Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN POSYANDU KENANGA 1

DESA SUNGAI LANGKA

Oleh :
TUTORIAL 20

Khairunnisa Athira N 1758011046


Alda Putri Rahmadilla 1758011036
Rafif Muhaimin M 1758011006
Dewi Tri atma ningsih 1718011141
Siti Noor Fadilah 1758011047
Rivaldi Marzel 1718011153
Ilham Nugroho 1718011072
Alfira Aulia 1718011164
Wanda Feranti Siregar 1718011085
Aprilia Wulandari 1718011046
Andriani Dearta Saragih 1718011159
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)
Salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang
dilaksanakan oleh, dari dan bersama
masyarakat, untuk memberdayakan dan
memberikan kemudahan kepada
masyarakat guna memperoleh pelayanan
kesehatan bagi ibu, bayi dan anak balita
(Kemenkes RI, 2012)
• Kegiatan Posyandu
a. kegiatan utama : kesehatan ibu dan anak,
keluarga berencana, imunisasi, gizi,
pencegahan dan penanggulangan diare.
Kegiatan pengembangan/pilihan, masyarakat
dapat menambah kegiatan baru disamping lima
kegiatan utama yang telah ditetapkan,
dinamakan Posyandu Terintegrasi
b. kegiatan pengembangan/pilihan : Bina Keluarga
Balita (BKB), Tanaman Obat Keluarga (TOGA),
dan Bina Keluarga Lansia (BKL) (Kemenkes RI,
2012)
 Kegiatan peningkatan derajat kesehatan
tersebut dapat berupa kegiatan promotif dan
preventif. Upaya promotf dan preventif adalah
untuk menghindari terhambatnya
pertumbuhan tinggi badan pada balita
(stunting).
 Stunting merupakan suatu keadaan dimana
tinggi badan anak yang terlalu rendah.
Stunting atau terlalu pendek berdasarkan
umur adalah tinggi badan yang berada di 2
bawah minus dua standar deviasi (<-2SD) dari
tabel status gizi WHO child growth standard
 Indonesia menduduki peringkat kelima dunia
untuk jumlah anak dengan kondisi stunting. Lebih
dari sepertiga anak berusia di bawah lima tahun di
Indonesia tingginya berada di bawah rata-rata.
 Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat prevalensi
stunting nasional mencapai 37,2 persen,
meningkat dari tahun 2010 (35,6%) dan 2007
(36,8%). Artinya, pertumbuhan tak maksimal
diderita oleh sekitar 8,9 juta anak Indonesia, atau
satu dari tiga anak Indonesia. Prevalensi stunting di
Indonesia lebih tinggi daripada negara-negara lain
di Asia Tenggara, seperti Myanmar (35%), Vietnam
(23%), dan Thailand (16%) (Kemenkes, 2013).
1.2 Tujuan kegiatan dari kunjungan posyandu :
a. Mengetahui tentang posyandu, kegiatan,
fungsi, profil, jenis serta sarana dan
prasarana yang tersedia
b. Mengenal dan berperan aktif dalam kegiatan
Posyandu Kenanga 1 Desa Sungai Langka
c. Melakukan kegiatan promosi kesehatan
mengenai stunting menggunakan metode
penyuluhan dengan media poster
1.3 manfaat kegiatan dari kunjungan posyandu
ini yaitu :
a. Bagi Masyarakat
Mampu apa itu stunting, tanda dan gejala
tentang stunting, Penyebab dan Faktor Resiko
stunting, Komplikasi stunting dan
Pencegahan stunting.
b. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa mampu mengetahui kegiatan
yang dilakukan di posyandu dan ikut
berperan di dalamnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 pengertian Posyandu
 Posyandu yang merupakan pusat kegiatan masyarakat,
dimana masyarakat sekaligus dapat memperoleh pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan. Disamping itu, posyandu
