegiatan posyandu ditentukan oleh kemampuan dan
keaktifan kader kesehatan. Hal ini dikarenakan kader kesehatan berperan untuk membangun
kerja sama baik sesama kader maupun petugas Pembina dan kelompok sasaran posyandu.
Keberhasilan posyandu tidak lepas dari kerja keras kader yang dengan suka rela untuk
mengelola posyandu di wilayahnya.
Keberhasilan pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan posyandu tidak terlepas dari peran
serta kader, keberhasilan kegiatan posyandu balita tidak lepas dari kerja keras kader dalam
pengelolaan posyandu. Maka untuk mengetahui lebih lanjut penulis melakukan pengamatan
awal dilokasi penelitian yang dilakukan pada tanggal 10 Desember 2021 di Posyandu Mawar
Kelurahan 22 Hadimulyo Barat kota Metro, Metro Pusat yang mana ini telah ada kader-kader
posyandu yang menangani anak balita, jumlah kader di Posyandu mawar ini berjumlah 8
orang yang terdiri dari 2 bidan dan 6 orang kader posyandu dari masyarakat setempat, jadwal
kegiatan Posyandu Mawar dilakukan setiap tanggal 10 dan dilaksanakan setiap 1 bulan sekali
secara rutin. Jumlah anak balita yang masuk dalam kegiatan tersebut ada 52 balita akan tetapi
yang mengikuti posyandu hanya 25-28 saja.
Berdasarkan hasil pengamatan awal maka terdapat beberapa masalah yang terjadi maka
saya mengambil judul “PERAN KINERJA KADER POSYANDU DALAM
MENINGKATKAN KESEHATAN BALITA” adapun masalah yang terjadi dilokasi seperti:
a. Kurangnya penyuluhan betapa pentingnya kesehatan oleh kader Posyandu untuk
masyarakat sehingga dapat menyebabkan lemahnya kesadaran masyarakat terutama pada
ibu-ibu terhadap kesehatan anaknya, oleh sebab itu tidak semua orang tua mengikut
sertakan atau membawa anaknya untuk mengikuti posyandu balita.
b. Adanya kader yang kurang disiplin dalam menjalankan tugasnya sebagai kader
Posyandu, karena yang menjadi kader posyandu kebanyakan bekerja sebagai ibu rumah
tangga yang sibuk mengurusi keluarganya di pagi hari sehingga kehadiran mereka dalam
melaksanakan posyandu tergantung dari kesibukan mereka.
c. Adanya kader posyandu yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan menyebabkan
kegiatan posyandu dilakukan oleh beberapa kader, kader yang tidak aktif karena
terkendala oleh urusan pribadinya. Sehingga dapat menghambat kehadiran dalam
kegiatan posyandu yang menjadi kurangnya keaktifan pada kader tersebut, serta
menurunnya motivasi kerja kader posyandu. Seperti minimnya insentif kader posyandu
setiap bulannya dan tidak adanya suatu penghargaan atas prestasi kerja yang
menimbulkan penurunan motivasi dan semangat pada kerja kader.
Tugas kegiatan kader posyandu akan ditentukan,mengingat bahwa pada umumnya kader
bukanlah tenaga professional melainkan hanya membantu dalam pelayanan kesehatan.
Hal ini perlu adanya pembatasan tugas yang diemban,baik menyangkut jumlah maupun
jenis pelayanan. Nugroho (2008:14) menyebutkan adapun kegiatan pokok yang perlu
diketahui oleh doctor dan semua pihak dalam rangka melaksanakan kegiatan-kegiatan
baik yang menyangkut di dalam maupun di luar posyandu antara lain:
a. Kegiatan yang dilakukan kader posyandu adalah: 1) Melaksanakan pendaftaran, 2)
Melaksanakan penimbangan bayi dan balita, 3) Melaksanakan pencatatan hasil
penimbangan, 4) Memberikan penyuluhan, 5) Memberi dan membantu pelayanan, 6)
Merujuk.
b. Kegiatan yang dapat dilakukan diluar posyandu KB-Kesehatan adalah: 1) Bersifat
yang menunjang pelayanan KB, KIA, Imunisasi, Gizi dan penanggulangandiare, 2)
mengajak ibu-ibu untuk datang pada hari kegiatan posyandu, 3) kegiatan yang
menunjang upaya kesehatan lainnya yang sesuai dengan permaslahan yang ada
seperti halnya pemberantasan penyakit menular, penyehatan rumah, pembersihan
sarang nyamuk,pembuangan sampah,penyediaan sarana air bersih,menyediakan saran
jamban keluarga,pembuatan sarana pembuangan air limbah,pemberian pertolongan
pertama pada penyakit P3K,dana sehat dan kegiatan pengembangan lainnya yang
berkaitan dengan kesehatan.
Depkes RI. 2006.Buku Kader Posyandu: dalam usaha perbaikan gizi, Departemen Kesehatan,
Jakarta.
Depkes RI. 2016.Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu. Jakarta
Depkes RI. 2016.Pedoman Umum Revitalisasi Posyandu. Jakarta
Frizal,Y & Hasanbari, M. 2014. Proses Pelaksanaan Manejemen Pelayanan Posyandu Terhadap
Intensitas Posyandu, KMPK Universitas Gadjah Mada