PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam rangka menuju masyarakat sehat dan mandiri dalam bidang kesehatan di tingkat
Kabupaten sangatlah ditentukan oleh ujung tombak pelayanan dasar serta sistem Informasi
Kesehatan yang berkualitas. Oleh karena itu, kami membuat Profil Kesehatan Poskesdes Purwodadi
yang menyajikan Informasi Kesehatan secara menyeluruh di wilayah Poskesdes Purwodadi tahun
2019. Poskesdes adalah singkatan dari pos kesehatan desa, dimana lembaga ini adalah upaya
kesehatan bersumberdaya masyarakat yang berfungsi sebagai wadah bagi kesehatan masyarakat
desa. Poskesdes siap melayani segala keluhan masyarakat mengenai kesehatan desa sebelum
penanganan lebih lanjut ke Puskesmas lalu ke Rumah sakit. Cakupan Pelayanan Kesehatan
menjadi dasar evaluasi tahunan dalam pencapaian program kesehatan di Poskesdes Purwodadi
khususnya dan di Puskesmas Karang Manunggal pada umumnya. Poskesdes Purwodadi
merupakan Pos kesehatan desa yang difungsikan secara optimal dengan mengutamakan pelayanan
Promotif,Preventif tanpa mengesampingkan pelayanan kuratif dan rehabilitatif. Poskesdes
Purwodadi merupakan bagian dari fasilitas kesehatan dibawah naungan Puskesmas Karang
Manunggal. Poskesdes Purwodadi bertempat di Desa Purwodadi Kecamatan selat penuguan
Kabupaten Banyuasin.
B.TUJUAN
Pembangunan Poskesdes Purwodadi dimaksudkan untuk lebih mendekatkan pelayanan
kesehatan pada masyarakat yang tinggal jauh dari jangkauan pelayanan kesehatan, Poskesdes
dibangun dalam rangka menyelenggarakan pelayanan Kesehatan dasar ,menyeluruh dan terpadu
dan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat desa/Kecamatan . Program Kesehatan
yang diselenggarakan oleh Poskesdes merupakan program Desa Siaga untuk memberikan jaminan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat sebagai upaya
membangun masyarakat mandiri.
1
Untuk mewujudkan visi tersebut, ada tiga Misi yang harus diemban Poskesdes Purwodadi yaitu :
1. Memberdayakan masyarakat untuk mampu Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat, survey Mawas
Diri, dan Tanggap Darurat Bencana.
2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara menggali potensi yang ada
dimasyarakat, agar masyarakat berperan aktif dalam mengatasi masalah yang ada dilingkungnya.
3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas.
S t r a t e g i:
1. Menjalin kerjasama Lintas Sektor Dan swasta dengan strategi jemput bola dengan pemaparan
data masalah kesehatan yang ada seperti MMD ( Musyawarah Masyarakat Desa ).
2. Memberikan Pelayanan Kesehatan Dasar Yang bermutu Dan berorientasi Pada Aspek
Promotif,Preventif Tanpa mengesampingkan Aspek Kuratif dan Rehabilitatif dengan pendekatan
kekeluargaan.
3. Meningkatkan Profesionalisme Petugas Poskesdes dan kader desa siaga dengan mengikuti
pelatihan, seminar dan pendidikan kesehatan.
4. Meningkatkan peran serta Masyarakat (PKK,TOGA,TOMA, kader) dalam Pelayanan Kesehatan
Dasar dan pengetahuan berwawasan lingkungan dengan mengadakan penyuluhan dan promosi
kesehatan.
2
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. LETAK GEOGRAFI
Luas Wilayah Kerja Poskesdes Purwodadi adalah 19,2 Km dengan batas –batas wilayah
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Lalan
Sebelah Timur :
Sebelah Selatan : Sungai calik
Sebelah Barat : Karang manunggal
Jumlah KK : 275 kk
Jumlah Penduduk : 962 jiwa, laki-laki : 489 jiwa, perempuan : 473 jiwa.