dapat dimanfaatkan sarana untuk tukar pendapat dan
pengalaman serta bermusyawarah untuk memecahkan
masalah yang dihadapi masyarakat (Depkes RI,2005).
 Salah satu pelayanan kesehatan di desa untuk memudahkan
masyarakat untuk mengetahui atau memeriksakan
kesehatan terutama untuk ibu hamil dan anak balita.
Keaktifan keluarga dalam setiap posyandu tentu akan
berpengaruh pada status gizi anak balitanya karena salah
satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status
gizi masyarakat terutama anak balita dan ibu hamil
(Adisasmito, 2007)
• Posyandu secara umum dapat dibedakan menjadi
4 tingkat (Depkes RI, 2006).
1. Posyandu Pratama
Posyandu yang belum mantap, yang ditandai
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum
terlaksana secara rutin serta jumlah kader
terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang.
Penyebab tidak terlaksananya kegiatan rutin
bulanan Posyandu, disamping jumlah kader
yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya
masyarakat. Intervensi yang dapat dilakukan
untuk perbaikan peringkat adalah memotivasi
masyarakat serta menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan
rata-rata jumlah kader sebanyak 5 orang atau
lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan
utamanya masih rendah yaitu < 50%.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah meningkat
cakupan dengan mengikut sertakan tokoh
masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan
Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu yang sudah melaksanakan kegiatan
lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-rata
jumlah kader sebanyak 5 (lima) orang atau
lebih. Cakupan utamanya > 50% serta mampu
menyelenggarakan program tambahan seta
telah memperoleh sumber pembiayaan dari
dana sehat yang dikelola oleh masyarakat
yang pesertanya masih terbatas yakni kurang
dari 50% KK di wilayah kerja Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun dengan rata-
rata kader sebanyak 5 (lima) orang atau lebih.
Cakupan dari kegiatan utamanya > 50%, mampu
menyelenggarakan program tambahan serta telah
memperoleh sumber 6 pembiayaan dari dana
sehat yang dikelola masyarakat yang pesertanya
lebih dari 50% KK yang bertempat tinggal di
wilayah kerja Posyandu Intervensi yang dilakukan
bersifat pembinaan termasuk pembinaan dana
sehat, sehingga terjamin kesinambungannya.
2.2 Secara umum tujuan penyelenggaraan Posyandu (Depkes
RI, 2006)
a. Mempercepat penurunan Angka Kematian Bayi (AKB), anak
balita dan angka kelahiran.
b. Mempercepat penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), Ibu
hamil dan nifas.
c. Mempercepat diterimanya Norma Keluarga Kecil Bahagia
dan Sejahtera (NKKBS).
d. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan
lain yang mengunjang sesuai kebutuhan.
e. Meningkatkan daya jangkau pelayanan kesehatan. Sasaran
dalam pelayanan kesehatan di Posyandu adalah bayi (usia
kurang dari 1 tahun) anak balita (usia 1-5 tahun), ibu hamil,
ibu menyusui dan wanita PUS (pasangan usia subur).
2.3 Sasaran Posyandu :
a. Bayi berusia kurang dari 1 tahun
b. Anak balita usia sampai 5 tahun
c. Ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu nifas
d. Wanita Usia Subur

2.4 Fungsi Posyandu Menurut Kemenkes (2011)


e. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih
informasi dan keterampilan dari petugas kepada masyarakat
dan antar sesame masyarakat dalam rangka mempercepat
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi
(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA).
f. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan
dasar, terutama berkaitan dengan penurunan Angka Kematian
Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian
Balita (AKBA)
2.5 Manfaat Posyandu Menurut Kemenkes (2011)
a. Bagi Masyarakat
1. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKB).
2. Memperoleh layanan secara professional dalam pemecahan masalah
kesehatan terkait kesehatan ibu, bayi dan balita.
3. Efisisensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu
dan pelayanan sosial dasar sector lain terkait.
b. Bagi kader dan tokoh masyarakat
1. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka
Kematian Balita (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA).
2. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan Angka
Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita (AKB), dan Angka Kematian
Balita (AKBA)
c. Bagi Puskesmas
1. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak pembangunan
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat
pelayanan kesehatan perorangan primer, dan pusat pelayanan
kesehatan masyarakat primer.
2. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
3. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.

d. Bagi sektor lain


4. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahanmasalah
kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait dengan
upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Balita
(AKB), dan Angka Kematian Balita (AKBA) sesuai kondisi setempat.
2. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing sector.
2.6 kedudukan
1. Kedudukan Posyandu Terhadap Pemerintahan
Desa/Kelurahan Pemerintahan desa/kelurahan adalah
instansi pemerintah yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan di desa/kelurahan, sebagai
wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dan
sosial dasar lainnya yang secara kelembagaan dibina oleh
pemerintahan desa/kelurahan.
2. Kedudukan Posyandu Terhadap Kelompok Kerja (Pokja)
Posyandu Pokja Posyandu adalah kelompok kerja yang tugas
dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan,
penyelenggaran/pengelolaan Posyandu yang berkedudukan
di desa/kelurahan. Kedudukan Posyandu terhadap Pokja
adalah sebagai satuan organisasi yang mendapat binaan
aspek administratif, keuangan, dan program dari Pokja.
3. Kedudukan Posyandu Terhadap Berbagai UKBM UKBM adalah bentuk
umum wadah pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan, yang salah
satu di antaranya adalah Posyandu. Kedudukan Posyandu terhadap UKBM
9 dan berbagai lembaga kemasyarakatan /LSM desa/kelurahan yang
bergerak di bidang kesehatan adalah sebagai mitra.
4. Kedudukan Posyandu Terhadap Forum Peduli Kesehatan Kecamatan
Forum Peduli Kesehatan Kecamatan adalah wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan yang dibentuk dari, oleh dan untuk
masyarakat di kecamatan yang berfungsi menaungi dan
mengkoordinasikan setiap UKBM. Kedudukan Posyandu terhadap Forum
Peduli Kesehatan Kecamatan adalah sebagai satuan organisasi yang
mendapat arahan dan dukungan sumberdaya dari Forum Peduli
Kesehatan Kecamatan.
5. Kedudukan Posyandu Terhadap Puskesmas Puskesmas adalah unit
pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab melaksanakan pembangunan kesehatan di kecamatan. Kedudukan
Posyandu terhadap Puskesmas adalah sebagai wadah pemberdayaan
masyarakat di bidang kesehatan yang secara teknis medis dibina oleh
Puskesmas.
2.7 Tugas dan Tangung Jawab Pihak-Pihak yang Terkait dengan kegiatan Posyandu
memiliki tugas dan tangung jawab sebagai berikut:
a. Kader Kesehatan
1. Menyiapkan tempat pelaksanaan, peralatan, sarana dan prasarana
Posyandu.
2. Melaksanakan pendaftaran.
3. Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke
Posyandu.
4. Mencatat hasil penimbangan di KMS atau buku KIA dan mengisi buku
register Posyandu.Modul Pelatihan Sistem Informasi Posyandu
5. Melaksanakan penyuluhan kesehatan dan gizi sesuai dengan hasil
penimbangan serta memberikan PMT.
6. Memberikan pelayanan kesehatan dan KB sesuai dengan kewenangannya,
misalnya memberikan vitamin A, tablet besi, 10 oralit, pil KB, kondom. Bila
ada petugas kesehatan maka kegiatan kesehatan dilakukan bersama dengan
petugas kesehatan.
7. Setelah selesai penimbangan bersama petugas kesehatan melengkapi
pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak lanjut.
b. Petugas Kesehatan
1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu.
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan keluarga berencana di
meja 5 (lima)
3. Menyelenggarakan penyuluhan kesehatan, gizi dan KB kepada
pengunjung Posyandu dan masyarakat luas.
4. Menganalisa hasil kegiatan Posyandu dan melaporkannya kepada
Kepala Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan
upaya perbaikan sesuai kebutuhan.

c. Camat
5. Mengkordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan
Posyandu.
6. Memberi dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja Posyandu.
7. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu
secara teratur.
d. Lurah atau Kepala Desa
1. Memberkan dukungan kebijakan, sarana dan dana
untuk penyelenggaraan Posyandu.
2. Mengkordinasikan penggerakan masyarakat untuk
dapat hadir pada hari buka Posyandu.
3. Mengkordinasikan peran kader Posyandu, pengurus
Posyandu dan tokoh masyarakat untuk berperan aktif
dalam penyelenggaraan Posyandu.
4. Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama
LKMD atau LPM atau LKD atau sebutan lainnya.Modul
Pelatihan Sistem Informasi Posyandu
5. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan
Posyandu secara teratur.
e.Pokja Posyandu
1. Mengkordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan
Posyandu.
2. 2. Melakukan bimbingan dan pembinaan kepada Posyandu.
3. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan
Posyandu.
4. Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan
aktif dalam kegiatan Posyandu.