Rata- rata Penduduk Perkilometer :
Jenis tanah : Rawa
3
Jumlah Bayi : 24 orang
Jumlah Balita : 88 orang
Jumlah Anak : 100 orang
Jumlah Remaja : orang
Jumlah Ibu hamil : 32 orang
Jumlah Ibu Bersalin : 30 orang
Jumlah PUS : 265 orang
Jumlah WUS : 223 orang
Jumlah Pra Usila : 144 orang
Jumlah Usila : 291 orang
C. DERAJAT KESEHATAN
Indikator derajat kesehatan dan target yang hendak di capai tahun 2010 adalah sebagai
berikut :
a.Angka Kematian Bayi
Adalah jumlah kematian bayi berusia dibawah satu tahun(< 1 tahun ) , per 1000 kelahiran
hidup dalam satu tahun.
b. Angka Kematian Ibu
Adalah jumlah kematian ibu akibat dari proses kehamilan, persalinan, dan nifas per 100.000
kelahiran hidup dalam satu tahun.
D. DEMOGRAFI
1. Keadaan Sosial, Budaya dan Ekonomi
Penduduk wilayah kerja Poskesdes Purwodadi berlatar belakang suku Bugis (3%),
Melayu (2%), Jawa (30%), Bali ( 50% ), Sunda ( 15% ) beragama Islam ( 50%) dan
Hindu ( 50% ). Sangat dipengaruhi oleh adat istiadat setempat, seperti persatuan yang
diwujudkan dalam sikap kegotongroyongan yang kokoh. Ini terlihat pada acara-acara
seperti selamatan, pernikahan dan masih banyak lagi acara-acara lain yang sangat
mencerminkan budaya atau adat istiadat setempat. Mata pencaharian penduduk pada
umumnya adalah petani dan nelayan dan sebagian besar sebagai Petani yang ada di
wilayah kerja Desa Purwodadi , oleh karena itu banyak penduduk yang pendatang dan
tidak menetap di Desa Purwodadi . Sarana transportasi yang digunakan sebagian besar
adalah sepeda motorl, Spedboat.
2. Keadaan Fasilitas Pendidikan, Kesehatan dan Fasilitas Umum :
Fasilitas pendidikan di Desa Purwodadi terdiri dari :
- 1 PAUD
- 1 SDN
4
Fasilitas Kesehatan di Desa Purwodadi terdiri dari :
- 1 Poskesdes ( Pos Kesehatan Desa )
- 1 Pustu ( Puskesmas Pembantu )
- 2 Posyandu ( Pos Pelayanan Terpadu )
Fasilitas Umum :
- 1 Kantor Desa Purwodadi
- 1 TPU Desa Purwodadi
- 2 Masjid dan 3 Pure
Kondisi di wilayah kerja Poskesdes Purwodadi pada umumnya tingkat pendidikan sudah
mulai meningkat sehingga menjadi tantangan bagi petugas kesehatan dalam penyampaian
informasi-informasi ataupun inovasi-inovasi kesehatan. Dari segi pemanfaatan pelayanan
kesehatan di wilayah Desa Purwodadi , masyarakat sudah paham akan pentingnya
pemeriksaan kesehatan oleh tenaga kesehatan, namun tidak bisa dipungkiri juga bahwa
masih ada masyarakat Desa Purwodadi yang memeriksakan kesehatannya ke dukun.