f. Tim Penggerak PKK (TP PKK)


5. Berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu.
6. Penggerakan peran serta masyarakat dalam kegiatan
Posyandu.
7. Penyuluhan baik di Posyandu atau di luar Posyandu
2.8 Program Posyandu
1. Keluarga Berencana (KB)
Pemerintah dalam rangka mengupayakan kesejahteraan masyarakat selain melalui
pembangunan dalam bidang ekonomi, pembangunan fisik maka upaya yang tidak kalah
penting adalah melalui pertumbuhan penduduk supaya tidak berlebihan. Upaya yang
menyangkut pertumbuhan penduduk tersebut adalah melalui program keluarga
berencana (Depkes RI, 2006)
2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Bahwa salah satu hal yang penting untuk mendukung keberhasilan melahirkan bayi yang
sehat adalah seorang ibu yang sehat di waktu kehamilannya. Bayi yang akan lahir dari
seorang ibu ditumbuhkan oleh gizi di dalam rahim.
3. Pelayanan Gizi
Tujuan pelayanan gizi yang utama adalah untuk menurunkan angka Kurang Kalori Protein
(KKP) dan kebutaan karena kekurangn vitamin A pada balita, serta anemia gizi pada ibu
hamil.
4. Imunisasi
Imunisasi balita berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Anak diimunisasi
berarti diberikan kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Tingkat kekebalan
terhadap penyakit tertentu belum tentu kebal terhadap penyakit lain (Notoatmodjo,
1997)
2.9 Pendanaan Posyandu
1. Sumber Biaya Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai
sumber, antara lain:
a. Masyarakat:
1) Iuran pengguna/pengunjung Posyandu.
2) Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat. 3)
Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat.
4) Sumber dana sosial lainnya, misal dana sosial
keagamaan, zakat, infaq, sodaqoh (ZIS), kolekte, punia
paramitha, dan sebagainya. Apabila Forum Peduli
Kesehatan Kecamatan telah terbentuk, upaya
pengumpulan dana dari masyarakat ini seyogyanya
dikoordinir oleh Forum Peduli Kesehatan Kecamatan.
b. Swasta/Dunia Usaha Peran aktif swasta/dunia usaha
juga diharapkan dapat menunjang pembiayaan
Posyandu. Misalnya dengan menjadikan Posyandu
sebagai anak angkat perusahaan. Bantuan yang
diberikan dapat berupa dana, sarana, prasarana, atau
tenaga, yakni sebagai sukarelawan Posyandu.
c. Hasil Usaha Pengurus dan kader Posyandu dapat
melakukan usaha yang hasilnya disumbangkan untuk
biaya pengelolaan Posyandu. Contoh kegiatan usaha
yang dilakukan antara lain :
1) Kelompok Usaha Bersama (KUB)
2) Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan,
Taman Obat Keluarga (TOGA)
d. Pemerintah Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal
pembentukan, yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya dalam
bentuk sarana dan prasarana Posyandu yang bersumber dari dana APBN,
APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, APBDes dan sumber lain yang sah dan
tidak mengikat.
2. Pemanfaatan dan Pengelolaan Dana
a. Pemanfaatan Dana Dana yang diperoleh Posyandu, digunakan untuk
membiayai kegiatan Posyandu, antara lain dalam bentuk:
1) Biaya operasional Posyandu.
2) Biaya penyediaan PMT.
3) Pengganti biaya perjalanan kader.
4) Modal usaha KUB.
5) Bantuan biaya rujukan bagi yang membutuhkan
b. Pengelolaan Dana Pengelolaan dana dilakukan oleh pengurus Posyandu.
Dana harus disimpan ditempat yang aman dan jika mungkin mendatangkan
hasil. Untuk keperluan biaya rutin disediakan kas kecil yang dipegang oleh
kader yang ditunjuk. Setiap pemasukan dan pengeluaran harus dicatat dan
dikelola secara bertanggungjawab.

Anda mungkin juga menyukai