Selain itu, dalam hal persalinan, masyarakat sudah menyadari dan bersedia untuk
melakukan persalinan di tenaga kesehatan walaupun masih melibatkan dukun dalam
persalinan tersebut. Hal ini disebabkan karena masyarakat kita masih kental dengan
budaya, yaitu tradisi dan kepercayaan setempat. Sarana Poskesdes Purwodadi berlokasi di
Desa Purwodadi RT 07 Dusun II Kecamatan selat penuguan Kabupaten Banyuasin. Sarana
kesehatan lain yang ada di wilayah Desa Purwodadi yaitu terdapat 1 buah Puskesmas
pembantu, 2 buah Posyandu, dengan 10 orang kader aktif. Jumlah dukun 2 orang yang
masih diberdayakan melalui kerjasama bidan dan dukun. Poskesdes Purwodadi dalam
menjalankan fungsinya dimotori oleh seorang bidan desa yang bertugas sejak Januari 2011
sampai dengan sekarang sebagai Bidan PTT ( Pegawai Tidak Tetap ) kriteria Desa
Terpencil.
5
BAB III
UPAYA PROGRAM POKOK POSKESDES
6
4. Memberikan pelayanan KB kepada pasangan usia subur. (Integrasi program KB).
5. Merujuk ibu-ibu atau anak-anak yang memerlukan pengobatan dasar. Integrasi
program pengobatan.
6. Memberikan pertolongan persalinan dan bimbingan selama masa nifas. Integrasi
dengan program perawatan kesehatan masyarakat. Angka pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan sepanjang Januari sampai dengan Desember 2019
meningkat. (Dapat dilihat pada tabel 1.2) Salah satu faktor yang mempengaruhi
yaitu masyarakat lebih mengerti akan pentingnya pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan.
B. Hasil Cakupan KB
Tujuan jangka panjang program KB adalah menurunkan angka kelahiran dan
meningkatkan kesehatan ibu sehingga di dalam keluarganya akan berkembang Norma
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS), sehingga dengan ber KB masyarakat
dapat menjarangkan dan mengatur keadaan rumah tangga diharapkan orang tua dapat
memantau pertumbuhan dan perkembangan fisik serta psikis anak-anak mereka .
Ruang lingkup kegiatan :
1. Mengadakan penyuluhan KB, baik di Poskesdes maupun di masyarakat (pada saat
kunjungan rumah, Posyandu, pertemuan dengan kelompok PKK dan sebagainya).
Termasuk dalam kegiatan penyuluhan ini adalah konseling untuk PUS, KIE reproduksi.
2. Penyediaan dan pemasangan alat-alat kontrasepsi, memberikan pelayanan
pengobatan efek samping KB. Dari hasil pendataan yang dilakukan akhir Desember
2019 menunjukkan bahwa Jumlah Pus 1369, cakupan pelayanan Akseptor KB
bedasarkan jenis alat kontrasepsi (dapat dilihat pada table 1.3 ), pelayanan KB masih
perlu ditingkatkan oleh karena itu perlu kerjasama dengan lintas program dan lintas
sektoral. (Kegiatan KB di Poskesdes diintegrasikan ke dalam program KIA).
7
nyamuk Aedes Aegypti. Dengan adanya Program desa siaga angka kejadian luar biasa
tidak ditemukan karena pada pelaksanaan desa siaga terdapat tanggap bencana dan
lingkungan hal ini terjadi atas kerjasama masyarakat dengan para kader dan petugas
kesehatan dengan motor penggerak bidan desa siaga. ISPA ( Infeksi Saluran
Pernafasan Akut ) lebih banyak terjadi pada kelompok usia muda yang rawan
khususnya Bayi dan Anak Balita. Dalam program ISPA Penyakit ini digolongkan menjadi
tiga, Bukan Pneumonia, Pneumonia dan Pneumonia berat. Berdasarkan data dari P2M
program ISPA tahun 2019 data hasil jaringan Poskesdes Penuguan. Cakupan penderita
ISPA bukan pneumoni, pneumoni, pneumoni berat (dapat dilihat pada tabel 1.4)
sedangkan cakupan penderita diare (dapat dilihat pada table 1.4.1).Penyakit ini
ditimbulkan terutama perumahan yang tidak layak, polusi udara dan faktor sosial
sehingga memungkinkan penularan penyakit ini. Dan faktor resiko lainnya seperti; Gizi
kurang, Status Imunisasi yang tidak lengkap, Pemberian ASI kurang Memadai, Riwayat
penyakit kronis, dan Orang tua perokok dimana jumlah penderita yang tidak terlaporkan
(muncul) lebih banyak dari pada yang terlaporkan, sehingga memerlukan perhatian
khusus dalam upaya penemuan kasus.
D.Status Gizi
Tujuan Upaya Peningkatan Gizi di Poskesdes yaitu meningkatkan status gizi masyarakat
melalui usaha pemantauan status gizi kelompok-kelompok masyarakat yang mempunyai
risiko tinggi (ibu hamil dan balita), pemberian makanan tambahan (PMT) baik yang
bersifat penyuluhan maupun pemulihan. Ruang lingkup kegiatan :
1. Menimbang berat badan Balita untuk memantau pertumbuhan anak, tumbang balita,
MTBS. Dilakukan secara rutin setiap bulan, baik di Poskesdes maupun di Posyandu.
Pengaktifan kembali kegiatan GSI dan Kadarzi.
2. Pemeriksaan 10 T Kunjungan ibu hamil ke Poskesdes/ Posyandu untuk ANC dilakukan
minimal 4 kali sepanjang kehamilannya, menjalan kegiatan program P4K dan buku KIA,
pengadaan kegiatan kelas ibu hamil setiap 4 kali dalam setahun, kegiatan senam hamil,
kegiatan kelas balita setiap 4 kali dalam setahun. Pemeriksaan HB sahli bagi ibu yang
terindikasi anemia, pemeriksaan gula darah bagi ibu yang terindikasi diabetes mellitus,
pemeriksaan protein urin bagi ibu yang terindikasi pre eklampsia dilakukan dengan cara
laboratorium sederhana, mendeteksi faktor risiko ibu hamil melalui penjaringan ibu
hamil, pemantauan wilayah setempat yang dilakukan oleh bidan desa bekolaborasi
dengan kader posyandu melalui pendataan kunjungan rumah dan laporan via sms dari
kader kepada bidan desa, serta pelayanan rujukan.
3. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk balita yang kurang gizi bekerjasama dengan
Puskesmas Karang Manunggal. Konseling PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak).
Pemberian susu untuk Balita BGM dan Taburia.
4. Memberikan penyuluhan gizi kepada masyarakat. Kegiatan gizi diintegrasikan ke dalam
program KIA baik di dalam gedung, Poskesdes maupun di Posyandu.
8
5. Pembagian vitamin A untuk Balita 2 x setahun, suplemen tablet fe untuk ibu hamil yang
datang ke Poskesdes/ Posyandu untuk ANC dan pemberian obat cacing untuk anak yang
kurang gizi karena gangguan parasit cacing.
E. Kesehatan Lingkungan
Tujuan Upaya Kesehatan Lingkungan adalah menanggulangi dan menghilangkan unsur-
unsur fisik pada lingkungan sehingga faktor lingkungan yang kurang sehat tidak menjadi
faktor resiko timbulnya penyakit menular di masyarakat. Ruang lingkup kegiatan ;
1. Memperbaiki sistem pembuangan kotoran manusia.
2. Menyediakan air bersih
3. Pembuangan sampah dan saluran limbah rumah tangga yang baik
4. Pengawasan terhadap tempat-tempat umum .
Program Poskesdes merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar yang bersifat
promotif dan kuratif. Masyarakat cenderung memanfaatkan pelayanan Poskesdes hanya
untuk mendapat pelayanan pengobatan. Beberapa kendala dalam menjalankan program
kesling di Desa Purwodadi adalah mayoritas penduduknya hidup di pinggir sungai
sehingga untuk sanitasi dan air bersih masih kurang, masih banyak yang BAB di wc
cemplung (pembuangannya langsung ke sungai. Dengan keadaan tersebut dapat
memungkinkan timbulnya berbagai macam penyakit, pembuangan sampah menjadi
tidak mendapat perhatian karena tidak adanya lahan sebagai tempat pembuangan
9
sampah akhir. Keadaan tersebut merupakan suatu tantangan bagi bidan desa untuk
menggugah kesadaran masyarakat tentang masalah-masalah yang ada dilingkungannya
melalui Musyawarah Masyarakat Desa dan Survey Mawas Diri sehingga masyarakat
dapat berperan aktif dalam mengatasi masalah yang ada. Selain itu, bidan desa telah
melakukan kerjasama lintas sektor dengan pemerintah maupun pihak perusahaan yang
ada dengan hasil akan ditindak lanjuti bersama, serta melakukan penyuluhan-
penyuluhan individu dan kelompok masyarakat.
10
H. Survey Mawas Diri ( SMD )
Adalah kegiatan untuk mengenali keadaan dan masalah yang dihadapi masyarakat,
serta potensi yang dimiliki masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut.
Hal ini penting untuk diindetifikasi oleh masyarakat sendiri, agar selanjutnya masyarakat
dapat digerakkkan untuk berperan aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya, sesuai
batas kewenangannya.Desa Purwodadi telah melakukan SMD, masalah yang ditemukan
yaitu kesehatan lingkungan yang belum optimal dan penyediaan air bersih. Di Desa
Purwodadi masih banyak yang belum melakukan perilaku hidup bersih dan sehat salah
satunya masih banyak anggota keluarga yang merokok, belum ada saluran
pembuangan limbah rumah tangga, dan penyediaan sarana air bersih hanya berasal
dari air hujan yang ditampung di dalam bak penampungan/ tedmon, masyarakat masih
ada BAB di sungai. Oleh sebab itu, diadakan pertemua MMD untuk membahas masalah
ini agar dapat terwujudnya desa ODF dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dapat
dilakukan oleh semua masyarakat.
11
K. Tanggap Darurat Bencana, Gawatdarurat Kesehatan, dan Rujukan
Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera
pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan,
meliputi:
kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan
dasar, perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan sarana
dan prasarana. ( UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana). Pelayanan
kesehatan gawatdarurat merupakan kewajiban seluruh sarana kesehatan dan tenaga
kesehatan. Pelayanan kesehatan gawatdarurat terhadap korban bencana harus
dilengkapi sistem transportasi dan informasi yang diselenggarakan Pemerintah Daerah,
Kabupaten, Kota, serta swasta yang bekerjasama. sistem rujukan adalah suatu sistem
penyelenggaraan pelayanan yang melaksanakan pelimpahan wewenang atau tanggung
jawab timbal balik, terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan, secara
vertikal dari unit terkecil kepada unit yang lebih mampu atau secara horizontal dalam
arti unit yang setingkat kemampuannya. Poskesdes Purwodadi di tahun 2019 telah
melakukan rujukan kepada Puskesmas yang dilanjutkan ke Rumah sakit jejaringnya
dalam hal merujuk pasien dengan menggunakan kartu BPJS. Meliputi penyakit dalam,
maupun pertolongan persalinan, dan penyakit gawatdarurat.
12
KESIMPULAN
13
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK
14
Tabel 1.1 Cakupan Kunjungan K1 Dan K4
Jenis Kontrasepsi
No Bulan Suntik Pil Kondom Implan IUD
1 Januari 4 3 0 0 0
2 Februari 7 4 0 0 0
3 Maret 5 2 0 0 0
4 April 12 1 0 0 0
5 Mei 6 2 0 0 0
6 Juni 6 2 0 0 0
7 Juli 9 1 0 0 0
8 Agustus 10 1 0 0 0
9 September 5 2 0 0 0
10 Oktober 7 2 0 0 0
15
11 November 9 3 0 0 0
12 Desember 9 1 0 0 0
Jumlah 89 25 0 0 0
samisi
sarifah
Siti marsinih
Nurul aminah
2 Melati KT responiasih
Luh srinitih
16
Komang dewi
KT sukeni
Wayan suartini
17